0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan4 halaman
Metode TPR (Total Physical Response) adalah metode pembelajaran bahasa yang menggunakan koordinasi antara perintah lisan dan gerak fisik untuk mengajarkan bahasa secara tidak langsung. Metode ini didasarkan pada teori bahwa pembelajaran bahasa terjadi secara alami ketika siswa hanya mendengarkan dan melakukan respons fisik tanpa tekanan.
Metode TPR (Total Physical Response) adalah metode pembelajaran bahasa yang menggunakan koordinasi antara perintah lisan dan gerak fisik untuk mengajarkan bahasa secara tidak langsung. Metode ini didasarkan pada teori bahwa pembelajaran bahasa terjadi secara alami ketika siswa hanya mendengarkan dan melakukan respons fisik tanpa tekanan.
Metode TPR (Total Physical Response) adalah metode pembelajaran bahasa yang menggunakan koordinasi antara perintah lisan dan gerak fisik untuk mengajarkan bahasa secara tidak langsung. Metode ini didasarkan pada teori bahwa pembelajaran bahasa terjadi secara alami ketika siswa hanya mendengarkan dan melakukan respons fisik tanpa tekanan.
1. PENGERTIAN TPR • Menurut Richards J dalam bukunya Approaches and Methods in Language Teaching, TPR didefinisikan: “a language teaching method built around the coordination of speech and action; it attempts to teach language through physical (motor) activity”. Jadi metode TPR (Total Physical Response) merupakan suatu metode pembelajaran bahasa yang disusun pada koordinasi perintah (command), ucapan (speech) dan gerak (action); dan berusaha untuk mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik (motor). Sedangkan menurut Larsen dan Diane dalam Technique and Principles in Language Teaching, TPR atau disebut juga ”the comprehension approach” atau pendekatan pemahaman yaitu suatu metode pendekatan bahasa asing dengan instruksi atau perintah. 2.Bentuk Aktivitas dengan Metode TPR dalam PBM (Proses Belajar Mengajar). • Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode TPR ini banyak sekali aktivitas yang dapat dilakukan oleh guru dan siswa antara lain: a.Latihan dengan menggunakan perintah (Imperative Drill ), merupakan aktivitas utama yang dilakukan guru di dalam kelas dari metode TPR. Latihan berguna untuk memperoleh gerakan fisik dan aktivitas dari siswa. b.Dialog atau percakapan (conversational dialogue). c.Bermain peran (Role Play), dapat dipusatkan pada aktivitas sehari-hari seperti di sekolah, restoran, pasar, dll. d.Presentasi dengan OHP atau LCD e.Aktivitas membaca (Reading) dan menulis (Writing) untuk menambah perbendaharaan kata (vocabularies) dan juga melatih pada susunan kalimat berdasarkan tenses dan sebagainya. 3. TEORI PEMBELAJARAN TPR • Teori pembelajaran bahasa TPR yang diterapkan pertama kali oleh Asher ini mengingatkan pada beberapa pandangan para psikolog, misalnya Arthur Jensen yang pernah mengusulkan sebuah model 7-langkah unutk mendeskripsikan perkembangan pembelajaran verbal anak. Model ini sangat mirip dengan pandangan Asher tentang penguasaan bahasa anak. Asher menyajikan 3 hipotesa pembelajaran yang berpengaruh yaitu: 1.Terdapat bio-program bawaan yang spesifik untuk pembelajaran bahasa yang menggambarkan sebuah alur yang optimal untuk pengembangan bahasa pertama dan kedua. 2.Lateralisasi otak menggambarkan fungsi pembelajaran yang berbeda pada otak kiri dan kanan. 3.Stres mempengaruhi aktivitas pembelajaran dan apa yang akan dipelajari oleh peserta didik, stress yang lebih rendah kapasitasnya maka pembelajaran menjadi lebih baik.