Anda di halaman 1dari 67

Sistem

Gerak

Ayyu Maghfirah
Tujuan Pembelajaran

 Menggolongkan bentuk-bentuk tulang penyusun rangka manusia dengan mengguna-


kan torso
 Menjelaskan fungsi rangka pada manusia
 Menjelaskan macam-macam tulang penyusun rangka tubuh
 Menghitung jumlah tulang penyusun bagian-bagian tubuh
 Membandingkan struktur tulang rawan dengan tulang keras
 Menjelaskan anatomi tulang dengan menggunakan gambar
 Mengemukakan proses pembentukan tulang (osifikasi)
 Mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tulang dengan fakta-fakta
dalam kehidupan
Tulang
Struktur keras dan kaku yang terdiri atas jaringan
ikat berupa gabungan sel, serat dan matriks ekstra-
seluler.

Rangka
Gabungan tulang yang membentuk sistem gerak.
Jenis-Jenis Rangka
Berdasarkan Letaknya

Eksoskeleton Endoskeleton

Rangka yang terletak di luar Rangka yang terdapat di


tubuh makhluk hidup dalam tubuh makhluk hidup
Contoh: Contoh:
Pada invertebrata seperti Pada seluruh makhluk hidup
belalang vertebrata
Fungsi Rangka
Melindungi Membentuk
Penyangga berat
organ-organ yang tubuh dan postur
badan
lunak tubuh

Tempat Mendukung Tempat Hematopoiesis


melekatnya otot terjadinya penyimpanan dan fungsi
rangka gerakan mineral dan energi imunologis
Susunan Aksial Apendikular

Rangka Rangka sumbu Rangka alat gerak,


tubuh, terdiri dari terdiri dari 126
Manusia 80 tulang. tulang.
- Tulang tengkorak - Gelang bahu
- Tulang telinga - Anggota gerak
Terdiri dari dalam dan tulang atas
206 tulang hioid - Gelang panggul
- Tulang belakang - Anggota gerak
- Tulang dada bawah
- Tulang rusuk
Tulang Tengkorak

Berjumlah 22 tulang. Berfungsi melindungi


otak, organ pendengaran dan organ peng-
lihatan.

Tulang tengkorak dibedakan menjadi dua


bagian, yaitu tulang kranial (tulang tem-
purung kepala) dan tulang fasial (tulang
wajah).

Tulang-tulang tengkorak yang bersambung-


an dan tidak dapat digerakkan disebut su-
tura.
Tulang Telinga Dalam dan
Tulang Hioid

Tulang telinga dalam berjumlah 3 pasang


(tulang maleus, tulang inkus, tulang stapes)
berfungsi untuk menerima dan mentrans-
misikan impuls suara.

Tulang Hioid berbentuk huruf U, terletak di


antara laring dan mandibula yang berfungsi
sebagai tempat melekatnya otot mulut dan
lidah .
Tulang Belakang

Berjumlah 26 ruas yang dihubungkan oleh


cakram tulang rawan fibrosa.

Berfungsi menopang kepala dan bagian


tubuh lainnya, melindungi organ, tempat
melekatnya tulang rusuk dan menentukan
sikap tubuh.
Tulang Dada dan Tulang
Rusuk

Tulang dada dan tulang rusuk berfungsi


melindungi paru-paru dan jantung.

Tulang dada berjumlah 1 buah dan terdiri


atas tiga bagian yaitu manubrium sterni,
korpus sterni dan prosesus xifoid.

Tulang rusuk berjumlah 12 pasang. Dibeda-


kan menjadi tiga macam, rusuk sejati, palsu
dan melayang.
Gelang Bahu

Merupakan persendian yang menghubung-


kan lengan dengan badan.

Tersusun dari 2 macam tulang, yaitu ska-


pula (tulang belikat) dan klavikula (tulang
selangka).

Skapula berfungsi sebagai tempat perlekat-


an sebagian otot dinding dada dan lengan.
Klavikula berfungsi sebagai tempat me-
lekatnya otot leher, toraks, punggung dan
lengan.
Anggota Gerak Atas

Tersusun atas:
• Humerus (tulang pangkal lengan)
• Radius (tulang pengumpil)
• Ulna (tulang hasta)
• Karpal (tulang pergelangan tangan)
• Metakarpal (tulang telapak tangan)
• Falangus (tulang jari tangan)
Gelang Panggul

Terdiri atas 3 pasang tulang yang bersatu,


yaitu tulang usus (tulang ilium), tulang
kemaluan (tulang pubis) dan tulang duduk
(iskium).

Berfungsi untuk menyangga berat tubuh


serta melindungi bagian dalam rongga
pelvis.
Anggota Gerak Bawah
Tersusun atas:
• Femur (tulang paha)
• Tibia (tulang kering)
• Fibula (tulang betis)
• Patela (tulang tempurung lutut)
• Tarsal (tulang pergelangan kaki)
• Metatarsal (tulang telapak kaki)
• Falangus (tulang jari kaki)
Struktur Tulang

Tulang terdiri atas lapisan-lapisan jika


disebutkan dari luar ke arah dalam,
yaitu:
• Periosteum
• Tulang kompak
• Tulang spons
• Endosteum
• Sumsum tulang
Jenis Tulang
Berdasarkan Zat Penyusunnya

 Tulang Rawan (Kartilago)


Tulang rawan hialin, tulang rawan
elastik dan tulang rawan fibroblas
(fibrokartilago).

 Tulang Keras (Osteon)


Tulang spongiosa (spons) dan tulang
kompak
Bentuk Tulang

Berdasarkan bentuk dan ukurannya,


tulang penyusun rangka dapat
dibedakan menjadi lima, yaitu:
• Tulang pipa (tulang panjang)
• Tulang pendek
• Tulang pipih
• Tulang tidak beraturan
• Tulang sesamoid
Rangka pada Tubuh Manusia
Lagu Skeleton
Mari kita belajar…sistem rangka manusia
Rangka manusia ada dua bagian (2 x)
Ada rangka aksial, penyusun sumbu tubuh
Rangka apendikuler anggota gerak tubuh
Itulah bagian daripada sistem rangka
yang pertama aksial, 80 tulang
Rangka apendikuler, 126.
Aksial aksial , ada di tengkorak, di bagian rusuk juga tulang belakang serta
tulang dada dan juga hioid
Gelang bahu, gerak atas, gelang panggul, gerak bawah
itu bagian dari rangka apendikuler (2 x)
Kranial dan fasial ada di tengkorak
Scapula klavikula ada di gelang bahu
 
Frontal, parietal, oksipetal temporal,
sfenoid, dan emoid termasuk kranial (2x)
Maksila, mandibular, palatum zigomatik,
nasal, lakrimal termasuk fasial (2x)
Meleus dan inkus juga stapes itu merupakan tulang telinga dalam

Humerus radius, dan juga ulna, karpal metacarpal dan juga falangus ,
yang merupakan anggota gerak atas
Femur, tibia fibula, patella dan tarsal, metatarsal dan juga falangus
yang merupakan anggota gerak bawah
Illium, iskium pubis itu gelang panggul (2x)
Sternum kosta vera, kosta spuria dan fluitantes
itu merupakan tulang dada dan rusuk (2x)
bentuk tulang ada 5, tulang pipa pendek pipih,
sesamoid dan juga tidak beraturan (2x)
Osifikasi
Perbedaan osifikasi

Perbedaan Osifikasi Osifikasi


Intramembranosa Endokondral
Jenis sel asal Sel mesenkim Sel tulang rawan (kondrosit)
Waktu osifikasi Minggu ke-8 kehidupan Saat embrio hingga masa
embrio, berlangsung hanya remaja usia 18-25 tahun.
satu kali (osifikasi primer) Berlangsung dua kali, yaitu
osifikasi primer pada saat
embrio dn osifikasi sekunder
setelah kelahiran
Tempat osifikasi Tulang pipih Tulang pipa
Faktor Pertumbuhan Tulang
Herediter Nutrisi

Tinggi badan anak secara Suplai bahan makanan yang


umum akan mengikuti mengandung kalsium fosfat,
tinggi badan orangtua protein, vit. A dan vit. D
Faktor Pertumbuhan Tulang
Endokrin Sistem Saraf

• Hormon paratiroid Gangguan sistem saraf


• Hormon tirokalsitonin yang disebabkan oleh
• Hormon pertumbuhan penyakit akan meng-
somatotropin hambat pertumbuhan
• Hormon tiroksin tulang, misalnya
• Hormon kelamin poliomeilitis
Thanks!
Do you have any questions?

ayumaghfira222002@gmail.com
085212582575

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution


Tujuan Pembelajaran

• Menjelaskan struktur persendian


• Menggolongkan tipe-tipe persendian
• Menguraikan struktur serta fungsi otot rangka
• Menjelaskan mekanisme kerja otot
• Mendomenstrasikan berbagai gerakan persendian
• Mendomentrasikan gerakan antagonis dan sinergis
Apa Itu persendian?

Persendian (artikulasi) adalah


hubungan antara dua tulang atau
lebih, baik yang dapat digerakkan
maupun yang tidak dapat
digerakkan.
Struktur Persendian

• Ligamen
• Kapsul sendi (sinovial dan fibrosa)
• Cairan sinovial
• Tulang rawan hialin
• Bursa
Tipe Persendian
Berdasarkan strukturnya, persendian dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
sebagai berikut:
• Persendian fibrosa, tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan
ikat fibrosa.
• Persendian kartilago, tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh
jaringan kartilago (tulang rawan).
• Persendian sinovial, memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan ikat
ligamen dan kapsul sendi.
Tipe Persendian
Berdasarkan gerakannya, persendian dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu
:

Sendi Sendi Sendi


Sinartrosis Amfiartrosis Diartrosis
Sendi yang tidak Sendi dengan Sendi yang dapat
dapat digerakkan pergerakan bergerak bebas
terbatas akibat
tekanan
Sendi Sinartrosis

Sinartrosis sinfibrosis Sinartrosis sinkondrosis

Sendi yang dihubungkan Sendi yang dihubungkan


dengan jaringan ikat dengan jaringan tulang
fibrosa berbentuk serabut rawan hialin.
yang mengalami Contoh: pada lempeng
penulangan. sementara yang terletak
Contoh: pada tulang-tulang di antara epifisis dengan
tengkorak. diafisis pada tulang
panjang anak-anak.
Sendi Amfiartrosis

Simfisis Sindemosis Gomposis

Sendi yang Sendi yang Sendi pada tulang


dihubungkan oleh dihubungkan oleh berbentuk kerucut
tulang rawan serabut. jaringan ikat serabut yang masuk dan ke
Contoh: sendi dan ligamen. dalam kantong tulang.
antartulang belakang Contoh: sendi Contoh: tulang gigi
dan sendi simfisis antartulang betis dan yang tertanam dalam
pubis tulang kering kantong tulang rahang
Sendi Diartrosis

• Sendi engsel (sendi berporos satu)


• Sendi peluru
• Sendi pelana (sendi timbal balik)
• Sendi putar
• Sendi luncur (sendi geser)
• Sendi kondiloid (sendi ellipsoid)
Mengapa otot disebut sebagai alat
gerak aktif?

Karena dapat bergerak secara aktif


untuk menggerakan tulang
Fungsi Otot Rangka
Menopang dan
Menggerakkan Menghasilkan
mempertahankan
tulang panas
postur tubuh
Sifat Otot Rangka

• Kontraktilitas, serabut otot dapat berkontraksi dan meregang.


• Eksitabilitas, serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh
impuls saraf.
• Ekstensibilitas, serabut otot memiliki kemampuan meregang melebihi
panjang otot saat relaksasi.
• Elastisitas, serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi
atau meregang.
Struktur Otot Rangka
• Area otot terdiri atas kepala otot (mus-
kulus kaput), empal otot (musukulus ven-
ter) dan ekor otot (muskulus kaudal).
• Kepala dan ekor otot merupakan jaringan
ikat padat kuat yang disebut tendon.
• Empal otot merupakan area otot bagian
tengah yang bentuknya mengembung, ter-
diri atas berkas-berkas otot, dan aktif
dalam berkontraksi.
Komponen Struktur otot yang berperan dalam
kerja otot
• Miofibril, mengandung filamen aktin dan miosin.
• Sarkomer, terbagi menjadi pita H, A, I.
• Aktin, filamen kontraktil yang tipis serta memiliki sisi aktif dan situs pengikat-
an.
• Miosin, protein filamen yang lebih tebal dan memiliki penonjolan yang di-
kenal dengan kepala miosin.
• Tropomiosin, protein aktin pengikat yang mengatur kontraksi otot.
• Troponin, protein kompleks yang melekat pada tropomiosin.
Sumber Energi untuk Gerak Otot

• ATP

• Kreatin fosfat

• Glikogen
Tahapan Mekanisme Kerja Otot

• Impuls saraf tiba di neuromuscular junction, mengakibatkan pembebasan


asetilkolin, kehadiran asetilkolin memicu depolarisasi yang kemudian me-
nyebabkan pembebasan ion kalsium dari retikulum sarkoplasma.

• Meningkatnya ion kalsium, menyebabkan ion ini terikat pada troponin


sehingga mengakibatkan perubahan struktur troponin tersebut. Perubahan
struktur troponin karena terikatnya ion kalsium akan menyebabkan
terbukanya daerah aktif tropomiosin yang semula tertutup oleh troponin. Hal
tersebut membuat kepala miosin mampu berikatan dengan filamen aktin dan
membentuk aktomiosin.
• Perombakan ATP akan membebaskan energi yang dapat menyebabkan miosin
mampu menarik aktin ke dalam dan juga melakukan pemendakan otot. Hal ini
terjadi di sepanjang miofibril pada sel otot.

• Miosin akan terlepas dari aktin dan jembatan aktomiosin akan terputus ketika
molekul ATP terikat pada kepala miosin. Pada saat ATP terurai, kepala miosin
dapat bertemu lagi dengan aktin pada tropomiosin.

• Proses kontraksi otot dapat berlangsung selama terdapat ATP dan ion kalsium.
Pada saat impuls berhenti, ion kalsium akan kembali ke retikulum
sarkoplasma. Troponin akan kembali ke kondisi semula dan menutupi daerah
tropomiosin sehingga menyebabkan otot berelaksasi.
Sifat Kerja Otot

• Otot Antagonis, otot yang bekerja saling


berlawanan, contohnya otot bisep dan
trisep

• Otot Sinergis, otot yang bekerja saling


mendukung, contohnya otot pronator
teres dan pronator quadratus.
Gerakan Antagonis
• Ekstensi (meluruskan) dan Fleksi (mem-
bengkokkan)
• Abduksi (menjauhi badan) dan Adduksi
(mendekati badan)
• Depresi (ke bawah) dan Elevasi (ke atas)
• Supinasi (menengadah) dan Pronasi (me-
nelungkup).
• Inversi (kombinasi supansi dan adduksi)
dan Eversi (kombinasi pronasi dan abduk-
si)
Thanks!
Do you have any questions?

ayumaghfira222002@gmail.com
085212582575

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution


Tujuan Pembelajaran

• Mengidentifikasi kelainan atau gangguan pada tulang


• Mengidentifikasi kelainan atau gangguan pada sendi dan otot
• Menjelaskan teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan pada sistem
gerak
• Membuat karya tulis berbentuk makalah tentang pemanfaatan teknologi
dalam mengatasi gangguan sistem gerak
Gangguan Sistem Gerak

Gangguan pada Tulang

Gangguan pada Sendi

Gangguan pada Otot


Gangguan pada Tulang
Gangguan Tulang Gangguan Fisiologis
Fraktur
Belakang Tulang

• Fraktur simpleks
• Fraktur kompleks
• Kifosis • Osteoporosis
• Fraktur avulsi
• Lordosis • Rakitis
• Fraktur patologis
• Skoliosis • Mikrosefalus
• Patah tulang
• Sublubrikasi • Hidrosefalus
kompresi
• Layuh semu
• Faktur karena
tergilas
Fraktur

Patah tulang terjadi jika tenaga yang


melawan tulang lebih besar daripada
kekuatan tulang.
Gangguan Tulang Belakang

Akibat dari distrofi otot, sindrom Marfan,


sindrom Down, sikap tubuh yang buruk
atau penyakit lainnya.
Gangguan Fisiologis Tulang
Gangguan pada Sendi
Gangguan pada Otot
Teknologi Sistem Gerak

• Penyembuhan patah tulang


• Penyembuhan kanker/tumor tulang
• Penggantian sendi
• Transplantasi sumsum
• Penanggulangan skoliosis kongenitalis
• Implan
• Tangan bionik
• Kaki bionik
• Kursi roda
• Penanggulangan kaki O
• Viskosuplementasi
• Pencangkokan tulang rawan

Anda mungkin juga menyukai