Askep Kesehatan Mental Lansia
Askep Kesehatan Mental Lansia
Fasilitas p’yan
kesehatan
Peningkatan kualitas
Kesehatan lansia Jumlah lansia
& meningkat
Peningkatan UHH
Konsep Kesehatan Mental
Lansia
Merupakan komponen mayor dari keberhasilan
proses menua bersama dg kesht fisik
pendapatan yg adekuat dan support system yg
adekuat (keluarga, teman, kegiatan agama dan
tetangga)
(Anette G.L, 1996)
Perawat harus memiliki ilmu yg komprehensif :
teori menua kesehatan mental biopsikososial
dan ketrampilan klinik teori neurobehavioral,
pengobatan psikotherapeutik dan pengobatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan mental
Agresi
Kemarahan
Kecemasan Depresi
Kekacauan mental Bunuh diri
Penolakan Schizophrenia
Ketergantungan Paranoid
Depresi Retardasi mental
Manipulasi Alzeimer
Mengalami rasa sakit
Kecewa (Anetta G.L)
(Wahyudi Nugroho)
1. DEPRESI
Suatu perasaan sedih dan pesimis yg berhub dg suatu
penderitaan dapat ditunjukkan berupa serangan yg
ditujukan pada diri sendiri atau perasaan marah yang
dalam.
Pengkajian (data) :
1. Pandangan kosong
2. Kurang/hilangnya perhatian diri, org lain/lingk
3. Inisiatif menurun
4. Ketidakmampuan berkonsentrasi
5. Aktifitas menurun
6. Nafsu makan menurun
7. Mengeluh tidak enak badan, kehilangan
semangat,sedih dan cepat capek, susah tidur di siang
hari.
Masalah keperawatan
pada masalah depresi
Gejala :
1. Adanya tuntutan yg terus menerus secara terang-terangan
2. Kemarahan terus menerus yg ditujukan pada petugas
3. Penolakan utk mendengarkan petugas
4. Selalu / kadang melawan bila ada perubahan perawatan
5. Berbicara kasar
6. Bertingkah laku kasar
7. Selalu dan kadang tidak mempedulikan perintah dari dokter
Intervensi keperawatan
Tindakan perawatan segera utk mengenal tk lk agresif :
Gejala-gejala umum :
1. Tidak percaya terhadap diagnosa, gejala, perkembangan serta keterangan yang
diberikan.
2. Mengubah keterangan yang diberikan sedemikian rupa sehingga diterima secara
keliru
3. Menolak membicarakan perawatannya di rumahsakit
4. Menolak ikut serta dalam perawatan dirinya secara umum, khusunya tindakan-
tindakan yang langsung mengikutsertakan dirinya, misalnya perawatan kolostomi
5. Menolak nasehat-nasehat, misalnya : istirahat baring, berganti posisi tidur, terutama
bila nasehat tersebut justru demi rasa kenyamanan penderita.
Intervensi keperawatan
Perawatan segera untuk mengenali penolakan (Membiarkan klien lanjut
usia bertingkah laku demikian dalam tenggang waktu tertentu (hal ini
merupakan mekanisme penyesuaian diri sejauh tidak membahayakan
klien lanjut usia, orang lain serta lingkungan)).
Gejala-gejala umum
1. Pura-pura tak membutuhkan bantuan
2. Mengadu domba antara petugas, perawat dan dokter
3. Pura-pura bersikap memuji perawat atau petugas bila berhadapan langsung
tetapi segera menjelekannya dihadapan orang lain
4. Selalu menunjukan tuntutan-tuntutan yang tidak jelas
5. Muntut waktu perawat secara berlebihan untuk hal-hal yang tidak perlu
6. Bersikap kesepian seolah tak diperhatikan oleh orang lain dengan maksud agar
tetap ditemani oleh perawat, sikap ini akan terus berlangsung walaupun telah
diberi nasehat.
Intervensi keperawatan
Perawatan segera dalam menghadapi tingkah laku manipulatif
Bertujuan mengurangi derajad tingkah laku.