Anda di halaman 1dari 22

Tatalaksana pasien Psikiatri di

Pelayanan Primer
Dinas Kesehatan
Kota Tangerang Selatan
Kamis, 02 Juni 2016
Hotel Fiducia
Serpong

Oleh

Dr.Jap Mustopo Baktiar Sp.KJ


RSU Kabupaten Tangerang
No.WA : 0816 1891 481
Email : japmustopo@gmail.com

Sehat Mental atau Sehat Jiwa :


(menurut UU Kesehatan Jiwa No.18
tahun 2014)
- Menyadari kemampuan diri sendiri
- Dapat mengatasi tekanan/stres kehidupan
- Dapat bekerja secara produktif
- Mampu memberikan kontribusi untuk
komunitasnya.
2

Menurut UU No.18 tahun


2014
Orang Dengan
Masalah Kejiwaan
(OMDK) : Orang yang
mempunyai masalah
fisik, mental, sosial,
pertumbuhan dan
perkembangan, dan
/atau kualitas hidup
sehingga memiliki
risiko mengalami
gangguan jiwa.

Orang Dengan
Gangguan Jiwa(ODGJ):
Orang yang mengalami
gangguan pikiran,perilaku, perasaan yang
termanifestasi dlm
bentuk gejala dan/atau
perubahan perilaku
bermakna, menimbulkan penderitaan dlm
menjalankan fungsinya.

Apa itu STRES ?


STRES : reaksi seseorang secara fisik
maupun psikis untuk menyesuaikan
diri terhadap perubahan dari
lingkungan.
Contoh:
ujian.

-pelajar menghadapi
-lingkungan sekolah

yang baru.
-kemacetan lalu-lintas.

Stress Berat (Terlalu Berat )


Jangka Lama
Diluar kemampuan untuk
mengatasi

Gangguan Fisik

Keduanya Fisik & Mental

Sementara

Gangguan Mental

Menetap

STRESOR
Mengenali & Mencari
Penyelesaian

Fight or Flight
Adaptasi / Maladaptasi
Pada LC
Adrenalin & Noradre aktif
Ke Sirkulasi Darah
PVN
( Hipotalamus )

Aksis HPA

CRH
Emosi

ACTH
(Hipofisis)
Cortisol

, memberi feedback

Cepat

Lambat

(Hipocampus)

(Resep Hipofisis &


Adrenal )

Penurunan pelepasan
ACTH

Sensitif terhadap
kadar cortisol dalam
keadaan mantap

Pada Depresi terjadi gangguan fungsi pada loop feedback cepat, karena reseptor cortisol di
hipocampus abN.
Hipercortisolemia
kerusakan hipocampus
gangguan daya ingat
DEMENTIA.

Jenis dari Gangguan


Jiwa:

Skizofrenia.
Depresi.
Gangguan Cemas.
Bipolar (Gangguan Mood).
Psikosomatik.
Insomnia.
Dll.

Skizofrenia
Adalah gangguan isi pikir yang
disertai dengan ketidakserasian
antara pikiran, perasaan dan tingkah
laku
Gejala skizofrenia biasa muncul pada
usia remaja akhir atau dewasa muda
Awitan pada laki-laki biasa antara
usia 15-25 tahun sedangkan pada
perempuan antara 25-35 tahun

Epidemiologi
+ 1% dari populasi terkena
skizofrenia selama hidupnya
Diperkirakan 15-20 kasus/100.000
orang selama 1 tahun
10-20% kasus skizofrenia tidak
terdiagnosa dan tidak dilaporkan

Diagnosis
Memonitor :
Gejala Positif
Gejala Negatif
Keadaan sosial
Efek samping neurologis

Kriteria
DSM IV
Dua atau lebih gejala, masing masing lebih
dari 1 bulan

Delusi
Halusinasi
Bicara kacau
Katatonik atau perilaku kacau
Gejala negatif (afek datar, alogia,anhedonia, dll)

Gangguan fungsi sosial/pekerjaan


Gejala timbul minimal 6 bulan dengan 1 bulan
gejala aktif

Gejala Positif
Gejala yang ada diluar perilaku normal

Halusinasi
Delusi
Perilaku kacau
Gangguan proses pikir
Bicara kacau
Afek tak serasi
Permusuhan

Gejala Negatif
Berkurangnya / hilangnya fungsi normal

Afek tumpul / datar


Kurang motivasi
Miskin ide/pembicaraan
Kurang merawat diri
Anhedonia, Apatis
Menarik diri

Jenis-jenis Skizofrenia

Skizofrenia Paranoid.
Skizofreinia Hebefrenik.
Skizofrenia Katatonik.
Skizofrenia Residual.
Skizofrenia Lainnya.

Tatalaksana
Fase Akut:
-mencegah melukai diri sendiri/orang lain.
-mengendalikan perilaku merusak.
-mengurangi gejala (agitasi, gaduh, agresi ).
Cara :
-Berbicara kepada pasien dan tenangkan.
-Pemberian obat, suntikan dan oral.
-Fixasi/pengikatan bila pasien berbahaya
(2-4 jam).

TEKNIK PEMBERIAN OBAT


SUNTIK
Tujuan:
- Membuat pasien tenang, dapat mengontrol tindakan
agresif dan destruktif.
- Dengan interval waktu yang singkat
Pemberian i.v efek lebih cepat daripada i.m
Pemberian i.m efek lebih cepat daripada oral
Pemberian obat i.m: pilihan yang AMAN
Obat-obat suntik yang biasa digunakan: Diazepam
(DZP) dan Olanzapin, Aripripazol, Haloperidol (HLP)
HATI HATI PEMBERIAN OBAT SECARA I.V, kecuali
dalam keadaan terpaksa.
18

DOSIS
Pasien baru : DZP 5-10 mg, bila perlu HLP 5-10 mg,
diberikan terpisah, masing-masing i.m (intra muscular).
Pasien Skizofrenia Akut: HLP 10 mg dan DZP 10 mg
secara terpisah, i.m
Pasien Violent (diagnosis apa saja): Mulai dengan DZP
10 mg bila dalam 30 60 menit tidak ada respons,
ditambah HLP 5-10 mg, tiap 4 6 jam, i.m
Pasien Manik Depresif: DZP 10 mg dan HLP 5 10 mg,
i.m

Dosis DZP dan HLP dalam sehari tidak lebih dari 30 mg,
dosis yang lebih tinggi tidak efektif.
Semua pemberian obat suntik di STOP bila efek klinis
tercapai atau timbul ES, diganti dengan obat obat
19
secara oral.

Obat-obat AntiPsikotika
APG-1 :
-CPZ ( Clorpromazine )tab : 25 dan 100 mg
-HLP ( Haloperidol )tab
: 0,5 , 1, 5 mg.
-TFP ( Trifluoperazine )tab : 5 mg
-Fluphenazine decanoate injeksi : 25 mg/mL.
(long acting injeksi).
APG-2 :
- Risperidone tab : 1, 2,3 mg.
- Quetiapine tab : 200, 300, 400 mg.
- Olanzapine tab : 5, 10 mg.
- Clozapine tab
: 25, 100 mg.
Anticholinergic :
Trihexyphenidyl tab 2 mg.

Obat Antidepresan
Golongan: TCA ( tri cyclic
antidepresan )
Amitriptiline tab 25 mg
Golongan: SSRI (selective
serotonin R I )
Fluoxetine tab 10 , 20 mg
Sertraline tab 50 mg

Obat AntiAnsietas

Clobazam tab
Alprazolam tab
Diazepam tab
Lorazepam tab
Clonazepam tab
Dll.

: 10 mg
: 0,5 , 1 mg
: 2 dan 5 mg.
: 0,5 , 1, 2 mg.
: 2 mg.

Anda mungkin juga menyukai