Anda di halaman 1dari 36

1

PEMBINAAN KEBUGARAN JASMANI


ANAK SEKOLAH

Pengelola Program KesOR


NAMA = RIFKITAUFIK
HP = 085870177786
2

Definisi Operasional :
Persentase Puskesmas melaksanakan kesehatan
olahraga bagi anak SD

Anak SD yang dimaksud adalah peserta


didik SD/ MI dari kelas 1 -6.
Puskesmas yang melakukan
penjaringan dini dan pembinaan
kebugaran jasmani anak sekolah
melalui gerakan peregangan atau
bermain pada jam istirahat.
3

PEMBINAAN KESOR ANAK SD

• Pengukuran kebugaran jasmani dilaksanakan 2- 3 kali


dalam setahun.
• Waktu pelaksanaan kegiatan dapat direncanakan sesuai
tahun anggaran yang berlaku.
• Sasaran dalam satu komunitas.
• Kegiatan dapat dikoordinasikan dengan program UKS.
• Perlu kerjasama antara Puskemas dengan (Dinas
Pendidikan dan KUA) Sekolah, Madrasah, Pembina UKS,
Pengelola Program UKS, Guru Penjaskes.
4

MANFAAT KEBUGARAN JASMANI

• dapat meningkatkan fungsi organ


tubuh,
• sosial emosional,
• sportivitas dan semangat kompetisi,
• serta mendukung prestasi belajar.
5

AKTIVITAS FISIK

- Menurunkan angka
Kesakitan
Aktivitas Fisik Baik - mendukung pendidikan
karakter peserta didik

Aktivitas Fisik - Tingkat kebugaran


jasmani rendah
Kurang - Berbagai masalah
penyakit,
Misalnya;OBESITAS
6

Hasil Tes Kebugaran Jasmani Indonesia


Kemendiknas tahun 2010

• Pada 12.240 siswa SD, SMP, SMA/SMK di 17 provinsi


• tingkat kebugaran jasmani yang baik hanya 17%,
• sedang 38%,
• kurang 45%.
7

Masalah kegemukan dan obesitas


di Indonesia
Obesitas
• pada anak usia sekolah (6-12 tahun) sebesar 9,2%.
• Prevalensi anak gemuk di keluarga miskin13,7% dan di
keluarga kaya 14%,
• tingkat obesitas penduduk usia lebih dari 15 tahun
sebesar 15%.

Anak kurang
aktivitas fisik OBESITAS
et18

PETUGAS
PUSKESMAS

GURU UKS GURU


PENJASORKES
9

PENJASORKES DI SEKOLAH
mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,
keterampilan sosial, penalaran, stabilitas
emosional, tindakan moral, aspek pola hidup
sehat, dan pengenalan lingkungan bersih melalui
aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih
yang direncanakan secara sistematis dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan.
et18
11

PENDIDIKAN KESEHATAN OLAHRAGA

• Upaya promotif dan preventif di sekolah


• Pengetahuan bagi guru olahraga dan
peserta didik tentang latihan fisik/olahraga
yang BBTT untuk diterapkan pada peserta
didik, termasuk pencegahan dan penanganan
cedera olahraga secara sederhana.
12

Kegiatan latihan fisik/olahraga


Usia SD
• Latihan pola gerak dasar (lari, lompat, loncat
dan lempar)
• Senam kebugaran jasmani secara BBTT
untuk meningkatkan kebugaran jasmani
• Mencegah terjadinya gangguan tumbuh
kembang anak akibat latihan fisik/latihan beban
yang berlebihan
13

Pelayanan kesehatan olahraga


• Praktek penanganan cedera olahraga.
• Tes kebugaran jasmani sebagai skrining awal atau
penjaringan dan evaluasi
• Program latihan fisik spesifik bagi peserta didik dengan
masalah fisik, seperti latihan khusus obesitas, konseling
gizi, dll.
14

KEGIATAN :

• Pembiasaan anak untuk mau


beraktivitas fisik
• Latihan fisik terprogram untuk anak
sekolah
• Pengukuran kebugaran jasmani
15

Pembiasaan anak untuk mau


beraktivitas fisik
• Gerak Baris sebelum mulai jam pelajaran
• Gerakan Kapiten antara jam pelajaran
• Optimalisasi waktu turun main dengan
memperkenalkan permainan daerah
setempat
16

Pengukuran kebugaran jasmani


• Rekomendasi: single test
• Sebaiknya dilakukan 2 atau 3 kali setahun
• Sebagai tambahan nilai rapor
 
17

Alur Pelaksanaan
• Pertemuan konsultasi/ sosialisasi kegiatan 
• Kebijakan: Surat Keputusan Bersama (SKB)
• Bentuk Kegiatan di sekolah
• Pemantauan
• Evaluasi
18

Surat Keputusan Bersama (SKB)


• Surat keputusan bersama antara pihak dinas
kesehatan/Puskesmas, sekolah, dinas pendidikan, kantor
wilayah agama perlu disusun untuk kesepakatan bersama
melakukan kegiatan Pengukuran Kebugaran Anak
Sekolah.
19

Bentuk Kegiatan di sekolah


Contoh
• Gerak barisan
• Gerak kapiten
• Bermain waktu istirahat
• Senam anak bangsa
• Pengukuran kebugaran jasmani
• Ekstra kurikuler olahraga
• Aktivitas fisik lain: berkebun, membersihkan kelas, dll
20

Pemantauan dan evaluasi


 Disesuaikan dengan pilihan kegiatan dan target
capaian kurikulum penjasor
 Idealnya terintegrasi dengan Puskesmas & dinas
pendidikan
21

Manajemen Pembinaan
Kebugaran Jasmani
pada Anak Sekolah
di Puskesmas
et18
et18
et18
25

Alternatif

SINGLE TES

mengukur daya tahan jantung, peredaran darah & paru-


paru secara berkala

USIA WAKTU TEMPUH

10 – 12 tahun 1.000 m
13 – 19 tahun 1.600 m
PETUNJUK PESERTA
a. Dalam kondisi sehat dan siap untuk melaksanakan
tes
b. Sudah makan maksimal 2 jam sebelum tes
c. Memakai sepatu dan pakaian olahraga
d. Melakukan pemanasan (warming up)
e. Memahami tata cara pelaksanaan tes
f. Jika tidak dapat melaksanakan salah satu / lebih dari
tes maka tidak mendapatkan nilai / gagal.
27

PELAKSANAAN SINGLE TES

1. Peserta mengambil sikap berdiri di blkg garis


start
2. Pada aba-aba “siap” peserta mengambil sikap
berdiri, siap utk lari
3. Pd aba-aba “ya” peserta lari dg kecepatan
konstan menuju garis finish, menempuh jarak
1000 atau 1600 m sesuai kelompok usia &
jenis kelamin
TES KEBUGARAN : Lari jarak menengah (single test)
Penilaian Single Test 1000 meter
Kelompok Umur 10-12 th menurut Waktu Tempuh

Usia 10 tahun Usia 11 tahun Usia 12 tahun

Klasifikasi Putera Putera


Puteri Putera Puteri Puteri
(menit- (menit-
(menit-detik) (menit-detik) (menit-detik) (menit-detik)
detik) detik)

Baik Sekali
 4’47”  5’16”  4’17”  5’04”  4’12”  4’52”
Baik
4’48” - 5’49” 5’17” – 6’28” 4’18” - 5’14” 5’05” - 6’10” 4’13” - 5’05” 4’53” - 5’54”
Cukup
5’50” - 6’52” 6’29” – 7’37” 5’15” - 6’12” 6’11” - 7’19” 5’06” - 5’57” 5’55” - 6’55”
Kurang
6’53” - 7’53” 7’38” – 8’48” 6’13” – 7’09” 7’20” - 8’28” 5’58” - 6’49” 6’56” - 7’56”
Kurang
≥ 7’54” ≥ 8’49” ≥ 7’10” ≥ 8’29” ≥ 6’50” ≥ 7’57”
Sekali
29
PRINSIP

Tes dilakukan sebelum aktivitas


berat
Peserta mampu melaksanakan
Untuk baterei tes, semua tes
harus dilakukan
 Petugas harus mampu membaca
stopwatch
Tes dapat diulang 2-3 bulan
kemudian
TES KEBUGARAN
1. Kebijakan sekolah dalam
pelaksanaan pembinaan
kebugaran jasmani bagi anak
INDIKATOR KEBERHASILAN

INDIKATOR sekolah.
INPUT 2. Ketersediaan petugas UKS di
Puskesmas.
3. Ketersediaan petugas UKS di
Sekolah.
4. Ketersediaan guru pendidikan
1. jasmani di Sekolah.
Adanya perencanaan kegiatan pembinaan kesehatan
INDIKATOR olahraga dari Puskesmas.
PROSES 5. Ketersediaan sarana prasarana
2. Adanya pelaksanaan kegiatan pembinaan kesehatan
berolahraga di Sekolah.
olahraga dari Puskesmas.
3. Adanya pemantauan dan evaluasi pembinaan kesehatan
6. Ketersediaan anggaran transport
olahraga dari Puskesmas.

INDIKATOR petugas angka


1. Penurunan puskesmas dengan
ketidakhadiran anakdana
sekolah
OUTPUT karena
BOK sakit.
2. Peningkatan prestasi belajar anak sekolah.
KESIMPULAN
1.Upaya kesehatan olahraga di sekolah
diselenggarakan untuk meningkatkan
kesehatan dan kebugaran anak
sekolah.
2.Upaya Kesehatan Olahraga di
Sekolah terdiri dari : Aktifitas fisik,
latihan fisik/olahraga dan pengukuran
kebugaran jasmani anak sekolah.
3.Penyelenggaraan upaya kesehatan
olahraga perlu dukungan Tim UKS.
HARAPAN

1.Upaya kesehatan olahraga


melalui UKS harus dapat
dimanfaatkan dengan baik
2.Dukungan Tim UKS
diperlukan untuk mewujudkan
anak sekolah yang SEHAT,
BUGAR DAN BERPRESTASI
35

RTL
• Puskesmas dan sekolah saling berkoordinasi untuk
pelaksanaan kesehatan olahraga anak sekolah
• Sekolah melaksanakan kesehatan OR bagi anak sekolah
• Ekolah dan puskesmas melaporkan pelaksanaan
kesehatan OR anak sekolah secara berjenjang
36

Salam sehat bugar produktif

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai