Anda di halaman 1dari 50

ILMU POLITIK

Dasar dan Konsep


Oleh
Monang Djihado Harahap
MEMAHAMI
PROPAGANDA
POLITIK
Oleh : Monang Djihado Harahap
Propaganda
Asal Latin Modern Propagare, Rangkaian pesan bertujuan
mempengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau
sekelompok orang
Sifat Proganda
Komunikasi satu (subyek) ke banyak
orang (obyek)

One to Many
Komunikator

BERSEBERANGAN

Komunikan
ESENSI PROPAGANDA
 Persuasi : mengajak/membujuk
Narasi berisi tujuan mengajak,
menyuruhl, membujuk target
melakukan sesuatu dari apa
yangdisampaikan oleh
komunikator
Defenisi Propaganda

Rangkaian pesan yang


bertujuan mempengaruhi
pendapat dan kelakuan
masyarakat atau
sekelompok orang.
Obyektifitas
Propaganda tidak
menyampaikan informasi
secara obyektif, tapi
memberikan informasi yang
dirancang untuk
mempengaruhi pihak
mendengar atau yang melihat
REKAYASA DISENGAJA
• Merupakan upaya rekayasa
• Disengaja
• Sistematis untuk
• Membentuk persepsi
• Manipulatif alam fikiran atau kognisi
• Mempengaruhi langsung perilaku
INKONSITENSI
Propagandan terkadang
menyampaikan pesan yang benar, tapi
seringkali menyesatkan, karena
menyampaikan fakta-fakta pilihan
yang dapat menghasilkan pengaruh
tertentu lebih menghasilkan reakasi
emosional dari pada rasional,
bertujuan merubah pikiran kognitif
narasi pada kelompok sasaran untuk
kepentingan tertentu
MEKANISME ALAT
KONTROL
Dengan berbagai macam teknis,
setiap Pengusasa Negara atau yang
bercita-cita menjadi Penguasa
Negara, harus mempergunakan
propaganda sebagai mekanisme
alat kontrol kekuasaannya
PENGGOLONGAN
Ppg. Putih > Sumber dapat diidentifikasi secara
terbuka.
Ppg. Hitam > Dari sumber yang dianggap ramah,
tap iebenarnya berseberangan atau
bermusuhan.
Ppg. Abu-2 > Dari sumber yang dianggap netral,
tapi sebenarnya berseberangan dan
bermusuhan.
PSYCHOLOGY WAR POLITICAL
PROPAGANDA

Propaganda Politik, dapat dikatakan sebagai


perang psikologis karena melibatkan usaha :

• Supra Struktur, pemerintah penguasa


• Partai-partai politik
• Golongan-Golongan

Untuk suatu pencapaian tujuan ataupun


suatu kebijakan strategis dan taktis.
PROPAGANDA
SOSIOLOGIS

Melakukan suatu perembesan budaya,


kemudian masuk kedalam lembaga-
lembaga resmi maupun tidak resmi
Lembaga-Lembaga Ekopnomi
 Lembaga-Lembaga Sosial
 Lembaga-Lembaga Politik
 Lembaga-Lembaga Pendidikan
KOMPONEN
PROPAGANDA (POLITIK)
1. Pihak yang menyebarkan (komunikator)
atau orang yang dilembagakan
menyampaikan pesan, isi dan tujuan.
2. Target masa yang men jadi sasaran
(komunika), obyek yang menjadi sasaran
penerima pesan.
3. Narasi pesan yang dirumuskan, sehingga
efektif tersampaikan.
4.
4. Sarana dan media yang tepat dan sesuai
serasi dengan kondisi.
5. Kebijaksanaan (pollicy) politik propaganda
yang menetukan isi dan tujuan yang akan
dicapai.
6. Kontinuitas, dilakukan secara terus menerus
(suatu gerakan).
7. Ada proses penyampaian sistimatis atas
gagasan nilai, ide, kepercayaan, doktrin
8. (indoktrinasi), dilakukan berproses.
8. Ada tujuan mengubah opini, sikap dan
perilaku.
9. Situasi dan kondisi (sikon) yang harus dan
ingin dilakukan kegiatan propaganda.
10. Cara Sistimatis, durasi dan terencana.
11. Designed (didesain) as a program dengan
tujuan konkrit untuk mempengaruhi,
mendorong target (obyek massa) sesuai
dengan keinginan.
Sekian
Terima Kasih
Monang Djihado Hrp.
PERBANDINGAN POLITIK
DASAR, AZAS PLATFORM

PEMIKIRAN
IDEOLOGI POLITIK
KONTEMPORER
IDEOLOGI
Diformulakan pertama kali pada akhir abad 18
oleh Antonio Destutt de Tracy, kemudian
mendefenisikannya “ilmu pengetahuan tentang Ide”
atau “The Science of Idea”
Ideo = Idea = Ide
Gagasan, konsep pemikiran
Logos = Science = Ilmu pengetahjuan
Ideologi = Ilmu pengetahuan tentang gagasan
konsep pemikiran
DIDEFENISIKAN
DENGAN LENGKAP
IDEOLOGI
Sebagai Visi yang konprehensif dalam memandang
semua aspek dalam memandang kehidupan sehari-
hari berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.

IDEOLOGI POLITIK
Suatu sistem gagasan politik, dibangun untuk
melakukan tindakan politik dalam memerintah suatu
negara, gerakan sosial politik, revolusi dan
Kontra revolusi
ILUSTRASI

IDEOLOGI

TUJUAN

Masyarakat,
Rakyat, Ormas
Orpol, LSM
Golongan/Elemen lain
IDEOLOGI DUNIA
DASAR AWAL :
SOCRATES
PLATO
ARISTOTELES

PARADIGMA :
 LIBERALISME
 SOSIALISME RADIKAL KOMUNIS
FACISME
SOSIALISME MURNI
SOAIALISME AGAMA
PERKEMBANGAN

Pemikiran Politik Klasik Pemikiran Politik Kontemporer

XV
Reformasi Agama
Martin Luther

Theokrasi
Aufklarung
Feodalism
LIBERAL > LIBERTY > LIBERALISME
FAHAM KEBEBASAN
COMPETITIVE
ABUNDANCE SOCIETY

POLITIK EKONOMI

DEMOKRASI CAPITALISM
H.A.M. MATERIALIS
NIGHT WATCH STATE

Politics/State Negara

Market Societies
Aktor Pasar N.G.O
Aktor Bisnis Aktor Society

WALFARE STATES
LIBERALISM
TOMAS HOBES
SOCIAL CONTRACT
(Pada saat mencoblos)
IMPEACHMENT
(PEMAHZULAN)

LIBERAL VALUE
SOSIALISME RADIKAL
KOMUN ISME
 Atheis
 Uncoexistence of peace
 Hidup bersama se-ideologi
 Sama rasa sama rata (komunal)
 Meniadakan perbedaan class kaya dan
miskin
 Mengutamakan pengelolaan Buruh dan Tani
oleh masyarakat dibawah kontrol negara.
 Anti persaingan bebas antara kelas Borjuis
(kelas atas) dan kelas Proletar (kelas
menengah ke bawah).
 Meniadakan hak milik pribadi.

 Menganut satu partai tunggal Partai


Komunis
 Negara mengendalikan semua aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
 Kekuasaan tunggal negara berada pada
suatu Komite Pusat Partai Komunis
dikenal CCCP (Central Committee
Communist Party).
SISTEM KEKUASAAN
IDEOLOGI KOMONISME

Totalitas dibawah kendali


Negara

POLITIK
NEGARA Komunaql
Rakyat
Masyarakat
tanpa kelas
FACISME
 Rasis, Ras unggul yang memimpin dunia.
 Militer sebagai kendali negara
 Sipil dwn wanita tidak berkuasa dalam negara
 Otoriter, satu komando negara dibawah
kekuasaan militer.
 Tidak mengenal kesetaraan gender
 Wanita warga negara kelas dua.
 Hanya laki-laki militer berkuasa yang dapat
mewujudkan negara sejahtera
 Jerman, Italia, Jepang, Spanyol.
SISTEM KEKUASAAN
IDEOLOGI FACISME
MIRIP SISTEM KEKUASAAN IDEOLOGI KOMONIS

NEGARA
POLITIK Masyarakat
Rakyat
Komunitas
sosial
SOSIALISME MURNI
 Negara terlibat dalam kegiatan pasar sebagai “state
company”atau BUMN atay “local state company”
atau BUMD.
 Setiap kebijakan publik, negara melibatkan publik
melalui mekanisme wacana publik.
 Setiap problem negara dan bangsa selalu dilakukan
solusinya dengan melakukan metode diagnosa
terapi.
 Ideologi sosialis murni kebanyakan diyakini
diterapkan negara dunia ketiga atau negara
berkembang karena level pendidikan menegah ke
bawah yang mayoritas. Peran negara masih perlu.
IDEOLOGI SOSIALISME MURNI

Negara
Politik

Pasar Masyarakat
Pelaku Bisnis Rakyat
Golongan
Semua terlibat dalam melahirkan kebijakan
negara
Paradigma Islam
Nabi Muhammad SAW pernah menyebutkan
bahwa orang kaya atau kapitalis harus
membayarkan zakat kepada kaum miskin
(mustadafin) atau dhuafa/sosialis sebelum kaum
miskin menolak zakat orang kaya tersebut dengan
mengatakan bahwa yang mereka perlukan adalah
darah orang kaya atau kata lain sebelum revolusi
sosial komunis.
Menurut Kitab Suci Al-Qur’an (3:104)
(Pemerintahan adalah) segolongan umat yang mengajak kepada
kebaikan, mengajak kepada kebenaran, melarang dari hal
buruk, itulah orang yang beruntung.
 Antara kebenaran dan kebaikan harus diseimbangkan, contoh
misalnya ada sebuah pemerintahan yang baik (good
government) tentunya melindungi pedagang kaki lima yang
berjualan di trotoar jalan protokol sehingga trotoar jalan
protokol menjadi kotor.
 Sedangkan dalam pemerintahan yang benar dalam
pembersihannya (clean government) mengusir pedagang kaki
lima dari trotoar jalan protokol sehingga dzalim dan
menimbulkan keresahan.
 Maka dibutuhkan keseimbangan dalam menjalankannya
agar tidak merusak lingkungan dan dzalim terhadap
kaum lemah.
Yunani = Polities = Warganegara

Politikos =
Kewarganegaraan
Politike =
Kemahiran Politik
Miriam Budihardjo

Bermacam-macam kegiatan dalam


Suatu sistem politik (Negara)
menyangkut proses dalam
melaksanakan tujuan
Ramlan Surbakti

Interaksi antara Pemerintah dan Rakyat


dalam rangka proses pembuatan dan
pelaksanaan keputusan yang mengikat
tentang kebaikan bersama dalam
masyarakat dalam suatu
wilayah tertentu.
KONSEP DASAR ILMU POLITIK
Negara
Kekuasaan
Pengambilan Keputusan
Kebijaksanaan Umum
(Public Policy)
Pembagian Lokasi
(Distribution and Alocation)
I. NEGARA
SYARAT >
Wilayah
Penduduk
Pemerintah
Kedaulatan
NEGARA
SIFAT >
Memaksa
Monopoli
Totalitas
II. KEKUASAAN
Kemampuan seseorang atau kelompok untuk
mempengaruhi orang atau kelompok lain
mengikuti keinginannya

FOKUS >
Perjuangan Cita-Cita
Pelaksanaan Kekuasaan
Menentang Kekuasaan
KONSEP KEKUASAAN
PENGARUH (INFLUENCE)
PENDEKATAN (PERSUASI)
MANIPULASI
ANCAMAN (COERSI)
TEKANAN (FORCE)
UNSUR KEKUASAAN
TUJUAN >
Dimuat dalam Konstitusi, parameter
CARA >
Pembagian kekuasaan
HASIL >
Berguna bagi kepentingan rakyat dan
pengusasa
DIMENSI KEKUASAAN
 Kekuasaan tidak dapat dilepaskan dari proses
pengambilan keputusan

 Pengambilan Keputusan Publik > Contoh Nyata


dari penggunaan kekuasaan

 Kekuasaan suatu yang tidak dapat dilepaskan


dari proses pembuatan keputusan, melibatkan
hubungan antar individu dan kelompok
kepentingan dengan negara.
PROSES YANG TERJADI DALAM
PROSES POLITIK
 Dimensi Kekuasaan
Memperbesar dan memperluas kekuasaan
guna kepentingan
 Dimensi Pembuatan Keputusan
Isu Potensial Terbuka.
 Dimensi Hegemoni
Meloloskan kepentingan seraya etap
mempertahankan hegemoni.
NEGARA

KONSTITUSI
HUKUM POSITIF DAN NORMA
---------------------------------------------------------------
PEMERINTAHAN
---------------------------------------------------------------
LEGISLATIF ! EKSEKUTIF ! YUDIKATIF TUJUAN
---------------------------------------------------------------

RAKYAT
ORMAS ORPOL
KELOMPOK KEPENTINGAN
L.S.M.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai