Anda di halaman 1dari 28

Manajemen Reaksi Kusta dan

dan POD

Tim Kerja NTD, Dit P2PM


Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan RI
TINGKAT CACAT KUSTA ( WHO )

• CACAT TK. 0 :
Mata, tangan , kaki normal tidak ada kelainan.
• CACAT TK. I :
Ada cacat pada tangan dan kaki akibat kerusakan syaraf , yang tidak kelihatan
dan ditemukan pada saat pemeriksaan.
• CACAT TK. II :
Ada cacat pada mata, tangan dan kaki akibat kerusakan syaraf yang langsung
dapat dilihat.( mis: Lagopthalmus, jari kiting, ulcus pada telapak tangan/kaki
dll.)
GANGGUAN FUNGSI SYARAF TEPI
Dapat dicegah
SENSORIK MOTORIK OTONOM
dengan
Pemeriksaaan
ANESTHESI / KELEMAHAN GG KEL MINYAK,
Fungsi Saraf
MATI RASA OTOT oleh petugas
KERINGAT,CIRC
DARAH secara rutin 1x
TANGAN JARI, TANGAN, tiap bulan
CORNEA REFLEK
KAKI MATA KAKI LEMAH / (Deteksi dini
KEDIP (-)
MATIRASA MATIRASA LUMPUH reaksi ataupun
KULIT KERING /
PECAH-PECAH neuritis)
LAGOPTH TANGAN/KAKI
LUKA INFEKSI ALMUS KITING,
BENGKOK Dapat dicegah
LUKA/ULCUS
dengan
INFEKSI
BUTA Perawatan diri
MUTILASI /
MUTILASI /
oleh pasien
ABSORBSI INFEKSI secara rutin tiap
ABSORBSI
BUTA hari
Reaksi
adalah satu episode
dari perjalanan penyakit kusta
yg ditandai dengan
peradangan akut

Dapat timbul
sebelum, selama
dan sesudah
pengobatan.
Reaksi kusta Tipe 1 = Reaksi Reversal

saraf kulit
Sistem Kekebalan Tubuh kuman kusta
Body’s immune system
(Respons seluler)

“perang”
serang !! peradanga
n

Lymphocyt T

Kulit merah,
bengkak, panas
nyeri tekan dan
ggn fungsi saraf.
Reaksi Tipe 1
Reaksi kusta tipe 2 = ENL

SARAF KULIT
Aliran darah sistemik
Pecahan Kuman
mati Globus /
Protein kuman masuk / ikut Kuman
Aliran darah sistemik hancur

Memacu respon kekebalan tubuh


( Immuno kompleks ) Kuman patah-
 patah/hancur
 terurai
Deposit di jaringan dan sebabkan
peradangan di mana-mana
(di luar bercak kusta/saraf)
(respons humoral)
Mengeluarkan Protein kuman

ENL: Nodul2 merah,panas,bengkak,nyeri,


disertai gangguan ke organ2 lain
TYPE I : RINGAN TYPE II : RINGAN

- LESI KULIT TAMBAH - NODUL NYERI TEKAN, DAN


AKTIF, MENEBAL HILANG DLM 2-3 HR.
-TIDAK ADA NYERI TEKAN - DEMAM RINGAN
SARAF DAN GG FUNGSI - TAK ADA NYERI TEKAN
SARAF DAN GG FUNGSI
-TAK ADA GG ORGAN TUBUH

TYPE II : REAKSI BERAT


- NODUL NYERI TEKAN,
TYPE I : REAKSI BERAT
JUMLAH >>, ADA
- LESI KULIT MERAH, ULCUS -
TERABA PANAS, SENDI DEMAM SP BERAT
SAKIT. - NYERI TEKAN
- NYERI TEKAN DAN GG DAN GG FUNGSI SARAF
FUNGSI SARAF -
PERADANGAN ORGAN
Pemeriksaan Fungsi Saraf (PFS/POD)

Instrumen: Format PFS


Diisi
berdasarkan
hasil
pemeriksaan
fungsi saraf
LETAK SYARAF TEPI YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KUSTA

N. Facialis
N. Auricularis magnus

N. Medianus Pemeriksaan raba


N. Radialis

N. Ulnaris

N. Peroneus
Pemeriksaan fungsi motorik. Communis
Pasien diminta memejamkan N. Tibialis Posterior
mata, melihat apakah
tertutup sempurna atau Pemeriksaan fungsi motorik
terdapat celah.
Pemeriksaan fungsi LETAK SYARAF TEPI YANG BERHUBUNGAN
motorik
DENGAN KUSTA

N. Facialis
N. Auricularis magnus

N. Medianus N. Radialis

N. Ulnaris
Pemeriksaan fungsi sensorik

N. Peroneus
Communis N. Tibialis Posterior

Pemeriksaan raba. Meraba lekukan Pemeriksaan fungsi motorik


di antara tonjolan tulang siku dan
tonjolan kecil di bagian medial
Titik 2 pemeriksaan

medianus
medianus

ulnaris

Diana Liben-NCLY
LETAK SYARAF TEPI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUSTA

N. Facialis
N. Auricularis magnus

N. Medianus N. Radialis

Pemeriksaan raba. Meraba


pertengahan betis bagian luar utk
mencari benjolan tulang kemudian N. Ulnaris
Pemeriksaan raba. Meraba
bergeser 1 cm ke arah belakang bagian belakang bawah dari
mata kaki sebelah dalam.

N. Peroneus
Communis
N. Tibialis
Posterior

Pemeriksaan
fungsi motorik
Pemeriksaan fungsi
sensorik
Diisi
berdasarkan
hasil
pemeriksaan
fungsi saraf

Saat sedang
Reaksi
Perawatan
Diri
Kesimpulan dihentikan
pemeriksaan sementara
jika salah
satu “Ya” 
Reaksi Berat
Kesimpulan Pemeriksaan Fungsi Saraf

• Adakah Nodul ulcerasi ?


• Adakah bercak aktif / bengkak
didaerah syaraf tepi ? Bila ada satu saja
• Adakah nyeri tekan pada syaraf tepi ? Jawaban “ Ya “
• Apakah kekuatan otot / rasa raba MAKA
berkurang dalam 6 bulan terakhir ? Berarti reaksi berat
• Adakah Lagopthalmus yang baru perlu
terjadi dalam 6 bulan terakhir ? Diberi prednison.
Pengobatan Reaksi
REAKSI RINGAN :
1. BEROBAT JALAN , ISTIRAHAT
DIRUMAH
2. BERI ANALGETIK ANTIPIRETIK
3. CARI FAKTOR PENCETUS
4. MDT DITERUSKAN
REAKSI BERAT :
1. ISTIRAHAT / IMMOBILISASI.
2. PEMBERIAN ANALGETIK ANTIPIRETIK
3. CARI FAKTOR PENCETUS
4. MDT DITERUSKAN DENGAN DOSIS SAMA
5. PEMBERIAN OBAT ANTI REAKSI
Pengobatan Reaksi Berat

Instrumen: Form Evaluasi Pengobatan Prednison


Evaluasi
Prednison 1. MEMBAIK : Turunkan Dosis Prenison satu
tingkat.
2. TETAP : Pertahankan / perpanjang 1
mg pada Dosis yang sama.
3. MEMBURUK : Naikkan Dosis 1 tingkat.

DILAKUKAN SETIAP 2 MINGGU


CARA : DNG PEMERIKSAAN
PFS/P.O.D
EVALUASI PERTAMA : PENURUNAN
NYERI SYARAF.
1. Pemberian prednisone pada Reaksi Tipe 1 dan 2
berat

     
Dosis
per hari  40
mg 30
mg 20
15
mg 10
mg
mg 5
mg

Minggu
ke :  1 - 2 3 - 4 5 - 6 7 - 8 9 - 10 11 - 12

     
Follow up Pemeriksaan POD
KHUSUS BILA ADA NEURITIS
ATAU NYERI TEKAN SARAF TEPI

1mgg
Nyeri
Blm kurang 60mg
1mgg 50mg

40mg Nyeri
Blm kurang
2 mgg 2 mgg
Nyeri 2 mgg
40mg 30mg
berkurang 2 mgg
20mg 15
I mgg Nyeri 10

/hilang Nyeri hilang Nyeri hilang Nyeri hilang 5

Nyeri hilang

2 mgg

stop
ENL Berat
 Pengobatan Reaksi Tipe 2 (ENL) berat berulang Berulang 
Reaksi Tipe 2
Prednison :
Berat yang terjadi
Dosis
      ≥ 2 kali episode
per hari 
reaksi yg
40 menyebabkan
mg 30
mg 20
ketergantungan
mg 15 steroid
mg 10
Minggu mg 5
ke : mg
 STOP

9-10 11-12
1-2 3-4 5-6 7-8

LAMPRENE 3 X 100 mg ( 2 bl ) 2 X 100 mg ( 2 bl ) 1 X 100 mg ( 2 bl )

Pemeriksaan POD tiap 2 minggu

Follow up
Dosis prednison untuk anak

Dosis maksimal awal 1mg/kg BB


Lama pengobatan maksimal 12 mgg

Contoh: BB 22 kg
Dosis prednison:
20 mg/hr  2mgg ke1
20 mg/2hr 2mgg ke 2
Alternative dose
15 mg/2hr 3 mgg ke 3
10 mg/2hr3 mgg ke 4
5 mg/2hr 3 mgg ke 5
Manajemen Reaksi
SEBELUM PERJALANAN PENYAKIT KUSTA
PENGOBATAN

HARUS DICEGAH !!!

monitoring
fx saraf
PENGOBATAN
MDT
REAKSI
BERAT

RFT

PASKA
PENGOBATAN HARUS BISA DIDETEKSI &
DIOBATI CEPAT DAN TEPAT
DINI

HARUS TETAP WASPADA !!


Jangan biarkan ………… …………ini terjadi !!!

SIAPA YANG BISA MENCEGAHNYA ???

PETUGAS dan PENDERITA


KESEHATAN SENDIRI

Harus ada
komunikasi dua arah

Anda mungkin juga menyukai