Anda di halaman 1dari 13

WAYANG KULIT

SOSIOLOGI –MICHAEL JEFERSON/ NO ABSEN/ XII SOS- -


 Sejarah
Timeline  Video
(dihapus aja  Filosofi

gpp) Kondisi di era globalisasi


 Cara melestarikan
“Merupakan salah satu seni pertunjukan yang berasal
APA ITU dari kebudayaan Jawa dan sangat terkenal. Hal ini dikarenakan
pertunjukan wayang sangat sarat dengan unsur estetika dan pesan

WAYANG
moral yang terkandung di dalam setiap pertunjukannya.”
Ada dua pendapat berbeda yang menjelaskan makna kata
wayang:
KULIT?  Pertama, berasal dari kata “Ma Hyang” yang berarti roh
spiritual, dewa , atau Tuhan Yang Maha Esa.
 Kedua, dari bahasa jawa yang berarti bayangan. Hal ini
dikarenakan, dalam pertunjukan wayang kita hanya melihat
bayang bentuk dari wayang kulit yang dimainkan.
KEPOPULERAN WAYANG KULIT

 Wayang kulit sendiri merupakan kekayaan budaya yang bernilai tinggi karena
selain merupakan sebuah seni kriya, pertunjukan wayang kulit mampu
menggabungkan berbagai macam kesenian seperti seni sastra, seni musik, dan
seni rupa. Seni sastra dari pupuh yang diucapkan oleh dalang , Seni musik dari
lantunan berbagai alat musik tradisional dan seni rupa dari visualisasi wayang
kulit yang unik dan khas budaya Indonesia.
 Populer di daerah sekitar provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, kini kesenian
wayang kulit telah di kenal di dunia mancanegara. Di bawa oleh Ki Purbo
Asmoro, wayang kulit mulai populer di beberapa negara di Asia hingga Eropa.
Seperti negara Perancis, Inggris, Austria, Yunani, Jepang, Thailand,
Singapura, Amerika, Bolivia dan masih banyak lagi. Namun sebelum sampai ke
era kepopulerannya di masa sekarang.
Menurut Jivan Pani, wayang berkembang dari dua
SEJARAH & jenis
Kesenian ini berasal dari Odisha, India Timur,
ASAL USUL

yaitu Ravana Chhaya yang merupakan sebuah
teater boneka dan tarian Chhau.
 Dari sini berkembang hipotesis baru, bahwa
akulturasi kebudayaan India atau Tiongkok adalah
hal yang menciptakan kesenian wayang di
indonesia. Karena kedua negara ini memiliki tradisi
yang telah berjalan turun-temurun tentang
penggunaan bayangan boneka atau pertunjukan
teater secara keseluruhan.
SEJARAH & ASAL USUL
a) Wayang kulit di zaman kerajaan
 Bukti konkret pertama yang ditemukan membahas mengenai kesenian wayang
berbentuk sebuah catatan. Catatan ini mengacu pada sebuah prasasti yang bisa
dilacak berasal dari tahun 930. Prasasti tersebut menyebutkan tentang si Galigi
mawayang. Galigi yang dimaksud disini adalah seorang dalang dalam pertunjukan
wayang kulit. Sesuai dengan isi kitab  “Kakawin Arjunawiwaha” buatan Empu
Kanwa, pada tahun 1035. Dideskripsikan bahwa sosok si Galigi adalah seorang yang
cepat, dan hanya berjarak satu wayang dari Jagatkarana atau dalang terbesar hanyalah
berjarak satu layar dari kita.
 Dimulai dengan Wayang Purwa pertama kali dimiliki oleh Sri Jayabaya (Raja
Kediri tahun 939 M). Wayang Purwa kemudian dikembangkan oleh Raden Panji di
Jenggala ditahun 1223 M. Pada tahun 1283 M Raden Jaka Susuruh menciptakan
Wayang dari kertas . Wayang hasil ciptaan Raden Jaka ini yang dikenal dengan
“Wayang Beber“. Semakin lama Sangging Prabangkara pada tahun 1301 M
mengembangkan karakter wayang beber sesuai dengan adegannya.
b) Wayang kulit pada zaman kerajaan islam
 Tidak asing di telinga kita nama Sunan Kalijaga yang merupakan salah satu dari tokoh sembilan
wali. Beliau bernama asli Joko Said yang lahir pada 1450 M. Wayang kulit yang ada pada saat
ini adalah karya inovasi dari Sunan Kalijaga. Wayang Beber Kuno yang menggambarkan
wujud manusia secara detail dibuat menjadi lebih samar. Karakter seperti Bagong, Petruk, dan
Gareng adalah lakon ciptaan Sunan Kalijaga. Lakon-lakon tersebut dibuat sedemikian rupa
agar dapat membawa nafas islam pada pertunjukan wayang kulit yang saat itu masih di
dominasi kebudayaan Hindu Budha.
FILOSOFI DARI
TOKOH
WAYANG
KULIT
1. Dalang, berasal dari kata “Dalla” yang berarti menunjukkan. Sunan Kalijaga memilih kata
tersebut dengan keinginan nantinya Dalang dapat menunjukkan kebenaran kepada para
penonton wayang.
2. Tokoh Semar, berasal dari kata “Simaar” yang berarti paku. Sunan Kalijaga memilih kata
tersebut dengan maksud tokoh Semar ini akan menginspirasi orang agar memiliki karakter
iman yang kuat dan kokoh seperti paku.
3. Tokoh Petruk, berasal dari kata “Fat-ruuk” yang berarti tinggalkan. Sunan Kalijaga memilih kata
tersebut dengan maksud tokoh Petruk ini memberitahu kita bahwa seseorang harus
meninggalkan apa yang disembah selain Allah semata.
4. Tokoh Gareng, berasal dari kata “Qariin” yang berarti teman. Sunan Kalijaga memilih kata
tersebut dengan maksud, seseorang muslim harus pandai mencari teman untuk diajak
menuju jalan kebaikan.
5. Tokoh Bagong, yang berasal dari kata “Baghaa” yang berarti berontak. Sunan Kalijaga memilih
kata tersebut dengan maksud, seseorang muslim harus memberontak ketika melihat
kedzaliman di hadapannya.
Dengan adanya globalisasi, wayang kulit dapat
KONDISI DI

dikenal hingga kancah Internasional.

ERA 


Tetapi di sisi lain, kebudayaan ini juga mulai punah
Banyak anak muda yang lebih menyukai
GLOBALISAS kebudaayan luar daripada kebudayaan sendiri

I
Kita sebagai anak muda memiliki peran untuk melestarikan
kebudayaan bangsa ini, salah satunya Wayang Kulit. Yang
bisa dilakukan adalah sebagai berikut.
a) Mempelajari Wayang Kulit, baik pentasnya maupun
hal-hal teknis lain( cara menggunakan wayang,
CARA kisahnya, dll) dari internet
Memanfaatkan teknologi untuk membuat Wayang Kulit
MELESTARIKA
b)
tertarik di mata masyarakat. (misal: membuat game
dengan tema dunia perwayangan, fashion dengan tema
N wayang kulit,dll)
c) Menyebarkan berita/informasi dengan sosmed
mengenai dunia perwayangan (khususnya wayang
kulit)
SEKIAN & TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai