Anda di halaman 1dari 7

PE KASUS SUSP.

PERTUSIS PKM WARINGINKURUNG

Tanggal kunjungan rumah 10 Oktober 2022


Jam : 14.00 WIB

IDENTITAS
NAMA : Aakif Fawwaz
UMUR : 1 Tahun 7 Bulan
NAMA KK : TN. Roki
ALAMAT : Kp. Cibeka, Desa. Waringinkurung

Hasil Pemeriksaan;
BB: 9,8 kg TB: 75 cm, interpretasi z score dari BB/PB : normal (-2SD s/d 2 SD)
Keadaan Umum Baik Tampak Sakit Ringan, Kesadaran Composmentis
RR:38 x/menit, Suhu:36.5oC, Nadi:136 x/mnt
Pemeriksaan fisik paru
Inspeksi: Adanya retraksi dinding dada +/+
Auskultasi: SD ves +/+ ronkhi +/+ wheezing-/-

KRONOLOGI KASUS
Tanggal 08 Agustus 2022
Gejala awal demam, batuk berulang-ulang dengan jarak interval 1 menit lamanya disertai pilek.
Tanggal 10 Agustus 2022
Pasien dibawa ke klinik karena masih demam dan batuk.
Tanggal 18 Agustus 2022
Setelah berobat, keluhan masih ada sampai disertai sesak dan nafas cepat.
Tanggal 29 Agustus 2022
Pasien dibawa ke IGD RSUD Kota Cilegon,dengan keluhan saat itu sesak disertai lemas, batuk dan
demam serta penurunan nafsu makan. Di hari kedua perawatan pasien didiagnosa dengan
Bronchopneumonia. Dilakukan perawatan selama 8 hari atau sampai dengan tanggal 06 September
2022.
Tanggal 05 Oktober 2022
Pasien dibawa Kembali ke IGD RSUD Kota Cilegon dengan keluhan batuk sudah lebih dari 3 hari, batuk
sampai 1 kali bisa sampai 1 menit disertai sesak, demam 4 hari dengan diagnosa Pertusis, Faringitis dan
hasil Thorax AP/ PA dengan kesimpulan Bronchopneumonia. Dilakukan perawatan selama 5 hari atau
sampai dengan 10 Oktober 2022 dengan Resume Medis diagnosa Utama Pertusis (BP).

INSPEKSI LINGKUNGAN
Terdampak tinggal di rumah kontrakan dengan kondisi rumah berdampingan dan kesan lingkungan yang
tidak langsung terpapar matahari karena posisi rumah di bawah dan tertutup oleh bangunan di atasnya
serta minimnya ventilasi udara. Ibu dari terdampak mengatakan bahwa bapak dari pasien adalah
perokok aktif, walaupun sering merokok di luar rumah, namun setelah merokok seringkali menggendong
pasien. Pasien mendapat ASI hingga saat ini dan tidak ada gangguan makan. Pasien baru mendapatkan
imunisasi HB 0 setelah lahir, BCG dan polio1 di usia 1 bulan. Pasien belum mendapatkan imunisasi
selanjutnya (DPT-HB-Hib 1, DPT-HB-Hib 2, DPT-HB-Hib 3, Polio 2,3 dan 4, serta Campak) dengan alasan
selalu sakit setiap ada posyandu.

PELACAKAN KASUS SERUPA


Sekitar rumah terdampak tidak ada kasus serupa yang ditemukan.
Pelacakan kasus lainnya belum ada.
LAMPIRAN KEGIATAN:

Anda mungkin juga menyukai