DASAR HUKUM :
UU NO.36 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN
KEEMPAT ATAS UU NO.7 TAHUN 1983 TENTANG
PAJAK PENGHASILAN
• UU NO.7/1983 ttg PAJAK PENGHASILAN
• UU NO.7/1991 ttg PERUBAHAN ATAS UU
NO.7/1983
• UU NO.10/1994 ttg PERUBAHAN KEDUA
ATAS UU NO.7/1983
• UU NO.17/2000 ttg PERUBAHAN KETIGA
ATAS UU NO.7/1983 ttg PAJAK
PENGHASILAN
• UU NO.36/2008 ttg PERUBAHAN KEEMPAT
ATAS UU NO.7/1983 ttg PAJAK
PENGHASILAN
PAJAK
PENGHASILAN :
Adalah :
Suatu pungutan resmi yg
ditujukan kepada masyarakat
yg berpenghasilan atau atas
penghasilan yg diterima dan
diperolehnya dalam tahun
pajak untuk kepentingan
negara dan masyarakat dalam
hidup berbangsa dan
bernegara sebagai suatu
kewajiban yg harus
dilaksanakan
SUBJEK PAJAK DAN WAJIB
PAJAK PENGHASILAN
1. a. Orang Pribadi
b. Warisan yang belum terbagi
sebagai satu kesatuan
menggantikan yang berhak
2. Badan
3. Bentuk Usaha Tetap
Ps 4 Objek pajak adalah :
• Penghasilan
• Yaitu : Setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau
diperoleh W.P., baik berasal dari Ind.
maupun dari luar Ind., yang dpt
dipakai unt. konsumsi atau untuk
menambah kekayaan W.P. dengan
nama atau bentuk apapun
OBJEK PPh
• Objek PPH adalah penghasilan.
Penghasilan yaitu setiap tambahan
kemampuan ekonomis yang diterima
atau diperoleh WP, baik yang berasal
dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia, yang dapat dipakai untuk
konsumsi atau menambah kekayaan
WP ybs, dengan nama dan bentuk
apapun
Termasuk dalam pengertian
penghasilan adalah:
1. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima
atau diperoleh (Gaji,Upah, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun,
atau imbalan dlm bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain oleh UU)
2. Hadiah dan penghargaan
3. Laba usaha
4. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta (hibah, bantuan atau
sumbangan)
5. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya
6. Bunga
7. Deviden
8. Royalti
9. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta
10. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala
11. Keuntungan karena pembebasan utang
12. Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing
13. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva
14. Premi asuransi
15. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari
WP yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas
16. Tambahan kekayaan netto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan
pajak
OBJEK PAJAK PENGHASILAN
(PASAL 4 AYAT (1) UU PPh)
ALASAN :
Tarif tunggal selaras dengan prinsip
netralitas dalam pengenaan pajak atas WP
badan.
Tarif diturunkan secara bertahap untuk
meningkatkan daya saing dengan negara-
negara lain dalam menarik investasi luar
negeri
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK
(Rp)
WP 36.000.000,-
WP kawin +3.000.000,-
Isteri bekerja 36.000.000,-
anak 3.000.000,-
Tidak disebutkan (yg
penting ada anak)
• Perubahan tarif PTKP terbaru ini berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor162/PMK.011/2012.
1. Apabila kepada pegawai tetap diberikan jasa produksi, tantiem, gratifikasi, bonus,
premi, tunjangan hari raya, dan penghasilan lain semacam itu yang sifatnya tidak
tetap dan biasanya dibayarkan sekali setahun, maka PPh ps 21 dihitung dan
dipotong dengan cara sbb:
a. dihitung PPh ps 21 atas penghasilan teratur yang disetahunkan ditambah
dengan penghasilan tidak teratur berupa tantiem, jasa produksi, dsb
b. dihitung PPh ps 21 atas penghasilan teratur yang disetahunkan tanpa tantiem,
jasa produksi, dsb
c. selisih antara PPh ps 21 menurut penghitungan huruf a dan huruf b adalah PPh
ps 21 atas penghasilan tidak teratur berupa tantiem, jasa produksi, dsb
2. Dalam hal penerimaan penghasilan tsb pada angka 1 adalah mantan pegawai,
maka PPh ps 21 dihitung dg cara menerapkan tarif pasal 17 UU PPh atas jumlah
PB
3. Untuk perusahaan yang masuk program jamsostek, premi asuransi kecelakaan
kerja, premi asuransi kematian yang dibayar oleh pemberi kerja merupakan
penghasilan bagi pegawai. Ketentuan sama diberlakukan juga bagi premi asuransi
kesehatan, , kecelakaan kerja, jiwa, dwiguna, dan asuransi bea siswa yang
dibayarkan oleh pemberi kerja untuk pegawai kepada perusahaan asuransi
lainnya. Dalam menghitung PPh ps 21, premi tsb digabungkan dg penghasilan
bruto yang dibayarkan oleh pemberi kerja kepada pegawai
4. Atas penarikan dana dari dana pensiun lembaga keuangan oleh peserta program
pensiun dipotong PPh ps 21 oleh dana pensiun lembaga keuangan ybs dari
jumlah bruto yang dibayarkan tanpa memperhatikan penghasilan lainnya dari
peserta ybs
CONTOH SOAL