PEMUDA MUHAMMADYAH
GOLOK DEPOK
KOTA DEPOK
ASFH
Definisi Penyembelihan:
Penyembelihan adalah :
Untuk yang nomor 1 dan 2 hukumnya wajib, yang nomor 3 hukumnya adalah sunnah.
ASFH
ت ُجنُوبُهَا فَ ُكلُوا
ْ َاف فَِإ َذا َو َجب َ َو ْالبُ ْدنَ َج َع ْلنَاهَا لَ ُكم ِّمن َش َعاِئ ِر هللا لَ ُك ْم فِيهَا َخ ْي ٌر فَ ْاذ ُكرُوا ا ْس َم هللا َعلَ ْيهَا
َّ ص َو
Telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu bagian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak
padanya, maka sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat).
Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah…
(QS. Al Haj: 36)
Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma menjelaskan ayat di atas, (untanya) berdiri dengan tiga kaki, sedangkan satu
kaki kiri depan diikat.
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma, beliau mengatakan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
para sahabat menyembelih unta dengan posisi kaki kiri depan diikat dan berdiri dengan tiga kaki sisanya.
(HR. Abu daud dan disahihkan Al-Albani).
ASFH
“Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat ihsan dalam segala hal. Jika kalian membunuh
maka bunuhlah dengan ihsan, jika kalian menyembelih, sembelihlah dengan ihsan.
Hendaknya kalian mempertajam pisaunya dan menyenangkan sembelihannya.”
(HR. Muslim).
ِ َ َأب.ل يَا.
ۖ َستَ ِج ُدنِي ِإ ْن َشا َء. ا ْف َعلْ َما تُْؤ َم ُر.ت َ ي ِإنِّي َأ َر ٰى فِي ْال َمنَ ِام َأنِّي َأ ْذبَ ُح
َ ك فَا ْنظُرْ َما َذا تَ َر ٰى ۚ قَا َّ َفَلَ َّما بَلَ َغ َم َعهُ ال َّس ْع َي قَا َل يَا بُن
َ الصَّابِ ِر.هَّللا ُ ِم َن
ين
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim,
Ibrahim berkata: “Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu?” Ia menjawab: “Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapati aku
termasuk orang-orang yang sabar”.
[Ash- Shâffât : 102].
ASFH
المجلس االوروبي لالفتاء والبحو.س
:التذكية الشرعية تتم بإحدى الطرق التالية
الذبح .،ويتحقق بقطع الحلقوم والمريء والودجين .وهي الطريقة المفضلة شرعا ً
في تذكية الغنم والبقر .والطيور ونحوها ،وتجوز في غيرها.
النحر ،.ويتحقق بالطعن في اللبة ،وهي الوهدة (الحفر.ة) التي في أسفل العنق .وهي
الطريقة المفضلة شرعا ً في تذكية اإلبل وأمثالها ،وتجوز في البقر.
العقر ،ويتحقق بجرح الحيوان غير المقدور عليه في أي جزء من بدنه ،سواء
الوحشي المباح صيده .،والمتوحش من الحيوانات المستأنسة .فإن أدر.كه الصائد
حيا ً وجب .عليه ذبحه أو نحره.
ASFH
QURBAN
(ربان..)ق
ﺍﻟﻤﻨﺠﺪ
al-udhiyah
(ألضحية..)ا
QURBAN
TADZKIYAH
DZABH NAHR
UDHIYAH
AL-HADYU
AQIQOH
KONSUMSI
Penyembelih
1. Berakal, baik laki-laki maupun perempuan, sudah baligh atau belum baligh asalkan sudah tamyiz. Sehingga
dari sini, tidak sah penyembelihan yang dilakukan oleh orang gila dan anak kecil yang belum tamyiz. Begitu
pula orang yang mabuk, sembelihannya juga tidak sah.
2. Yang menyembelih adalah seorang muslim atau ahli kitab (Yahudi atau Nashrani). Oleh karena itu, tidak
halal hasil sembelihan dari seorang penyembah berhala dan orang Majusi sebagaimana hal ini telah
disepakati oleh para ulama. Karena selain muslim dan ahli kitab tidak murni mengucapkan nama Allah
ketika menyembelih.
Sedangkan ahlul kitab masih dihalalkan sembelihan mereka karena Allah Ta’ala berfirman,
َ ين ُأوتُوا ْال ِكت
َاب ِح ٌّل لَ ُك ْم َ ط َعا ُم الَّ ِذ
َ َو
“Makanan (sembelihan) ahlul kitab (Yahudi dan Nashrani) itu halal bagimu, dan makanan kamu halal pula bagi
mereka.” (QS. Al Ma-idah: 5). Makna makanan ahlul kitab di sini adalah sembelihan mereka, sebagaimana
dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas, Abu Umamah, Mujahid, Sa’id bin Jubair, ‘Ikrimah, ‘Atho’, Al Hasan Al Bashri,
Makhul, Ibrahim An Nakho’i, As Sudi, dan Maqotil bin Hayyan.
Sembelihan ahul kitab bisa halal selama diketahui kalau mereka tidak menyebut nama selain Allah. Jika
diketahui mereka menyebut nama selain Allah ketika menyembelih, semisal mereka menyembelih atas nama
Isa Al Masih, ‘Udzair atau berhala, maka pada saat ini sembelihan mereka menjadi tidak halal berdasarkan
firman Allah Ta’ala,
ير َو َما ُأ ِه َّل لِ َغي ِْر ِ ت َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةُ َوال َّد ُم َولَحْ ُم ْال ِخ ْن ِز
ْ حُرِّ َم
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama
selain Allah.”
(QS. Al Ma-idah: 3)
ASFH
PENYEMBELIH
MENURUT KITAB BIDAYATUL MUJTAHID
1. Islam
2. Laki-laki
3. Baligh
4. Berakal Sehat
5. Tidak menyia-nyiakan sholat
:قال الشفعي رحم هللا
Al-Umm, Al-Imam Muhammad bin Idris asy-Syafi’i, Al-Juz’u ats-Tsalits, Hal. 287, Daarul-Hadits, Kairo 2008
Alat Penyembelihan
الظفُ ُر َ ِالظفُ َر َو َسُأ َح ِّدثُ ُك ْم َع ْن َذل
ْ ك َأ َّما الس ُِّّن فَ َع
ُّ ظ ٌم َوَأ َّما ُّ ْس الس َِّّن َو
َ َما َأ ْنهَ َر ال َّد َم َو ُذ ِك َر ا ْس ُم هَّللا ِ َعلَ ْي ِه فَ ُكلُوهُ لَي
فَ ُم َدى ْال َحبَ َش ِة
“Setiap apa yang ditumpahkan darahnya dengan disebut nama Allah maka
makanlah kecuali yang ditumpahkan darahnya dengan gigi dan kuku, dan
akan kusampaikan tentang itu. Adapun gigi, ia termasuk tulang. Adapun
kuku, ia adalah pisaunya orang-orang Habasyah.”
(H.R. Bukhari)
ت َش ْف َرتك قبل أن تُضْ ِج َعها َ ت هَالَّ َح َد ْدٍ أتريد أن تُ ِميتَها موتا
“Apakah kamu akan membunuhnya dua kali? Tajamkanlah pisau terlebih
dahulu sebelum kamu membaringkannya.”
(H.R. Hakim)
ASFH
ار
ِ َ ف ِّ
ش ال دِّ ح
َ ِ ب م
َ َّ ل س
َ وَ ه
ِ ْ
ي َ ل ع
َ ُ هَّللا ىَّ لصَ ِ هَّللا ل
ُ ُو
س ر
َ ر
َ م
َ َأ،
َوَأ ْن تُ َوا َرى َع ِن ْالبَهَاِئ ِم
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
memerintahkan untuk mengasah pisau, tanpa
memperlihatkannya kepada hewan.”
(HR. Ahmad, Ibnu Majah )
ت َوِإنَّ َما لِ ُك ِّل ا ْم ِرٍئ َما نَ َوى ِإنَّ َما اَْأل ْع َما ُل ِبالنِّيَّا ِ
ت ِهجْ َرتُهُ ِإلَى هللاِ َو َرس ُْولِ ِه فَ ِهجْ َرتُهُ ِإلَى ِ
هللا َو َرس ُْولِ ِه فَ َم ْن َكانَ ْ
ص ْيبُهَا َأ ْو ا ْم َرَأ ٍة يَ ْن ِك ُحهَا ت ِهجْ َرتُهُ لِ ُد ْنيَا يُ ِ َو َم ْن َكانَ ْ
فَ ِهجْ َرتُهُ ِإلَى َما هَا َج َر ِإلَ ْي ِه .
[رواه إماما المحدثين أبو عبد هللا محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة
البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما
اللذين هما أصح الكتب المصنفة]
Definisi Niat
• Secara bahasa niat berarti maksud dan tujuan. Kata niat juga diartikan sebagai
‘azm (kemauan keras).
Penulis kitab Mishbahul Munir mengatakan: “Kata niat diartikan secara umum
dengan kemauan hati untuk melakukan suatu perkara”.
• Secara syar’i niat berarti: keinginan kepada sesuatu dan kemauan keras untuk
melakukan sesuatu.
(sebagaimana definisi yang diberikan Nawawi rahimahullah)
Sebagian ulama menyamakan antara niat dengan ikhlas yaitu mengikhlaskan
agama hanya kepada Allah Ta’ala. Karena maksud utama dari niat itu sendiri
adalah ibadah kepada Allah.
ASFH
ان َعلَى ُكلِّ َش ْى ٍء فَِإ َذا قَتَ ْلتُ ْم فََأحْ ِسنُوا ْالقِ ْتلَةَ َوِإ َذا َذبَحْ تُ ْم َ َِإ َّن هَّللا َ َكت
َ ب اِإل حْ َس
ُالذبْح َو لي ُِح َّد َأ َح ُد ُك ْم َش ْف َرتَهُ فَ ْلي ُِرحْ َذبِي َحتَه
َّ فََأحْ ِسنُوا
( AR. Abdurozaq di dalam al-Mushannaf 4/ 493, al-Baihaqi di dalam as-Sunan al-Kubra (9/281 ))
6. Orang yang berqurban Hendaknya
menyembelih dengan tangannya sendiri
Diriwayatkan juga dari hadits Jabir bin ‘Abdullah radhiyallahu ‘anhu bahwa
Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyembelih 63 unta dengan tangannya
sendiri, kemudian sisanya diserahkan kepada Ali bin Abu Thalib untuk disembelihnya.
Disebutkan oleh Imam al-Bukhari di dalam Shahih-nya bahwa Abu Musa al-Asy’ari
radhiyallahu ‘anhu memerintahkan anak-anak perempuannya untuk menyembelih
hewan qurban dengan tangan mereka sendiri.
( Ibnu Hajar di dalam Fathu al-Bari( 12/114-115 ) mengatakan bahwa al-Hakim di
dalam al- Mustadrak meriwayatkan yang serupa dengan sanad yang bersambung )
ASFH
7. Jika dia tidak mampu menyembelih
sendiri, dianjurkan menyaksikan
hadist Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Fatimah :
قومي إلى أضحيتك فاشهديها فانه بأول قطرة من دمها
يغفر لك ما سلف من ذنبك
“Wahai Aisyah berdirilah dan saksikan hewan qurbanmu,
sesungguhnya dengan darah pertama yang jatuh dari hewan
qurban tadi, maka akan diampuni dosamu yang telah berlalu “
( HR. al-Hakim)
Syaikh al-Bani di dalam kitab Dhoif at-Targhib wa at-Tarhib dan silsilah al-Hadits adh-Dho’ifah menyatakan hadis ini Dho’if)
ASFH
8. Tidak mengasah pisau di hadapan
hewan qurban
hadist Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma
bahwasanya beliau berkata :
َ ِ َأ َم َر َرسُو ُل هَّللا،
ِ َصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم بِ َح ِّد ال ِّشف
ار
َوَأ ْن تُ َوا َرى َع ِن ْالبَهَاِئ ِم
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
memerintahkan untuk mengasah pisau, dan untuk
tidak memperlihatkan pisau tersebut kepada
hewan.”
(HR. Ahmad ( 5830), Ibnu Majah (3172 )
ASFH
Dari Ibnu ’Abbas radhiyallaahu ’anhuma,
ia berkata:
”Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengamati
seseorang yang meletakkan kakinya di atas pipi (sisi)
kambing dalam keadaan ia mengasah pisaunya,
sedangkan kambing itu memandang kepadanya. Lantas
Nabi berkata:
Dari Nafi’,
.ان يَ ْك َرهُ َأ ْن يَْأ ُك َل َذبِ ْي َحةَ َذب ِْح ِه لِ َغي ِْر القِ ْبلَ ِة
َ اِب َْن ُع َم َر َك.َأ َّن
“Sesungguhnya Ibnu Umar tidak suka memakan daging hewan yang disembelih
dengan tidak menghadap kiblat.”
(HR. ‘Abdur Razaq)
ك َس َّخ َرهَا لَ ُك ْم لِتُ َكبِّ ُروا هَّللا َ َعلَى َما هَ َدا ُك ْم
َ َِك َذل
َ َِوبَ ِّش ِر ْال ُمحْ ِسن
ين
Contoh:
1. اللهم تقبل مني, وهللا اكبر,بسم هللا
2. اللهم تقبل من, وهللا اكبر, بسم هللا.....
Bila tidak tahu
hewan yang telah disembelih
disebutkan nama ALLAH atau tidak
‘Aisyah ra bertanya:
ُحْ َما ٍن.يث َع ْه ُدهُ ْم ِب ِشرْ ٍك يَْأتُونَا ِبل
ٌ يَا َرسُو َل هَّللا ِ ِإ َّن هَا هُنَا َأ ْق َوا ًما َح ِد
ال ْاذ ُكرُوا َأ ْنتُ ْم ا ْس َم هَّللا ِ َو ُكلُوا
َ َُون ا ْس َم هَّللا ِ َعلَ ْيهَا َأ ْم اَل ق
َ اَل نَ ْد ِري يَ ْذ ُكر
“Wahai Rasulullah, di sini ada beberapa kaum yang baru saja
meninggalkan kesyirikan (baru masuk Islam), mereka biasa
membawakan daging untuk kami yang kami tidak tahu sama ada
mereka menyembelihnya dengan menyebut nama Allah atau pun
tidak?” Nabi menjawab, “Kamu sebutlah nama Allah, dan makanlah.”
(Hadis Riwayat al-Bukhari, 22/400, no. 6849)
13. Tidak menyayat atau melukai hewan yang
telah disembelih sebelum hewan mati
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma, beliau mengatakan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
dan para sahabat menyembelih unta dengan posisi kaki kiri depan diikat dan berdiri dengan tiga kaki
sisanya.
(HR. Abu daud dan disahihkan Al-Albani).