Anda di halaman 1dari 24

TEAM

LEARNING
Kelompok 5
dr. Anggi P.H Sitompul - 2206006023
dr. Jimmy Sakti Nanda Berguna, SpOG - 2106677672
drg. Shali Wikynikita, Sp.Ort - 2206006521
dr. Sri Herlina Dalimunthe - 2206118770
dr. Valencia Imelda Triastuti - 2206118801
dr. Sofia Arditya Kustiyanti - 2206006540
Latar Belakang

• Organisasi di Era saat ini mengandalkan tim dan metode pembelajaran dalam tim
untuk proses keberlangsungan dan kesuksesan
• Globalisasi dan perkembangan teknologi membawa perubahan dalam organisasi
berserta strukturnya
• Struktur organisasi efektif ditandai dengan;
• Pemerataan
• Desentralisasi pengambilan keputusan
• Kolaborasi
• Transfer pengetahuan antar anggota
Tim
• Memiliki tingkat pengetahuan lebih tinggi, berbagai keterampilan dan pengalaman yang
lebih baik dibandingkan seorang individu
• Bekerja dalam tim dapat menstimulasi proses belajar antar anggota tim
• Tim yang baik bukan hanya menjalankan agenda yang telah ada, namun harus aktif
membuat perencanaan kegiatan baru
• Dalam sebuah organisasi tim memperoleh, memproses, berbagi dan mengkonsolidasi
pengetahuan untuk menghasilkan pemikiran strategis
Definisi Team Learning
• Team learning adalah proses yang menghasilkan perubahan yang relatif permanen dalam tingkat pengetahuan dan keterampilan
kolektif tim yang dihasilkan oleh pengalaman bersama dari anggota tim. (Ellis et al., 2003).
• Team learning adalah fenomena sosial yang kompleks yang berkembang dan berubah dari waktu ke waktu, dimana untuk tetap
menjadi kompetitif dan mengatasi kompleksitas yang terus meningkat dalam ekonomi global, organisasi mengandalkan tim untuk
beradaptasi dan belajar terus menerus (Shuffler, DiazGranados, & Salas, 2011).
• Team learning, adalah tentang proses pengkodean, penyimpanan, pengambilan, dan komunikasi pengetahuan (Wilson, Goodman, &
Cronin, 2007)
• Team learning lebih merupakan sebuah proses dibanding sebuah hasil akhir. Hal tersebut mendefinisikannya sebagai kegiatan di
mana tim memperoleh, memproses, dan mengembangkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah,
meningkatkan potensi, dan melakukan perubahan (Edmondson, 1999).
Team Learning
Sangat penting untuk keberlangsungan dan kesuksesan organisasi, karena saat bekerja dalam tim para anggota dapat
saling melengkapi pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki

Mewakili proses yang berkelanjutan untuk memperoleh, berbagi, dan menggabungkan pengetahuan di antara
anggota tim, eksperimen, refleksi, tindakan, diskusi tentang pendapat yang berbeda, kemungkinan kesalahan, dan
asumsi pengujian yang akibatnya meningkatkan hasil kerja tim
Data yang dihasilkan dalam kerjasama tim menunjukkan data real, serta informasi empiris dari sekelompok anggota,
untuk membangun teori yang berguna untuk perusahaan dan kegiatan anggota tim

Berhubungan erat dengan dynamic capability (kemampuan adaptasi dinamis)

Hasil dari pembelajaran dalam tim dapat menghasilkan pengetahuan berharga


Reflexive Learning

Metode Experimental Learning

Team
Learning Contextual Learning

Vicarious Learning
Reflexive learning
• Pembelajaran refleksif memungkinkan sebuah tim untuk mengembangkan rutinitas
optimal yang pada akhirnya dapat membuat perusahaan dapat bekerja lebih baik
(Edmondson, 2002; Schippers, Edmondson, & West, 2014).
• Tim yang mengimplementasikan pembelajaran refleksif biasanya mengalami peningkatan
efisiensi karena melakukan evaluasi tindakan dan kinerja pada masa yang lalu, dan
beradaptasi atau membuat rancangan kegiatan baru untuk meningkatkan fungsi masa
depan (West, 1996).
• Dengan menerapkan pembelajaran refleksif, sebuah tim dapat menilai kinerja diri sendiri
dengan lebih baik, mendiagnosis masalah kualitas dan menerapkan perubahan
(Edmondson, 2002).
Experimental Learning
• Pembelajaran yang bersifat internal, tetapi lebih diarahkan pada proses eksplorasi
• memungkinkan tim untuk belajar berdasarkan pengalaman langsung para anggota, lalu
bekerja sama dalam menyelesaikan masalah melalui eksperimen dan trial and error
(Wheelwright & Clark, 1992).
• Dengan menggunakan metode experimental learning tim dapat menghasilkan pandangan
dan wawasan baru terhadap suatu masalah, walaupun hasil belum dapat dipastikan dan
terdapat kekurangan informasi-informasi pendukung yang penting (Thomke, 1998).
• Pembelajaran eksperimental memungkinkan tim menilai kelayakan ide-ide anggota
mereka dan mengungkapkan permasalahan yang ada (Cannon & Edmondson, 2005).
• Beberapa penelitian telah menunjukkan efek positif pada hasil metode experimental
learning terkait eksplorasi seperti kreativitas dan inovasi (Vera & Crossan, 2005).
Contextual Learning
• Merupakan proses pembelajaran eksternal.
• Penelitian Allen dan rekan pada contextual learning berfokus pada jumlah informasi yang
dipertukarkan antara tim dan lingkungan mereka (Allen, 1970, 1977; Allen & Cohen,
1969).
• Pada contextual learning terdapat kebutuhan untuk mencocokkan kapasitas pemrosesan
informasi dengan tuntutan lingkungan (Tushman & Nadler, 1979),
• Ancona (1990) menemukan bahwa tim yang paling terlibat dengan lingkungan
eksternalnya berkinerja lebih baik.
Vicarious Learning
• Vicarious learning adalah pembelajaran yang memungkinkan seorang individu
untuk mempelajari dan mengambil manfaat dari pengalaman rekan belajarnya.
• Vicarious learning terutama berorientasi pada eksploitasi, dan bersumber pada
teori berbasis pengetahuan perusahaan (Kogut & Zander, 1992)
• Penelitian telah menunjukkan bahwa sebuah tim dapat belajar dari pengalaman
tim serupa di perusahaan lain, sehingga pengadopsian selanjutnya dari teknologi
atau proses baru dapat berkembang lebih cepat daripada pengadopsi
sebelumnya (Edmondson et al., 2003).
• Tim secara substansial meningkatkan kinerja dengan mengidentifikasi masalah
dan belajar dari tim yang telah melakukan proyek serupa di masa lalu (Bresman,
2010, 2013).
Subsistem dan
Keterampilan
dalam Team
Learning
(Marquardt, Michael J, 2002)
Learning
Subsistem
pada Proses Organization
Team
Learning People
(Marquardt,
Michael J, 2002) Knowledge
Technology
Tingkatan Proses Team Learning

Peter Senge (1990) menegaskan bahwa


team learning dapat terlaksana hanya Suatu team learning dapat berbagi
melalui individu yang mau belajar. Pembelajaran
pengalaman dengan masing masing diperoleh dengan membuat komitmen
Pembelajaran
Pembelajaran individual tidak menjadi Pembelajaran
dalamanggota dan kelompok lain dalam dan peluang untuk perubahan
Individual
suatu jaminan suatu team learning organisasi, yang akan mendorong Organisasi
berkelanjutan dalam suatu organisasi
berjalan dengan baik namun tanpa Kelompok
pertumbuhan intelektual yang kuat (Marquardt, Michael J, 2002)
individu suatu team learning tidak dalam organisasi tersebut.
dapat terlaksana.
Keterampilan untuk memaksimalkan
Team Learning

SYSTEMS MENTAL PERSONAL SELF-DIRECTED DIALOGUE


THINKING MODELS MASTERY LEARNING
Komponen Organisasi

• Visi
• Visi yang mencakup harapan, tujuan dan arah suatu perusahaan yang jelas
• Budaya
• Budaya mengacu pada nilai, keyakinan, praktik dan kebiasaan organisasi yang membentuk
perilaku dan persepsi suatu organisasi.
• Strategi
• Strategi berhubungan dengan rencana tindakan, metode, taktik dan tahapan yang dilakukan
untuk mencapai visi dan tujuan.
• Stuktur
• Struktur team learning merupakan datar dan tidak terbatas yang dapat memaksimalkan kontak
antara masing-masing anggota, aliran informasi, kolaborasi di dalam dan di luar organisasi.
• Sebagai manager dan pemimpin harus melaksanakan
peran pembinaan dan pendampingan untuk
meningkatkan kesempatan bagi orang-orang disekitar
mereka.
• Karyawan diberdayakan dan diharapkan untuk belajar,
merencanakan kompetensi masa depan, mengambil
tindakan dan risiko serta memecahkan masalah
People • Pelanggan berpartisipasi dalam hal membantu suatu
organisasi untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan.
• Mitra bisnis bermanfaat untuk saling berbagi kompetensi
dan pengetahuan.
• Kelompok masyarakat seperti Lembaga sosial,
pendidikan dan ekonomi saling memberikan
pembelajaran kepada suatu organisasi.
Knowledge

Dalam proses memperoleh pengetahuan terdapat elemen-elemen penting yang dapat


diperhatikan, antara lain;
• Pengumpulan data dan informasi pengetahuan

• Melakukan proses inovasi

• Penelitian dan analisis data

• Penyimpanan data pengetahuan yang dapat diakses oleh setiap anggota

• Aplikasi serta validasi suatu pengetahuan


Subsitem teknologi terdiri dari
jaringan teknologi dan perangkat
informasi yang mendukung dan
Technology terintegrasi yang memungkinkan
untuk akses dan pertukaran
infomasi dalam proses
pembelajaran.
Derajat Perubahan

Permeabilitas

Dimensi Team Sumber Variasi


Learning
(Kayes & Burnett, 2006)
Sifat Pengetahuan

Proses vs. Hasil


Perilaku Team Learning
Koordinasi Tersirat

• Koordinasi melibatkan pengorganisasian peran yang beragam dan koordinasi pengetahuan serta tanggung jawab
dalam sebuah tim, yang sering terjadi dengan tidak disadari. Koordinasi menggambarkan mekanisme atau proses
dimana terjadi pertukaran informasi antar individu (Klein, 1998).

Adaptasi

• Proses adaptasi berfokus dalam menanggapi perubahan dan kendala yang terjadi selama siklus yang terjadi
dalam tim. Adaptasi ditunjukkan ketika sebuah tim dapat mengevaluasi proses mereka, mengubah arah dan
mengembangkan tindakan baru dalam menanggapi kendala dengan strategi pemecahan masalah mereka saat ini
(Kayes & Burnett, 2006).

Penyelesaian Masalah

• Salah satu pendekatan untuk pemecahan masalah kolektif berfokus pada kompleksitas kognitif tim atau sejauh
mana tim tersebut mengintegrasikan dan membedakan pengetahuan dalam suatu kelompok (Kayes & Burnett,
2006).
Distribusi informasi di tingkat tim
diwujudkan dengan kegiatan berbagi
pengetahuan dalam tim

Aktifitas Interpretasi informasi di tingkat tim


diwujudkan dengan kegiatan saling
Team merefleksikan pengetahuan yang
Learning terdistribusi dalam tim
Memori organisasi di tingkat tim
diwujudkan dengan anggota tim menyimpan
dan mengambil kembali pengetahuan yang
dibagikan dalam tim.
Peran Pemimpin dalam Team Learning
(Mealiea L, Baltazar R, 2005)

• Identifikasi Karakter masing-masing tim yang diprediksi dapat meningkatkan kesuksesan tim.
• Mengukur atmosfer / suasana karakteristik dari masing-masing anggota tim untuk melihat profil tim
• Identifikasi Karakteristik Tim yang Kurang (Kekurangan Tim)
• Gunakan Intervensi yang tepat untuk memperbaiki atmosfer dan karakteristik tim yang kurang
• Identifikasi strategi team-building untuk mengatasi kekurangan dalam karakteristik tim
• Gunakan strategi intervensi yang tepat untuk meningkatkan / memperbaiki kekurangan tim
• Implementasi dan menilai perbaikan kemampuan
Daftar Pustaka
1. Harvey, JF, Bresman, H, Edmondson, AC, Pisano, GP. 2020. Team Learning and Superior Firm Performance: A Meso- Level
Perspective on Dynamic Capabilities. https://www.hbs.edu/ris/Publication%20Files/19-059_eb9120ba-77f2-4188-8685-
b7cefa110507.pdf
2. Kayes, D.C. & Burnett, G., 2006. G.: Team learning in organizations A review and integration. In In: OLKC 2006 Conference.
3. Lazarević, Snežana & Lukić, Jelena. 2018. Team Learning Processes and Activities in Organization: A Case Study. Economic
Themes. 56. 301-319. 10.2478/ethemes-2018-0018.
4. Marquardt, Michael J.2002.Building the Learning Organization.Palo Alto : Davies-Black Publishing
5. Mealiea L, Baltazar R. (2005) A Strategic Guide for Building Effective Teams. Public Personnel Management, 34(2), 141-145
6. Nale lehmann-willenbrock (2017). Team Learning : New Insights Through a Temporal Lens. Small Group Research ,48, 123-130.
doi:10.1177/1046496416689308
7. Neumann, W., 2017. Team learning at Work-Activities, products, and antecedents of team learning in organizational complex
decision-making teams (Doctoral dissertation).

8. Senge, Peter M. (1994). The Fifth Discipline: The Art and Practice of the Learning Organization, USA - New York: Doubleday
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai