Anda di halaman 1dari 12

DISTRIBUSI

Drs. Admar Jas Apt, MSc


Selasa, 11/2-019, Sm. II -Zr
BBS2-FT-K3, Pk. 13.0 -14.0

Departemen Farmakologi & Terapeutik


FK - USU
Obat diberikan
Dosisnya, BSO tertentu Farmakokinetika
(Nasib obat didlm tubuh)
ABSORBSI

DISTRIBUSI
Konsentr obat di dlm Obat di dalam jaringan
sirk sistemik cukup Plasma distribusi (Protein
ELIMINASI bound drug, reversible)

Obat dimetabolisme,
Konsentr obat di tempat
 eliminasi, diekskresi
terjadinya aksi (MEC)
Reabsorpsi
Renal
Efek farmakologi
Entero-hepatic
(Farmakodinamis)  Urinariy
 Biliary
Farmakodinamik
 Salivary, lacrime
Respons biologis
 Pulmonary a
Situs of action
 Keringat, Eccrine
 Therapeutic effect
Toksisitas Efficacy (Manjur)  Side effect,
Distribusi Obat
Distribusi obat adl proses zat aktif secara rever
sibel meninggalkan aliran darah dan masuk ke
interstisium (cairan ekstrasel) dan /atau ke sel-
sel jaringan.

Pengiriman obat dari plasma ke interstisium


tergantung :
1. Aliran darah
2. Hidrofobisitas dari obat tersebut
3. Permeabilitas Kapiler
4. Derajat ikatan obat dgn protein plasma atau jaringan
 Distribusi obat berdasarkan penye
barannya didalam tubuh, ada 2 fase :
1. Ke organ, perfusinya sangat baik,
mis : jantung, paru-paru, ginjal, hati
dan otak
2. Mencakup jaringan, perfusinya tidak
sebaik organ diatas, mis : jaringan
lemak, tulang, otot, kulit dan
jaringan ikat
 Permeabilitas kapiler ditentukan oleh:
• Struktur kapiler
Sawar darah otak (BBB)
Sawar uri/placenta bayi
• Struktur obat:
Spesifik
Non spesifik
Volume Distribusi
Volume distribusi (Vd) :
 Volume yg diperlukan utk memuat jmlh obat sec homogen
pd konsentrasi yg ditemukan di dlm darah, plasma, atau air
plasma.
 Berguna utk perbandingan distribusi obat dari suatu plasma

dgn volume kompartemen cairan di dlm tubuh.


A. Kompartemen cairan dlm tubuh
1. Kompartemen plasma
2. Cairan ekstraseluler
3. Cairan tubuh total
4. Tempat lain, mis : kehamilan  fetus
B. Volume distribusi nyata
 Sebagian besar obat terdistribusi ke
dalam beberapa kompartemen, sering
berikatan dgn komponen-komponen
misalnya lipid, protein, as.nukleat.

1. Penentuan Vd :
1.a. Distribusi obat tanpa adanya
eliminasi.
Vd = D/C
C = Konsentrasi plasma obat
D = Jumlah total obat dlm tubuh
1.a. Distribusi obat tanpa adanya eliminasi

-
- 1.5
Konsentrasi Serum

-
- 1 Fase
distribusi
-
- 0.5
-

l l l l
0
1 2 3 4
↑ Waktu
1.b. Distribusi obat bila terdapat eliminasi
-
- 1.5
Konsentrasi Serum

-
- 1
- 0.75
- 0.5 Fase
Eliminasi
- Fase
0.25 distribusi

l l l l
0
1 2 3 4
↑ Waktu
1.c. Kalkulasi konsentrasi obat
jika distribusi bersifat segera

1.d. Distribusi obat yg tidak


merata antar kompartemen

2. Vd mempunyai efek yang besar


terhadap waktu paruh obat.
Ikatan Obat dg Protein Plasma
(Protein binding)
 Derajat ikatan obat dgn protein
plasma ditentukan oleh :
• Afinitas obat terhadap protein
• Kadar obat
• Kadar protein dalam plasma

 Obat yg bersifat asam terutama terikat pd


albumin plasma (sifat basa).

 Obat yg bersifat basa terikat pd asam 1


glikoprotein (sifat asam).
A.Kapasitas pengikatan albumin

B.Kompetisi untuk pengikatan diantara obat-obat

Obat kelas I : Dosis kurang dibanding


tempat perlekatan yg tersedia

Obat kelas II : Dosis lebih besar dibanding


tempat perlekatan yg
tersedia

Pemberian obat kelas I dan kelas II

Hubungan pemindahan obat dgn Vd

Anda mungkin juga menyukai