Bajra Wira Baladika (07041281924046) Andreas Agung Pamungkas (07041281924117) M. Ridho Pramadhoni (07041281924248) Pengertian
Regionalisme menurut definisinya dapat diartikan sebagai
paham yang memiliki kecenderungan untuk melakukan interaksi, baik kerjasama atau kesepakatan antar pihak yang berada dalam suatu kawasan atau wilayah yang sama. kerjasama atau kesepakatan antar pihak yang berada dalam suatu kawasan atau wilayah yang sama.. Regionalisme merupakan kajian yang sudah lahir sebelum globalisme dan terbentuk oleh inisisatif-inisiatif negara yang berada dalam suatu kawasan yang sama (secara geografis) untuk mencapai sebuah kerjasama dan tujuan bersama. D. Mansfield dan Helen V. Milner Edward D. Mansfield mengkategoreikan regionalisme menjadi 2 bagian
Jenis yang pertama merupakan asumsi bahwa regionalisme
berdasarkan kedekatan geografis. Dapat diartikan sebagai adanya kerjasama dan kesepakatan dalam aspek bidang ekonomi dan politik oleh negara yang berdekatan. Sedangkan jenis yang kedua, merupakan asumsi bahwa regionalisme berdasarkan faktor non – geografis. Yang dapat diartikan sebagai interaksi dan aktivitas dari pemerintah ( government ) atau non – pemerintah ( non – government ). Adapun bentuk kegiatannya dapat berupa peningkatan standar level baik secara ekonomi maupun aktivitas perpolitikan di antara negara – negara yang tidak berdekatan secara geografis namun memiliki keterikatan serta kemauan untuk bekerja sama. Regionalisme terbagi dalam dua gelombang,.
regionalisme lama (Old Regionalism)
dan regionalisme baru (New Regionalism)
Regionalisme Lama
Regionalisme lama yang juga dapat disebut
sebagai integrasi regional, menjadi gelombang regionalisme yang pertama pada sekitar tahun 1950-an hingga 1960-an. Pada era regionalisme lama ini, teori atau pendekatan yang digunakan cenderung memandang keberadaan negara sebagai suatu isu yang harus diperhatikan, sehingga dapat dikatakan bahwa pada era ini, teori dan pendekatannya lebih berfokus pada kedamaian Regionalisme Baru Setelah perang dingin berakhir yang menjadi awal baru dalam perkembangan regionalism lama atau klasik menjadi regionalisme baru. Munculnya regionalisme baru ini cenderung dipengaruhi adanya globalisasi yang membuat perdebatan karena pada dasarnya globalisasi secara terus menerus menggerus dan menghilangkan batas batas negara tersebut. pada regionalisme lama yang memfokuskan konsep tentang integrasi dan juga kerjasama regional, maka pada regionalisme baru ini lebih memfokuskan pada konsep regionalisme itu tersebut dan regionalisasi. Dan juga pada regionalisasi baru ini , aktor non negara mampu terikat dengan aktor negara tersebut, bahkan individu menjadi peran penting dalam salah satu aktor yang signifikan dalam konstruksinya. Tanpa disadari pun adanya peran atau hubungan antara aktor non negara dan juga aktor negara tersebut membuat banyaknya jumlah regionalisme informal atau sering disebut “shadow regionalism” atau regionalisme terselubung Kaum regionalis juga sering mengutarakan klaim-klaim yang memperlihatkan superioritas regionalisme terhadap universalisme diantaranya
1. Terdapat kecenderungan terhadap regionalisme berdasarkan kesamaan didalam hal
kepentingan, tradisi, dan nilai-nilai di dalam kelompokkelompok kecil dari negara yang saling bertetangga. 2. Integrasi politik, sosial dan ekonomi akan lebih mudah dicapai oleh negara-negara dalam jumlah yang sedikit di dalam wilayah geografis yang terbatas dibandingkan secara global. 3. Kerja sama ekonomi regional menjadi wadah perekonomian yang lebih efisien bagi negara- negara, dan entitas regional yang diharapkan dapat berhasil di dalam persaingan pasar dunia secara global. 4. Ancaman-ancaman lokal terhadap perdamaian lebih tepat ditangani oleh pemerintahan di wilayah tersebut daripada oleh negara-negara lain dengan jarak yang jauh. 5. . Dengan bergabungnya negara-negara ke dalam kelompok-kelompok regional, maka keseimbangan kekuasaan global akan terpelihara dan mendukung perdamaian dan keamanan dunia. 6. Dunia belum siap mendirikan suatu otoritas global untuk memelihara perdamaian dunia dan mendukung kesejahteraan dunia. 7. Kaum universalis gagal memperhitungkan keberagaman faktor-faktor ekonomi, sosial, politik dan geografis di seluruh dunia yang menghambat kesatuan global. kaum universalis sering mengemukakan alasanalasanberikut yang menunjukkan dominasi universalisme terhadap regionalisme. Alasan- alasan tersebut diantaranya:
1. Kesalingtergantungan dunia yang telah meningkatkan berbagai permasalahan dan
membutuhkan pemecahan secara global. 2. Sumber daya regional tidak cukup untuk memecahkan permasalahan negara-negara di dalam kawasan. 3. Ketika perdamaian tidak dapat ditangani oleh satu organisasi di dunia, ancaman terhadap perdamaian mungkin terjadi jika tidak dicegah tersebut melewati batas- batas regional. 4. Hanya organisasi universal yang bisa mengawasi dominasi negara besar terhadap anggota-anggota didalam suatu tatanan regional. 5. Sanksi terhadap aggressor biasanya tidak terlalu efektif jika diterapkan pada tatanan regional, karena sumber-sumber bantuan dan dukungan terhadap agresor berasal dari luar kawasan. 6. Kawasan bukanlah alat yang tepat dan tetap. Tidak ada kesepakatan yang bisa dicapai didalam suatu sistem kawasan yang tidak bisa dicapai oleh global. 7. 7. Aliansi-aliansi regional memfasilitasi persaingan dan pertentangan bagi supremasi militer di kawasan-kawasan yang kemungkinan mengarah pada pecahnya peperangan besar. Sekian dan terima kasih