Anda di halaman 1dari 48

PEMELIHARAAN ALAT

CT SCAN SAAT PANDEMI


COVID -19

EKA PUTRA SYARIF HIDAYAT

Webinar Nasional JURTRO 2020


INTRODUCTION

Dekontaminasi

Pemeliharaan Rutin

Pemeliharaan Berkala
11/17/2022 Pemeliharaan Alat CT Scan Masa Pandemi Covid 19
INTRODUCTION

Modalitas CT Scan Penunjang Diagnosis Covid 19

 Penelitian tentang Covid-19, bahwa Pemeriksaan CT Scan Thorax


sangat akurat mendiagnosis virus di Paru paru. (CNN,2020)
 Pada Gambaran CT Scan penderita Covid 19, terdapat bercak putih
di bagian pojok paru paru (Ground Glass Opacity)
 Pengembangan teknologi untuk mendiagnosis, menggunakan Artificial
Algorithm (AI) dengan menganalisis hasil CT Scan dalam hitungan
detik.
 Sistem AI akan menunjukkan dan memastikan pasien yang terkena
Pneumonia apakah berasal dari Covid 19 atau bukan.
3
BERITA TENTANG PERKEMBANGAN COVID -19

Hasil Penelitian menunjukkan Adanya Kontaminasi dari


Pasien Covid-19 di Tempat Tidur dan Kamar Mandi.
Virus Corona bisa mati/musnah dengan cara melakukan
Desinfektan (CNN Indonesia , 6 Maret 2020)

Hasil Penelitian bahwa Dekontaminasi dengan


DESINFEKTAN : Cara Paling Ampuh memusnahkan
Kontaminasi Virus (Virus Corona -19)

4
DEKONTAMINASI
DEKONTAMINASI : PEMBERSIHAN , DESINFEKSI,
DAN STERILISASI

5

6

▪ DESINFEKSI UDARA
RUANGAN

▪ Metode Kabut Kering (Dry Mist)


▪ Efektif walau kelembaban ruangan tinggi
▪ Atomisasi H2O2 dan ion silver Ag +
▪ Partikelnya lebih halus (5-10 μm) lebih
cepat penyebarannya
▪ Desinfektan terdistribusi dengan baik
7
dan mencakup ke celah yang sempit dan
Teknik
Fumigasi
Fumigasi, penyemprotan, dengan
penyemprotan kimia untuk
desinfeksi udara, Petugas harus
mematikan mesin terlebih dahulu,
kemudian mematikan daya mesin
setelah mesin benar-benar dingin.
Tutupi seluruh mesin dengan
lembaran plastik dan lepaskan
lembaran plastik setelah desinfeksi.

8
Teknik Sinar Lampu Ultraviolet
Lampu ultraviolet langsung :
diiradiasi dengan cara
digantung atau digerakkan.
Saat memasang, lampu UV
harus lebih besar dari atau
sama dengan 1,5w / m3
(lampu UV 30W dengan
intensitas lebih besar dari 70
μW / cm² pada jarak 1
meter), dan waktu iradiasi
harus lebih dari 30 menit.
9
Teknik Plasma

10
11
12
CT equipment cleaning
Wear personal protective Step 1
equipment *

Step 2 Scrub with a towel or paper towel


moistened with detergent.

Disinfect the area with a Step 3


certified cleaner.

After confirming that the area is


Step 4 clean and dry, place the cleaning
material in a red biohazard
Take off gloves and plastic bag.
place in red biohazard
plastic bag Step 5

Step 6 Do not clean the connectors on attached


equipment such as ECG, breathing gate.
To clean these connectors, please contact
Vendor service
Touch point
* Rekomendasi Penggunaan APD untuk Penanganan
COVID-19 di Indonesia
14
DESINFEKSI
 Peralatan yang digunakan dalam lingkungan klinis harus
tetap bersih dan bebas dari darah dan agen infeksi lain.
 Bersihkan sisa cairan pasien dan tumpahan cairan
intravena untuk menghindari potensi bahaya kesehatan
dan kerusakan peralatan.
 Gunakan pembersih dan desinfektan bersertifikat untuk
membersihkan peralatan.
 Ikuti prosedur pembersihan untuk membersihkan cairan
dan zat yang ditemukan di area yang mudah dijangkau .
(Prosedur Pemeriksaan CT masa Covid 19)
17
18
19
20
PEMELIHARAAN ALAT
CT SCAN
▪Pemeriksaan rutin dan pemeliharaan berkala diperlukan
untuk memastikan pengoperasian yang aman dan kinerja
yang memuaskan dari sistem CT Scan.

▪Bukti (Dokumen) kegiatan pemeliharaan ini telah


dilakukan dan diperlukan di beberapa negara.

21
PEMELIHARAAN RUTIN ALAT CT
SCAN
 Uji kualitas harian, bulanan dan pemeriksaan fungsi serta
pemeriksaan yang diwajibkan sesuai peraturan/ketentuan .
 Peraturannya adalah pemilik sistem menugaskan tugas
pemeriksaan ini kepada petugas pengoperasian rumah
sakit

22
PEMELIHARAAN BERKALA ALAT
CT SCAN
Meliputi :
 Pemeriksaan keselamatan, pemeliharaan untuk pencegahan,
Uji kualitas dan kinerja, serta penggantian komponen
dikarenakan aus/rusak.

23
Rencana Pemeliharaan Berkala

Berisi daftar kegiatan yang harus dilakukan oleh


petugas servis berkualifikasi dan resmi sehubungan
dengan pemeliharaan berkala. Dokumen: Tabel .
Kegiatan pemeliharaan dibagi ke dalam beberapa
kategori berikut:
1. Pemeriksaan keselamatan
2. Pemeliharaan untuk pencegahan
3. Uji kualitas dan kinerja
4. Penggantian untuk pencegahan bagi komponen
terkait keselamatan
24
1. Pemeriksaan Keselamatan

25
Pemeriksaan Keselamatan …

26
2. Pemeliharaan untuk Pencegahan
Tindakan yang dilakukan bertujuan :

• Mengantisipasi /mengurangi tingkat kesalahan yang tidak


diduga seminimal mungkin dan menentukan agar alat
bekerja sesuai standar mutu (kualitas) dalam jangka
panjang.

• Efek berbagai kondisi pengoperasian (beban tinggi atau


parsial, suhu, ukuran partikel debu, kelembaban, gas, uap)
dilakukan pengujian dan bila perlu dilakukan atau tindakan
perbaikan komponen dalam rangka pemeliharaan untuk
pencegahan
27
28
29
Pemeliharaan untuk Pencegahan…..

30
3. Uji Kualitas dan Kinerja

Uji kualitas dan kinerja membantu untuk memeriksa apakah sistem memenuhi
karakteristik kinerja sesuai jaminan.

Uji kualitas citra digunakan untuk menentukan penyimpangan dan parameter


referensi (misalnya kisaran kontras, kontras minimum).

Tindakan untuk pencegahan atau perbaikan ukuran dilakukan apabila


ditemukan penyimpangan.
Uji kualitas dan kinerja harus dilakukan setiap 6 bulan:

31
32
PEMELIHARAAN RUTIN HARIAN

33
34
35
PEMELIHARAAN RUTIN
WARM UP
Meningkatkan Suhu yang diperlukan untuk mengoperasikan Pesawat
CT Scan.
Suhu yang memadai untuk bekerja pesawat CT Scan 7000K
KALIBRASI
Kesiapan bekerjanya Detektor Raw agar tidak ada Defect

STOP BUTTON
Tes fungsi :
1. Stop Scan,
2. Stop Button Komponen ,
3. Emergency Stop
36
Emergency Stop Button

1. Stop Scan : Stop X-ray


2. Stop Button warna merah : X-ray , Gantry, Meja behenti
(off), lakukan Reset Button = 3-5 menit)
3. Emergency Stop Button : Putus Arus, Semua mati

▪ Dilakukan pengecekan (Chek Up) setiap Minggu

37
PENGAMANAN PESAWAT CT
SCAN
▪ Gantry Sleep Mode :
▪ Pesawat istirahat (stand bye) saat tidak bekerja
▪ Akan terjadi Penurunan suhu, secara bertahap 100 0K
batas minimal 300 0K maka harus dilakukan Warm Up
kembali sebelum dilakukan Pemeriksaan ( 3jam - 4 jam)
▪ Pengaruh Suhu Ruangan sangat dingin menurunkan Suhu
Tabung pesawat (cooling down) sangat cepat turun dari
7000K  3000K ( dalam 1 jam)

38
Sleep Mode Gantry ….
▪ Saat Stand Bye  Cooling Down maka arus ke slip ring akan
terputus. Pada Pesawat CT Scan memiliki perangkat
“BUFER”, sensor switch arus akan on ketika suhu 6000K
tube berputar dan suhu meningkat 100K ( ketika turun 5000K
meningkat menjadi 5100K) lalu switch off hingga suhu turun
mencapai 3000K, harus WARM UP
▪ Suhu standar ruangan CT Scan 18-22 0C stand bye 3-4 jam)
ketika lebih 4 jam maka sistem akan minta Warm Up ulang
(blinking=kedip-kedip)

39
Bulanan : Kinerja Detektor
HOMOGENITY:
Test Sebaran dengan cara menentukan Homogenity  Homogenity Center :

Mengetahui output KV : dengan melakukan Scan pada Phantom :


1. Head Mode dan
2. Body Mode (110 KV)
Out Put Sebaran (Divergen) toleransi <= 5%

NOISE LEVEL :
Tingkat Noise :
Sinar x ditangkap oleh Detektor diubah menjadi signal listrik ADC – Data
Digital - Computer  DAC  Analog : Monitor (Golden standar 4 HU)
dengan Toleransi 4,27 – 5,71
Scan Center Phantom :

40
41
UMUR TABUNG (Life Time)
▪ Umur tabung X-ray CT Scan ada batas marginal = 350.000
scan.second
▪ Jika pemeliharaan dan perawatan dilakukan dengan baik dan
kontinyu maka akan membuat awet tabung sinar-X

▪ Observasi di RS di DKI Jakarta


▪ Mencapai 1.028.000 scan.second
▪ RS di Kalimantan sampai 980.000
scan.second
▪ Pasiennya banyak dan rutin
▪ Contoh :
▪ CT Scan Kepala NC = 23 scan.second
▪ CT Scan Abdomen = 16-18 scan.second
42
43
44
45
46
47
TERIMA KASIH

48

Anda mungkin juga menyukai