Anda di halaman 1dari 7

HEPATITIS

NAMA KELOMPOK:
1.SANTI RAHAYU 21
2. TASYA DWI ANATA 23
A. Pengertian
Hepatitis virus akut adalah infeksi sistemik yang dominan menyerang organ
hati. Hampir semua kasus hepatitis virus akut disebabkan oleh salah satu dari
lima jenis virus yaitu :
1. hepatitis A (HAV)
2. Hepatitis B (HBV)
3. Hepatitis C (HCV)
4. Hepatitis D (HDV)
5. hepatitis E (HEV)
1. Hepatitis A 2. Hepatitis B 3. Hepatitis C

Hepatitis A disebabkan oleh Hepatitis B disebabkan oleh infeksi


Hepatitis C disebabkan oleh infeksi virus
infeksi virus hepatitis A (HAV). virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B
hepatitis C (HCV). Hepatitis C juga
Hepatitis A ditularkan melalui dapat ditularkan melalui kontak ditularkan melalui cairan tubuh. Penularan
langsung dengan cairan tubuh penderita bisa terjadi saat berhubungan seksual tanpa
makanan atau minuman yang hepatitis B. Cairan tubuh yang dapat kondom atau menggunakan jarum suntik
terkontaminasi feses penderita menjadi sarana penularan hepatitis B bekas penderita hepatitis C. Jika ibu hamil
hepatitis A yang mengandung adalah darah, cairan vagina, dan air menderita hepatitis C, bayinya dapat tertular
virus hepatitis A. penyakit ini saat melewati jalan lahir ketika
mani.
persalinan.

4. Hepatitis D 5. Hepatitis E

Hepatitis D disebabkan oleh infeksi virus


hepatitis D (HDV). Hepatitis D merupakan
jenis hepatitis yang jarang terjadi, tetapi
bisa bersifat serius. Virus hepatitis D tidak Hepatitis E disebabkan oleh
bisa berkembang biak di dalam tubuh infeksi virus hepatitis E
manusia tanpa adanya hepatitis B. Hepatitis
D ditularkan melalui darah dan cairan
(HEV). Hepatitis E mudah
tubuh lainnya. menular pada lingkungan.
B. Manifestasi Klinis

Gejala hepatitis akan muncul setelah penderita melewati masa inkubasi. Masa
inkubasi tiap jenis virus hepatitis berbeda yaitu sekitar 2 minggu sampai 6 bulan.
Berikut gejala umum hepatitis: Mual, muntah, demam, kelelahan, feses berwarna
pucat, urin berwarna gelap, nyeri perut, nyeri sendi, kehilangan nafsu makan,
Perubahan pada warna mata dan kulit
C. Patofisiologi
Selain disebabkan oleh virus hepatitis juga dapat disebabkan oleh beberapa kondisi berikut
Yaitu Konsumsi alkohol secara berlebihanKonsumsi alkohol secara berlebihan bisa
menyebabkan peradangan pada hati (hepatitis) dan menimbulkan kerusakan permanen pada
sel-sel hati, sehingga fungsi hati akan terganggu. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat
berkembang menjadi gagal hati dan sirosis.Obat-obatan tertentuPenggunaan obat-obatan
melebihi dosis dan paparan racun juga dapat menyebabkan peradangan pada hati. Kondisi ini
disebut toxic hepatitis.Penyakit autoimunPada hepatitis yang disebabkan oleh penyakit
autoimun, sistem imun tubuh secara keliru menyerang sel-sel hati sehingga menimbulkan
peradangan dan kerusakan sel.Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang
menderita hepatitis adalah:
1.Kurang menjaga kebersihan,seperti tidak mencuci tangan sebelum makan
2.Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi virus hepatitis atau makanan
yang tidak dimasak hingga matang
3.Berbagi penggunaan barang pribadi dan jarum suntik dengan orang lain
4.Melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan penderita hepatitis akibat
infeksi virus
5.Memiliki penyakit infeksi akut dan kronisMemiliki penyakit autoimun
6.Memiliki riwayat hepatitis dalam keluarga
7.Sering menerima transfusi darah, terutama bila darah yang didonorkan tidak
melalui pemeriksaan ketat atau alat yang digunakan tidak bersih
D. Pemeriksaan diagnostik
Baiasanya dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mencari perubahan warna pada kulit dan bagian
putih mata (sklera), serta melakukan penekanan di area perut pasien untuk mendeteksi pembesaran hati
dan nyeri tekan pada perut sisi kanan atas.Untuk memastikan diagnosis, akan dilakukan dengan
pemeriksaan penunjang berupa:
1. Tes fungsi hati, untuk memeriksa kinerja hati dan mengetahui jika ada masalah pada organ tersebut
2. Tes antibodi virus hepatitis, untuk menentukan keberadaan antibodi yang spesifik untuk virus HAV,
HBV, dan HCV, serta menentukan apakah hepatitis bersifat akut atau kronis
3. Pemindaian dengan USG perut, untuk mendeteksi kelainan pada organ hati, seperti kerusakan hati,
pembesaran hati, atau tumor hati, serta untuk mendeteksi kelainan pada kandung empedu
4. Biopsi hati, untuk menentukan penyebab kerusakan di jaringan hati

Anda mungkin juga menyukai