Perundang-undangan Dalam
Sistem Hukum
Macam-macam Sistem Hukum :
Sistem Eropa Kontinental
Sistem Anglo-Saxon
Sistem hukum Eropa Kontinental
Berkembang di negara-negara Eropa daratan
Sering disebut dengan civil law
Berasal dari kodifikasi hukum yang berlaku
di kekaisaran Romawi (masa pemerintahan
Kaisar Yustinianus)
Kumpulan peraturannya disebut dengan
corpus juris civilis
Dianut dan dijadikan dasar perumusan di
negara-negara seperti Jerman, Belanda,
Perancis, Amerika Latin, Indonesia
Prinsip dasar sistem hukum Eropa
Kontinental
Hukum memperoleh kekuatan mengikat,
karena diwujudkan dalam peraturan-peraturan
yang berbentuk undang-undang dan tersusun
secara sistematik di dalam kodifikasi atau
kompilasi tertentu.
Tujuan hukum adalah kepastian hukum (nilai
utama) hanya dapat diwujudkan kalau tindakan-
tindakan hukum manusia di dalam pergaulan
hidup diatur dengan peraturan hukum tertulis.
Hakim tidak dapat leluasa
menciptakan hukum yang mempunyai
kekuatan mengikat.
Hakim berfungsi menetapkan dan
menafsirkan peraturan dalam batas-
batas wewenangnya.
Sistem hukum Anglo-Saxon
Sistem hukum Anglo-Saxon disebut juga sistem
hukum Anglo Amerika
Berasal dari Inggris (abad XI), disebut sebagai
sistem common law (unwritten law)
Tapi tidak sepenuhnya benar, karena ada juga
terdapat sumber-sumber hukum tertulis
(statutes)
Merupakan sistem hukum positif di Amerika Utara,
Kanada, Inggris, Australia, Amerika Serikat
Prinsip dasar sistem hukum Anglo-
Saxon
Sumber hukum : putusan-putusan hakim dan atau
pengadilan mewujudkan kepastian hukum.
Prinsip-prinsip
dan kaidah hukum dibentuk dan
menjadi kaidah yang mengikat.
Sumber-sumber hukum seperti putusan hakim,
kebiasaan, peraturan tertulis, undang-undang dan
peraturan administrasi negara tidak tersusun secara
sistematik dalam hierarki tertentu.
PERANAN HAKIM BERFUNGSI TIDAK HANYA
SEBAGAI PIHAK YANG BERTUGAS MENETAPKAN
DAN MENAFSIRKAN PERATURAN HUKUM SAJA,
JUGA MEMBENTUK SELURUH TATA KEHIDUPAN
MASYARAKAT