MAGANG MBKM DI
PTPN XII BONDOWOSO
KEBUN KALISAT
JAMPIT
Oleh:
Anisa Rizki Amalia
NPM: 19025010109
PENDAHULUAN
Latar Belakang Tujuan
A. Pemangkasan
1 2 3 4 5
Pemangkasan Pemangkasan Pemangkasan
Bentuk Produksi (PLP) Wiwil Halus Wiwil Kasar Peremajaan
Tanaman dilakukan dilaksanakan dengan Setiap batang yang dilakukan dengan Pemangkasan
topping ketinggian memotong cabang tumbuh cabang baru, mengambil tunas air dilakukan dengan
120 cm, kemudian dengan kriteria disisakan tiga cabang atau wiwilan yang memotong batang
clipping dengan cabang balik, cabang terbaik dan disisakan tumbuh dibawah tanaman kopi
Cabang teratas cacing, cabang tua, berselang seling saat cabang primer. menjadi 50 cm dari
dipotong pada bagian cabang yang telah pemangkasan. Wiwil permukaan tanah.
cabang dengan arah berbuah 4 kali (B4) halus dilakukan Tunas-tunas air yang
tumbuh ke barat dan berbuah 3 kali secara manual tumbuh pada batang
hingga satu ruas dekat (B3), cabang menggunakan tersebut selanjutnya
pangkal, sedangkan terserang hama dan tangan. diseleksi dengan
cabang pasangannya penyakit, cabang yang memilih satu tunas
dipotong pada ruas terlalu menumpuk, untuk dipelihara
kedua dari bagian dan cabang kipas. menjadi bentuk
ujung cabang. serupa bayonet.
PELAKSANAAN->PEMELIHARAAN KOPI
B. Pemupukan D. Pemeliharaan Tanaman Naungan
C. Penyulaman dilakukan dengan pangkasan
Pembuatan alur pupuk secara “I” di
sekitar tanaman kopi, setiap satu Gulma atau tanaman penaung, yaitu tokokan dan
tanaman satu alur. Pemupukan kopi yang mati rempesan. Tokokan dilakukan
dilakukan dengan jenis pupuk urea, disekitar lubang tanam dengan tinggi t1-2 m diatas tajuk
tsp, kcl, kiesrite dengan dosis 115 dibersihkan lalu dibuat kopi yang dilaksanakan awal
per pohon rincian urea 40 gram, tsp lubang tanam dengan musim hujan. Sedangkan
30 gram, kcl 30 gram, kiesrite 15 60cm untuk kemudian rempesan dilaksanakan 1 tahun 2
gram. Pupuk segera ditaburkan ke dapat ditanamai bibit kali, dengan memotong cabang
dalam alur pupuk dan menutupnya kopi. diatas tanah sampai setinggi 1 m
kembali dengan tanah. diatas tajuk kopi.
PELAKSANAAN->PEMELIHARAAN KOPI
Pembabatan manual
Pembabatan Mekanik
PELAKSANAAN->PEMELIHARAAN KOPI
E. Pengendalian Gulma secara Kimiawi 3. Kalibrasi Alat Semprot
• Mengukur lebar gawangan semprot nozzle
1. Inventarisasi dan Analisis Vegetasi Gulma • Menentukan flowrate (liter/menit) untuk
mengetahui besarnya volume air per jenis
dilakukan menggunakan metode kuadrat yakni
nozzle
dengan cara dengan peletakan plot sampel
1x1 m yang diletakkan secara sistematik
(diagonal). Plot sampel yang digunakan
berjumlah 5 pada satu lokasi kebun seluas 1
ha. yakni kebun D.I. 11. Pada setiap jenis plot • Menentukan kecepatan berjalan
dilakukan pengamatan dan identifikasi tentang
jenis gulma. Setiap plot diamati gulmuanya,
kerapatan, frekuensi serta Indeks Nilai Penting
(INP) dan Summed Dominan Ration (SDR).
• Menghitung Rumus: C =
2. Penentuan Jenis Herbisida C = Kalibrasi semprot (liter/ menit )
Bahan Aktif yang terkandung dalam herbisida harus sesuai
G = Lebar gawangan semprot (meter)
dengan kebutuhan pada lapang. Kebutuhan disesuaikan
K = Kecepatan aplikasi (meter/menit)
jenis gulma yang telah diinventarisasi dan analisis vegetasi
V = Volume Air (Liter/ha)
sebelumnya.
PELAKSANAAN->PEMELIHARAAN KOPI
4. Pelaksanaan Chemical Weeding
Adapun langkah kerja dalam melaksanakan chemical weeding di lapang ialah sebagai
berikut:
• Pada saat penyemprotan diharuskan para pelaksana (penyemprot; pencampur
pestisida) memakai alat pengaman.
• Mengambil air dari sumber terdekat
• Mencampur herbisida dengan air hingga merata sesuai konsentrasi atau dosis yang
telah ditentukan.
• Menuangkan larutan tersebut ke dalam alat semprot yang telah disediakan sesuai
takaran, Alat semprot yang digunakan ialah alat semprot punggung tekanan rendah
(Solo)
• Penyemprotan dilakukan dengan membentuk barisan ditepi lahan sesuai pembagian
larikan, istilah dalam kebun ngetam.
• Menyemprot gulma yang tumbuh dalam larikan. dengan ketinggian posisi stick ± 30
cm.
• Berjalan di tengah antar baris tanaman kopi, jangan terlalu cepat, namun juga jangan
lambat.
• Memompa knapsack tiap 2-3 langkah berjalan.
• Memastikan penyemprotan dilakukan secara merata pada gulma yang tumbuh.
PELAKSANAAN->PERSIAPAN PANEN
2. Taksasi Buah
1. Taksasi Bunga
Perhitungan menggunakan bantuan alat yakni
hand counter. Tiap pohon yang disampling
Perhitungan bunga dilakukan dihitung buah kopinya satu persatu dengan
pada pohon contoh yang dipilih menggunakan alat hand counter, dengan
secara sampling sistematis catatan : Buah kecil ditengah dompolan tidak
sebanyak 0.05% dari populasi. dihitung, termasuk juga buah kering, kuning dan
Kemudian tiap-tiap pohon yang merah ( buah kecil = lebih kecil dari kacang
disampel dihitung bunganya satu hijau).
persatu mempergunakan alat
hand counter.
PELAKSANAAN->PELAKSANAAN PANEN
1. Persiapan panen
Persiapan yang diperlukan sebelum panen terdiri atas persiapan lapangan, alat, dan tenaga pemanen.
2. Pemetikan
• Petik bubuk atau berantas bubuk dilakukan sebelum masa panen puncak berlangsung. Pemetikan ini
ditujukan untuk memetik buah kopi yang telah merah terlebih dahulu. Buah merah pertama tersebut
cenderung terserang penyakit bubuk buah.
• Pemetikan buah saat panen puncak diutamakan pada buah yang telah merah total.
Gunakan elemen ini dalam presentasi
• Pemetikan yang dilakukan setelah panen puncak adalah lelesan dan racutan. Pemetikan tersebut
Anda.
bertujuan untuk mengambil seluruh buah kopi yang masih tersisa di kebun.
Pengemasan Penggudangan
1. Pembersihan Lahan
Bertujuan agar diperoleh lahan 3. Penanaman Tanaman Naungan
yang siap diolah dan terbebas dari Tanaman penaung sementara bertujuan untuk
gangguan fisik (batu-batuan, dan memberikan naungan kepada tanaman kopi sebelum
lain-lain) maupun biologis (gulma penaung pohon naungan tetap dapat berfungsi
atau sisa-sisa tanaman). Kegiatan dengan baik (belum cukup besar). Tanaman naungan
ini harus dilakukan tanpa adanya sementara juga ditanam bersamaan dengan
pembakaran (zero burning) dan penanaman tanaman naungan tetap.
penggunaan herbisida dilakukan
secara terbatas bijaksana.
2. Penganjiran
bertujuan untuk mengatur jarak
tanam di lapangan, memudahkan
pembuatan lubang tanam,
membantu agar benih yang
ditanam membentuk garis lurus
sehingga memudahkan
pengelolaan dan pemeliharaan
tanaman serta dapat menambah
estetika kebun.
PEMBAHASAN->TANAMAN TAHUN INI (TTI)
1. Pembersihan Lahan
A. Pemangkasan
1 2 3 4 5
Pemangkasan Pemangkasan Pemangkasan
Bentuk Wiwil Halus Wiwil Kasar Peremajaan
Produksi (PLP) Wiwil halus pertama
Esrita (2012) Tujuan nya adalah Pemangkasan ini
bertujuan
dilakukan 3 bulan agar tunas air tidak perlu dilakukan untuk
pemangkasan pucuk menghilangkan
setelah PLP dengan mengganggu meremajakan dan
batang menyebabkan cabang-cabang tidak
menyeleksi cabang- pertumbuhan serta memperbaiki mutu
pertumbuhan tunas produktif agar zat
cabang yang akan perkembangan pada bahan tanaman kopi
apikal terhambat makanan/hara dapat
dibuahkan pada tanaman kopi yang sudah berumur
sehingga tanaman dimanfaatkan untuk
musim pembungaan dikarenakan tunas namun tidak
tidak terlalu tinggi dan pertumbuhan
yang akan datang air sangat rakus akan produktif menjadi
mempunyai cabang cabang-cabang lain
oleh karena itu wiwil unsur hara sehingga muda tanpa perlu
banyak pada kopi. yang produktif.
halus bisa juga jika dibiarkan nutrisi melakukan
Maka semakin banyak
dikatakan sebagai yang didapatkan oleh penanaman tanaman
cabag semakin banyak
pemangkasan tanaman namun baru.
buah kopi yang
seleksi. diserap oleh tunas
diperoleh
air yang tumbuh
PEMBAHASAN->PEMELIHARAAN KOPI
B. Pemupukan C. Penyulaman D. Pemeliharaan Tanaman
Tepat Jenis. Jenis pupuk yang digunakan Kebun Kalisat Jampit Penyulaman Naungan
terdiri atas pupuk organik dan anorganik. dilakukan apabila Pemangkasan tanaman
Tepat Dosis. Dosis yang digunakan mengacu pada hasil analisis keadaan tanaman pelindung tetap dilakukan
tanah dan anaisis daun oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao kurang sehat dan agar tanaman kopi mendapat
(Puslitkoka) dari pengkelasan kebun. sudah tidak sinar matahari yang cukup
Tepat Waktu. Perusahaan menetapkan standar waktu mungkin untuk untuk merangsang
pemupukan perkebunan kopi Arabika pada bulan Maret-April dipelihara serta pembungaan, memperlancar
dan bulan September Oktober. pada tanaman yang sirkulasi udara dalam kebun
Tepat Cara. Pemupukan TBM pada lahan datar dilakukan secara terserang hama serta mengurangi
“I”. Penaburan “I” idealnya tidak melebihi diameter tajuk kopi. atau penyakit. kelembaban udara pada
Tepat Tempat. Penaburan pupuk pada waktu musim hujan.
lahan curam dilakukan pada lubang rorak.
Penaburan pada lokasi tersebut akan
memperkecil kemungkinan pupuk
tercuci oleh aliran air di permukaan tanah.
Tepat Pengawasan. Pengawasan dilakukan
dengan mendata lokasi, jumlah tenaga
pemupukan, dan populasi
tanaman yang telah dipupuk.
PEMBAHASAN->PEMELIHARAAN KOPI
E. Pengendalian Gulma secara Mekanis
Alat Semprot
menggunakan alat semprot yaitu knapsack sprayer
bertekanan rendah (Solo). Knapsack sprayer juga
biasa dikenal dengan sebutan alat semprot
punggung. Knapsack sprayer terdiri dari beberapa
bagian yaitu nozzle, stik nozzle, tangki, pompa dan
selang. Nozzle menjadi salah satu bagian
terpenting dari knapsack sprayer, karena alat ini
yang akan mengubah dan mengeluarkan larutan
herbisida menjadi butiran semprot. Nozzle yang
digunakan untuk aplikasi herbisida di perkebunan
kopi ialah nozzle polijet biru.
PEMBAHASAN->PEMELIHARAAN KOPI
E. Pengendalian Gulma secara Kimiawi
Kalibrasi Alat Semprot
Hasil Pengukuran Kalibrasi Alat Semprot
1 1 30 45 43.5 46 44.8
PEMBAHASAN->PEMELIHARAAN KOPI
E. Pengendalian Gulma secara Kimiawi
Bahan tanaman naungan tetap yakni lamtoro type L2 Persiapan lahan TTAD hal yang perlu dilakukan ialah
hasil dari perbanyakan vegetative (cangkok), sedangkan dengan membersihkan lahan dengan melakukan
bahan naungan sementara berasal dari perbanyakan penebangan, pendongkelan, dan penyiangan gulma.
generatif/ biji tanaman Tephrosia candida. Persiapan Kemudian pemasangan ajir dan penanaman naungan
benih tanaman kopi dilakukan dengan sortasi benih, tetap.
persemaian, pemindahan kepelan ke polybag, dan
pemeliharaan bibit.
Menjelang musim tanam, lahan TTI dibersihkan terlebih Pemeliharaan tanaman kopi dilakukan dengan
dahulu dari gulma, kemudian dilakukan pemeliharaan pemangkasan, penyulaman, pemupukan,
terhadap tanaman naungan tetap dan sementara dengan pemeliharaan naungan, dan pengendalian gulma.
melakukan perbaikan tanah dan penyulaman naungan,
barulah setelahnya bisa dilakukan penanaman bibit kopi
ke lahan.
KESIMPULAN