Anda di halaman 1dari 73

Apa itu reaksi kusta?

• Satu Periode dalam perjalanan penyakit Kusta yang berupa peradangan


akut. Keadaan ini yang berpengaruh terutama pada saraf
• Peradangan disebabkan oleh respons sistim kekebalan tubuh seluler
maupun humoral dalam upaya/ melawan kuman kusta ataupun bangkai
kuman.
Peradangan merupakan respons umum dari tubuh terhadap benda asing.
Tanda-tanda peradangan -> 4 OR + 1 F :
 Bengkak -> tumor
 Merah -> rubor
 Panas -> calor
 Nyeri / sakit -> dolor
 Gangguan / hilang fungsi -> Fungsio laesa.

Rusak !
Kuman • Kulit Peradangan akut /
terutama
kusta • Saraf reaksi
saraf
Siapa yang bisa menderita reaksi kusta?

• Resiko reaksi : hampir pada semua penderita kusta


• 25 -30% penderita Kusta mengalami reaksi berat
dengan ancaman kerusakan saraf

•Bila pengobatan reaksi benar  kerusakan saraf dini


dapat diperbaiki dan kecacatan dapat dicegah
•Sayang …. Banyak penemuan penderita yang
terlambat
•Cara terbaik mencegah cacat :
deteksi dini + MDT + PFS rutin
Kapan terjadi reaksi ?

• Sebelum pengobatan
• Selama masa pengobatan
• Setelah pengobatan selesai

• Penderita baru datang sudah dalam keadaan


reaksi -> sebelum pengobatan
• Sebagian besar reaksi terjadi pada tahun
pertama setelah diagnosa -> selama pengobatan.
• Reaksi bisa terjadi beberapa tahun setelah
pengobatan selesai
Bagaimana DETEKSI reaksi kusta

o Pemeriksaan Fungsi Saraf ( PFS ) secara rutine sebulan


sekali pada waktu penderita ambil obat.
o PFS dapat menemukan Reaksi Kusta secara dini.
o Pemeriksaan PFS : Mata , tangan dan kaki.
o Diawali dengan anamnesa yang detail.
Anamnesa dan Pemeriksaan pada PFS
Mata :
• Anamnesa : Apakah Lagopthalmus yang terjadi dalam waktu 6 bulan
terakhir ?
• Periksa : Pdrt disuruh menutup mata, dilihat dari muka & samping.
Kalau ada celah diukur .
• Kalau ada Lagopthalmus kurang dari 6 bulan -> kesimpulan : YA
Tangan & kaki :
Anamnesa :
- Adakah rasa raba berkurang / hilang dalam 6 bulan terakhir ?
- Adakah pengurangan kekuatan otot yg terjadi dalam 6 bulan terakhir ?
- Adakah rasa nyeri / sakit, panas atau rasa tertusuk pada saraf?
Pemeriksaan :
• Tes fs sensoris dilakukan pada telapak tangan / kaki dengan ujung
ballpoint pada titik2 yang ditentukan ( minimal 2 titik pda 1 sistem per
sarafan )
• Tes kekuatan otot tangan dan kaki ( K, S , L )
• Tes nyeri saraf pada lokasi saraf tepi di tangan dan kaki

Bila ada 1 ( satu ) jawaban “ YA “ berarti ada REAKSI BERAT


Reaksi kusta Tipe 1 = Reaksi Reversal

saraf kulit
kuman kusta
Sistem Kekebalan Tubuh
Body’s immune system
(Respons seluler)

“perang”
peradang
serang !! an
Lymphocyt T

Kulit merah,
bengkak, panas
nyeri tekan dan
ggn fungsi saraf.
Situbondo 6-7-2005
Reaksi type I berat
Situbondo 5-7-2005
• Reaksi tipe 1 dapat terjadi pada PB maupun MB
•  Bisa terjadi sebelum pengobatan atau pada waktu diagnosa ditegakkan , selama
pengobatan dan setelah RFT

KITA HARUS BISA MEMBEDAKAN ANTARA REAKSI DAN KAMBUH

Klinik :
Kulit :  Tanda peradangan pada bercak, bengkak, merah dan
panas
 Bengkak pada anggota gerak atau muka

Saraf :  Nyeri tekan/raba


 Ada gangguan/hilang fungsi saraf

Sebagian besar reaksi Tipe 1 akan mereda dalam 6 bulan, namun


bila tidak diobati maka saraf akan kehilangan fungsinya secara
permanen
Relaps / Reaksi
kambuh
1 th sesudah Waktu Biasanya 6 bl
RFT Setelah RFT
Tidak disertai Gangguan umum Demam sp panas
demam tinggi
Timbul lesi baru Kelainan Kulit Aktifasi lesi lama
Cardinal sign + Tanda radang ( 4
OR)
Tidak nyeri tekan Kelainan syaraf Neuritis ( nyeri
syaraf ) dg gg
fungsi.
MDT Pengobatan PFS -> Prednison
Reaksi kusta tipe 2 = ENL
Aliran darah sistemik SARAF KULIT

Protein kuman ikut Pecahan Kuman


Globus /
mati
Aliran darah sistemik Kuman
hancur

Memacu respon kekebalan


tubuh ( Respon humoral ) Kuman patah-
 Immuno kompleks patah/hancur
  terurai

Deposit di jaringan dan sebabkan


peradangan di mana-mana
Mengeluarkan
(di luar bercak kusta/saraf)
Protein kuman

ENL: Nodul2 merah,panas,bengkak,nyeri,


disertai gangguan ke organ2 lain
 Hanya terjadi pada penderita MB
 Terjadi bila banyak kuman mati / terbunuh  pecah-pecah / hancur 
berangsur terurai  mengeluarkan protein kuman
 Protein kuman masuk aliran darah  memacu reaksi alergik 
gejala umum al ( gejala peradangan dapat terjadi di mana saja di
seluruh tubuh )
* Terjadi setelah mulai MDT namun bisa juga karena upaya
“pembersihan” kuman oleh tubuh butuh waktu lama, maka
reaksi masih dapat terjadi sampai beberapa tahun setelah RFT

Klinik

Tanda khas : eritema nodusum; benjolan dibawah kulit, merah,


sakit, timbul kebanyakan pada tangan dan kaki, sedang di
bagian badan lainnya lebih sedikit
 Tidak ada kaitan dengan bercak kulit
 Bisa mengenai organ lain : mata , sendi , ginjal, testis dll
Karena bersifat sistemik  kelemahan umum (general malaise)
dan demam, kasus terlihat sangat menderita.
ENL bisa berlangsung, sampai bertahun-
tahun. Tanpa pengobatan, penderita akan
sangat menderita dan mungkin meninggal.
 Organ lain yang bisa terkena : mata, sendi,
testis dan ginjal mungkin akan rusak
permanen bila tidak diobati!
TYPE I : RINGAN TYPE II : RINGAN

- LESI KULIT TAMBAH -NODUL NYERI TEKAN, DAN


AKTIF, MENEBAL HILANG DLM 2-3 HR.
-TIDAK ADA NYERI TEKAN - DEMAM RINGAN
SARAF DAN GG FUNGSI - TAK ADA NYERI TEKAN
SARAF DAN GG FUNGSI
-TAK ADA GG ORGAN LAIN

TYPE II : REAKSI
BERAT
- NODUL NYERI
TYPE I : REAKSI BERAT
TEKAN, JUMLAH >>,
- LESI KULIT MERAH, ADA ULCUS
TERABA PANAS, SENDI - DEMAM SP BERAT
SAKIT. - NYERI TEKAN DAN
- NYERI TEKAN DAN GG GG FUNGSI SARAF
FUNGSI SARAF - PERADANGAN ORGAN
TUBUH
GANGGUAN FUNGSI SYARAF TEPI

SENSORIK MOTORIK OTONOM

ANESTHESI / KELEMAHAN
MATI RASA GG KEL MINYAK,
OTOT KERINGAT,CIRC
DARAH
TANGAN CORNEA JARI, TANGAN,
REFLEK
KAKI MATA KAKI LEMAH /
KEDIP (-
MATIRASA MATIRASA LUMPUH
) KULIT KERING /
PECAH-PECAH
LAGOPTH TANGAN/KAKI
LUKA INFEKSI ALMUS KITING,
BENGKOK
LUKA/ULCUS
INFEKSI
BUTA
MUTILASI
/ MUTILASI
/ INFEKSI
ABSORBSI
BUTA ABSORBSI
Pemeriksaan fungsi
saraf Facialis
Pemeriksaan raba Saraf Ulnaris
Pemeriksaan fungsi motorik
Saraf Medianus
Pemeriksaan fungsi
motorik
Saraf Ulnaris
Pemeriksaan fungsi motorik
Saraf Radialis
Pemeriksaan Rasa Raba
tangan (fungsi sensoris saraf
ulnaris dan medianus)
Titik 2 pemeriksaan

medianus

Diana Liben-NCLY
medianus

ulnaris
Pemeriksaan perabaan
saraf Peroneus Communis
Diana Liben-NCLY
Pemeriksaan perabaan
Saraf Tibialis Posterior
Pemeriksaan fungsi
saraf Peroneus Communis
Pemeriksaan fungsi
sensoris saraf Tibialis Posterior
• Adakah Nodul ulcerasi ?
• Adakah bercak aktif / bengkak
didaerah syaraf tepi ? Bila ada satu saja
• Adakah nyeri tekan pada syaraf Jawaban “ Ya “
tepi ? MAKA
• Apakah kekuatan otot / rasa Berarti reaksi berat
raba berkurang dalam 6 bulan perlu
terakhir ?
Diberi prednison.
• Adakah Lagopthalmus yang baru
terjadi dalam 6 bulan terakhir ?
REAKSI RINGAN :
1. BEROBAT JALAN , ISTIRAHAT
DIRUMAH
2. BERI ANALGETIK ANTIPIRETIK
3. CARI FAKTOR PENCETUS
4. MDT DITERUSKAN

REAKSI BERAT :
1. ISTIRAHAT / IMMOBILISASI.
2. PEMBERIAN ANALGETIK ANTIPIRETIK
3. CARI FAKTOR PENCETUS
4. MDT DITERUSKAN DENGAN DOSIS
SAMA
5. PEMBERIAN OBAT ANTI REAKSI
Pertimbangan keadaan lain (perlu perhatian
khusus / dirujuk)
• Kehamilan
• Diabetes
• Hipertensi berat
• Anak
• Ulkus atau Osteomyelitis
• Tuberkulosis
• Kerusakan saraf memburuk selama pemberian
steroid

Pengobatan penyakit lain yang merupakan faktor pencetus

• Kecacingan
• Diare dengan darah dan atau lendir
• Infeksi jamur
• Conjunctivitis atau Trachoma
PEMBERIAN PREDNISON TABLET

• Harus didasarkan atas indikasi yang jelas


(jawaban “ya” dalam kesimpulan hasil pemeriksaan PFS)

• Berikan pengobatan sesuai tipe reaksi dengan dosis sesuai schema.

• Sebaiknya diberikan pada pagi hari sesudah makan

• Evaluasi tiap 2 minggu (periksa ulang PFS)

•Untuk kasus dengan nyeri saraf, evaluasi tiap 1 minggu dengan


pemeriksaan PFS, untuk menentukan dosis awal yang tepat.

• Bila reaksi terjadi dalam masa pengobatan, MDT diteruskan.

• Bagi penderita reaksi berat setelah RFT, MDT tidak perlu .


Pemberian prednisone pada Reaksi Tipe 1 dan 2 berat

     
Dosis
per hari 

40 30 20 15 10
mg 5
mg mg mg mg mg

Minggu 1 - 2 3 - 4 5 - 6 7 - 8 9 - 10 11 - 12
ke : 
     
Follow up Pemeriksaan POD
 Pengobatan Reaksi Tipe 2 (ENL) berat
berulang
Prednison :
 
Dosis
   
per hari 

4 3 2 1 1 5
0 0 0 5 0 m
m
Minggu
m m m m g
gke : g g g g
 STOP

1-2 3-4 5-6 7-8 9-10 11-12

LAMPRENE
Follow up
3 X 100 mg ( 2 bl ) 2 X 100 mg ( 2 bl ) 1 X 100 mg ( 2 bl )

Pemeriksaan PFS tiap 2 minggu


KHUSUS BILA ADA NEURITIS
ATAU NYERI TEKAN SARAF TEPI

1mgg
Nyeri
Blm kurang 60mg
50mg
1mgg
40mg Nyeri
Blm kurang
2 mgg 2 mgg 2 mgg
Nyeri
40mg 30mg
berkurang 2 mgg
20mg 15
I mgg Nyeri 10

/hilang Nyeri hilang Nyeri hilang Nyeri hilang 5

Nyeri hilang

2 mgg

stop
Dosis prednison untuk anak

1mg/kg BB, Maximal : 30 mg


Lamanya minimal 12 mgg

Contoh: BB 22 kg
Dosis prednison:
20 mg/hr  2mgg ke1
20 mg/2hr 2mgg ke 2
Alternative dose
15 mg/2hr 3 mgg ke 3
10 mg/2hr3 mgg ke 4
5 mg/2hr 3 mgg ke 5
1. MEMBAIK : Turunkan Dosis Prenison
satu tingkat.
2. TETAP : Pertahankan / perpan
jang 1 mg pada Dosis yang sama.
3. MEMBURUK : Naikkan Dosis 1 tingkat.

DILAKUKAN SETIAP 2 MINGGU


CARA : DNG PEMERIKSAAN P.O.D
EVALUASI PERTAMA :
PENURUNAN NYERI SYARAF.
Jangan biarkan ………… …………ini terjadi !!!

SIAPA YANG BISA MENCEGAHNYA ???

PETUGAS dan PENDERITA


KESEHATAN SENDIRI

Harus ada
komunikasi dua arah
Cacat yang menetap tidak
dapat kembali seperti semula
dan harus melakukan
perawatan diri
perawatan diri yang benar
dapat mengurangi kecacatan
yang ada
8/31/2018 64
TINGKAT CACAT KUSTA ( WHO )

• CACAT TK. 0 :
Mata, tangan , kaki normal tidak ada kelainan.
• CACAT TK. I :
Ada cacat pada tangan dan kaki akibat kerusakan syaraf ,
yang tidak kelihatan dan ditemukan pada saat
pemeriksaan.
• CACAT TK. II :
Ada cacat pada mata, tangan dan kaki akibat kerusakan
syaraf yang langsung dapat dilihat.( mis: Lagopthalmus,
jari kiting, ulcus pada telapak tangan/kaki dll. )
AKIBAT PENYAKIT KUSTA
• Pada Mata
- Mata Tidak Dapat Tertutup Rapat
- Buta
• Pada Tangan dan Kaki
- Telapak tangan dan kaki mati rasa
- Jari-jari tangan dan kaki bengkok dan
memendek.
- Luka yang sulit sembuh
CACAT PADA MATA AKIBAT KUSTA
CACAT PADA MATA
CACAT PADA TANGAN AKIBAT KUSTA
CACAT PADA TANGAN
CACAT PADA KAKI AKIBAT KUSTA
CACAT PADA KAKI AKIBAT KUSTA

Anda mungkin juga menyukai