Paket Pekerjaan:
Pekerjaan Ramp Timur dan Ramp Barat
Kontraktor Utama:
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk.,
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk., dan
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Lokasi Proyek :
Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara
RAMP TIMU
R
R AT
P BA
RAM
Ramp ini digunakan untuk fasilitas keluar masuk para penonton (orang/pejalan
kaki) dari dan ke dalam stadion. Terbagi atas Ramp Timur dan Ramp Barat.
RAMP TIMUR
RAMP TIMU
R
Detail struktur,
Luasan area = 120 x 30,3 m
Pancang = 188 buah
Pilecap = 47 buah @ 3x3 m
Kolom = 36 buah @1x1 m dan 10 buah @0,75 m
Slab = Kombinasi Hollow Core Slab & In Situ
Ketinggian = 1,5 s/d 8 m
Proposal teknis ini merupakan hak cipta WG-JAKON-PP KSO S-4
Dilarang mengcopy dan menggandakan isi dari proposal teknis ini tanpa seijin WG-JAKON-PP KSO
A. INFORMASI UMUM PROYEK
RAMP BARAT
AR AT
PB
RAM
N
BATA
JEM Detail struktur,
Luasan area = 120x30,3 m + 54x30,3 m
Pancang = 400 buah
Pilecap = 40 buah @ 3x3 m + 2 buah @ 35,4x10,2 m
Kolom = 45 buah @1x1 m dan 10 buah @2x2 m
Slab = Kombinasi Hollow Core Slab & In Situ
Ketinggian = 1,5 s/d 9,5 m
RAMP TIMUR
RAMP BARAT
RAMP TIMUR
Sumber : Tata cara perencanaan geometric jalan antar kota, Bina Marga.
RAMP BARAT
RAMP BARAT
Pilecap ramp barat masih berada
pada batas aman, tidak keluar dari
lingkungan stadion dan taman
BMW.
RAMP BARAT
RAMP BARAT
CLEARING DAN
START PERBAIKAN AREA
STOKYARD
1 2 3 4
PEKERJAAN
STREESING ERECTION GIRDER
GIRDER
5 6 7 8
FINISH
FINISHING LUBANG
TENDON DAN
SAMBUNGAN GIRDER
Rencana Erection Girder di
Ramp Barat
Pada tanggal 04 Februari 2021
DENAH GIRDER
MATERIAL GIRDER
C
RM
ES
PIPA AIR
AKS
UR
1
JAL
2
PIPA GAS 3
4
IRDER
5
YARD G
OK
AREA ST
Proposal teknis ini merupakan hak cipta WG-JAKON-PP KSO S-15
Dilarang mengcopy dan menggandakan isi dari proposal teknis ini tanpa seijin WG-JAKON-PP KSO
D. PEKERJAAN ERECTION
1m 2,8 m
CRAWLER CRANE
300 TON
CRAWLER CRANE
300 TON
TRUCK B
OGGIE
CRAWLER CRANE
250 TON
Girder P 53,8 m Tinggi 2,3 m : 17 bh
Berat Girder : 125.62 ton
Tebal Plat Lantai : 25 cm
CRAWLER
CRANE 300 TON
CRAWLER
CRANE 300 TON
NOTE :
• Pada saat pekerjaan erection dilakukan penutupan semua
jalur jalan untuk mobilisasi truck boggie. Pekerjaan
dilakukan saat malam hari (pukul 22.00 – 04.00 WIB) Proposal teknis ini merupakan hak cipta WG-JAKON-PP KSO S-20
Dilarang mengcopy dan menggandakan isi dari proposal teknis ini tanpa seijin WG-JAKON-PP KSO
D. PEKERJAAN ERECTION
3 1
4 2
2 32 1
1 1
3 43 2
PEMBEBANAN
1. Berat sendiri struktur, untuk beban mati struktur beton bertulang Gaya rem harus diambil yang terbesar dari :
γrc = 25 kN/m3
• 25% dari berat gandar truk desain atau,
Beban Lalu Lintas dalam hal ini adalah beban pejalan kaki dan
• 5% dari berat truk rencana ditambah beban lajur terbagi rata BTR
beban mobil pemadam kebakaran.
PEMBEBANAN
Berikut adalah peta zona gempa Indonesia sesuai SNI 2833-2016
PGA = 0.275
SS = 0.545
S1 =0.226
Proposal teknis ini merupakan hak cipta WG-JAKON-PP KSO S-27
Dilarang mengcopy dan menggandakan isi dari proposal teknis ini tanpa seijin WG-JAKON-PP KSO
G. PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN
DATA TANAH
DATA TANAH
Kedalaman Ketebalan (d) Ń = d/
NSPT ΣŃ Ń=
m m NSPT
0 0 0 0
2 2 3 0.67
4 2 6 0.33
6 2 3 0.67
8 2 1 2.00
10 2 1 2.00
12 2 13 0.15
14 2 11 0.18
16 2 22 0.09
18 2 28 0.07
20 2 29 0.07
6.46 4.65
22 2 34 0.06
24 2 46 0.04
26 2 48 0.04
28 2 50 0.04
30 2 50 0.04
Total 30
Total 30
ANALISIS STRUKTUR
Jalur DAMKAR
ANALISIS GIRDER
Beban RC Plate
ANALISIS GIRDER
Beban temperatur diinputkan kedalam system dengan memasukan
temperatur initial sebesar 15°C dan temperatur final adalah 40°C
Beban Diafragma
ANALISIS GIRDER
LENDUTAN akibat Dead load tanpa beban hidup LENDUTAN akibat beban hidup
Lendutan yang terjadi adalah -0.55 mm. Jadi lendutan yang terjadi
mengarah kebawah dengan nilai 0.55 mm Lendutan yang terjadi adalah 28.85 mm atau lebih kecil dari lendutan ijin
ANALISIS GIRDER
Tegangan Serat Atas Girder akibat Kombinasi Layan Tegangan Serat Bawah Girder akibat Kombinasi Layan
Besarnya batasan tegangan ijin tarik dan tekan untuk girder fc 41.5 MPa pada kondisi layan adalah :
Batas tegangan tarik : = 3.22 MPa > tidak terjadi tarik (OK)
ANALISIS GIRDER
Beban RC Plate
ANALISIS GIRDER
Beban temperatur diinputkan kedalam system dengan memasukan
temperatur initial sebesar 15°C dan temperatur final adalah 40°C
Beban Diafragma
ANALISIS GIRDER
LENDUTAN akibat Dead load tanpa beban hidup LENDUTAN akibat beban hidup
Lendutan yang terjadi adalah 9.97 mm. Jadi lendutan yang terjadi
mengarah ke atas.
Lendutan yang terjadi adalah 55.96 mm atau lebih kecil dari lendutan ijin
(L/800) yaitu 67.25 mm
ANALISIS GIRDER
Tegangan Serat Atas Girder akibat Kombinasi Layan Tegangan Serat Bawah Girder akibat Kombinasi Layan
Besarnya batasan tegangan ijin tarik dan tekan untuk girder fc 41.5 MPa pada kondisi layan adalah :
Pondasi
dimodelkan
sebagai line
element dengan
kekakuan spring
Beban DL
Beban LL
amax a
"OK"
"NOT OK"
sedangkan untuk
As
TARIK+LENTUR 0.80 a 11133.40 mm2 Mn As f y d 8023 kNm
fy d 2
DATA PENAMPANG 2
Dimensi rencana
b= 2000 mm COMMENT Mu Mn "OK"
h= 2000 mm Aspe rlu max As Asmin 13405.00 mm2 OK
Mu Mn "NOT OK"
1 b s
Dimensi rencana spas i ma x yang di i zi nka n untuk ni la i Vs di ata s a da l ah ---------------
Avmin 954.5 mm
3 fy
b = 2000 mm
1 b s Vs s
h = 2000 mm A vmin 250.00 mm2 Av 1133.86 mm2
3 fy fy d
Tulangan rencana
Vs s
du = 32 mm Av
fy d
ndu = 9 bh Avperlu TULANGAN GESER PERLU
ds = n 3 leg
25 mm 2
ds 0.25 3D25-150
spasi = 150 mm
Selimut beton
p = 50 mm
db = 91 mm s b
d = 1909 mm h d Leg
DATA BEBAN As
= wbd
Ao h = da era h yan g dia rsi r
Mu 6690 kNm
Vu = 6852 kN
Berdasarkan perhitungan,
tulangan lentur utama untuk pilar
menggunakan (12+10) D32 (Bundle).
Gaya dalam momen dan gaya geser pier Tulangan Confinement longitudinal
dan transversal menggunakan
tulangan 6D16-100 (tumpuan) & 2D16-200 (lapangan)
db = 107 mm d = 1868 mm d
h Leg
Beban DL
Beban LL
TARIK+LENTUR
SENGKANG 0.60
0.80
As
Mu
fy d
a
12469.08 mm2 Mn
As f y d
a
2
8048 kNm sedangkan untuk
DATA PENAMPANG 2
Dimensi rencana
b= 2000 mm COMMENT Mu Mn "OK"
Tulangan rencana
h= 2000 mm Asperlu
max As Asmin 13426.00 mm2 OK
Mu Mn "NOT OK" tulangan geser menggunakan
tulangan D25-150 dan 3D16
du = 32 mm
ds = 16 mm Aspe rlu
b= 2 bh n
2
du 0.25 16.69 bh
Selimut beton
p= 50 mm
db = 82 mm
d= 1918 mm
JUMLAH TULANGAN PERLU 2 x 9D32
DATA BEBAN
Mu = 7487 kNm SPASI 240
1 b s
Dimensi rencana s pas i max ya ng di izi nkan untuk nil ai Vs di atas ada lah ---------------
Avmin 954.5 mm
3 fy
b = 2000 mm
1 b s Vs s
h = 2000 mm Avmin 250.00 mm2 Av 1130.56 mm2
3 fy fy d
Tulangan rencana
Vs s
du = 32 mm Av
fy d
ndu = 9 bh Avperlu TULANGAN GESER PERLU
ds = 25 mm n 3 leg
2
ds 0.25 3D25-150
spasi = 150 mm
Selimut beton
p = 50 mm
db = 91 mm s b
d = 1909 mm h d Leg
DATA BEBAN As
Aoh = daerah yang diarsir
Berdasarkan perhitungan,
tulangan lentur utama untuk pilar
menggunakan (12+10) D32 (Bundle).
b1 = 0.812
DATA TULANGAN
d = 1868 mm h d Leg
DATA BEBAN
Aoh = daerah yang diarsir
Mu = 3550 kNm
Vu = 3670 kN
KRITERIA DESAIN Secara umum, kapasitas aksial ultimit dari pondasi dalam
merupakan penjumlahan dari daya dukung ujung tiang dan
Berikut ini ringkasan kriteria desain Geoteknik (pondasi) berdasarkan SNI
8460:2017 Persyaratan Perancangan Geoteknik tahanan gesek di sekeliling tiang.
dengan:
KRITERIA DESAIN
Tahanan gesek ultimit (Q s) pada tiang dapat dihitung seb
Qs f s . p.L
dengan:
Qs = tahanan gesek ultimit
fs = unit tahanan gesek
p = keliling penampang tiang
L = panjang tiang
Unit tahanan gesek berdasarkan data Nspt berdasarkan graf
KRITERIA DESAIN
Untuk unit tahanan ujung tanah kohesif (clay), dihitung dengan rumusan
faktor pengali c sebagai berikut:
dengan:
Dengan :
= faktor adhesi
Proposal teknis ini merupakan hak cipta WG-JAKON-PP KSO S-53
Dilarang mengcopy dan menggandakan isi dari proposal teknis ini tanpa seijin WG-JAKON-PP KSO
H. PERHITUNGAN PONDASI JEMBATAN
26 sand 48
27 sand 50
28 sand 50 Berikut merupakan kapasitas daya dukung satu tiang
29 sand 50 pada tanah keras
30 sand 50 Kapasitas Aksial non gempa = 1042.29 kN
Kapasitas Cabut non gempa = 433.06 kN
Kapasitas Aksial gempa = 1861.93 kN
Kapasitas Cabut gempa = 866.13 kN
fS
Frictional Resistance Ultimate Compressive Resistance Allowable Compressive Resistance Ultimate Pullout Resistance Allowable Pullout Resistance
5 clay 1 4 clay 1 6 0.55 54.00 15.27 27.14 7.14 77.35 131.32 92.62 158.46 37.05 63.38 81.29 140.18 32.52 56.07
5 clay 1 6 0.55 54.00 15.27 27.14 7.14 90.80 154.15 106.07 181.29 42.43 72.52 97.49 168.22 39.00 67.29
6 clay 1 6 clay 1 6 0.55 54.00 15.27 27.14 7.14 104.25 176.99 119.52 204.13 47.81 81.65 113.69 196.27 45.48 78.51
7 clay 1 7 clay 1 6 0.55 54.00 15.27 27.14 7.14 117.70 199.82 132.97 226.96 53.19 90.79 129.89 224.32 51.96 89.73
8 clay 1 8 clay 1 6 0.55 54.00 15.27 27.14 7.14 131.16 222.66 146.42 249.80 58.57 99.92 146.10 252.37 58.44 100.95
9 clay 1 6 0.55 54.00 15.27 27.14 7.14 144.61 245.49 159.87 272.63 63.95 109.05 162.30 280.42 64.92 112.17
9 clay 1
10 clay 1 6 0.55 54.00 15.27 27.14 7.14 158.06 268.33 173.33 295.47 69.33 118.19 178.50 308.47 71.40 123.39
10 clay 1 11 clay 1 6 0.55 54.00 15.27 27.14 7.14 171.51 291.16 186.78 318.30 74.71 127.32 194.70 336.51 77.88 134.61
11 clay 1 12 clay 1 6 0.55 54.00 15.27 27.14 7.14 184.96 314.00 200.23 341.14 80.09 136.46 210.90 364.56 84.36 145.82
13 silt 11 66 0.55 1288.52 364.32 647.68 32.79 246.76 418.92 611.08 1066.60 244.43 426.64 260.95 450.07 104.38 180.03
12 clay 1 14 silt 11 66 0.55 1387.64 392.35 697.50 35.31 313.32 531.91 705.67 1229.42 282.27 491.77 314.33 541.23 125.73 216.49
13 silt 11 15 silt 15 90 0.55 2150.35 608.00 1080.88 38.65 386.17 655.58 994.17 1736.46 397.67 694.59 372.11 639.86 148.84 255.94
16 silt 15 90 0.55 2293.71 648.53 1152.94 41.22 463.87 787.49 1112.40 1940.44 444.96 776.17 433.28 744.26 173.31 297.71
14 silt 11
17 silt 24 144 0.55 4500.00 1272.35 2261.95 44.83 548.37 930.93 1820.71 3192.88 728.28 1277.15 499.21 856.74 199.69 342.69
15 silt 15 18 silt 24 144 0.55 4500.00 1272.35 2261.95 47.46 637.83 1082.81 1910.17 3344.76 764.07 1337.90 568.63 975.12 227.45 390.05
16 silt 15 19 silt 50 300 0.55 4500.00 1272.35 2261.95 49.54 731.22 1241.36 2003.56 3503.30 801.43 1401.32 640.78 1098.16 256.31 439.26
20 silt 50 300 0.55 4500.00 1272.35 2261.95 52.15 829.52 1408.24 2101.87 3670.19 840.75 1468.08 716.38 1227.04 286.55 490.82
17 silt 24
21 sand 50 - - 4500.00 1272.35 2261.95 54.76 932.74 1583.48 2205.09 3845.42 882.04 1538.17 795.42 1361.77 318.17 544.71
18 silt 24 22 sand 50 - - 4500.00 1272.35 2261.95 57.37 1040.88 1767.05 2313.22 4029.00 925.29 1611.60 877.90 1502.34 351.16 600.94
19 silt 50 23 sand 50 - - 4500.00 1272.35 2261.95 59.98 1153.93 1958.97 2426.27 4220.92 970.51 1688.37 963.82 1648.75 385.53 659.50
24 sand 50 - - 4500.00 1272.35 2261.95 62.58 1271.90 2159.24 2544.24 4421.18 1017.70 1768.47 1053.19 1800.99 421.27 720.40
20 silt 50
25 sand 40 - - 4500.00 1272.35 2261.95 66.01 1396.32 2370.47 2668.67 4632.42 1067.47 1852.97 1147.07 1960.92 458.83 784.37
21 sand 50 26 sand 40 - - 4500.00 1272.35 2261.95 68.65 1525.72 2590.15 2798.07 4852.10 1119.23 1940.84 1244.44 2126.76 497.78 850.70
22 sand 50 27 sand 50 - - 4500.00 1272.35 2261.95 70.41 1658.44 2815.45 2930.78 5077.39 1172.31 2030.96 1344.12 2296.53 537.65 918.61
28 sand 50 - - 4500.00 1272.35 2261.95 73.01 1796.06 3049.09 3068.41 5311.04 1227.36 2124.41 1447.25 2472.15 578.90 988.86
23 sand 50 29 sand 50 - - 4500.00 1272.35 2261.95 75.62 1938.60 3291.08 3210.95 5553.02 1284.38 2221.21 1553.81 2653.60 621.52 1061.44
24 sand 50 30 sand 50 - - 4500.00 1272.35 2261.95 78.23 2086.06 3541.41 3358.41 5803.35 1343.36 2321.34 1663.82 2840.90 665.53 1136.36
25 sand 40
26 sand 40
27 sand 50
28 sand 50 Berikut merupakan kapasitas daya dukung satu tiang
29 sand 50 pada tanah keras
30 sand 50 Kapasitas Aksial non gempa = 925.29 kN
Kapasitas Cabut non gempa = 351.16 kN
Kapasitas Aksial gempa = 1445.77 kN
Kapasitas Cabut gempa = 548.69 kN
Gaya aksial akibat gempa dan non gempa P8 Gaya aksial akibat gempa dan non gempa P9
Gaya non gempa = 906.83 kN < 925.29 kN Gaya non gempa = 867.52 kN < 1042.29 kN
Gaya gempa = 1399.29 kN < 1445.77 kN Tekan Gaya gempa = 1088.58 kN < 1861.93 kN Tekan
Momen SLS non gempa = 17.54 kNm, <170 kNm Momen SLS non gempa = 16.92 kNm, < 170 kNm
Momen ULS gempa pondasi = 481.62 kNm >255 kNm (Perlu isian) Momen ULS gempa pondasi = 483.36 kNm > 255 kNm (Perlu isian)
Maka dari itu, dibuat persamaan penampang yg sama sekitar 255 kNm
kemudian isinya didesain dengan kebutuhan momen yang terjadi Kapasitas Momen tiang pancang A1 dengan isian