Anda di halaman 1dari 15

PUASA WAJIB

Kelompok Puasa Wajib


Kelas 83

BAB - 1 BAB - 2 BAB - 3 BAB - 4 BAB - 5


BAB - 1 BAB - 2 BAB - 3 BAB - 4 BAB - 5

PENGERTIA
1. PUASA RAMADHAN
N

Pengertian Puasa
Ramadhan?
Pengertian puasa Ramadhan menurut syariat Islam
adalah suatu amalan ibadah yang dilakukan dengan
menahan diri dari segala sesuatu seperti makan, minum,
perbuatan buruk maupun dari yang membatalkan puasa
mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari
yang disertai dengan niat karena Allah SWT, dengan
syarat dan rukun tertentu.
BAB - 1 BAB - 2 BAB - 3 BAB - 4 BAB - 5

1. PUASA RAMADHAN HUKUM PUASA RAMADHAN

Hukum Puasa Ramadhan?


Apa hukum puasa Ramadhan bagi umat Islam? Hukum
puasa Ramadhan bagi umat Islam adalah fardhu ain
(wajib atau diwajibkan) terutama bagi yang berakal sehat,
sudah baligh atau pubertas, mampu (sehat jasmani dan
rohani), suci, dan memahami awal puasa Ramadhan. Hal
ini berdasarkan
“Artinya firman Allah yang
: Hai orang-orang SWT beriman
sebagai berikut.
diwajibkan atas kamu berpuasasebagaimana telah diwajibkan atas orang-
orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (yaitu) dalam beberapa hari yang telah ditentukan. Maka, barangsiapa di
antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari
yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka
tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. barangsiapa yang dengan kerelaan hati
mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya, dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui.
(QS. Al-Baqarah (2): 183-184)
‫‪BAB - 1‬‬ ‫‪BAB - 2‬‬ ‫‪BAB - 3‬‬ ‫‪BAB - 4‬‬ ‫‪BAB - 5‬‬

‫‪1. PUASA RAMADHAN‬‬ ‫‪HUKUM PUASA RAMADHAN‬‬

‫?‪Hukum Puasa Ramadhan‬‬


‫‪Hadits tentang puasa :‬‬

‫لتَا ُء ال َّز َكا ِة َو َح ِّج‬


‫س َو ِإ ُي‬
‫ص َاَلر ِة ُ‬
‫ح َم َّم ًالدا َّ‬‫ن ِ َ ُومِإقَ َا‬ ‫ولَأ َّهَّللا‬ ‫هِإلاَهََد ِإ ِةاَّل َأنْهَّللا ُ اَل َوَأ َِّإنلَ ُمهَ َحِإ َّماَّل ًدا َر‬
‫هَّللاسُُو َ ُ‬ ‫ش َ‬ ‫سَأ ْن اَلَ‬‫س َ َخشهَْما َد ِة ِ‬ ‫خلَْمى ِ‬
‫ساَل َعلَ ِمى ََع‬
‫بَنِبَنِي ايِإْلا ْسِإْلاَل ِمْ‬
‫صاَل ِة َو ِإيتَا ُء ال َّز َكا ِة‬ ‫س َشهَا َد ِة َأ ْن اَل ِإلَهَ ِإاَّل هَّللا ُ َوَأ َّن ُم َح َّم ًدا َرسُو ُل هَّللا ِ َوِإقَا َم ال َّ‬ ‫ت َوبَنِي اِإْل ْساَل ِم َعلَى َخ ْم ِ‬ ‫ْالبَ ْي ِ‬
‫ان ُد() َر َواهُ‬ ‫ضحْ ََم‬ ‫و ِم ُم ْس َر ِل ٍم َم َو ََأ‬ ‫ص ْ َو‬
‫ار َ‬
‫ی‬ ‫ض َح َان ِّج( اَر ْل َوبَا ْيهُ لِبُ ِ‬
‫ت َخ َو ٍ‬ ‫ص َّ ْزو ِمَكا َر ِة َم َو َ‬ ‫ء) ال َ‬ ‫صاَل ِة َو َو َح ِِّإجيتَْالا َب ُ‬ ‫هَّللا ِ َوِإقَا َم ال َّ‬
‫سلِ ٍم َو َأ ْح َم ُد)‬
‫لِبُ َخا ٍری َو ُم ْ‬
BAB - 1 BAB - 2 BAB - 3 BAB - 4 BAB - 5

CARA MENENTUKAN AWAL DAN


1. PUASA RAMADHAN
AKHIR RAMADHAN

Cara Menentukan Awal dan Akhir Ramadhan?


Untuk menentukan awal dan akhir bulan Ramadhan dapat dilakukan dengan tiga cara, sebagai berikut :

1. Ru’yatul Hilal 2. Istikmal


Ru’yatul Hilal (melihat bulan secara langsung). Istikmal dalam terjemah bahasa Indonesia yaitu
Maksudnya mengamati bulan apakah sudah tampak menyempurnakan. Maksudnya dalam menentukan
seperti sabit atau belum, sebagai tanda masuknya bulan awal dan akhir bulan Ramadhan dengan cara
Ramadhan atau bulan Syawal. Sebagaimana firman Allah menyempurnakan bilangan bulan yang 29 hari
SWT sebagai berikut. menjadi 30 hari. Firman Allah SWT
T‫ه‬TTْ ‫ص‬Tُ ‫ي‬Tَ ‫ل‬Tْ ‫ر َف‬T
ُ ‫م‬TT Tَ ‫ه‬TTTَّ Tُ ‫ك‬Tُ ‫ِد م ِْن‬
Tْ ‫م الش‬T Tَ ‫شه‬
TTَ ‫ن‬T Tَ ‫َف‬
T ْ ‫م‬T ُ ‫ش‬T‫م َت‬TTْ ‫ك‬Tُ ‫ل‬Tَّ ‫ع‬Tَ ‫ل‬Tَ ‫و‬Tَ ‫م‬T ُ ‫د‬Tَ ‫ه‬Tَ ‫ا‬T‫م‬Tَ ‫ى‬T‫ل‬Tَ ‫ع‬Tَ Tَ ‫وا هَّللا‬T‫ر‬T Tَّ ‫ع‬T‫وا ْال‬T‫كم ُِل‬TTْ ‫ول ُِت‬Tَ
‫ون‬T
T َ ‫ر‬T
Tُ ‫ك‬TTْ Tْ ‫اك‬T َ َ ‫ِد‬
Tُ ‫ب‬Tِّ ‫ك‬Tَ ‫ول ُِت‬TT‫ة‬T
Artinya: ".... barang siapa di antara kamu sekalian yang
menyaksikan akan adanya bulan Ramadhan maka Artinya: “… Dan hendaklah kamu mencukupkan
haruslah berpuasa...." (QS. Al-Baqarah (2): 185) bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan
Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,
supaya kamu bersyukur…” (QS. Al-Baqarah (2):185)
BAB - 1 BAB - 2 BAB - 3 BAB - 4 BAB - 5

CARA MENENTUKAN AWAL DAN


1. PUASA RAMADHAN
AKHIR RAMADHAN

Cara Menentukan Awal dan Akhir Ramadhan? 3. Hisab


Dalam bahasa Indonesia, hisab artinya menghitung.
Untuk menentukan awal dan akhir bulan Ramadhan
Maksudnya adalah menentukan awal dan akhir bulan
dapat dilakukan dengan tiga cara, sebagai berikut :
Ramadhan dengan cara menghitung peredaran bulan
Sabda rasulullah saw berikut : atau matahari seperti orang menghitung kapan
terjadinya gerhana bulan atau matahari. karena
T َ ‫اَل ث‬T‫ان َث‬T
‫ِين‬ Tَّ ‫وا ع‬T‫ك ِم ُل‬Tْ ‫َأ‬T‫مف‬Tَ Tْ ‫ك‬Tُ ‫ي‬Tْ ‫ع َل‬T َ ‫م‬TT َّ ‫غ‬Tُ ‫ن‬T ْ ‫ِإ‬T‫تِ ِه َف‬T‫ِرْؤ َي‬Tُ ‫وا ل‬T‫ِر‬
T َ ‫ع َب‬TTْ ‫ش‬Tَ T‫ة‬Tَ ‫ِد‬ Tُ ‫فط‬Tْ ‫وَأ‬T‫تِ َِه‬T‫ِرْؤ َي‬Tُ ‫وا ل‬T‫وم‬TT
Tُ ‫ُص‬
peredaran bulan dan matahari bersifat tetap. Firman
Allah SWT ;
‫ِم‬T(ٌ ‫سل‬T
T ْ ‫م‬Tُ ‫و‬Tَ T‫اری‬T Tُ ‫خ‬TTَ ‫ال ُب‬Tْ T‫اه‬T
ُ ‫و‬TTَ ‫ر‬Tَ ) ‫ِين‬
T َ ‫السن‬
TTِّ ‫د‬T Tُ ‫ل‬Tَ ‫ع‬Tْ ‫ِلل َِت‬
Tَ ‫د‬Tَ ‫ع‬Tَ ‫وا‬T‫م‬T Tَ ‫د‬TTَّ ‫ق‬Tَ ‫و‬Tَ ‫ا‬T‫ور‬T
Tَ ‫از‬T‫م َن‬Tَ ,T‫ه‬Tُ ‫ر‬T Tً ‫رُن‬T ْ ‫و‬Tَ ‫اء‬T
Tَ ‫م‬TTَ ‫ق‬Tَ ‫ال‬T T ً ‫ِي‬
َ ‫س ض‬T
TTTَ ‫م‬T
Tْ ‫الش‬ Tَ ‫ج َع‬T َ ‫ذِي‬T‫و َّال‬T
T َّ ‫ل‬T Tَ ‫ه‬Tُ
Artinya:… "Berpuasalahkamu sekalian karena
T َ ‫م‬TTُ ‫ل‬Tَ ‫ع‬Tْ ‫م َي‬Tُ ‫و‬TTْ ‫ق‬Tَ ‫ت ْال‬T
‫ون‬T Tُ ‫ض‬Tِّ ‫ف‬Tَ ‫ِل ُي‬
TTَ ‫ل ااِل ْن‬TTT T ِّ ‫ِالح‬ Tَ ‫ط‬Tَ ‫ا‬T‫م‬Tَ ‫اب‬TT
Tْ ‫ت ِإاَّل ب‬TTُ Tُ ‫ال هَّللا‬T TTَ ‫ِس‬ Tْ ‫و‬Tَ
َ ‫الح‬T
kamu melihat bulan dan Artinya:… “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan
berbukalah/berlebaranlah kamu sekalian bulan bercahaya dan ditetapkan Nya manzilah-manzilah
karena kamu melihat bulan, maka jika kamu (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu
sekalian tidak dapat melihat bulan, maka mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah
sempumakanlah bilangan hari dari bulan tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak.
sya'ban tersebut, menjadi 30 hari…” (H.R. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-
Bukhari Muslim) orang yang mengetahui …”(QS. Yunus:5)
BAB - 1 BAB - 2 BAB - 3 BAB - 4 BAB - 5

HAL-HAL YANG MEMBOLEHKAN TIDAK BERPUASA


1. PUASA RAMADHAN
DAN CARA MENGEMBALIKANNYA

HAL-HAL YANG MEMBOLEHKAN TIDAK BERPUASA DAN CARA


MENGEMBALIKANNYA
Hukum puasa Ramadhan adalah fardhu ain, namun Allah juga memberi keringanan (rukhshah) bagi mereka yang
tidak mampu atau berhalangan untuk melaksanakan puasa. Orang mu'min diperbolehkan tidak berpuasa pada bulan
Ramadhan, apabila ada sebab-sebab yang memperbolehkan untuk meninggalkannya, namun harus menggantinya.
Dan Berdasarkan cara menggantikannya, kebolehan tidak berpuasa dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai
berikut.
1. Boleh tidak puasa tetapi wajib mengqadha' pada hari lain c) Orang yang sedang haid.
sejumlah puasa yang ditinggalkan. yang termasuk dalam d) Orang yang sedang hamil dan
kategori ini adalah: menyusui.
a) Orang sakit, apabila dipaksa untuk berpuasa sakitnya 2. Boleh tidak berpuasa dan tidak usah
akan bertambah parah/tidak akan sembuh. mengqadha, tetapi hanya membayar fidyah
b) Orang yang berpergian (musafir). Sebagian ulama (3/4 liter beras untuk 1 hari). Ketentuan
berpendapat kalau kira kira perjalanan itu berjarak ± 80 adalah bagi mereka yang sebagai berikut:
‫ُأ‬
‫ر‬Tَ ‫خ‬T َ ‫ام‬T ‫َأ‬
Tsebagai
ٍ ‫ِن َّي‬T ْ ‫ م‬T‫ة‬Tٌ ‫ِد‬ َ
Tberikut.
َّ ‫ع‬T‫ر ف‬T َ َ ‫َأ‬
Tٍ ‫ف‬TT‫ى َس‬T‫ل‬T‫ع‬Tَ ‫و‬Tْ ‫ا‬TT‫ِيض‬ َ Tْ ‫ك‬Tُ ‫ان م ِْن‬T
ً ‫مر‬T‫م‬T T َ ‫ن َك‬T
T ْ ‫م‬T َ
Tَ ‫ف‬
km. Firman Allah 1) Orang yang sakit dan menurut dokter
Artinya : ".... maka jika di antara kamu ada yang sakit atau dalam tidak ada harapan untuk sembuh, lebih-
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) lebih apabila kemudian meninggal dunia.
sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain...." 2) Orang yang sudah tua dan tidak kuat
(Q.S. (2): 184) untuk berpuasa.
BAB - 1 BAB - 2 BAB - 3 BAB - 4 BAB - 5

AMALAN SUNAH PADA


1. PUASA RAMADHAN
BULAN RAMADHAN
AMALAN SUNAH PADA BULAN RAMADHAN
Ada beberapa amalan sunnah yang baik untuk dilakukan pada bulan
Ramadhan :
1. Melaksanakan sahur. Sahur memiliki manfaat sebagai cadangan tenaga
dalam melakukan aktivitas sehari hari saat puasa.
2. Menyegerakan berbuka puasa. Menyegerakan waktu berbuka dan tidak
menunda-nunda. Saat azan Maghrib berkumandang, hendaklah kita
segera membatalkan puasa.
3. Membaca doa berbuka puasa.
4. Berbuka dengan makanan atau buah yang manis manis. Contohnya :
Kurma, Susu.
BAB - 1 BAB - 2 BAB - 3 BAB - 4 BAB - 5

LARANGAN BAGI ORANG YANG


1. PUASA RAMADHAN
BERPUASA RAMADHAN

LARANGAN BAGI ORANG YANG BERPUASA RAMADHAN


Puasa berarti tidak makan atau minum dan juga menahan diri dari
kebiasaan buruk dan dosa, seperti merokok, bersumpah serapah,
bergosip, berdebat, berkelahi, tidak sopan, kejam, dan egois.
Hubungan seksual juga dilarang selama waktu puasa. Sebagaimana
firman Allah SWT.
‫اس‬
ِ َّ
‫لن‬ ِ‫ل‬ ‫ى‬ ‫د‬ً ‫ه‬ُ ‫آن‬
ُ ‫ر‬ْ ُ
‫ق‬ ْ
‫ال‬ ِ
‫يه‬ ِ‫ف‬ ‫ل‬
َ ‫ز‬ ‫ن‬ ‫ُأ‬
ِ ‫َش ْه ُر َر َم َض َان َّال ِذي‬
ْ
Artinya : "Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia (antara yang
hak dan yang batil).... (Q.S. Al-Baqarah (2): 185)
BAB - 1 BAB - 2 BAB - 3 BAB - 4 BAB - 5

KIFARAT BAGI ORANG YANG MELANGGAR


1. PUASA RAMADHAN
LARANGAN PUASA RAMADHAN

KIFARAT BAGI ORANG YANG MELANGGAR LARANGAN PUASA


RAMADHAN
Terkait dengan kIfarat puasa Ramadhan, orang yang membatalkan puasa dengan sengaja (tanpa alasan
yang syar’i), maka wajib baginya menjalankan kIfarat agar kesalahan yang diperbuat karena
seseorang tersebut tidak berpuasa itu mendapat ampunan dari Allah Swt.
Berdasarkan hadist shahih dari Abu Hurairah ada 3 pilihan jenis kafarat yang disesuaikan dengan
kemampuan orang yang akan menjalankan kafarat itu sendiri yaitu ;
1. Memerdekakan/membebaskan budak,
2. Berpuasa 2 bulan berturut-turut, dan
3. Memberi makan 60 orang miskin. Apabila masih tidak mampu, maka harus memberikan sedekah
kepada fakir miskin dengan makanan pokok. Jumlah yang disedekahi 60 orang masing-masing ¾
liter.
BAB - 1 BAB - 2 BAB - 3 BAB - 4 BAB - 5

2. PUASA NADZAR

Dalil yang menunjukkan wajibnya adalah :


PUASA NADZAR
Puasa nadzar merupakan ibadah wajib yang dilakukan ُ‫َمنْ نَ َذ َر َأنْ يُ ِطي َع هَّللا َ فَ ْليُ ِط ْعه‬
oleh seorang muslim kepada dirinya sendiri karena Artinya:…"Barangsiapa yang bernazar
ada sebab. Awalnya ibadah ini merupakan sunnah. untuk taat pada Allah, maka penuhilah
nazar tersebut." (HR. Bukhari no. 6696)
Namun, berubah menjadi wajib karena nadzar dari
seseorang. Misalnya ada seseorang yang bercita-cita
ingin menjadi ASN (Aparat Sipil Negara) lalu ia
bernadzar bila ikut tes ASN dan lolos dan akan
berpuasa 10 hari berturut-turut, maka hukum berpuasa
10 hari berturut-turut baginya adalah wajib.
BAB - 1 BAB - 2 BAB - 3 BAB - 4 BAB - 5

2. PUASA NADZAR

PUASA NADZAR
Dalil lainnya, dari Ibnu’Umar, beliau berkata :

‫س ِج ِد ا ْل َح َر ِام‬ َ ‫ فِي ا ْل َجا ِهلِيَّ ِة َأنْ يَ ْعتَ ِك‬T‫ نَ َذ َر‬- ُ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنه‬
ْ ‫ف فِي ا ْل َم‬ ِ ‫ َر‬- ‫َأ َّن ُع َم َر‬
‫ف بِنَ ْذ ِر َك‬ ِ ‫ « َأ ْو‬- ‫سلَّ َم‬ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ - ِ ‫سو ُل هَّللا‬ ُ ‫ لَ ْيلَةً قَا َل لَهُ َر‬- ‫قَاْأَل َراهُ قَا َل‬
Artinya:…”Dahulu di masa jahiliyah, Umar radhiyallahu 'anhu pernah bernazar untuk
beri'tikaf di masjidil haram-yaitu i'tikaf pada suatu malam-, lantas Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda padanya, Tunaikanlah nazarmu". (HR. Bukhari no. 2043 dan
Muslim no. 1656)
BAB - 1 BAB - 2 BAB - 3 BAB - 4 BAB - 5

2. PUASA NADZAR

PUASA NADZAR
Nadzar menurut bahasa berarti sumpah secara umum, baik untuk kebaikan maupun keburukan.
Sedangkan menurut istilah adalah bersumpah untuk kebaikan. Jika seseorang benadzar dan mampu
ditunaikan, maka ia wajib menunaikan. Namun jika nadzar yang ia ucapkan tidak mampu ditunaikan
atau mustahil ditunaikan, maka ia tidak wajib menunaikan. Seperti bernadzar mewajibkan dirinya
berpuasa sepuluh tahun berturut-turut, maka nadzar tersebut tidak wajib ditunaikan dan sebagai
gantinya adalah menunaikan Kafaroh Sumpah. Kafaroh sumpah adalah:
Yukk!
1. Memberi makan kepada sepuluh orang miskin, atau Simak
video ini
2. Memberi pakaian kepada sepuluh orang miskin, atau guys!!
3. Memerdekakan satu orang budak.
BAB - 1 BAB - 2 BAB - 3 BAB - 4 BAB - 5

2. PUASA NADZAR

HUKUM PUASA NADZAR


Dengan melakukan nadzar, ibadah yang awalnya berhukum sunnah atau fardhu kifayah menjadi
berhukum wajib bagi orang tersebut. Selain itu, sedekah atau puasa sunnah yang tadinya tidak harus
dilakukan, setelah menjadi nadzar maka tidak boleh ditinggalkan dan harus dilaksanakan.

BAGAIMANA JIKA PUASA NADZAR TIDAK


DILAKUKAN?
Orang yang bernazar tetapi tidak melaksanakan nadzarnya baik sengaja ataupun karena tidak mampu
melaksanakannya maka harus membayar kafarat (denda). Jumlah denda itu sama dengan kafarat
melanggar sumpah.
BAB - 1 BAB - 2 BAB - 3 BAB - 4 BAB - 5

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai