2. Kawasan
1
Kishorc C. Dash, Op. Ci, hal. 1-3
2
Bjorn Hettne dan Andras Inotai, The New Regionalism: Implications for Global Development
and International Security (UNU World Institute for Development Economics Research, 1994),
hal. 3
Kawasan merupakan sekelompok negara yang berbagi wilayah dalam satu
lingkup geografis. 3 Menurut Fawcett, kawasan juga dapat merupakan sebuah
kontinen besar ataupun sekelompok kecil negara yang saling bersebelahan.
Sementara Sheila Page melihat bahwa kawasan merupakan sekelompok negara
yang telah membuat kerangka kerja sama antara mereka. Page menjelaskan bahwa
"...region is a group of countries which have created a legal framework of
cooperation covering an extensive economic relationship, with the intention that it
will be of indefinite duration, and with the possibility foreseen that the region will
evolve or change. 4
3. Regionalisme
3
"Louise Fawcett, "Exploring Regionalism: a Comparative History of Regionalism in
International affairs No. 3 (2004)
4
Sheila Page, Regionalism Developing Countries (New York: St. Martin's ness, 2000) hal 19
5
Louise Fawcett, Op. Cit.
Menurut John Ravenhill, regionalisme mengacu pada proses kolaborasi
antar dua negara atau lebih, sementara regionalisasi merupakan saling
ketergantungan dalam area geografis yang dekat. Sebuah kawasan juga
merupakan konstruksi sosial yang dibangun oleh negara-negara anggotanya.
6
Revenhill menambahkan bahwa Integrasi ekonomi regional juga distimulasi
untuk memaksimalkan kejasama keamanan di dalam kawasan untuk
meminimalisasi ancaman dari negara-negara di luar keanggotaan regionalisme.
Studi Bank Dunia menyatakan bahwa bentuk diplomasi dalam perjanjian regional
dapat mendorong negara-negara berkembang untuk mendapatkan tujuan yang
lebih besar dibandingkan jika mereka bergerak sendiri diikuti dengan peningkatan
dalam posisi mereka di organisasi internasional.
Menurut Hettne dan inotai, regionalisme dapat didefinisi kan sebagai suatu
proses multidimensi dalam integrasi regiona yang meliputi ekonomin aspek
politik, sosial dan budaya. Regionalisme adalah proses dari bawah dan tidak
selalu difokuskan pada kepentingan sekelompok negara.7
4. Regionalisasi
6
John Ravenhill, US and EURegionalisn The Case of Western Pacijc RIM diakses dari
ww.sandego. Raverhi pdf pada hari Minggu 22 Desember 2012, pk. 22.33
7
Bjorn Hettne dan Andrasinotai, The New Regionalism Implications for Global Development and
International Security (UNU World Institute for Development Economics Research 1994) hal. 11
"aside from promoting economic political and security cooperation and
community, it can consolidate state-building and democratization check
heavy-handed behavior by strong states, create and lock in norms and
values, increase transparency, make states and international institutions
more accountable, and help to manage the negative effects of
globalization.8
Sumber : http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351780-TA-Hindun
Harahap.pdf
https://aric.adb.org/emergingasianregionalism/pdfs/KRA%20Indonesia.pd
f
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/5994/bab%20ii.pd
f?sequence=2&isAllowed=y
8
Louis Famoett, Op Cit.