0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan12 halaman
Rematik (osteoartritis) pada lansia adalah penyakit degeneratif sendi yang menyebabkan kerusakan jaringan tulang sendi dan sering terjadi pada lansia. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian gejala nyeri dan kekakuan sendi, memberikan istirahat dan kompres, serta mempertahankan mobilitas dan kemampuan pasien dalam perawatan diri. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui respon pasien terhadap intervensi dan apak
Rematik (osteoartritis) pada lansia adalah penyakit degeneratif sendi yang menyebabkan kerusakan jaringan tulang sendi dan sering terjadi pada lansia. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian gejala nyeri dan kekakuan sendi, memberikan istirahat dan kompres, serta mempertahankan mobilitas dan kemampuan pasien dalam perawatan diri. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui respon pasien terhadap intervensi dan apak
Rematik (osteoartritis) pada lansia adalah penyakit degeneratif sendi yang menyebabkan kerusakan jaringan tulang sendi dan sering terjadi pada lansia. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian gejala nyeri dan kekakuan sendi, memberikan istirahat dan kompres, serta mempertahankan mobilitas dan kemampuan pasien dalam perawatan diri. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui respon pasien terhadap intervensi dan apak
JURUSAN: ASISTEN KEPERAWATAN GURU PEMBIMBING: NS. BERLIANTY NOVA, S.KEP A. KONSEP DASAR TEORITIS a. Pengertian Rheumatoid Arthritis adalah gangguan autoimun kronik yang menyebabkan proses inflamasi pada sendi. Rheumatoid dapat terjadi pada semua umur dari jejang anak-anak sampai lansia, Namun sering terjadi pada umur Lansia. Orteoartritis atau rematik adalah penyakit sendi degenaratif dimana terjadi kerusakan rawan tulang sendi yg berkembang lambat dan berhubungan dengan usia Lansia, terutama pada sendi-sendi tangan dan kaki yg menanggung beban. B. ANATOMI FISIOLOGI a. Reumatik Sendi (Artikuler), yaitu rematik yg menyerang sendi dikenal dengan nama reumatik sendi. 1. Artritis Reumatik, merupakan penyakit autoimun dengan proses peradangan menahan yg tersebar diseluruh tubuh. 2. Osteoatritis, adalah sekelompok penyakit yg tumpah tindih dengan penyebab yg belum diketahui. 3. Atritis Gout (Reumatik Gout), Rematik Gout merupakan jenis penyakit yg pengobatannya mudah dan efektif B. REUMATIK JARINGAN LUNAK
1. Fibrosis, merupakan peradangan di jaringan ikat terutama di batang tubuh dan
anggota gerak. 2. Tendonitis, adalah peradangan pada tedon yg menimbulkan nyeri lokal di tempat perletakannya. 3. Entesopati, adalah tempat dimana tendon dan ligamen melekat pada tulang. Entesis ini dapat mengalami peradangan yg sering disebut entesopati 4. Bursitis, adalah peradangan bursi yang terjadi ditempat perlekatan tendon ke tulang 5. Nyeri Pinggang, kelainan ini merupakan keluhan utama semua orang pernah mengalami nyeri terdapat ke daerah pinggang. C. Manifestasi Klinis Gejala utama dari osteoartritis adalah adanya nyeri pada sendi yg terkena, terutama waktu bergerak. Tanda-tanda peradangan pada sendi tidak menonjol dan timbul belakangan, mungkin dijumpai karena adanya sinovitis, terdiri dari nyeri tekan,gangguan gerak, rasa hangat yg merata dan warna kemerahan, antara lain 1. Nyeri Sendi 2. Kekauan sendi 3. Perubahan gaya berjalan 4. Kelemahan otot
5. (Gambar Nyeri Sendi Pada tangan)
( Gambar kelemahan Otot)
d. Etiologi 1. Usia lebih dari 40 tahun 2. Genetik 3. Cedera sendi 4. Kepadatan Tulang 5. Suku dan bangsa E. Penatalaksanaan 6. Istirahat sendi yang sakit, dihindari aktivitas yg berlebihan pada sendi yg sakit 7. Mandi dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri 8. Diet Rendah purin 9. Kompres dengan air es saat kaki bengkak, kompres air hangat saat kaki nyeri. Tes serologi, terdiri dari: F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Sedimentasi eritrosit meningkat
b. Darah, bisa terjadi anemia dan leukosit c. Rheumatoid faktor, terjadi 50-90% penderita 2. Pemeriksaan radiologi, terdiri dari: a. Periarticular esteoporosis b. Kelanjutan penyakit 3. Aspirasi Sendi, yaitu cairan sinoval menunjukan adanya proses radang aseptik, cairan dari sendi dikultur dan bisa diperiksa secara makroskropik G. KOMPLIKASI 1. Dapat menimbulkan perubahan pada jaringan lain seperti adanya proses granulasi dibawah kulit yg disebut subcutan nodule 2. Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot 3. Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli. ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS PADA PEYAKIT REMATIK
A. Pengkajian, yaitu biodata yg terdiri dari: Nama, umur, jenis kelamin,alamat,
pekerjaan, agama, suku, tanggal masuk, No RM dan lain-lain. Keluhan utama, yaitu: Adanya keluhan sendi dan kekauan pada tangan, atau pada tungkal. Riwayat penyakit sekarang, klien mengatakan sakit dirasakan pada bagian pinggang dan menjalar ke kaki dan timbul pada malam hari. Riwayat penyakit dahulu, klien mengatakan tidak ada mengenai penyakit lain seperti, Hipertensi, DM dan lain-lain. Riwayat kesehatan keluarga, Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit keturunan, seperti Hipertensi dan DM Pemeriksaan fisik a. Inspeksi dan palpasi persendian untuk masing sisi (bilateral), ukuran, lembut atau tidaknya kulit, dan pembengkakan b. Lakukan pengukuran possive range of mation pada sendi-sendi sinoval. c. Catat bila terjadi nyeri saat sendi digerakan Aktivitas/istirahat Gejala: Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stress pada sendi. Tanda: Malaise Integritas ego Gejala: Faktor-faktor stress akut/kronis Makanan/cairan Gejala: ketidakmampuan untuk mengkomsumsi makanan/cairan adekuat, dan kesulitan untuk mengunyah makanan Nyeri Gejala: Fase akut/kronis B. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri akut atau kronis berhubungan dengan agen pencedera;distensi jaringan akumulasi cairan, dan destruksi sendi 2. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas,skeletal nyeri, ketidaknyamanan, dan penurunan kekuatan otot 3. Kurang perawatan diri berhubungan dengan kerusakan muskuloskeletal, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, dan despresi C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera,distensi jaringan akmulasi
atau proses inflamasi dan destruksi sendi. a. Kaji nyeri, lokasi, Intesitas skala, dan catat tanda-tanda rasa sakit non verbal b. Bantu pasien untuk miring kiri dan kanan di tempat tidur. c. Anjurkan pasien untuk minum dan mandi pakai air hangat. 2. Kerusakan Mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas skeletal nyeri,ketidaknyamanan, dan intoleransi aktifitas. a. Evaluasi atau lanjutan pemantauan, tingkat inflamasi atau rasa sakit pada sendi b. Pertahankan istirahat tirah banting 3. Kurang perawatan diri berhubungan dengan kerusakan muskuloskeletal ,daya tahan, nyeri pada waktu bergerak dan despresi. a. Pertahankan Mobilitas, dan kontrabilitas terhadap nyeri b. Kolaborasi konsul dengan ahli di terapi okupasi c. Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri. E. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan dengan cara
melakukan identifikasi sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau tidak . Dalam melakukan evaluasi perawata seharusnya memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam memahami respon terhadap intervensi keperawatan, kemampuan menggambarkan kesimpulan tentang tujuan yg dicapai serta kemampuan dalam menghubungkan tindakan keperawatan.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis