Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KKP

MAGANG MBKM DI
PTPN XII BONDOWOSO
KEBUN KALISAT
JAMPIT
Oleh:
Anisa Rizki Amalia
NPM: 19025010109
PENDAHULUAN
Latar Belakang Tujuan

Dalam perdagangan Kopi Internasional, terutama Kopi Arabika 1. Memenuhi persyaratan


dikenal istilah “ Specialty Coffee ”, yaitu kopi yang mempunyai kurikulum wajib Fakultas
citarasa khas yang memperoleh harga premium. PTPN XII Pertanian UPN “Veteran” Jawa
merupakan penghasil Kopi Arabika yang selama ini dalam dunia
Timur.
perdagangan dikenal sebagai “ Java Coffee “. PT. Perkebunan
Nusantara XII (Persero) selalu berusaha melakukan usaha 2. Mengembangkan ilmu
pengembangan untuk terus meningkatkan kualitas produksinya pengetahuan sebagai dasar ilmu
melalui pengelolaan yang lebih baik (penggunaan jenis baru teori dan terapan.
berproduksi tinggi, tahan terhadap OPT, teknis pemangkasan, 3. Mendapatkan pengenalan
pengaturan naungan dan pemupukan berimbang) juga pengalaman dan pengamatan
mengadakan intensifikasi dan rehabilitasi tanaman tua, konversi secara visual secara langsung
lahan Kopi Robusta menjadi Arabika, perluasan areal dan
tentang kondisi yang ada di
perbaikan mutu olahan yang berwawasan lingkungan
lapangan.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

• Hingga saat ini PTPN XII merupakan Badan Usaha


Milik Negara ( BUMN ) lingkup Kementrian BUMN
yang mengusahakan dan memproduksi Kopi
Arabika. Areal utama tanaman Kopi Arabika salah
satunya berada di Kebun Kalisat Jampit.
• PTPN XII Kebun Kalisat Jampit sendiri terletak di
Desa Kalisat, Kecamatan Sempol, Kabupaten
Bondowoso, Propinsi Jawa Timur. Kebun Kalisat
Jampit merupakan salah satu kebun dari sejumlah
kebun milik PT. Perkebunan Nusantara XII (BUMN)
Surabaya. Jarak kebun ± 62 km dari Kota
Bondowoso, berada pada lereng Gunung Ijen.
STRUKTUR PERUSAHAAN
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
VISI MISI
1. melaksanakan reformasi bisnis, strategi, struktur dan
1. Menjadi Perusahaan Agribisnis yang budaya perusahaan untuk mewujudkan
berdaya saing tinggi dan mampu tumbuh profesionalisme berdasarkan prinsip–prinsip corporate
kembang berkelanjutan. governance.
2. Menjadi Perusahaan Agribisnis 2. Meningkatkan nilai dan daya saing perusahaan
(competitive advantage) melalui inovasi serta
Perkebunan yang terintegrasi dan memiliki
peningkatan produktifitas dan efisiensi dalam
keunggulan daya saing (competitive penyediaan produk berkualitas dengan harga kompetitif
advantage) melalui inovasi sehingga mampu dan pelayanan bermutu tinggi.
tumbuh dan berkembang dengan 3. Menghasilkan profit yang dapat membawa
menerapkan prinsip – prinsip good corporate perusahaan tumbuh dan berkembang untuk
governance dan memiliki kepedulian meningkatkan nilai bagi shareholders dan stakeholder
terhadap lingkungan untuk meningkatkan lainnya.
4. Mengembangkan usaha agribisnis dengan tata kelola
nilai bagi shareholders dan stakeholder lain.
yang baik serta peduli pada kelestarian alam dan
tanggung jawab sosial pada lingkungan usaha
(community development).
METODE PELAKSANAAN
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pengumpulan Data Primer

Dilaksanakan di Kebun Kalisat Pengumpulan data primer diperoleh dari hasil


Jampit, PT Perkebunan Nusantara observasi selama kegiatan yang berasal dari
XII, Kecamatan Ijen, Kabupaten praktik lapang, pengamatan, dan hasil diskusi
serta wawancara
Bondowoso, Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan dilaksanakan pada tanggl
25 november -25 februari 2022. Pengumpulan Data Sekunder
Kegiatan magang dilaksanakan pada
hari senin - sabtu selama 7 jam yaitu
Data sekunder merupakan data yang diperoleh
pukul 05.00 – 12.00 WIB. Dengan dari data dokumenter dan literatur. Data juga
istirahat sebanyak 1 kali pada pukul dapat diperoleh dari jurnal dan buku.
10.00 – 10.30 WIB.
PELAKSANAAN->BAHAN TANAM

A. Persiapan Bahan Tanaman Naungan

Tanaman naungan tetap yang biasa digunakan pada


budidaya tanaman kopi adalah lamtoro variteas L2 yang
dapat diperbanyak secara vegetatif (cangkok).
Sedangkan untuk naungan tetap menggunakan tanaman
Tephrosia candida yang diperoleh dari perbanyakan
generatif atau diambil bijinya secara langsung.
PELAKSANAAN->BAHAN TANAM
B. Persiapan Bahan Tanaman Kopi
1. Persiapan Benih 3. Pembibitan
Benih yang diperoleh dari Pembuatan Pemeliharaan
kebun induk selanjutnya media tanam pembibitan di
direndam air sesaat untuk polybag meliputi
di polybag
memilih benih yang penyiraman,
terdiri atas penyiangan,
normal. Benih selanjutnya
dikeringanginkan selama tanah dan penyulaman,
15 hari dan dikupas kulit pupuk kandang pemupukan, dan
tanduknya. (3:1). pengendalian OPT.

Tanam kepelan Pembongkaran dan


2. Persemaian pengangkutan.
(bibit berumur 3
Media tanam terdiri atas dilakukan saat bibit
bulan yang
tanah dan pupuk kandang sudah berumur 6-7
memiliki 2 daun)
(2:1), dilapisi pasir setebal 5- bulan, ketika bibit
dilakukan dengan
10 cm. Persemaian dilakukan memiliki tinggi 40-60
pengambilan
dengan membenamkan cm dengan jumlah
kepelan,
benih pada media. Lalu ruas batang sekitar 12
pembuatanlubang
permukaan media ditutup ruas dan memiliki
, penanaman dan
sekam dari kulit tanduk kopi cabang primer sekitar
penutupan lubang.
setebal 3-5 cm. 4 cabang.
PELAKSANAAN->TANAMAN TAHUN AKAN DATANG (TTAD)

3. Penanaman Tanaman Naungan


Naungan Tetap
1. Pembersihan Lahan Lamtoro dipersiapkan dari Naungan Sementara
perbanyakan vegetative Penanaman naungan
Pembersihan lahan adalah
melakukan penebangan, berupa cangkok dengan sementara dilakukan
pendongkelan dan pembongkaran umur 6 bulan. Naungan dengan menebar benih
terhadap pohon, perdu, dan tetap lamtoro berjarak pada alur tanam atau
tunggul beserta perakarannya guludan
tanam 5 x 4 m diantara
naungan sementara.
2. Penganjiran
Pada lahan datar pengajiran
dilakukan secara larikan dengan
arah barisan mengikuti arah mata
angin. Ajir induk/kepala
ditempatkan pada arah utara–
selatan, sedangkan ajir anakan
(pengisi) pada arah timur–barat.
PELAKSANAAN->TANAMAN TAHUN INI (TTI)
1. Pembersihan Lahan
Menjelang musim tanam, lahan harus
bebas dari gulma. Pengendalian gulma
dilaksanakan secara manual yang dapat
dilakukan dengan pembabatan/
penjombretan baik manual dengan
celurit atau cangkul dan secara mekanis
menggunakan mesin pemotong.
2. Pemeliharaan Tanaman Naungan Sementara dan Naungan Tetap

Pemeliharaan tanaman naungan


100%
meliputi penyulaman, penyiangan
gulma
Uraikan danyang
statistik perbaikan tanah.
ditampilkan.
3. Penanaman Kopi
Lubang tanam dibuat dengan ukuran 60
cm x 60 cm x 60 cm pada ajir tanam
yang telah ditentukan. Kemudian Bibit
dimasukkan ke dalam lubang tanam
yang telah siap.
PELAKSANAAN->PEMELIHARAAN KOPI

A. Pemangkasan
1 2 3 4 5
Pemangkasan Pemangkasan Pemangkasan
Bentuk Produksi (PLP) Wiwil Halus Wiwil Kasar Peremajaan
Tanaman dilakukan dilaksanakan dengan Setiap batang yang dilakukan dengan Pemangkasan
topping ketinggian memotong cabang tumbuh cabang baru, mengambil tunas air dilakukan dengan
120 cm, kemudian dengan kriteria disisakan tiga cabang atau wiwilan yang memotong batang
clipping dengan cabang balik, cabang terbaik dan disisakan tumbuh dibawah tanaman kopi
Cabang teratas cacing, cabang tua, berselang seling saat cabang primer. menjadi 50 cm dari
dipotong pada bagian cabang yang telah pemangkasan. Wiwil permukaan tanah.
cabang dengan arah berbuah 4 kali (B4) halus dilakukan Tunas-tunas air yang
tumbuh ke barat dan berbuah 3 kali secara manual tumbuh pada batang
hingga satu ruas dekat (B3), cabang menggunakan tersebut selanjutnya
pangkal, sedangkan terserang hama dan tangan. diseleksi dengan
cabang pasangannya penyakit, cabang yang memilih satu tunas
dipotong pada ruas terlalu menumpuk, untuk dipelihara
kedua dari bagian dan cabang kipas. menjadi bentuk
ujung cabang. serupa bayonet.
PELAKSANAAN->PEMELIHARAAN KOPI
B. Pemupukan D. Pemeliharaan Tanaman Naungan
C. Penyulaman dilakukan dengan pangkasan
Pembuatan alur pupuk secara “I” di
sekitar tanaman kopi, setiap satu Gulma atau tanaman penaung, yaitu tokokan dan
tanaman satu alur. Pemupukan kopi yang mati rempesan. Tokokan dilakukan
dilakukan dengan jenis pupuk urea, disekitar lubang tanam dengan tinggi t1-2 m diatas tajuk
tsp, kcl, kiesrite dengan dosis 115 dibersihkan lalu dibuat kopi yang dilaksanakan awal
per pohon rincian urea 40 gram, tsp lubang tanam dengan musim hujan. Sedangkan
30 gram, kcl 30 gram, kiesrite 15 60cm untuk kemudian rempesan dilaksanakan 1 tahun 2
gram. Pupuk segera ditaburkan ke dapat ditanamai bibit kali, dengan memotong cabang
dalam alur pupuk dan menutupnya kopi. diatas tanah sampai setinggi 1 m
kembali dengan tanah. diatas tajuk kopi.
PELAKSANAAN->PEMELIHARAAN KOPI

E. Pengendalian Gulma secara Mekanis

Pembabatan manual

Pencabutan Kesrik Pendongkelan

Pembabatan Mekanik
PELAKSANAAN->PEMELIHARAAN KOPI
E. Pengendalian Gulma secara Kimiawi 3. Kalibrasi Alat Semprot
• Mengukur lebar gawangan semprot nozzle
1. Inventarisasi dan Analisis Vegetasi Gulma • Menentukan flowrate (liter/menit) untuk
mengetahui besarnya volume air per jenis
dilakukan menggunakan metode kuadrat yakni
nozzle
dengan cara dengan peletakan plot sampel
1x1 m yang diletakkan secara sistematik
(diagonal). Plot sampel yang digunakan
berjumlah 5 pada satu lokasi kebun seluas 1
ha. yakni kebun D.I. 11. Pada setiap jenis plot • Menentukan kecepatan berjalan
dilakukan pengamatan dan identifikasi tentang
jenis gulma. Setiap plot diamati gulmuanya,
kerapatan, frekuensi serta Indeks Nilai Penting
(INP) dan Summed Dominan Ration (SDR).
• Menghitung Rumus: C =
2. Penentuan Jenis Herbisida C = Kalibrasi semprot (liter/ menit )
Bahan Aktif yang terkandung dalam herbisida harus sesuai
G = Lebar gawangan semprot (meter)
dengan kebutuhan pada lapang. Kebutuhan disesuaikan
K = Kecepatan aplikasi (meter/menit)
jenis gulma yang telah diinventarisasi dan analisis vegetasi
V = Volume Air (Liter/ha)
sebelumnya.
PELAKSANAAN->PEMELIHARAAN KOPI
4. Pelaksanaan Chemical Weeding
Adapun langkah kerja dalam melaksanakan chemical weeding di lapang ialah sebagai
berikut:
• Pada saat penyemprotan diharuskan para pelaksana (penyemprot; pencampur
pestisida) memakai alat pengaman.
• Mengambil air dari sumber terdekat
• Mencampur herbisida dengan air hingga merata sesuai konsentrasi atau dosis yang
telah ditentukan.
• Menuangkan larutan tersebut ke dalam alat semprot yang telah disediakan sesuai
takaran, Alat semprot yang digunakan ialah alat semprot punggung tekanan rendah
(Solo)
• Penyemprotan dilakukan dengan membentuk barisan ditepi lahan sesuai pembagian
larikan, istilah dalam kebun ngetam.
• Menyemprot gulma yang tumbuh dalam larikan. dengan ketinggian posisi stick ± 30
cm.
• Berjalan di tengah antar baris tanaman kopi, jangan terlalu cepat, namun juga jangan
lambat.
• Memompa knapsack tiap 2-3 langkah berjalan.
• Memastikan penyemprotan dilakukan secara merata pada gulma yang tumbuh.
PELAKSANAAN->PERSIAPAN PANEN
2. Taksasi Buah
1. Taksasi Bunga
Perhitungan menggunakan bantuan alat yakni
hand counter. Tiap pohon yang disampling
Perhitungan bunga dilakukan dihitung buah kopinya satu persatu dengan
pada pohon contoh yang dipilih menggunakan alat hand counter, dengan
secara sampling sistematis catatan : Buah kecil ditengah dompolan tidak
sebanyak 0.05% dari populasi. dihitung, termasuk juga buah kering, kuning dan
Kemudian tiap-tiap pohon yang merah ( buah kecil = lebih kecil dari kacang
disampel dihitung bunganya satu hijau).
persatu mempergunakan alat
hand counter.
PELAKSANAAN->PELAKSANAAN PANEN

1. Persiapan panen
Persiapan yang diperlukan sebelum panen terdiri atas persiapan lapangan, alat, dan tenaga pemanen.

2. Pemetikan
• Petik bubuk atau berantas bubuk dilakukan sebelum masa panen puncak berlangsung. Pemetikan ini
ditujukan untuk memetik buah kopi yang telah merah terlebih dahulu. Buah merah pertama tersebut
cenderung terserang penyakit bubuk buah.
• Pemetikan buah saat panen puncak diutamakan pada buah yang telah merah total.
Gunakan elemen ini dalam presentasi
• Pemetikan yang dilakukan setelah panen puncak adalah lelesan dan racutan. Pemetikan tersebut
Anda.
bertujuan untuk mengambil seluruh buah kopi yang masih tersisa di kebun.

3. Penimbangan dan Sortasi Buah


Buah hasil panen dibedakan menjadi 4 mutu, yaitu merah, bancuk, kopi hijau, dan kopi hitam. Keempat jenis
mutu buah tersebut dimasukkan ke dalam karung yang berbeda kemudian setiap mutu tersebut ditimbang.
PELAKSANAAN->PENGOLAHAN HASIL
2.Uji Mutu (Cupping Test)
Pelaksanaan pengujian cup taste dilakukan di lab uji mutu, cara uji cup taste adalah
1. Pengolahan Kopi sebagai berikut :
Dibedakan menjadi dua • Menyediakan bahan dan alat yang dibutuhkan.
macam, yaitu pengolahan • 100 gr / masing-masing sampel kopi Arabika disangrai ± 10 menit,
basah (wet proccess) dan • Dilakukan teempering sampai dingin.
pengolahan kering (dry • Kopi hasil sangrai ditimbang sebanyak 15 gr kemudian digiling untuk dibuat bubuk
proccess). Pengolahan basah dengan ukuran medium.
digunakan pada pengolahan • Hasil gilingan kopi dituangkan kedalam mangkuk porselen dan biarkan selama ± 5 menit.
dengan mutu superior, yaitu • Buih-buih yang terdapat dalam mangkok dibuang.
kopi merah dan bancuk. • Perhatikan warna air seduhan, hirup aroma (nose), menyeruput 1 sendok air seduhan
Pengolahan kopi dengan dengan kuat-kuat (tongue), dan terakhir menentukan citarasanya/ sifat-sifatnya (brain).
metode dry proccess
digunakan pada pengolahan Komponen penilaian karakteristik kopi yang
buah dengan kriteria hijau, digunakan berdasarkan skor mencakup
hitam, dan kopi hasil racutan beberapa atribut citarasa diantaranya
dan lelesan. fragrance/ aroma, flavor, aftertaste, acidit,
intensity, body, uniformity, balance,
cleancup, sweetness, defects, dan overall.
PELAKSANAAN->PENGOLAHAN HASIL
3. Pengemasan dan Penggudangan

Pengemasan Penggudangan

Pada saat penggudangan, kelembaban gudang


Sebelum dilakukan
sebaiknya dikontrol. Suhu pada gudang
pengemasan terlebih
penyimpanan tidak lebih 26˚C dengan ukuran
dahulu dilakukan
ruang 24 x 20 meter.
pencampuran antara kopi
mutu sejenis dengan cara
manual agar homogen.
Berat setiap karung
adalah 60 kg. Karung yang
digunakan adalah HC
Green bekas atau karung
plastik.
PEMBAHASAN->BAHAN TANAM

A. Persiapan Bahan Tanaman Naungan


• Pemilihan tanaman Tephrosia candida sebagai tanaman
sementara dikarenakan untuk tempat-tempat yang
memiliki elevasi lebih dari 1.000 meter dpl
• Alasan penggunaan tanaman penaung tetap Lamtoro L2
karena dapat tumbuh dengan cepat dan memiliki tajuk
yang lebar, sehingga jumlah pohon penaung dapat
dikurangi sehingga akan mengurangi persaingan pohon
penaung dalam penyerapan air tanah.
PEMBAHASAN->BAHAN TANAM
B. Persiapan Bahan Tanaman Kopi
1. Persiapan Benih 3. Pembibitan
Pembuatan
Syarat bahan tanam Pemeliharaan
media tanam di
yakni, benih diperoleh pembibitan di
dari pohon induk yang
polybag
polybag meliputi
jelas identitasnya (kebun Penggunaan
penyiraman, jika
benih bersertifikat); jelas sistem double
terjadi hujan dan
sumber buahnya; biji kopi row agar kelembaban lebih dari
telah masak secara penyiangan di 80% tidak dilakukan
fisiologis, dan ukuran biji sela polybag penyiraman..
homogen. lebih mudah.
2. Persemaian Tanam kepelan Pembongkaran dan
Komposisi pasir dengan Sebelum benih kopi pengangkutan.
media tanah dan pupuk yang terpilih Menejelang musim
kandang diperlukan untuk ditanam, akarnya hujan, bibit yang akan
menambah kegemburan dipotong 5,0–7,5 cm diangkut ke lapangan
dari pangkal yang
media, karena sifat pasir harus diseleksi
bertujuan agar akar
yang memiliki pori-pori tidak bengkok dan terlebih dahulu dan
besar.. untuk mempercepat disiram sampai
tumbuhnya akar tanahnya jenuh.
baru.
PEMBAHASAN->TANAMAN TAHUN AKAN DATANG (TTAD)

1. Pembersihan Lahan
Bertujuan agar diperoleh lahan 3. Penanaman Tanaman Naungan
yang siap diolah dan terbebas dari Tanaman penaung sementara bertujuan untuk
gangguan fisik (batu-batuan, dan memberikan naungan kepada tanaman kopi sebelum
lain-lain) maupun biologis (gulma penaung pohon naungan tetap dapat berfungsi
atau sisa-sisa tanaman). Kegiatan dengan baik (belum cukup besar). Tanaman naungan
ini harus dilakukan tanpa adanya sementara juga ditanam bersamaan dengan
pembakaran (zero burning) dan penanaman tanaman naungan tetap.
penggunaan herbisida dilakukan
secara terbatas bijaksana.
2. Penganjiran
bertujuan untuk mengatur jarak
tanam di lapangan, memudahkan
pembuatan lubang tanam,
membantu agar benih yang
ditanam membentuk garis lurus
sehingga memudahkan
pengelolaan dan pemeliharaan
tanaman serta dapat menambah
estetika kebun.
PEMBAHASAN->TANAMAN TAHUN INI (TTI)
1. Pembersihan Lahan

Menjelang musim tanam, lahan harus terbebas dari gulma dan


pembersihan lahan perlu dilakukan kembali.

2. Pemeliharaan Tanaman Naungan Sementara dan Tetap


Pemeliharaan tanaman naungan saat menjelang musim tanam kopi umumnya
meliputi perbaikan tanah. Menurut Nursani dkk. (2020), pembuatan guludan pada
100%
prinsipnya dilakukan dengan membumbun tanah untuk tanaman agar tergenang
air, bertujuan sebagai tempat tumbuh tanaman dan mengatur jalannya air (agar
tanaman tidak terendam). DenganUraikan
adanya guludan,
statistik jumlah tanaman dapat
yang ditampilkan.
dikontrol dan pemeliharaan lebih mudah.
3. Penanaman Kopi
peletakan bahan tanam berupa bibit kopi dilakukan dengan cara
memasukkan tanah bagian atas kedalam lubang meletakkan bibit
kopi kedalam lubang diatas tanah yang telah dicampurkan dengan
pupuk kandang dan kemudian menutupnya dengan tanah di
bagian bawah. Tujuan peletakkan tanah dibalik adalah untuk
menekan gulma yang tumbuh di sekitar lubang tanam kopi.
PEMBAHASAN->PEMELIHARAAN KOPI

A. Pemangkasan
1 2 3 4 5
Pemangkasan Pemangkasan Pemangkasan
Bentuk Wiwil Halus Wiwil Kasar Peremajaan
Produksi (PLP) Wiwil halus pertama
Esrita (2012) Tujuan nya adalah Pemangkasan ini
bertujuan
dilakukan 3 bulan agar tunas air tidak perlu dilakukan untuk
pemangkasan pucuk menghilangkan
setelah PLP dengan mengganggu meremajakan dan
batang menyebabkan cabang-cabang tidak
menyeleksi cabang- pertumbuhan serta memperbaiki mutu
pertumbuhan tunas produktif agar zat
cabang yang akan perkembangan pada bahan tanaman kopi
apikal terhambat makanan/hara dapat
dibuahkan pada tanaman kopi yang sudah berumur
sehingga tanaman dimanfaatkan untuk
musim pembungaan dikarenakan tunas namun tidak
tidak terlalu tinggi dan pertumbuhan
yang akan datang air sangat rakus akan produktif menjadi
mempunyai cabang cabang-cabang lain
oleh karena itu wiwil unsur hara sehingga muda tanpa perlu
banyak pada kopi. yang produktif.
halus bisa juga jika dibiarkan nutrisi melakukan
Maka semakin banyak
dikatakan sebagai yang didapatkan oleh penanaman tanaman
cabag semakin banyak
pemangkasan tanaman namun baru.
buah kopi yang
seleksi. diserap oleh tunas
diperoleh
air yang tumbuh
PEMBAHASAN->PEMELIHARAAN KOPI
B. Pemupukan C. Penyulaman D. Pemeliharaan Tanaman
Tepat Jenis. Jenis pupuk yang digunakan Kebun Kalisat Jampit Penyulaman Naungan
terdiri atas pupuk organik dan anorganik. dilakukan apabila Pemangkasan tanaman
Tepat Dosis. Dosis yang digunakan mengacu pada hasil analisis keadaan tanaman pelindung tetap dilakukan
tanah dan anaisis daun oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao kurang sehat dan agar tanaman kopi mendapat
(Puslitkoka) dari pengkelasan kebun. sudah tidak sinar matahari yang cukup
Tepat Waktu. Perusahaan menetapkan standar waktu mungkin untuk untuk merangsang
pemupukan perkebunan kopi Arabika pada bulan Maret-April dipelihara serta pembungaan, memperlancar
dan bulan September Oktober. pada tanaman yang sirkulasi udara dalam kebun
Tepat Cara. Pemupukan TBM pada lahan datar dilakukan secara terserang hama serta mengurangi
“I”. Penaburan “I” idealnya tidak melebihi diameter tajuk kopi. atau penyakit. kelembaban udara pada
Tepat Tempat. Penaburan pupuk pada waktu musim hujan.
lahan curam dilakukan pada lubang rorak.
Penaburan pada lokasi tersebut akan
memperkecil kemungkinan pupuk
tercuci oleh aliran air di permukaan tanah.
Tepat Pengawasan. Pengawasan dilakukan
dengan mendata lokasi, jumlah tenaga
pemupukan, dan populasi
tanaman yang telah dipupuk.
PEMBAHASAN->PEMELIHARAAN KOPI
E. Pengendalian Gulma secara Mekanis

Pencabutan Pembabatan Manual Kesrik Pendongkelan


Pengendalian gulma dan Mekanik hasil gulma yang telah Pengdongkelan memiliki
dengan cara mencabut hanya efektif untuk kelebihan yakni mudah
dicangkul kemudian
gulma memerlukan tenaga mematikan gulma berumur dikerjakan tanpa
dan waktu yang banyak. setahun dan relatif kurang dibenam diujung
keahlian khusus; biaya
Namun, tindakan ini efektif untuk gulma daerah feeder root
lebih murah. Namun juga
menimbulkan gangguan tahunan. Efektivitas cara ini sehingga menjadi
memiliki kerugian yakni,
yang minim terhadap tergantung pada waktu humus yang dapat
tanaman budidaya hanya pemangkasan, interval memperbesar erosi
memperbaiki struktur tanah miring: dalam
saja terkadang terjadi (ulangan) pembabatan
tanah. jangka panjang terjadi
pengikisan atau sebaiknya dilakukan pada
pengurangan tanah karena waktu gulma menjelang cekungan tanah di
tanah menempel pada berbunga atau pada waktu sekitar tanaman
akar-akar gulma yang daunnya sedang tumbuh sehingga air
dicabut. dengan hebat. menggenang pada
PEMBAHASAN->PEMELIHARAAN KOPI
E. Pengendalian Gulma secara Kimiawi
Inventarisasi dan Analisis Vegetasi Gulma.
Penentuan Jenis Herbisida.
dilakukan untuk mengetahui jenis gulma dominan
pada suatu ekosistem perkebunan kopi sehingga Berdasarkan dengan inventarisasi beserta analisis
dapat dilakukan pengendalian gulma secara vegetasi gulma yang telah dilakukan, maka dapat
efektif dan efisien. ditentukan jenis herbisida dengan kandungan senyawa
Tabel Distribusi Golongan Gulma kimia glifosat sesuai untuk diaplikasikan pada lahan
No Golongan Jumlah Dominan-Co-
Individu Dominan (%) perkebunan tersebut. Herbisida dengan kandungan
1 Berdaun Lebar 2.134 50.29
glifosfat mampu mengendalikan semua jenis gulma dan
2 Rerumputan 1.242 29.23 berproses secara cepat menimbulkan efek bakar pada
3 Teki-tekian 870 20.48 jaringan yang terkena. Herbisida gliposat adalah
Total 4.248 100 herbisida sistemik
yang diaplikasikan pasca tumbuh dan
dapat mengatasi gulma berdaun lebar
dengan cara menghambat sintesis
protein dan metabolisme asam
amino (Sukman & Yakub, 2002).
PEMBAHASAN->PEMELIHARAAN KOPI
E. Pengendalian Gulma secara Kimiawi

Alat Semprot
menggunakan alat semprot yaitu knapsack sprayer
bertekanan rendah (Solo). Knapsack sprayer juga
biasa dikenal dengan sebutan alat semprot
punggung. Knapsack sprayer terdiri dari beberapa
bagian yaitu nozzle, stik nozzle, tangki, pompa dan
selang. Nozzle menjadi salah satu bagian
terpenting dari knapsack sprayer, karena alat ini
yang akan mengubah dan mengeluarkan larutan
herbisida menjadi butiran semprot. Nozzle yang
digunakan untuk aplikasi herbisida di perkebunan
kopi ialah nozzle polijet biru.
PEMBAHASAN->PEMELIHARAAN KOPI
E. Pengendalian Gulma secara Kimiawi
Kalibrasi Alat Semprot
Hasil Pengukuran Kalibrasi Alat Semprot

Pada kegiatan Lebar Gawang (G) (meter)


penyemprotan Berdasarkan dengan pengukuran yang telah dilakukan dapat ditentukan bahwa
herbisida, hasil lebar gawangan dari penggunaan alat semprot knapsack sprayer dengan nozzle
kalibrasi polijet merah dan ketinggian nozzle 30 cm dari permukaan tanah ialah 2 m.
penyemprotan akan Flowrate (C) (liter/ menit)
menunjukkan kondisi Ulangan (Liter/menit)
Waktu Ketinggian Rata-rata
alat, kebutuhan air, No.
(menit) (cm) I II III (Liter/menit)
konsentrasi herbisida
dan kebutuhan 1 1 30 1.4 1.45 1.4 1.41
Kecepatan Jalan (K) (meter/ menit)
herbisida per tangki Waktu Ketinggian
Ulangan (meter/menit)
Rata-rata
No.
knapsack sprayer. (menit) (cm) I II III (meter/menit)

1 1 30 45 43.5 46 44.8
PEMBAHASAN->PEMELIHARAAN KOPI
E. Pengendalian Gulma secara Kimiawi

Volume Aplikasi Dosis Aplikasi


Diketahui bahwa dalam melakukan pengendalian gulma secara
V=
kimiawi perkebunan kopi pada PTPN XII Kebun Kalisat Jampit
V= menggunakan konsentrasi herbisida glifosfat sejumlah 5 mL/L air.
V= Sedangkan hasil kalibrasi menunjukkan bahwa volume aplikasi
V = 209,82 atau volume semprot knapsack sprayer tipe Solo berkapasitas 15
V = 210 Liter/ha Liter adalah 210 Liter/ha. Maka dapat diperoleh perhitungan dosis
aplikasi herbisida sebagai berikut:
(digenapkan) Dosis Aplikasi = Konsentrasi Aplikasi x Volume Aplikasi
= 5 mL/L x 210 Liter/ha
= 1.050 L/ha
Jadi, dosis herbisida glifosfat yang diperlukan untuk menyemprot
lahan perhektarnya ialah 1.050 L/ha.
PEMBAHASAN->PEMELIHARAAN KOPI

E. Pengendalian Gulma secara Kimiawi

Jumlah herbisida yang harus


dilarutkan ke dalam setiap tangki

= Konsentrasi Aplikasi x Kapasitas Tangki Jumlah penyemprotan tangki sebanyak


= 5 mL/L x 15 L
= 75 mL = Volume Larutan Semprot : Kapasitas Alat
Jadi, ke dalam setiap tangki knapsack Semprot
sprayer berkapasitas 15 L dilarutkan = 210 L/ha : 15 L
sebanyak 75 mL herbisida. = 14 Tangki
Jadi, untuk mengaplikasikan 210 L larutan
semprot membutuhkan 14 tangki knapsack
sprayer berkapasitas 15 L.
PEMBAHASAN->PERSIAPAN PANEN
2. Taksasi Buah
1. Taksasi Bunga
Pada umumnya taksasi bunga sebelum melakukan pemanenan terlebih
sangat sulit dikerjakan dengan dahulu dilakukan taksasi untuk memperkirakan
hitungan yang teliti, karena produksi buah kopi yang akan dicapai serta
berlangsung sangat singkat.Taksasi memudahkan dalam penentuan biaya dan
bunga tidak boleh dilakukan saat jumlah tenaga pemetik yang diperlukan selama
bunga sudah mekar karena akan pemanenan dilakukan.
menyulitkan pengamat dalam
penghitungan dan saat bunga telah
mekar bunga akan mudah rontok.
Fase lilin berlangsung 3-5 hari
sebelum bunga mekar.
PEMBAHASAN->PELAKSANAAN PANEN
Pemetikan dan Sortasi
Kriteria buah kopi yang dapat dipanen adalah buah berwarna merah (masak penuh), sesuai dengan
standar operasional perusahaan. Menurut Grace (2017), tingkat kematangan dari buah kopi
menunjukkan kondisi serta kualitas buah yang berbeda seperti rasa, aroma, fisik biji, dan lainnya.
buah kopi warna hijau, buah kopi kuning buah kopi merah penuh buah kopi warna merah
dan hijau
Gunakan elemenkekuningan
ini dalam presentasi kemerahan kecoklatan
memiliki warna biji
Anda. memiliki warna biji memiliki warna bji
keabu-abuan, aroma, memiliki warna biji
putih pucat dan keriput, keabuabuan, aroma,
cita rasa, dan fisiknya coklat dan kehitaman,
memiliki aroma, cita cita rasa, dan fisiknya
telah terbentuk aroma, rasa, dan
rasa, dan fisik yang mulai terasa mantap,
dengan mantap, serta fisiknya mulai menurun,
lemah, terdapat cacat serta tidak terdapat
tidak terdapat cacat serta terdapat cacat
rasa sangat tinggi cacat cita rasa sehingga
cita rasa sehingga rasa sehingga buah
sehingga buah dengan buah dengan kondisi ini
disarankan untuk harus sudah dipetik.
kondisi ini tidak boleh untuk dipetik.
disarankan untuk dipetik.
dipetik.
PEMBAHASAN->PENGOLAHAN HASIL
1. Pengolahan Kopi 2.Uji Mutu (Cupping Test)
Pengolahan Basah Mengetahui karakteristik kopi melalui aroma
Pada pasca panen kopi adalah dan rasa dari kopi yang akan di uji dengan
salah satu upaya untuk mengandalkan indera penciumanan dan
meningkatkan mutu kopi. perasa. Pengujian ini juga dilakukan dengan
Buah kopi akan melalui proses tujuan untuk menjamin mutu dalam setiap
fermentasi yang dipercaya pengolahan kopi yang diolah agar tidak terjadi
dapat meningkatkan cita rasa, penyimpangan
hanya saja memakan waktu
lebih lama dibanding Pada pengujian tersebut, panelis mengidentifikasi dan menilai atribut sensori kopi
pengolahan kering. dengan cara menyereput kopi yang telah diseduh dengan air panas pada mangkuk atau
Pengolahan Kering cangkir yang telah disediakan. Metode ini merupakan pengujian yang telah
Pengolahan kering yang direkomendasikan oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao. Hal ini didasarkan produk kopi
kurang baik menimbulkan yang telah dipasarkan dalam skala internasional, sehingga harus dijamin standar mutu
cacat cita rasa. tetapi bila yang dijual maupun disepakati oleh konsumen internasional. Menurut Lingle (2011),
pengolahan cara kering kualitas minuman kopi didasarkan pada "cupping test," standar internasional yang
dilakukan dengan baik, dapat direkomendasikan oleh Specialty Coffee Association of America (SCAA) untuk klasifikasi
menghasilkan body lebih tinggi minuman kopi.
(Sivetz & Desrosier, 1979).
KESIMPULAN

Bahan tanaman naungan tetap yakni lamtoro type L2 Persiapan lahan TTAD hal yang perlu dilakukan ialah
hasil dari perbanyakan vegetative (cangkok), sedangkan dengan membersihkan lahan dengan melakukan
bahan naungan sementara berasal dari perbanyakan penebangan, pendongkelan, dan penyiangan gulma.
generatif/ biji tanaman Tephrosia candida. Persiapan Kemudian pemasangan ajir dan penanaman naungan
benih tanaman kopi dilakukan dengan sortasi benih, tetap.
persemaian, pemindahan kepelan ke polybag, dan
pemeliharaan bibit.

Menjelang musim tanam, lahan TTI dibersihkan terlebih Pemeliharaan tanaman kopi dilakukan dengan
dahulu dari gulma, kemudian dilakukan pemeliharaan pemangkasan, penyulaman, pemupukan,
terhadap tanaman naungan tetap dan sementara dengan pemeliharaan naungan, dan pengendalian gulma.
melakukan perbaikan tanah dan penyulaman naungan,
barulah setelahnya bisa dilakukan penanaman bibit kopi
ke lahan.
KESIMPULAN

Pengendalian gulma di PTPN XII Kebun Kalisat


Persiapan panen
Jampit dilaksanakan menggunakan dua cara yakni
dilakukan dengan
secara mekanis dan secara kimiawi. Kegiatan
perhitungan taksasi
pengendalian secara mekanis yang biasa dilakukan
dan persiapan sarana
ialah pencabutan, pembabatan/ penyiangan
panen. Perhitungan
secara manual, penyiangan secara mekanik, kesrik,
taksasi terdiri atas
dan pendongkelan. Kegiatan pengendalian secara
taksasi bunga, dan
kimiawi dilakukan dengan penyemprotan
taksasi buah.
herbisida glifosfat dengan merek dagang DRY UP
480 SL menggunakan knapsack sprayer
KESIMPULAN

Pelaksanaan panen dilakukan


dengan persiapan sarana dan
prasarana panen barulah Pengolahan kopi dibedakan menjadi dua macam,
dilaksanakan pemetikan. yaitu pengolahan basah (wet proccess) dan
Pemetikan buah kopi dibagi pengolahan kering (dry proccess). Pengolahan basah
menjadi tiga tahap yaitu digunakan pada pengolahan dengan mutu superior,
pemetikan pendahuluan, petik yaitu kopi merah dan bancuk. Pengolahan kopi
merah (panen raya/petik besar- dengan metode dry proccess digunakan pada
besaran) dan petik hijau. pengolahan buah dengan kriteria hijau, hitam, dan
Setelah dipetik selanjutnya kopi hasil racutan dan lelesan. Setelah dilakukan
dilakukan penimbangan dan pengolahan dilakukan uji Cupping test kopi untuk
sortasi buah. menentukan kelayakan jual kopi hasil pengolahan.
TERIMA
KASIH!

Anda mungkin juga menyukai