Anda di halaman 1dari 13

Ketahanan

Regional
S a l s a b i ll a P u t ri Gu n a w a n
2 0 / 4 5 8 8 1 4 / KU/ 2 2 4 1 3
Pendahuluan
“ ……….. bangsa dan negara Indonesia ikut serta dalam melaksanakan keteriban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial .”

Amanat tersebut mensyaratkan adanya suatu geopolitik dan Ketahanan regional merupakan penjabaran strategis dari

geostrategi yang harus diwujudkan oleh bangsa Indonesia sebagai geopolitik pada tingkat tingkat regional maupun subregional

implementasi dari hubungan antarbangsa dalam membangun suatu


dalam menghadapi tantangan globalisasi. Ketahanan regional
sangat erat kaitanya dengan persoalan dinamika lingkungan
ketahanan regional.
strategis pada tingkat regional (kawasan).
Ketahanan regional muncul sebagai suatu kebutuhan bagi negara-
Ketahanan regional merupakan saling kepercayaan (mutual trust)
negara dalam suatu Kawasan yang sama kedekatan geografis dan
dan semangat kebersamaan (collectivity spirit) sekawasan
saling ketergantungan setiap negara (interdependensi),
(regional) sehingga dimungkinkan dapat terjadi sinergi kekuatan
merupakan suatu strategis yang menonjol di samping kemandirian
dan koordinasi dalam mengantisipasi tantangan yang dirasakan
(imdependensi) tiap negara dalam menentukan kebijakan nasional
bersama. Dengan demikian Kawasan dapat selalu menyesuaikan diri
masing-masing.
(adaptive) dengan lingkungan strategis baik regional,
Internasional, maupun global.
Kepentingan

kebersamaan
nasional

regional.
suatu negara

Artinya dalam
seyogyanya

upaya
harus ditopang

pembangunan

memerlukan dukungan keamanan Kawasan (regional security). Sebaliknya,


oleh

nasional Pendahuluan
kemanan dalam negeri saja tidak cukup memadai untuk dapat menjamin
Ada keterkaitan antara keamanan nasional ( national securitu)
kelangsungan pembangunna nasional yang berkelanjutan (sustainable).
dengan kebersamaan regional (regional collectivity – regional
Dengan adanya arsitektur tersebut : community) telah mendorong munculnya suatu perkembangan

diupayakan conflict avoidance --> strategi conflict building baru dalam arsitektur kerja sama, yang sering juga disebut

measures (CBM) --> ditingkatkan menjadi preventive diplomacy --> dengan arsitektur tiga lapis, yaitu kerja sama bilateral, kerja
conflict resolution. sama subregional, dan kerja sama regional.
1. Kebijakan Bebas Visa dan Ketahanan Nasional

Memudarnya batas-batas wilayah negara (borderless) Jack C. Plano dan Roy Olton (1990: 7) menjelaskan bahwa

dilihat dari perspektif cyber semakin berkembang kepentingan nasional merupakan konsepsi yang sangat umum,
mencakup keberlangsungan hidup suatu bangsa dan negara,
pesat seiring dengan berkembangnya era globalisasi.
pertahanan, keamanan, militer, dan kesejahteraan ekonomi.
Kepentingan nasional menjadi upaya dalam mengejar power
yang digunakan sebagai alat dalam mengembangkan,
Negara merupakan aktor utama dalam dunia
memengaruhi, dan memelihara sebuah control terhadap
Internasional yang berperan besar dalam politik hubungan hubungan maupun kerja sama dengan negara lain.
Internasional, hubungan Internasional, dan tidak lepas

dari kepentingan nasionalnya karena kepentingan


Sejalan dengan tujuan-tujuan nasionalnya, negara akan
nasional tersebut berkaitan dengan tujuan-tujuan
mengeluarkan kebijakan dalam atau luar negeri untuk
nasional negaranya (Suprapto, 1997: 147).
mencapai kepentingan-kepentingan yang telah menjadi

kebutuhan bangsa dan negaranya.


Klasifikasi kepentingan nasional menurut Robinson

 Primary Interest. Kepentingan nasional terdiri atas wilayah, negara, identitas politik, kebudayaan dan kelanjutan
hidup bangsa terhadap gangguan dari luar.

 Secondary Interest. Merupakan kepentingan yang berada di luar primer tetapi dianggap penting dan mendukung
kepentingan primer.

 Permanent Interest. Merupakan kepentingan yang bersifat konstan dalam jangka waktu yang lama.

 Variable Interest. Merupakan suatu ke=pentingan bersifat kondisional dan dianggap penting sebagai kepentingan
nasional pada suatu waktu tertentu.

 General Interest. Merupakan kepentingan yang dapat diberlakukan untuk banyak negara dan cenderung serupa
dalam bidang khusus, seperti bidang ekonomi atau perdagangan.

 Spesific Interest. Merupakan kepentingan yang leboh bersifat khusus dan spesifik yang cenderung berbeda
berdasarkan kebutuhan dan kondisi negara.
Kebijakan pembebasan visa Indonesia termasuk klasifikasi
primary interest dan general interest, di mana kepentingan
ini mengarah pada peningkatan negara Indonesia dalam
sektor pariwisata dan diberlakukan untuk banyak negara
dengan kecenderungan upaya untuk mengembangkan
industri pariwisata Indonesia.

Kebijakan bebas visa merupakan soft diplomacy suatu negara

sebagai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan

mancanegara yang berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi

suatu negara. Namun demikian, terdapa pandangan lain yang

menyatakan bahwa kebijakan pembebasan visa bukanlah faktor

yang sangat menentukan peningkatan jumlah wisatawan

mancanegara.
2. Kontradiksi Tujuan
Kebijakan
Dalam pertimbangan Perpres No. 21 Tahun 2016 ini dijelaskan
bahwa dalam rangka meningkatkan hubungan negara Republik
Indonesia dengan negara lain maka ditetapkan kebijakan
pembebasan visa kunjungan bagi warga negara dari negara lain.
Yang ditegaskan lebih jelas pada.a

Pasal 2 ayat (1) : Bebas visa kunjungan diberikan kepada


Penerima Bebas Visa kunjungan dengan memperhatikan asas
timbal balik dan asas manfaat.

Pasal 2 ayat (2) : Bebas Visa kunjungan tidak diberikan atas


kunjungan dalam rangka jurnalistik.
Asas yang dimaksud pada pasal tersebut, yaitu asas
resiprokal, di mana pemberian kebijakan didasari oleh apa
yang diberikan negara lain kepada kita serta manfaat apa
yang kita dapatkan dengan adanya kebijakan tersebut.
Akan tetapi, terbukti pemberian bebas visa terhadap
negara-negara lain tidak memberikan timbal balik yang
positif terhadap negara kita.
Melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 21 Tahun 2016,
Indonesia membebaskan visa bagi 169 negara. Akan tetapi,
timbul pertanyaan bahwa apakah visa bagi turis yang ingin
berlibur di Indonesia merupakan suatu masalah? Mengingat
biaya untuk mendapatkan visa hanya sebesar $35 per 30
harinya.
Dalam rapat gabungan Bersama pemerintah, Wakil Ketua
Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin mengatakan bahwa
kebebasan bebas visa dalam setahun ini telah menghilangkan
potensi pendapatan negara sampai dengan Rp 1 triliun.
3. Manfaat dan Potensi Kerugian
Saat ini, program prioritas Kementerian Pariwisata meliputi Pertimbangan kedaulatan, asas manfaat, dan asas
empat aspek, yaitu destinasi, pemasaran, industri resiprokal menjadi sangat penting karena penambahan
pariwisata, serta aspek kelembagaan dan Sumber Daya negara yang mendapat bebas visa ke Indonesia dapat
Manusia (SDM), di mana pemasaran menjadi program meningkatkan jumlah pelanggaran. Salah satu contoh
prioritas untuk meningkatkan wisatawan. pelanggaran yang sering terjadi adalah pendatang yang
masuk menggunakan visa on arrival bekerja di Indonesia
Kebijakan bebas visa yang diterapkan oleh suatu negara
tanpa membayar pajak dan kewajiban lain yang
ditujukan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan
diisyaratkan Kementerian Tenaga Kerja.
mancanegara. Kebijakan ini juga didukung dengan
terjadinya depresiasi rupiah terhadap USD. Proyeksi Potensi kerugian lainnya adalah dari sisi penerimaan
peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara diharapkan negara. Kebijakan bebas visa ternyata akan memperkecil
akan mampu mengumpulkan devisa USD di Indonesia yang Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), di mana akan
selanjutnya diharapkan akan dapat menekan lemahnya mengalami penurunan sebesar 50%.
rupiah.
Pertimbangan kedaulatan, asas manfaat, dan asas
resiprokal menjadi sangat penting karena penambahan
negara yang mendapat bebas visa ke Indonesia dapat
meningkatkan jumlah pelanggaran. Salah satu contoh
pelanggaran yang sering terjadi adalah pendatang yang
masuk menggunakan visa on arrival bekerja di Indonesia
tanpa membayar pajak dan kewajiban lain yang
diisyaratkan Kementerian Tenaga Kerja.

Potensi kerugian lainnya adalah dari sisi penerimaan


negara. Kebijakan bebas visa ternyata akan memperkecil
Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), di mana akan
mengalami penurunan sebesar 50%.
Kedaulatan suatu negara merupakan suatu sisa ( residuum)
dari kekuasaan yang dimilikinya dalam batas-batas yang
4. Tinjauan telah ditetapkan hukum Internasional.

Ketahanan Starke (2006: 210) lebih lengkap mengemukakan


pandangan yang menjadi landasan pemikiran tersebut :
4

Nasional  Negara wajib menerima semua orang asing memasuki


wilayahnya

untuk  Negara wajib menerima, tetapi negara itu berwenang


melarang golongan-golongan tertentu untuk memasuki

Keutuhan
wilayahnya, misalnya pengidap candu
 Negara wajib menerima, tetapi dapat meletakkan syarat-
syarat tertentu
NKRI  Negara berwenang sepenuhnya untuk menolak orang asing,
memasuki wilayahnya
 Dalam praktiknya, negara-negara berwenang untuk menerima atau menolak
orang asing memasuki wilayahnya, baik dengan syarat tertentu maupun
tidak.

 Dalam hal ini, wewenang dikenal sebagai suatu atribut kedaulatan teritorial
sehingga dengan adanya peraturan untuk memperoleh visa terlebih dahulu,
berarti negara menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi
oleh seorang warga asing.

 Penetapan persyaratan ini merupakan upaya seleksi oleh suatu negara.

 Selain itu, visa juga merupakan suatu pembeda yang jelas antara orang
asing atau warganegara.

 Dengan demikian, berdasarkan UU No. 6 Tahun 2011 pasal 43 (2)

huruf a tentang keimigrasian menyatakan bahwa, warga negara dari

negara tertentu yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden

dengan memperhatikan asas timbal balik dan asas manfaat, bahkan

tidak mengesampingkan selective policy, di mana hanya WNA asing

yang bermanfaat dan tidak berpotensi menimbulkan gangguan

keamanan negara yang boleh masuk ke dalam wilayah RI.


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai