Anda di halaman 1dari 18

AKUNTANSI MODAL

3. 21. Menganalisis berbagai jenis modal perusahaan (Perbedaan


Modal Perorangan, Firma, PT, CV, dan Koperasi)
4.21. Melakukan pencatatan modal perusahaan (Modal
Perorangan, Firma, PT, CV, dan Koperasi)

Disajikan pada kegiatan Pembelajaran ( PTM )


Dra. Dian Budiwati , MM
NIP. 196812261994032002
Persekutuan
Firma
Pengertian persekutuan Persekutuan firma bukan
firma adalah perusahaan merupakan badan hukum,
yang didirikan oleh dua maka dalam pendiriannya
orang atau lebih yang para sekutu dapat membuat
Pengertian masing masing pihak
mengikatkan diri untuk
perjanjian secara
resmi atau tidak resmi.

Persekutuan menyerahkan sesuatu ke


Dalam akta pendirian
umumnya dituliskan
dalam persekutuan
Firma dengan maksud untuk
besarnya modal masing-
masing sekutu dan
mendapatkan bagian ketentuan pembagian
keuntungan atau manfaat keuntungan atau kerugian
yang diperoleh ke masing-masing sekutu,
dari perusahaan bersama. baik dari laba atau rugi tiap
tahun maupun dari
pembagian sisa aset
sebelum terjadi likuidasi.
Karakteristik Persekutuan Firma
Ownership of an Interest in a
Partnership, bahwa kekayaan
Limited Life (umur terbatas), setiap anggota yang sudah
firma yang didirikan oleh ditanamkan dalam firma merupakan
beberapa anggota memiliki kekayaan bersama dan tidak dapat
umur yang terbatas. dipisahkan secara jelas.

Mutual Agency (saling


Participating in Partnership
mewakili), setiap anggota Unlimited Liability (tanggung jawab
Profit, laba atau rugi sebagai
dalam menjalankan usaha terhadap kewajiban firma tidak
hasil operasi Firma akan
firma merupakan wakil dari terbatas), tanggung jawab atas hutang
dibagikan kepada setiap
tidak terbatas pada kekayaan yang
anggota firma yang lain. anggota firma berdasarkan
dimiliki firma saja, tapi juga sampai
partisipasi para anggota
harta milik pribadi para anggota firma.
didalam firma.
Bentuk Persekutuan Firma
1. Persekutuan Firma Dagang
Persekutuan firma yang kegiatan usaha utamanya
adalah memproduksi atau membeli dan menjual barang.

2. Persekutuan Firma Non Dagang


Persekutuan firma yang menjual jasa.

3. Persekutuan Firma Umum


Persekutuan firma dimana semua sekutu boleh bertindak
secara umum atas nama perusahaan dan masing-masing
sekutu dapat bertanggung jawab akan kewajiban perusahaan.

4. Persekutuan Firma Terbatas


Persekutuan firma dimana kegiatan dan tanggung jawab
anggota tertentu dibatasi pada hal-hal tertentu saja.
Perjanjian Dalam Firma
1.
4. 3. 2. Nama anggota,
Jumlah modal Hak dan dan tanggal
yang ditanamkan kewajiban para Jenis usaha firma,
berdiri firma.
pertama kali oleh anggota, misalnya usaha
para anggota, misalnya siapa dalam bidang jasa,
5. termasuk uraian yang menjadi perdagangan, atau
Pembagian laba- lengkap tentang manajer serta manufaktur.
rugi yang aktiva non-kas tugas dan
biasanya yang diserahkan wewenang
ditunjukan dalam (bila ada) yang anggota lainnya
bentuk rasio digunakan dalam
antara anggota operasi firma.
yang satu dengan
yang lain.
6.
Syarat-syarat pengambilan modal
8.
(prive) dan penambahan modal.
A Prosedur keluarnya anggota
firma.

D B
9.
C Prosedur pembubaran firma
E apabila firma di likuidasi.
7.
Prosedur penerimaan 10.
anggota baru firma. Asuransi jiwa atas para sekutu dan
penanganan premi asuransi,
perolehan-kembali polis, dll.
11.
Prosedur-prosedur khusus
untuk menyelesaikan
kepentingan sekutu atau Contents Title
pengunduran diri atau
meninggalnya sekutu.

Contents Title

12.
Metode-metode untuk
memecahkan perselisihan
diantara para sekutu
Masalah yang spesifik pada persekutuan adalah masalah
Akuntansi terhadap yang berhubungan dengan pengukuran milik atau penyertaan
penyertaan modal (hak) masing – masing anggota di dalam perusahaan. Hak ini di
ikhtisarkan dalam rekening modal. Para anggota boleh membuat
dalam persekutuan persetujuan tentang bagaimana membagi keuntungan atau
kerugian sesuai hak penyertaan mereka. Apabila tidak ada
maka pembagian kerugian dan keuntungan di bagi secara rata.
Lain halnya apabila persekutuan itu di bentuk dengan
menggabungkan perusahaan yang sudah berjalan, perlu adanya
penyesuaian, antara lain :
Apabila persekutuan akan menggunakan catatan
pembukuan dengan melanjutkan pembukuan atau catatan dari
salah satu perusahaan terdahulu atau membuat catatan
pembukuan baru.
Apabila harus ada penyesuaian dalam posisi aktiva, hutang,
modal dari masing – masing perusahaan yang digabungkan
atau tidak disesuaikan sama sekali.
Jurnal Pencatatan Penyertaan Modal dalam
Persekutuan Firma
1. Pencatatan masuknya sekutu yang sebelumnya tidak memiliki perusahaan

CONTOH
Pada tanggal 01 Mei 2010 Holoan dan Jaya sepakat mendirikan persekutuan firma bernama Fa.
Hoya. Holoan memasukkan modal Rp 25.000.000,00, namun baru disetor tunai Rp 15.000.000,00.
Jaya menginvestasikan Rp 20.000.000,00 disetor penuh

Jurnal Masuknya Holoan :

Kas bank RP 15.000.000,00


Modal holoan yang belum disetor RP 10.000.000,00
Modal holoan RP 25.000.000,00

Jurnal Masuknya Jaya :

Kas bank Rp 20.000.000,00


Modal Jaya Rp 20.000.000,00
Jurnal Pencatatan Penyertaan Modal dalam
Persekutuan Firma
2. Salah satu sekutu sudah mempunyai perusahaan

CONTOH

Pada tanggal 01 Januari 2010 Agus, Bondan, dan Chandra sepakat


mendirikan firma dengan nama Fa. ABC. Akta pendirian menyebutkan
ketentuan ketentuan sebagai berikut. Agus menyetorkan modal Rp
50.000.000,00 berupa seluruh aset, kewajiban, dan modal perusahaan lama.
Sebelum menjadi sekutu, aset Agus diadakan revaluasi (penilaian kembali).
Atas kekurangannya disetor dengan kas. Bondan menyetorkan modal Rp
40.000.000,00 dan sementara disetor tunai Rp 30.000.000,00. Chandra
memasukkan modal Rp 25.000.000,00 dan disetor penuh.
Neraca perusahaan Agus per 01 Januari 2010 sebagai berikut
ASSETS Liabilitas dan Ekuitas
Kas Rp 5.600.000,00 Utang usaha Rp 6.200.000,00
Piutang usaha Rp 24.300.000,00 Utang pajak Rp 400.000,00
Persediaan Rp 5.700.000,00 Beban akan dibayar Rp 600.000,00
barang Rp 2.400.000,00 Modal Agus Rp 42.300.000,00
Sewa dibayar di
muka Rp 15.000.000,00
Kendaraan (Rp 5.000.000,00)
Akm. Peny. Kend Rp 4.000.000,00
Peralatan (Rp 2.500.000,00)
Akm. Peny.
Peralatan Rp 49.500.000,00 Jumlah Liabilitas dan Rp 49.500.000,00
Jumlah aset Ekuitas
Sesuai persetujuan, aset Agus dinilai kembali dan nilai yang disetujui adalah piutang usaha
Rp 500.000,00 harus dicadangkan karena mungkin tidak dapat ditagih, persediaan barang
dinilai Rp 8.000.000,00, kendaraan Rp 12.000.000,00 dan peralatan Rp 1.000.000,00 Aset
lain nilainya tetap.

A. Jurnal jika menggunakan pencatatan baru :

Jurnal setoran Agus

Kas Rp 10.000.000,00
Piutang usaha Rp 24.300.000,00
Persediaan barang Rp 8.000.000,00
Kendaraan Rp 12.000.000,00
Peralatan Rp 1.000.000,00
Sewa dibayar di muka Rp 2.400.000,00

Cadangan piutang tidak tertagih Rp 500.000,00


Utang usaha Rp 6.200.00,00
Utang pajak Rp 400.000,00
Beban akan dibayar Rp 600.000,00
Modal Agus Rp 50.000.000,00
Jurnal setoran Bondan

Kas Rp 30.000.000,00
Modal bondan belum disetor Rp 10.000.000,00
Modal bondan Rp 40.000.000,00

Jurnal setoran Chandra

Kas Rp 25.000.000,00
Modal chandra Rp 25.000.000,00
B. Jurnal jika Fa. ABC meneruskan pencatatan lama (pencatatan Agus)

Jurnal setoran Agus

Kas Rp 4.400.000,00
Persediaan barang Rp 2.300.000,00
Akm. Peny. Kendaraan Rp 2.000.000,00
Cadangan piutang tidak tertagih Rp 500.000,00
Akm. Peny. Peralatan Rp 500.000,00
Modal Agus Rp 7.700.000,00
Jurnal setoran Bondan

Kas Rp 30.000.000,00
A
Modal bondan belum disetor Rp 10.000.000,00
Modal bondan Rp 40.000.000,00 D B
E C
Jurnal setoran Chandra

Kas Rp 25.000.000,00
Modal Chandra Rp 25.000.000,00
METODE PEMBAGIAN LABA/RUGI
PERSEKUTUAN FIRMA
Dibagi sama rata

Dengan perbandingan atas dasar perjanjian

Dengan perbandingan penyertaan modal

Menentukan bunga modal dari masing-masing


anggota, selebihnya di bagi berdasarkan
perjanjian.
Memberikan gaji sebagai pemilik dan bonus kepada
anggota yang aktif bekerja, sisanya di bagi atas
dasar perjanjian
Menetapkan bunga modal untuk anggota, kemudian gaji
sebagai pemilik dan bonus untuk anggota – anggota yang
di anggap berjasa dan sisanya di bagi berdasarkan
perjanjian yang telah disepakati
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai