Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

DENGAN DOWN SYNDROM

Disusun Oleh:
Rahmat Hidayat (1130222005)
M. Ashadi M. (1130222034)
Fahmy Dhio (1130222038)
PENGERTIAN
DOWN SYNDROM
DOWN
N D R OM
SY

Down Syndrome adalah abnormalitas jumlah kromosom yang sering di


jumpai kebanyakan kasus (92,5%) nondisjunction pada 80% kasus
kejadian nondisjunction terjadi pada meosis ibu fase I.

Down Syndrome merupakan suatu kondisi keterbelakangan fisik dan


mental yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan
kromosom
yang gagal memisahkan diri saat terjadi pembelahan (Wiyani, 2014).
ETIOLOGI
DOWN SYNDROM
DOWN
YNDROM
S
Menurut Soetjiningsih (2016) Down Syndrome
pada anak terjadi karena kelainan kromosom
yang disebabkan oleh :
•Faktor genetik
•Usia ibu hamil
•Radiasi
•Autoimun
•Umur ayah
MANIFESTASI KLINIK
DOWN SYNDROM
DOWN
N D R OME
SY

Adapun ciri fisik pada anak dengan down syndrome


anatara lain brakisefali, celah antara jari kaki pertama
dan kedua, kulit berlebih di pangkal leher,
hiperfleksibilitas, telinga yang abnormal (letak rendah,
terlipat, stenosis meatus), protursi lidah akibat palatum
kecil dan sempit, batang hidung datar, jari kelima
pendek dan bengkok kedalam, tangan pendek dan
lebar, gemuk dan garis transversal tunggal pada telapak
tangan.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
DOWN SYNDROME
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan fisik penderita.
2. Pemeriksaan kromosom kariotip manusia
3. Ultrasonography (didapatkan brachycepahalic, suture a dan fontela terlambat
menutup, tulang ileum dan sayapnya melebar).
4. ECG (terdapat kelainan jantung).
5. Echocardiogram untuk mengetahui ada tidaknya kelainan jantungbawaan
mungkin terdapat ASD atau VSD.
6. Pemeriksaan darah (percutaneus umbilical blood sampling) salah satunya
adalah dengan adanya leukemia akut menyebabkanpenderita semakin rentan
terkena infeksi
7. Penentuan aspek keturunan.
8. Dapat ditegakkan melalui pemeriksaan cairan amnion atau korionpada
kehamilan minimal 3 bulan, terutama kehamilan di usia diatas 35 tahun keatas
PENATALAKSANAAN

Menurut Soetjiningsih (2013), perawatan anak down


syndrome, kompleks karena banyaknya masalah medis
dan psikososial, baik yang timbul segera atau jangka
panjang. Manajemen kesehatan, lingkungan rumah,
pendidikan, dan pelatihan vokasional, sangat berpengaruh
terhadap fungsi anak dan remaja down syndrome dan
membantu proses transisi ke masa dewasa.
KOMPLIKASI
1. Sakit jantung berlubang (misalnya: Defek septum atrium atau
ventrikel, tetralogi fallot)
2. Mudah mendapat selesema, radang tenggorok, radang paru-
paru
3. Kurang pendengaran
4. Lambat/bermasalah dalam berbicara
5. Penglihatan kurang jelas
6. Retardasi mental
7. Penyakit azheimer’s ( penyakit kemunduran susunan syaraf
pusat)
8. Leukemia (penyakit dimana sel darah putih melipat ganda
tanpa terkendalikan)
PENCEGAHAN
1. Melakukan pemeriksaan kromosom melalui
amniocentesis bagi para ibu hamil terutama
pada bulan-bulan awal kehamilan (lebih dari 3
bulan)
2. Konseling genetic juga menjadi alternative yang
sangat baik, karena dapat menurunkan angka
kejadian down syndrome
KONSEP
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Identitas
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Biasanya diawali dari pengalaman dan perasaan cemas ibu klien yang melihat
pertumbuhan dan perkembangan anaknya yangterlambat tidak sesuai dengan
kelompok seusianya.
3. Riwayat penyakit dahulu
Penyakit seperti rubella, tetanus, difteri, meningitis, morbili, polio,pertusis, vricella, dan
ensefalitis dapat berkaitan atau mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan baik
secara enteral maupun parenteral.
4. Riwayat antenatal
Kesehatan ibu selama hamil, penyakit yang pernah diderita serta upaya yang
dilakukan untuk mengatasi penyakitnya, berapa kali, perawatan antenatal,
kemana serta kebiasaan minum jamu-jamuan dan obat yang pernah diminum
serta kebiasaan selama hamil.
PENGKAJIAN
5. Riwayat natal
Tanggal, jam, tempat pertolongan persalinan, siapa yang menolong, cara
persalinan (spontan, ekstraksi vacuum, ekstraksi forcep, sectiosesaria, dan
gamelli), presentasi kepala, dan komplikasi atau kelainan congenital. Keadaan
saat lahir dan morbiditas pada hari pertama setelah lahir, masa kehamilan
(cukup, kurang, lebih) bulan

6.Riwayat pasca natal


Lama dirawat di rumah sakit , masalah-masalah yang berhubungan dengan
gangguan system, masalah nutrisi, perubahanberat badan, warna kulit,pola eliminasi, dan
respons lainnya. Selama neonatal perlu dikaji adanya asfiksia, trauma, dan infeksi.
PENGKAJIAN
7. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
Berat badan, lingkar kepala, lingkar lengan kiri atas, lingkar dada terakhir.
Tingkat perkembangan anak yang telah dicapai motorik kasar,motorik halus,
kemampuan bersosialisasi, dan kemampuan bahasa.

8. Riwayat kesehatan keluarga


Sosial, perkawinan orang tua, kesejahteraan dan ketentraman,rumah tangga
yang harmonis dan pola asuh, asah, dan asih.
PENGKAJIAN POLA GORDON
Pola persepsi kesehatan dan pola managemen kesehatan
Pola nutrisi
Pola eliminasi
Pola aktivitas dan latihan
Pola istirahat dan tidur
Pola persepsi dan kognitif
Pola konsep diri dan persepsi diri
Pola peran dan hubungan
Pola seksualitas
Pola koping dan stres
Pola nilai dan keyakinan
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum pasien saat dikaji , kesan kesadaran, tanda-tanda
vital(perubahan suhu, frekuensi pernapasan, system sirkulasi, dan perfusi
jaringan).
2. Kepala dan lingkar kepala hendaknya diperiksa sampai anak usia 2 tahun
dengan pengukuran diameter oksipito-frontalis terbesar. Ubun-ubun
normal : besar rata atau sedikit cekung sampai anak usia 18 bulan.
3. Mata, reflex mata baik, sclera adakah ikterus, konjungtiva adakah anemis,
penurunan penglihatan (visus).
4. Telinga, simetris, fungsi pendengaran baik.
5. Mulut/leher , keadaan faring, tonsil (adakah pembesaran, hyperemia),
adakah pembesaran kelenjar limfe, lidah dan gigi (kotor atau tidak, adakah
kelainan, bengkak, dan gangguan fungsi). Kelenjar tiroid adakah
pembesaran (gondok) yang dapat mengganggu proses pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Kulit, keadaan warna, turgor, edema, keringat, dan infeksi.
Thorak, bentuk simetris, gerakan
PEMERIKSAAN FISIK
6. Kulit, keadaan warna, turgor, edema, keringat, dan infeksi.
7. Thorak, bentuk simetris, gerakan
8. Paru, normal vesicular, adakah kelainan pernapasan (ronkhi,wheezing).
9. Jantung, pembesaran, irama, suara jantung, dan bising.
10. Genitalia, testis, jenis kelamin, apakah labia mayor menutupi labia minor
pada perempuan.
11. Ekstremitas, reflek fisiologis, reflek patologis, reflek memegang,
sensibilitas, tonus, dan motorik.
ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah

DS : Gangguan Resiko gangguan


Keluarga pasien mengatakan pasien Genetik perkembangan
terlambat berjalan
DO :
Pasien tidak bisa mengontrol keseimbangan
pada saat berjalan dan harus dibantu oleh
keluarga

DS : Gangguan Kontrol Emosi


Keluarga pasien mengatakan pasien Emosi Labil
menangis tidak terkontrol.
DO :
Pasien terlihat sering menangis tanpa sebab,
tidak ada kontak mata.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

•Resiko keterlambatan perkembangan berhubungan


dengan gangguan genetik
•Kontrol emosi labil berhubungan dengan gangguan
emosi pada anak down síndrome
EVALUASI KEPERAWATAN

Hasil yang diharapkan dalam asuhan keperawatan dengan klien


anak down sindrom
Dx 1 : Resiko keterlambatan perkembangan berhubungan
dengangangguan genetik anak dapat melakukan kegiatan sesuai
dengan perkembanganusianya.
Dx 2 : Kontrol emosi labil berhubungan dengan gangguan emosi
pada anak down syndrome anak dapat mengontrol emosinya
dengan lebih baik.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai