Anda di halaman 1dari 78

DIPERGUNAKAN UNTUK LINGKUNGAN

SENDIRI (ikopin)
MANAJEMEN KEUANGAN
Definisi Manajemen Keuangan :
Manajemen dana baik yang berkaitan dengan
pengalokasian dana dalam berbagai bentuk
investasi maupun usaha pengumpulan dana
untuk pembiayaan investasi.
Jadi, perusahaan setiap saat dapat dipandang
sebagai kumpulan dana dari berbagai sumber
dana. Pemegang saham dan investor
menanamkan dananya dalam bentuk penyertaan
Fungsi Manajer Keuangan :
a. Bidang Keputusan Investasi
Investasi merupakan aktivitas penggunaan dana
dalam keseluruhan aset perusahaan. Secara garis
besar keputusan investasi dapat dikelompokkan ke
dalam investasi jangka pendek maupun investasi
jangka panjang.
b. Bidang Keputusan Pendanaan
Untuk melakukan investasi diperlukan sejumlah
dana yang harus diperoleh / digali oleh perusahaan
(financing decision)
c. Kebijakan Dividen
Menyangkut tentang keputusan apakah laba yang
diperoleh perusahaan seharusnya dibagikan dalam
bentuk dividen kepada pemegang saham ataukah
laba tersebut sebaiknya ditahan guna investasi
dimasa mendatang.
Ruang Lingkup Manajemen Keuangan :
Manajemen keuangan menyangkut kegiatan –
keiatan perencanaan, analisis, dan pengendalian
kegiatan keuangan. Terkait dengan bidanga - bidang
yang menjadi tanggung jawab manajer keuangan,
maka ruang lingkup manajemen keuangan secara
skematis dapat digambarkan sebagai berikut :
Aktiva 2 Manajer 1 Pasar Uang
Perusahaan 3 Keuangan 4b Pasar Modal
4a
Keterangan :
1. : Aliran kas dari investor (penjual saham dan abligasi)
2. : Alokasi dana untuk operasi perusahaan
3. : Aliran kas hasil operasi perusahaan
4a. : Pembayaran deviden / bunga
4b : Laba ditahan
MANAJEMEN KEUANGAN

Semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang berhubungan


dengan usaha untuk memperoleh sumber dana dengan biaya yang
relatif murah dan usaha untuk menggunakan dana tersebut
secara efisien

Fungsi-fungsi Manajemen Keuangan

Financing
Investment
Dividend Policy
Fungsi pendanaan ( financing )

Fungsi pendanaan melahirkan keputusan pendanaan atau kebijakan struktur modal

Keputusan pendanaan berkaitan dengan masalah bagaimana manajer keuangan


harus mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber–sumber dana
yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan–kebutuhan investasi
serta kegiatan usahanya

Fungsi investasi ( investment )

Fungsi investasi melahirkan keputusan investasi

Keputusan investasi berkaitan dengan masalah bagaimana manajer


keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk–bentuk investasi
yang dapat mendatangkan keuntungan bagi perusahaan di masa yang akan
datang
Fungsi pembagian laba ( dividend policy )

Fungsi pembagian laba melahirkan keputusan dividen

Keputusan dividen merupakan keputusan manajemen keuangan


untuk menentukan : (a) Besarnya persentase laba yang dibagikan
kepada para pemegang saham dalam bentuk cash dividend, (b) stabilitas
dividen yang dibagikan, (c) dividen saham (stock dividend),
(d) pemecahan dividend (stock splits), (e) penarikan kembali
saham yang beredar.
Tujuan manajemen keuangan

Maksimalisasi nilai perusahaan (kesejahteraan pemegang


saham)

Peranan Manajer Keuangan

2 1
Operasi perusahaan Manajer Pasar modal / pasar uang
(sekelompok aktiva riil ) keuangan (pemodal yang memiliki
3 4 aktiva riil)
Keterangan :

1. Manajer keuangan memperoleh dana / kas dari pasar modal /


pasar uang dengan cara menjual financial assets (saham,
obligasi, dan surat berharga lainnya), atau memperoleh kredit
dari bank atau sumber dana lainnya.

2. Dana / kas yang diperoleh tersebut diinvestasikan pada berbagai


aktiva (real asset) untuk mendanai kegiatan / operasi
perusahaan, contohnya tanah, mesin, dll.

3. Apabila aktiva perusahaan berjalan dengan baik, maka dari real


asset akan dihasilkan laba (berupa cash in flow) yang lebih besar
dari jumlah yang diinvestasikan.

4. Laba / kas yang diperoleh dapat dikembalikan kepada pemilik


dana atau diinvestasikan kembali (reinvestasi) ke dalam
perusahaan
Asas - Asas Pembelanjaan

1. Asas Likuiditas :
Mengajarkan bahwa dalam kebijakan financing harus memperhatikan
lamanya dana digunakan oleh perusahaan. Dalam asas ini berlaku
maturity matching principles.
2. Asas Solvabilitas :
Mengajarkan bahwa dalam kebijakan financing harus memperhatikan
faktor psikologis dari calon investor.
3. Asas Rentabilitas :
Mengajarkan bahwa dalam kebijakan financing harus memperhatikan
konsekuensi kewajiban memberikan balas jasa dari perusahaan yang
bersangkutan kepada para calon investor.
4. Asas Kekuasaan :
Mengajarkan bahwa dalam kebijakan financing harus memperhatikan
kebijakan manajemen perusahaan.
Jenis – Jenis Pembelanjaan

Berdasarkan aktivitas

Pembelanjaan aktif : aktivitas untuk menginvestasikan dana


Pembelanjaan pasif : aktivitas untuk memperoleh dana

Berdasarkan sumber dana

Pembelanjaan intern : sumber dana berasal dari dalam


perusahaan
Pembelanjaan ekstern : sumber dana berasal dari luar
perusahaan
Sumber-sumber Dana

Sumber intern ( internal sources ), yaitu sumber dana yang


dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, meliputi :
laba ditahan dan akumulasi penyusutan

Sumber ekstern ( external sources ), yaitu sumber dana yang


berasal dari luar perusahaan, yaitu dari kreditur, pemilik, peserta
atau pengambil bagian di dalam perusahaan
Laporan Keuangan
1. Neraca (balance sheet)
Neraca dapat diartikan sebagai suatu bentuk laporan keuangan
yang menunjukkan posisi harta (aktiva), utang dan modal
(ekuitas dan disusun pada setiap akhir periode (tahun, semester,
triwulan).
Bentuk Skontro PT. X
Neraca
Per ....
Aktiva Pasiva

Operating Assets Aktiva lancar Utang lancar


(Current Assets) (Current liabilities) Modal
Asing
Aktiva tetap Utang jangka panjang
Tangible Assets (fixed assets) (long tarm debt)
(Aktiva Berwujud)
Aktiva lain Modal sendiri
(Other assets) (Equity)

Aktiva tidak berwujud


(Intangible assets)
Contoh format perusahaan produksi
PT. X
Neraca per 31 – 12 – 19..
Aktiva Pasiva

AL Kas / Bank xx UL Utang Dagang xx


Surat Berharga xx Utang Wesel xx
Piutang Usaha xx Utang Pajak xx
Persediaan Barang xx UJPJ
Biaya Dibayar Dimuka xx Utang Obligasi xx
Utang Bank xx
AT Mesin / Peralatan xx SENDIRI
MODAL
Gedung xx Modsal Saham xx
Tanah xx Cadangan xx
Laba Ditahan (RE) xx
xx xx
Keterangan :
AL : Aktiva lancar (Current Assets)
AT : Aktiva Tetap (Fixed Assets)
AT + AL : Aktiva Operasi (Operation Assets)
UL : Utang Lancar (Current Liabilities)
UJPJ : Utang Jangka Panjang (Lebih dari 1 tahun)
RE : Retained Earning (Laba Ditahan)
Untuk contoh yang konkrit, dapat disajikan sebagi berikut :

PT. ZA
Neraca 31 – 12 - 00
Aktiva Pasiva
AKT Lancar Kewajiban Lancar
Kas/Bank 350 Hutang Dagang 800
Surat berharga 25 Hutang pajak 120
Piutang 1125 Hutang Wesel 130
Persediaan 2150
Hutang Jangka Panjang
AKT Tetap Hutang Obligasi 1750
Mesin 1850 Hutang Investasi 2000
Kendaraan 1100
Gedung 2900 Modal Sendiri
Tanah 4000 Modal Saham 7500
RE 1200
Jumlah 13500 Jumlah 13500
Manajemen Keuangan
PT. ZA
Neraca 31 – 12 - 00

Aktiva
Aktiva lancar
Kas / Bank 350
Surat berharga 25
Piutang 1125
Persediaan 2150
Aktiva tetap
Mesin 1850
Kendaraan 1100
Gedung 2900
Tanah 4000
13500
Pasiva
Kewajiban lancar
Hutang dagang 800
Hutang pajak 120
Hutang wesel 130
Hutang Jangka Panjang
Hutang obligasi 1750
Hutang investasi 2000
Modal Sendiri
Modal saham 7500
Laba ditahan 1200
13500
2) Laporan Laba / Rugi (income statement)
Pada prinsipnya, laporan rugi / laba adalah bentuk laporan
keuangan yasng menunjukkan hasil kegiatan operasi perusahaan,
untuk suatu periode akuntansi tertentu (satu tahun, satu semester,
satu triwulan atau satu bulan).

Struktur laporan
Laporan R/L secara prinsip dibedakan antara laporan perusahaan
produksi dengan perusahaan jasa, yang dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Perkiraan Perusahaan Produksi Perusahaan Jasa
Hasil Penjualan Penjualan Pendapatan
Harga Pokok Harga Penjualan Beban Usaha
Struktur Umum (perusahaan produksi)

Penjualan (net sales) xx


Harga pokok (cost of good sold) (xx)

Laba kotor (gross sales) xx


Biaya operasi (operating expenses) (xx)

Laba operasi (operating income atau earning before


interest & tax / EBIT) xx
Bunga (interest expenses) (xx)
Pendapatan lain (other income) xx
Biaya lain (other expenses) (xx)
Laba sebelum pajak (earning before tax / EBT) xx
Pajak (tax) (xx)

Laba bersih (earning after tax / EAT) xx


Deviden (xx)

Laba ditahan (retained earning / RE) xx


PT. ZA
Penjualan 36.200
Harga Pokok (21.100)
Laba Kotor 15.100
Beaya Operasi (3.800)
Laba operasi 11.300
Bunga (300)
Pendapatan lain 400
Beaya lain (250)
Laba sebelum pajak 11.150
Pajak 30% (3.345)
Laba bersih 7.805
Deviden (7.100)
Laba ditahan 705
 PT. ABC
 LAPORAN ARUS KAS
 2012
 (dalam jutaan Rp)
 _____________________________________________________________________
 Kas dari Operasi
 Pendapatan bersih (Net income) 329
 Biaya tidak tunai :
 Depresiasi 48
 Pajak terhutang 8
 Lain-lain, termasuk amortisasi 19
 Perubahan pada modal kerja :
 Penurunan (kenaikan) pada persediaan 116
 Penurunan (kenaikan) pada piutang (74)
 Penurunan (kenaikan) pada aktiva lancar lainnya (8)
 Kenaikan (penurunan) pada hutang dagang (31)
 Kenaikan (penurunan) pada hutang lancar lainnya 28

Kas dari Operasi 435
 Kas dari (digunakan) investasi
 Tambahan pada gedung, tanah, perlengkapan (102)
 Tambahan pada aktiva tetap lainnya (8)

 Kas dari (digunakan) investasi (110)
 Kas dari (digunakan) pendanaan
 Tambahan (pengurangan) hutang (152)
 Dividen (45)
 Lainnya 10

 Kas dari (digunakan) pendanaan (187)
 Kenaikan bersih pada kas dan sekuritas 140
 Kas pada awal tahun 138

 Kas pada akhir tahun 278

 Neraca

 Laporan laba-rugi

 Laporan laba ditahan

 Laporan arus kas

P
e
 Neraca perusahaan menunjukkan aktiva di sisi kiri
sementara kewajiban dan ekuitas atau klaim terhadap
aktiva ditunjukkan di sisi kanan

 Neraca adalah potret posisi keuangan perusahaan pada


periode tertentu
 Laporan laba-rugi menunjukkan hasil operasi selama
periode tertentu

 Laporan ini juga menunjukkan laba per saham sebagai


“bottom line”
 Laporan laba ditahan menunjukkan perubahan laba
ditahan di antara dua tanggal neraca

 Laba ditahan menunjukkan klaim terhadap aktiva,


alih-alih menunjukkan aktiva per ekuitas pemegang
saham
 Laporan arus kas mencakup faktor-faktor yang
berdampak terhadap arus kas (selama periode akuntansi
tertentu), antara lain:
 Aktivitas operasi

 Investasi

 Pembiayaan
 Arus kas bersih sering dinyatakan sebagai:
laba bersih ditambah penyusutan
karena penyusutan adalah pos nonkas terbesar
 Laba akuntansi mungkin mencantumkan laba dan beban
yang tidak tercantum dalam arus kas bersih, karena tidak
diterima/dibayarkan dalam satu periode akuntansi

 Investor lebih tertarik pada proyeksi arus kas bersih


daripada laporan laba, karena kas menentukan dividen
yang dibayarkan atau modal yang diinvestasikan untuk
menunjang pertumbuhan
 Arus kas operasi adalah arus kas yang berasal dari operasi
normal:
perbedaan antara pendapatan kas dan biaya kas,
termasuk pajak atas laba operasi

 Arus kas ini berbeda dengan arus kas bersih, karena tidak
memasukkan beban bunga
 Nilai tambah pasar atau market value added
(MVA) menunjukkan perbedaan antara
nilai saham dan jumlah ekuitas yang telah
ditanamkan oleh investor
 Nilai tambah ekonomi atau economic value added (EVA)
adalah perbedaan antara laba operasi setelah pajak dan
total biaya modal, termasuk biaya modal ekuitas

 EVA adalah estimasi nilai yang dihasilkan manajemen


selama setahun berjalan

 EVA sangat berbeda dengan laba akuntansi, karena tidak


membebankan biaya penggunaan atas modal ekuitas
 Nilai dari aktiva ditentukan oleh arus kas setelah pajak
yang dihasilkannya

 Tarif pajak dan aspek lain dari sistem pajak ditentukan


secara tahunan oleh Kongres

 Amerika Serikat menerapkan tarif pajak progresif, di


mana semakin tinggi laba maka semakin tinggi juga
persentase pajak yang harus dibayarkan
 Aktiva modal adalah aktiva seperti saham, obligasi, dan
real estat

 Keuntungan modal (capital gain) diperoleh bila aktiva


modal terjual di atas harga perolehannya

 Kerugian modal (capital loss) diperoleh bila aktiva modal


terjual dengan mengalami kerugian

 Kerugian/keuntungan jangka panjang terjadi bila aktiva


dimiliki lebih dari jangka waktu satu tahun
 Laba operasi yang dibayarkan sebagai
dividen akan menjadi subjek pajak
berganda:
 Pertama, laba tersebut dibebani pajak di
tingkat perusahaan
 Lalu, para pemegang saham harus
membayar pajak pribadi atas dividen
yang mereka terima
 Seperti halnya pendapatan biasa, pendapatan bunga yang
diterima perusahaan akan dikenai pajak

 Tapi, 70 persen dividen yang diterima oleh satu


perusahaan dari perusahaan lain berasal dari laba kena
pajak, karena diketahui bahwa pendapatan dividen
perusahaan akan terkena pajak tiga kali

 Karena bunga yang dibayar perusahaan adalah beban


yang bisa dikurangkan (sedangkan dividen tidak) maka
sistem pajak lebih menyukai pembiayaan dengan utang
daripada dengan ekuitas
 Kerugian operasi perusahaan dapat:
 Dikompensasi ke belakang, untuk setiap 3 tahun
 Dikompensasi ke depan untuk setiap 15 tahun
 Dipakai mengoffset laba kena pajak dalam tahun berjalan
 Perusahaan S adalah perusahaan kecil yang
keuntungannya adalah kewajiban yang terbatas

 Meskipun demikian, perusahaan S tetap dibebani pajak


seperti perusahaan perorangan atau persekutuan
KONSEP MODAL KERJA

KUNTITATIF KUALITATIF FUNGSIONAL

WC = CA WC = CA – CL WC, PWC, NWC


Jenis-jenis Modal Kerja

Primary WC
Permanent Working Capital
Normal WC

Seasonal WC

Variable Working Capital Cyclical WC

Emergency WC
Kebijakan Modal Kerja

Kebijakan konservatif Kebutuhan dana lebih banyak


dibelanjai
dengan sumber dana jangka panjang

Kebijakan moderat Kebutuhan dana jangka


panjang (pendek) dibelanjai oleh
sumber dana jangka panjang(pendek)

Kebijakan agresif Kebutuhan dana lebih


banyak dibelanjai
dengan sumber dana jangka pendek
Penentuan besarnya kebutuhan modal kerja

Besar kecilnya kebutuhan modal kerja tergantung


pada 2 faktor :

Periode perputaran atau periode


terikatnya modal kerja

Pengeluaran kas rata–rata setiap


harinya
Kas Bentuk aktiva yang paling likuid yang dapat
dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial
perusahaan.

Masalah utama dalam pengelolaan kas :

Bagaimana menyediakan kas yang memadai, tidak terlalu


banyak (agar keuntungan tidak berkurang terlalu besar) tetapi tidak
terlalu sedikit (sehingga akan mengganggu likuiditas perusahaan).

Motif memiliki kas bagi suatu perusahaan :

Motif transaksi Menyediakan kas untuk membayar berbagai


transaksi bisnis.
Motif berjaga–jaga Mempertahankan saldo kas guna
memenuhi permintaan kas yang
sifatnya tidak terduga.
Motif spekulasi Memperoleh keuntungan dari memiliki atau
menginvestasikan kas dalam bentuk
investasi yang sangat likuid.
Model – Model Manajemen Kas :

1. Model Persediaan
Menurut Baumol (1952), kebutuhan terhadap kas dalam suatu
perusahaan mirip dengan pemakaian persediaan. Apabila
perusahaan memiliki saldo kas yang tinggi, perusahaan akan
mengalami kerugian dalam bentuk kehilangan kesempatan untuk
mengidentifikasikan dana tersebut pada kesempatan investasi lain
yang lebih menguntungkan. Sebaliknya apabila saldo kas terlalu
rendah, kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan likuiditas
akan makin besar.

2. Model Miller dan Orr


Model ini digunakan apabila kebutuhan kas per hari tidak konstan.
Dalam keadaan penggunaan dan pemasukan kas bersifat acak,
perusahaan perlu menetapkan batas atas dan batas bawah saldo
kas. Apabila saldo kas mencapai batas atas, maka perusahaan perlu
mengubah sejumlah tertentu kas agar saldo kas kembali ke jumlah
yang diinginkan. Sebaliknya, apabila saldo kas menurun dan
mencapai batas bawah, perusahaan perlu menjual sekuritas agar
saldo kas naik kembali ke jumlah yang diinginkan.
Anggaran Kas (Cash Budget)
Anggaran kas menunjukkan kebutuhan kas dalam jangka pendek
yang merupakan bagian dari financial planning perusahaan. Periode
anggaran kas umumnya disusun untuk jangka waktu satu tahun
yang dibagi dalam interval tertentu seperti bulanan, kuartalan dan
semesteran.

Kegunaan Anggaran Kas :


1. Dapat dipergunakan untuk mengantisipasi kebutuhan dana
karena adanya defisit atau surplus.
2. Dapat dipergunakan untuk mencapai target dan mengukur
keberhasilan.
3. Dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan kegiatan.

Keterbatasan Anggaran Kas :


1. Menyebabkan perusahaan terfokus pada target yang mungkin
kurang fleksibel.
2. Menghambat tanggapan terhadap perubahan situasi eksternal
yang dapat mengganggu estimasi penerimaan dan pengeluaran
kas, karena manager terfokus pada anggaran kas.
Bagian–bagian dalam Anggaran Kas :

Cash in Flows
- Mengidentifikasikan sumber–sumber penerimaan, jumlah, dan
waktu dari semua cash in flows yang diantisipasi dalam
setiap periode.
- Penerimaan kas dihasilkan dari penjualan tunai dan kredit.
- Penerimaan kas lainnya dapat berasal dari penjualan aktiva
tetap, pendapatan bunga, sewa, dan lain–lain.

Cash out Flows


Mengidentifikasi semua cash out flow yang diantisipasi, antara lain :
- Pembelian–pembelian tunai atau kredit
- Pembayaran utang dan bunga
- Pembayaran gaji dan upah
- Pembayaran asuransi, pajak dan biaya operasi
- Pembayaran dividen

Financing
Menunjukkan besarnya net cash flows dan besarnya kebutuhan dana
jika terjadi defisit.
MANAJEMEN PIUTANG
(RECEIVABLE MANAGEMENT)

Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya dana


yang diinvestasikan ke dalam piutang :

1. Besar kecilnya volume penjualan kredit


2. Syarat pembayaran
3. Plafon kredit
4. Kebiasaan pelanggan dalam membayar
5. Kebijakan dalam pengumpulan piutang
Prinsip pemberian kredit

Character Capital Condition

Capacity Collateral

Pengukuran efisiensi piutang, melalui :

Receivable turnover
Average collection period

Receivable collection schedule :

Kegiatan perencanaan penerimaan piutang menjadi uang tunai


Analisis Ekonomi terhadap Piutang

Tujuan : Untuk menilai apakah manfaat memiliki piutang


lebih besar atau lebih kecil dari biayanya.
Apabila diperkirakan bahwa manfaatnya lebih
besar, maka secara ekonomi pemilikan
piutang (atau penjualan kredit) tersebut
dibenarkan.

Setiap analisis ekonomi menyangkut perbandingan antara


manfaat dan pengorbanan. Sejauh manfaat diharapkan lebih
besar dari pengorbanan, suatu keputusan dibenarkan secara
ekonomi.
Contoh :
Semula PT. A hanya menjual produknya dengan sistem tunai. Melalui
penjualan tunai tersebut, perusahaan mampu memperoleh sales revenue
sebesar Rp. 4 milyar. Kemudian perusahaan berencana untuk mengubah sistem
penjualannya ke sistem kredit dengan syarat n/60. Diperkirakan dengan sistem
kredit tersebut sales revenue akan meningkat menjadi Rp. 5,4 milyar. Profit
margin diperkirakan sebesar 20% dan cost of fund sebesar 22% per tahun.
a. Apakah kebijakan kredit perusahaan ini layak secara finansial ?
b. Jika perusahaan mempertimbangkan untuk memberikan diskon dengan
syarat 2/20 ; n/60, bagaimana keputusan perusahaan, bila diperkirakan
50% pelanggan akan memanfaatkan masa diskon tersebut dan 50% lagi
membayar pada saat jatuh tempo ?
c. Bagaimana pula keputusan perusahaan bila 1% dari piutang tidak dapat
ditagih ?
Manfaat :
Tambahan laba karena kenaikan sales revenue :
0,2 x (Rp.5,4 milyar – Rp.4 milyar) = Rp. 280 juta
Pengorbanan :
Perputaran piutang = 360 / 60 =6x
Rata-rata piutang = Rp. 5,4 milyar / 6
= Rp. 900 juta
Dana investasi pada piutang (net)
= Rp. 900 juta (1-0,2)
= Rp. 720 juta
Biaya dana untuk berinvestasi pada piutang
= 0,22 x Rp. 720 juta = Rp. 158,4 juta

Tambahan manfaat bersih Rp. 121,6 juta

Kesimpulan : ……..
Manfaat :
Rata-rata pembayaran piutang
0,5 (20) + 0,5 (60) = 40 hari
Perputaran piutang = 360 / 40 =9x
Rata-rata piutang = Rp. 5,4 milyar / 9
= Rp. 600 juta
Dana investasi pada piutang (net)
= Rp. 600 juta (1-0,2)
= Rp. 480 juta
Penurunan biaya dana
(0,22 x Rp. 720 juta) – (0,22 x Rp. 480 juta) = Rp. 52,8 juta
Pengorbanan :
Diskon yang diberikan
0,02 x Rp. 5,4 milyar = Rp. 108 juta
Manfaat bersih = ( Rp. 55,2 juta)
Kesimpulan : ……..
Manfaat :
Tambahan laba karena kenaikan sales revenue :
0,2 x (Rp.5,4 milyar – Rp.4 milyar) = Rp. 280 juta
Pengorbanan :
Perputaran piutang = 360 / 60 =6x
Rata-rata piutang = Rp. 5,4 milyar / 6
= Rp. 900 juta
Dana investasi pada piutang (net)
= Rp. 900 juta (1-0,2)
= Rp. 720 juta
Biaya dana untuk berinvestasi pada piutang
= 0,22 x Rp. 720 juta = Rp. 158,4 juta
Kerugian piutang tak tertagih
= 0,01 x Rp. 5,4 milyar = Rp. 54 juta
Total tambahan biaya Rp. 212,4 juta

Tambahan manfaat bersih Rp. 67,6 juta

Kesimpulan : ……..
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan :

1. Lead time atau lamanya masa tunggu bahan baku yang


dipesan datang. Semakin lama masa tunggu, semakin besar
persediaan yang harus disediakan.
2. Frekuensi penggunaan bahan selama satu periode. Frekuensi
pembelian yang tinggi menyebabkan jumlah
persediaan menjadi lebih kecil untuk satu periode
pembelian.
3. Jumlah dana yang tersedia. Dana kadang–kadang menjadi
kendala yang serius jika kebutuhan bahan meningkat. Jumlah
persediaan tidak dapat dipenuhi sesuai dengan standar yang
ideal jika dana yang tersedia terbatas
4. Daya tahan material. Daya tahan yang rendah jika tidak
diimbangi dengan teknologi penyimpanan yang tepat, akan
menimbulkan kerusakan kualitas bahan yang disimpan
sehingga perusahaan tidak berani menyimpan dalam jumlah
yang besar.
Analisis EOQ ( Economical Order Quantity ).
Analisis ini digunakan untuk menentukan jumlah pembelian
bahan mentah yang optimal, yaitu jumlah yang harus
dipesan dengan biaya yang paling rendah (ekonomis).

Asumsi dalam EOQ :


1. Jumlah kebutuhan bahan mentah sudah dapat
ditentukan terlebih dahulu secara pasti untuk penggunaan
selama satu periode tertentu
2. Penggunaan bahan selalu pada tingkat yang konstan
secara kontinyu
3. Pesanan persis diterima pada saat tingkat
persediaan sama dengan nol atau di atas safety stock
(persediaan minimal)
4. Harga konstan selama periode tersebut
Ordering cost (biaya Carrying cost (biaya
pesan), antara lain : penyimpanan), antara lain :

1. Biaya pengiriman 1. Sewa gudang


barang 2. Biaya pemeliharaan
2. Biaya penerimaan barang di dalam gudang
barang (penerangan, pemanasan,
3. Biaya penempatan pendinginan, dan lain–lain)
barang ke dalam 3. Asuransi
gudang
Reorder point (pemesanan kembali),
tergantung pada :

1. Penggunaan selama lead time , yaitu masa


tunggu sejak pemesanan dilakukan
hingga bahan yang dipesan tiba. Selama
masa tunggu ini persediaan tetap
digunakan

2. Safety stock
Safety stock atau persediaan minimal
yang harus ada dalam perusahaan. Fungsi
safety stock adalah untuk berjaga–jaga
dari kemungkinan material datang
terlambat.
Rumus–rumus :

Q = 2oD/ i

Q = jumlah pembelian bahan yang paling ekonomis


o = biaya pesan
D = kebutuhan bahan selama 1 periode ( 1 tahun )
i = biaya penyimpanan per unit

Biaya penyimpanan = (Q / 2) i

Biaya pesan = (D / Q) o

Total biaya persediaan = (Q / 2) i + (D / Q) o

ROP = Pemakaian selama lead time + safety stock


ANALISIS RASIO KEUANGAN
(FINANCIAL RATIO ANALYSIS)

FINANCIAL RATIO ANALYSIS

Teknik analisis yang dilakukan dengan cara


membandingkan variabel keuangan tertentu dengan
variabel keuangan lainnya sehingga dapat diperoleh
informasi mengenai berbagai kondisi keuangan
perusahaan, tingkat aktivitas, hasil-hasil usaha dan
tingkat pertumbuhan perusahaan
Liquidity ratio

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam


memenuhi kewajiban jangka pendeknya

a. Current ratio
Current assets
Current liabilities

b. Quick ratio
Current assets – inventory
Current liabilities

c. Cash ratio
Cash + marketable securities
Current liabilities
SOLVABILITY / LEVERAGE RATIO
RASIO YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PERUSAHAAN DALAM
MEMENUHI SEMUA KEWAJIBANNYA, BAIK JANGKA PENDEK MAUPUN JANGKA
PANJANG

c. Time interest earned ratio


a. Total debt to total assets ratio Earning before interest and tax
Total debt Interest Charge
Total assets
d. Long term debt to equity ratio
b. Total debt to equity ratio Long term debt
Total debt Equity
Equity
ACTIVITY RATIO
RASIO YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR EFEKTIVITAS
PENGGUNAAN DANA PERUSAHAAN

a. Total assets turnover d. Inventory turnover


Net sales Cost of goods sold
Total assets Average inventory

b. Receivable turnover e. Average day’s inventory


Net sales on credit Average inventory x 360
Average receivable Cost of goods sold

c. Average collection period f. Working capital turnover

Average receivable x 360 Net sales


Net sales on credit Current asset – current liabilities
PROFITABILITY RATIO
RASIO YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PERUSAHAAN DALAM
MENGHASILKAN LABA

a. Gross profit margin d. Earning power ratio


Gross profit Earning before interest and tax
Net sales Total assets

b. Operating profit margin e. Net earning power (rate of


return on investment)
Earning before interest and tax Earning after tax
Net sales Total assets

c. Net profit margin f. Rate of return on equity

Earning after tax Earning after tax


Net sales Equity
Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas

Likuiditas kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi


kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi

Solvabilitas kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi


semua kewajiban finansialnya apabila perusahaan
tersebut dilikuidasi

Rentabilitas kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan


laba selama periode tertentu

Rentabilitas ekonomi Rentabilitas modal sendiri


Laba usaha Laba bersih
Total modal Modal sendiri
Fund statement Teknik analisis yang dilakukan untuk
analysis mempelajari bagaimana kebijakan
investasi dan financing (pendanaan)
yang telah dilakukan perusahaan
selama 1 periode

dalam pengertian kas


Dana
dalam pengertian modal kerja
Dana dalam pengertian kas

Langkah–langkah penyusunan laporan sumber dan


penggunaan dana :

1. Menyusun laporan perubahan neraca, dan


memisahkan elemen–elemen yang memperbesar
dan memperkecil kas

2. Mengelompokkkan elemen–elemen dalam laporan


laba rugi yang memperbesar dan memperkecil kas

3. Menyusun laporan sumber dan penggunaan dana


(kas) dengan mengadakan konsolidasi semua
informasi yang memperbesar dan
memperkecil kas
Elemen – elemen yang Elemen – elemen yang
memperbesar kas memperkecil kas disebut
disebut Sumber Dana Penggunaan Dana

1. Berkurangnya aktiva lancar 1. Bertambahnya aktiva


2. Berkurangnya aktiva tetap lancar
3. Bertambahnya hutang 2. Bertambahnya aktiva
4. Bertambahnya modal tetap
5. Laba atau keuntungan yang 3. Berkurangnya hutang
diperoleh perusahaan 4. Berkurangnya modal
6. Penyusutan 5. Loss atau kerugian yang
diderita perusahaan
6. Pembayaran dividen
(cash dividend )
Sumber Modal Kerja : Penggunaan Modal Kerja :
1. Berkurangnya aktiva 1. Bertambahnya aktiva tetap
tetap 2. Berkurangnya hutang
jangka panjang
2. Bertambahnya hutang
jangka panjang 3. Berkurangnya modal
3. Bertambahnya modal 4. Loss atau rugi perusahaan
4. Laba perusahaan 5. Pembayaran dividen (cash
5. Penyusutan dividend)
Break Even Analysis

Teknik analisis yang dilakukan untuk


mempelajari bagaimana perubahan
volume penjualan akan mempengaruhi fixed
cost, variable cost, tingkat penjualan dan
tingkat laba

Asumsi – asumsi dasar :

- Biaya dipisahkan ke dalam variable cost dan fixed cost


- Harga jual per unit tidak berubah (konstan) selama
periode analisis
- Perusahaan hanya memproduksi satu macam barang.
Bila menghasilkan lebih dari satu macam
barang, perimbangan penghasilan masing–masing
barang harus tetap
Contribution Margin = Sales revenue – variable cost

CM > FC = profit
CM < FC = rugi ( loss )
CM = FC = break even

Break even point :

Suatu kondisi dimana pada periode tersebut


perusahaan tidak mendapat keuntungan dan
juga tidak menderita kerugian, atau pada
periode tersebut penghasilan yang diterima
sama dengan biaya yang dikeluarkan
Pendekatan dalam BEP :

1. Pendekatan grafik (graphical approach)

2. Pendekatan matematik (mathematic approach)

BEP (unit) = FC
P – VC

BEP (Rp) = FC
1 – TVC/S

Keterangan :
FC = Fixed cost
VC = Variable cost
S = Sales
VC = Variable cost per unit
P = Price per unit
Margin of Safety :
Batas penurunan penjualan yang dapat ditolerir agar
perusahaan tidak menderita kerugian

Margin of safety :
Anggaran penjualan – BEP
(%)
Anggaran penjualan

Perubahan BEP :

Perubahan harga jual per unit


Perubahan biaya variabel per unit
Perubahan biaya tetap
Perubahan komposisi sales mix
Manfaat analisis BEP :

1. Perencanaan penjualan atau produksi

FC + Laba
PMunit =
P – VC (unit)

FC + Laba
PMRp =

1 – VC / S
2. Perencanaan harga jual normal

3. Perencanaan metode produksi

4. Titik tutup pabrik ( shut down point )

Biaya tetap tunai


SDP =
Rasio kontribusi margin

Anda mungkin juga menyukai