Kelompok
Ruben Maychel
Aprilia Zelika
Herryanto
Greity Rumengan
PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL
BUDGETING)
Memurut para Ahli :
Bambang Riyanto (2004) Capital Budgeting yaitu keseluruhan proses perencanaan dan
pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana yang jangka waktu
pengembalian dana tersebut melebihi satu tahun atau berjangka panjang
Brigham & Housten, Capital Budgeting adalah Kegiatan atau proses untuk menganalisis
suatu proyek dan juga memutuskan proyek apa saja yang akan dimasukkan kedalam
anggaran modal.
Van Horne, Penganggaran modal (capital budgeting) merupakan proses
mengidentifikasi, menganalisa dan menyeleksi kegiatan-kegiatan investasi yang
pengembaliannya (arus kas) diharapkan lebih dari satu tahun.
Capital Budgeting atau Penganggaran modal merupakan alat
manajerial yang sangat dibutuhkan. Salah satu tugas seorang
manajer keuangan adalah untuk memilih investasi dengan
arus kas dan tingkat pengembalian yang memuaskan.
1. Penelitian Dasar (Basic Reseach), Rencana pelaksanaan proyek atau investasi harus
didukung oleh data dan informasi. Untuk alasan ini, perlu untuk melakukan studi lapangan
atau studi sektor untuk mendapatkan data atau informasi dalam persiapan proposal proyek.
2. Pembuatan Proposal, Proposal penganggaran barang modal dibuat disemua tingkat
dalam sebuah organisasi bisnis. Untuk menstimulasi aliran berbagai ide, banyak perusahaan
menawarkan penghargaan berupa uang tunai untuk beberapa proposal yang diadopsi.
3. Kajian dan Analisa, Proposal penganggaran barang modal secara formal di-
review dalam rangka mencapai tujuan dan rencana utama perusahaan dan yang paling
penting untuk mengevaluasi kemampuan ekonominya. Biaya yang diajukan
dan benefit yang diestimasikan dikonversikan menjadi sebuah cash flow yang sesuai.
4. Pengambilan Keputusan, Besarnya sejumlah dana yang dikeluarkan dan pentingnya
penganggaran barang modal menggambarkan tingkat organisasi tertentu yang membuat keputusan
penganggaran. Perusahaan biasanya mendelegasikan kewenangan penganggaran barang
modal sesuai dengan jumlah uang yang dikeluarkan. Secara umum jajaran direksi
memberikan keputusan akhir untuk sejumlah tertentu penganggaran barang modal yang
dikeluarkan.
5. Implementasi, Ketika sebuah proposal telah disetujui dan dananya telah siap, tahap
implementasi segera dimulai. Untuk pengeluaran yang kecil, penganggaran dibuat dan
pembayaran langsung dilaksanakan. Namun untuk penganggaran dalam jumlah besar, dibutuhkan
pengawasan yang ketat.
6. Tindak Lanjut (Follow Up), Setelah diimplementasikan maka perlu
dilakukan monitoring selama tahap kegiatan operasi berjalan dari proyek tersebut. Perbandingan
dari biaya yang ada dan keuntungan yang diekspektasikan dari berbagai proyek sebelumnya
adalah sangat vital. Ketika biaya yang dikeluarkan melebihi anggaran biaya yang ditetapkan,
harus segera dilakukan tindakan untuk menghentikannya, apakah dengan
meningkatkan benefit atau mungkin menghentikan proyek tersebut.
10 ASPEK PENTING DALAM PROSES CAPITAL BUDGETING
Selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang berhubungan
dengan suatu proyek.
Nilai sekarang bersih mengukur profitabilitas suatu investasi. Jika suatu proyek memiliki
NPV positif, berarti ada peningkatan kekayaan bagi perusahaan, ini berarti bahwa besarnya
nilai positif NPV mengukur peningkatan nilai perusahaan yang dihasilkan dari suatu
invetasi.
Analisa ini dipakai perusahaan dan investor dalam menetukan apakah suatu proyek
investasi menguntungkan untuk dilaksanakan atau ditunda bahkan dibatalkan
pelaksanaannya.
NPV = Σ At / (1+r)^n
Dimana :
r = Discount rate
At = Cashflow w pada periode t
n = Periode Terakhir dimana cashflow diharapkan.
Kriteria Seleksi :
1. Jika NPV positif maka proyek investasi layak
2. Jika NPV negatif maka proyek investasi tidak layak.
Payback Period
Payback Period menurut Dian Wijayanto dalam bukunya “Pengantar Manajemen” terbitan tahun
2012 mendefinisikan Payback Period sebagai periode yang diperlukan untuk menutup kembali
pengeluaran investasi (initial cash investment).
Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran
investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net cash flows) (Bambang
Riyanto,2004).
Payback Period merupakan jangka waktu yang diperlukan agar dana investasi yang masuk ke dalam
suatu kegiatan investasi dapat diperoleh kembali secara penuh/seluruhnya.
Tujuan Analisa Payback Period Indikator Payback Period
Jika periode pengembalian lebih cepat
dari waktu yang ditentukan,
untuk mengetahui berapa lama (periode) investasi yang
akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi break even- maka Layak/Diterima untuk melakukan
point (titik impas). investasi;
Jika periode pengembalian lebih lama
atau melebihi waktu yang telah
ditentukan, maka Tidak
layak/Ditolak untuk melakukan
investasi;
Jika alternatif proyek investasi lebih dari
satu, maka periode pengembalian yang
diambil adalah yang lebih cepat.
Kelemahan dan Kelebihan Payback Period
KELEMAHAN KELEBIHAN
Mengabaikan penerimaan investasi atau proceeds Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang
yang didapat setelah payback period tercapai. diperlukan untuk pengembalian investasi dengan
Mengabaikan Time Value Of Money (Nilai Waktu risiko yang besar dan sulit Dapat digunakan untuk
Uang). Tidak memberikan informasi mengenai menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate
tambahan value untuk perusahaan. of return dan risiko yang sama sehingga dapat dipilih
investasi yang jangka waktu pengembaliannya cepat.
Mengabaikan tingkat likuiditas perusahaan secara
keseluruhan Pay back period digunakan untuk Metode cukup sederhana untuk memilih beberapa
mengukur kecepatan kembalinya dana, dan tidak alternatif investasi.
mengukur keuntungan proyek pmbangunan yang Mudah dan sederhana bisa dihitung untuk
telah direncanakan. menentukan lamanya waktu pengembalian dana
Metode ini tidak membedakan antara proyek yang yang diinvestasikan akan kembali.
membutuhkan investasi kas yang berbeda Metode ini Memberikan informasi mengenai lamanya Break
mengabaikan biaya yang digunakan untuk Even Point (BEP) project. Sebagai alat pertimbangan
mendukung investasi, bahkan selama payback period risiko karena semakin pendek payback periodnya
Tidak memperhitungkan nilai sisa dari investasi. maka semakin pendek pula risiko kerugiannya.
Profitability Index (PI)
Variasi dari aturan nilai sekarang bersih (NPV). Secara umum, NPV positif akan sesuai
dengan indeks profitabilitas yang lebih besar dari satu. NPV negatif akan sesuai dengan
indeks profitabilitas yang di bawah satu.
PI berbeda dari NPV dalam satu hal penting: Karena ini adalah rasio, ia tidak memberikan
indikasi ukuran arus kas aktual.
Misalnya, sebuah proyek dengan investasi awal sebesar $1 juta dan nilai sekarang dari arus
kas masa depan sebesar $1,2 juta akan memiliki indeks profitabilitas 1,2. Berdasarkan
aturan indeks profitabilitas, proyek akan dilanjutkan, meskipun belanja modal awal yang
diperlukan tidak diidentifikasi.
Economic Value Added (EVA)
Economic Value Added (EVA) adalah ukuran nilai lebih yang tercipta dari suatu investasi.
Definisikan pengembalian modal (ROC) menjadi arus kas 'benar' pengembalian modal
yang diperoleh dari investasi.
Tentukan biaya modal sebagai rata-rata tertimbang dari biaya berbagai instrumen
pembiayaan yang digunakan untuk membiayai investasi.
EVA dan NPV mengambil dua rute yang berlawanan. EVA mempertimbangkan data
periode akuntansi dan merangkumnya. NPV bekerja pada data non akuntansi (seringkali
pada data pasar) dan memberikan penilaian global proyek.
EVA = (Return on Capital - Cost of Capital) (Capital Invested in Project)
Rumus Economic Value Added (EVA)
57.162.000
Payback Periode :
Harga perolehan = 80.000.000
Residu = 25.000.000 _
55.000.000
Proceed 1 = 16.250.000 _
38.750.000
proceed 2 = 17.250.000 _
21.500.000
proceed 3 = 18.250.000 _ ( 3 tahun )
3.250.000
3.250.000 x 12 = 2,08 ( 2 bulan )
18.750.000
0.8 x 30 hari = 2,4 hari ( 2 hari )
jadi lamanya pengembalian modal oleh investor yaitu 3 tahun 2 bulan 2 hari
PI = PV proceed = 57.162.000 = 0,714 < 1 ( ditolak )
PV Outlays 80.000.000
ARR = EATx 100 % = 15.000.000 x 100 % = 19,83 % ( ditolak )
PV outlays 80.000.000
NPV = PV Proceed-PV outlays = 57.162.000-80.000.000 = -22.838.000 (ditolak)
Internal Rate of Return
N non-negative integer
Cn cash flow
Dua investor, A dan B. A menginginkan kekayaan bersihnya tumbuh sebesar mungkin, dan
akan menginvestasikan setiap sen terakhir yang tersedia untuk mencapai hal ini, sedangkan B
ingin memaksimalkan tingkat pengembaliannya dalam jangka panjang, dan akan lebih
memilih untuk memilih proyek dengan pengeluaran modal yang lebih kecil tetapi
pengembalian yang lebih tinggi. Nilai Maks dan Pengembalian Maks masing-masing dapat
mengumpulkan hingga 100.000 dolar AS dari bank mereka dengan tingkat bunga tahunan 10
persen yang dibayarkan pada akhir tahun. Nilai Maksimal dan Pengembalian Maks bagi
investor disajikan dengan dua proyek yang memungkinkan untuk diinvestasikan, yang disebut
Besar-Terbaik dan Kecil - Cantik. Besar - Terbaik membutuhkan investasi modal 100.000 dolar
AS hari ini, dan investor yang beruntung akan dibayar 132.000 dolar AS dalam waktu satu
tahun. Kecil - Cantik hanya membutuhkan 10.000 dolar AS modal untuk diinvestasikan hari ini,
dan akan membayar kembali investor 13.750 dolar AS dalam waktu satu tahun.
Jawaban
Biaya modal untuk kedua investor adalah 10 persen. Baik Besar-Terbaik dan Kecil -
Cantik memiliki NPV positif:
Hasil. Metode NPV menghasilkan nilai dolar yang akan dihasilkan oleh suatu proyek, sedangkan IRR
menghasilkan persentase pengembalian yang diharapkan dari proyek tersebut.
Tujuan. Metode NPV berfokus pada surplus proyek, sedangkan IRR berfokus pada tingkat arus kas impas
suatu proyek.
Pendukung keputusan. Metode NPV menyajikan hasil yang membentuk dasar untuk keputusan investasi,
karena menyajikan pengembalian dolar. Metode IRR tidak membantu dalam membuat keputusan ini, karena
persentase pengembaliannya tidak memberi tahu investor berapa banyak uang yang akan dihasilkan.
Tingkat reinvestasi. Tingkat pengembalian yang diperkirakan untuk reinvestasi arus kas menengah adalah
biaya modal perusahaan ketika NPV digunakan, sementara itu adalah tingkat pengembalian internal di
bawah metode IRR.
Masalah tingkat diskon. Metode NPV memerlukan penggunaan tingkat diskonto, yang mungkin sulit
diperoleh, karena manajemen mungkin ingin menyesuaikannya berdasarkan tingkat risiko yang dirasakan.
Metode IRR tidak memiliki kesulitan ini, karena tingkat pengembalian hanya diturunkan dari arus kas yang
mendasarinya.