Anda di halaman 1dari 12

https://slidesgo.

com/

BELUM OPTIMALNYA PEMBANGUNAN


INFRASTURTUR DI KECAMATAN PANA’
KABUPATEN MAMASA

KELOMPOK 6 :

PRINEL SAPUTRA
GABRIEL SUMULE
MUH. RIAN HIDAYAT
LATAR BELAKANG

Pembangunan merupakan hal yang tidak asing lagi bagi suatu Negara. Tujuan
pembangunan sendiri adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan
begitu, pembangunan dilaksanakan secara terus-menerus sebagai suatu proses agar
mampu tercapai keadaan masyarakat yang semakin baik. Pembangunan pedesaan
merupakan bagian yang penting dari pembangunan Nasional. Selama ini banyak program
pembangunan yang dilakukan di Desa dirancang oleh Pemerintah.

Dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan, Negara Indonesia terdiri atas daerah


Provinsi yang terdiri dari beberapa Kabupaten/ Kota, sedangkan daerah Kabupaten/ Kota
terbagi atas Desa dan Kelurahan yang merupakan satuan pemerintahan terendah. Desa
merupakan kesatuan geografis terdepan dimana hampir sebagian besar penduduk
bermukim. Desa yang merupakan kesatuan masyarakat hukum juga memiliki kewenangan
sekalipun kewenangannya tidak seluas kewenangan milik pemerintah daerah (Nurcholis,
2011).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 pada masa pemerintahan Orde
Baru, sistem sentralisasi masih terlihat kuat dalam kebijakan yang dibuat terkait dengan
Desa. Dengan sistem sentralistik ini perencanaan pembangunan berada di tangan
pemerintah pusat. Proses dalam perencanaan pembangunan dan kebijakan ini dilakukan
dari atas ke bawah atau top-down planning and development (Adisasmita, 2011).

Dalam hal pembangunan, di kecamatan Pana’ masih banyak pembangunan


infrastruktur yang belum memadai, seperti jalan, jaringan komunikasi, kesehatan, dan
pendidikan.
KAJIAN TEORI

A. Infrastruktur
Secara umum, arti infrastruktur seringkali dikaitkan struktur fasilitas dasar untuk
kepentingan umum. Beberapa contoh infrastruktur dalam bentuk fisik antara lain jalan, jalan
tol, stadion, jembatan, konstruksi bangunan, jaringan listrik, bendungan, dan sebagainya.
Selain itu, arti infsratruktur tak hanya soal fisik. Infrastruktur bisa berupa fasilitas non-fisik
seperti pelayanan publik.
Adapun pendapat lain yang mengungkapkan bahwa infrastruktur merupakan segala
jenis fasilitas yang diperlukan oleh masyarakat umum guna mendukung berbagai aktivitas
masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan arti lain, infrastruktur merupakan
semua fasilitas, entah itu fisik ataupun non fisik yang dibangun oleh pihak pemerintah atau
perorangan guna memenuhi keperluan dasar masyarakat dalam lingkup ekonomi dan
sosial.
B. Jenis-jenis Infrastruktur

1. Infrastruktur Keras
Jenis infrastruktur keras merupakan infrastruktur yang bisa kita lihat dari segi
fisiknya yang berupa bentuk secara nyata. Bisanya jenis infrastruktur ini mencakup jalan
raya, pelabuhan bandara, saluran irigasi, dan jenis fasilitas umum lain.

2. Infrastruktur Keras Non Fisik


Jika menurut pada jenis infrastruktur keras non fisik, hal itu mencakup berbagai
upaya yang dilakukan untuk mendukung sarana dan prasarana secara umum yang
berguna untuk mendukung berbagai kegiatan sosial serta ekonomi masyarakat umum.
Misalnya saja terkait pengadaan air bersih, jaringan telekomunikasi, dan penyediaan
pasokan listrik, serta upaya yang berhubungan dengan pengadaan sumber pasokan
energi.
3. Infrastruktur Lunak
Jenis infrastruktur lunak merupakan semua hal yang berperan sebagai penunjang
kelancaran berbagai kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat luas. Dimana hal itu tidak
terlihat bentuk fisik dan wujudnya secara kasat mata. Umumnya, hal tersebut bergerak di
dalam suatu aturan, sistem, dan juga norma yang disediakan oleh pihak pemerintah
maupun pihak lain. Contohnya saja, penerapan etika kerja yang baik dan benar, layanan
publik, peraturan yang dibuat oleh pemerintah mencakup undang-undang yang berisi
mengenai aturan hukum perdagangan dan lainnya.
PROFIL PERDESAAN

Kecamatan pana’ adalah salah satu kecamatan di kabupaten mamasa yang berbatasan
langsung dengan kecamatan nosu dan kecamatan tabang, dengan luas 181,27 km² dan
tinggi 1.071 meter diatas permukaan laut, yang berjarak sekitar empat jam dari jalan poros
polewali-mamasa.
Kecamatan Pana’ terdiri dari 1 kelurahan dan 12 desa dengan luas total 181,27 km²
atau 6,03 persen dari luas Kabupaten Mamasa (3.005,88 km²). Dari 13 desa/kelurahan
tersebut terdiri dari 0 daerah datar, 13 daerah miring serta 13 daerah bergelombang.

 Potensi dan Persoalaan pembangunan dikecamatan Pana’


Potensi di kecamatan pana’ yang paling menonjol salah satunya adalah dari hasil
perkebunan seperti kopi dan alpukat, serta dari hasil peternakan yaitu kerbau dan babi.
Namun untuk memasarkan hasil perkebunan dan peternakan tersebut ada beberapa
kendala/persoalan yang harus dihadapi seperti akses menuju pasar yang sulit karna kondisi
jalan yang buruk, serta kondisi pasar yang kurang memadai.
PEMBAHASAN

Masalah pembangunan yang paling menonjol di kecamatan pana’ adalah ketersediaan


infrastrukturnya seperti akses jalan, komunikasi, kesehatan, dan pendidikan.

1. Akses jalan
Jalan sebagai bagian sistem transportasi mempunyai peranan penting terutama dalam
mendukung bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan dan dikembangkan melalui
pendekatan pengembangan wilayah agar tercapai keseimbangan dan pemerataan
pembangunan antar daerah serta membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan
sasaran pembangunan nasional.
Akses jalan di Kecamatan pana’ terbilang buruk karna banyaknya jalan yang tertimbun
longsor, berlumpur, berbatu, dan berlubang. Banyak masyarakat yang mengeluhkan akses
jalan di pana’ karna sangat mempersulit masyarakat dalam beraktivitas khususnya di bidang
perekonomian, pendidikan, serta kesehatan.
2. Jaringan komunikasi
Jaringan komunikasi di kecamatan pana’ terbilang belum optimal khususnya untuk
jaringan telepon dan internet dikarnakan wilayah yang bergunung-gunung sehingga banyak
tempat yang tidak terjangkau oleh jaringan, sehingga menyulitkan bagi masyarakat setempat
untuk memperoleh informasi.

3. Fasilitas kesehatan
fasilitas kesehatan di kecamatan pana’ kurang dalam hal ketenaga kerjaan serta
peralatan medis, ini disebabkan oleh akses jalan yang buruk sehingga menghambat
penyaluran fasilitas kesehatan. Masyarakat-pun lebih banyak memilih metode pengobatan
tradisional dikarnakan jarak fasilitas kesehatan yang jauh serta akses jalan yang buruk.

4. Fasilitas pendidikan
fasilitas pendidikan dikecamatan Pana’ juga belum optimal dikarnakan sulitnya
penyaluran fasilitas yang dibutuhkan untuk pendidikan, lagi-lagi hal ini dikarnakan oleh
akses jalan yang buruk sehingga menjadi penghambat penyaluran fasilitas pendidikan
sehingga pelajar menjadi sulit untuk mendapatkan informasi dari luar.
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas kami menyimpulkan bahwa kendala atau


penghambat utama dari masalah pembangunan di kecamatan pana’
adalah dalam bidang infrastruktur khususnya akses jalan, karna
menyulitkan masyarakat dalam mengakses jaringan, kesehatan , dan
pendidikan.

Sehingga peranan pemerintah sangat dibutuhkan dalam


penyelenggaraan program pembangunan di bidang infrastruktur untuk
memudahkan masyarakat dalam mengembangkan potensi yang ada
dikecamatan pana’.
DAFTAR PUSTAKA

Muh.Idris.(2021).arti infrastructure diakses dari https://money. Kompas .com/read/2021/03/21/094946626/


arti-infrastruktur-pengertian-jenisfungsi -dan-contohnya

Nurcholis.(2011). rural+development&sxsrf=ALiCzsZRuTzwvZNpg3ld4BI_puVmHkywcQ% 3A16554002676


09& ei=S2erYqHYJMP34-EP1IKq
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai