Anda di halaman 1dari 20

BENTUK DUKUNGAN BAGI

PENGGUNA
NAPZA(Pecandu) DAN
KELUARGANYA

By. adry
Dukungan bagi Pengguna
Napz a (Pecandu)
dan Keluarganya
Tujuan utama :
• Mencegah relapse (pemakaian kembali) oleh mantan
pecandu
• Menciptakan models
kelompok inti : terdiri dari role
memperkuat coping skills yang dimiliki kelompok
• Membangun jaringan yang ikut berperan, dimana
mantan pecandu dapat saling merangkul satu
sama lain
• Mendukung keluarga pecandu mengatasi permasalahan
adiksi, dan membantu mantan pecandu untuk
kembali ke masyarakat
• Memberdayakan anggota keluarga dalam perannya
sebagai pemberi kasih sayang dan perhatian
ADIKSI
 Suatu penyakit yang kronis, progresif
dan sering kambuh.

 Berdampak pada fisik, psikis, sosial,


dan spiritual.

 Adiksi tidak timbul dalam waktu


semalam saja, begitu juga dengan
pemulihan.

 Perawatan (treatment) hanyalah langkah


Profil Pengguna Napza

1. Tidak Memiliki Batasan


2. Harga Diri yang Rendah
3. Pendusta
4. Manipulatif
5. Kurang Matang
6. Kurang Toleran Terhadap Frustrasi dan
Impulsif
– tidak belajar untuk menunda setiap
kebutuhan atau keinginan.
– membuat keputusan tanpa pertimbangan
yang cukup.
7. Kurang Struktur
- Pemakaian drug saat remaja dan
penciptaan ‘dunia’ mereka sendiri, membuat
mereka tidak mampu untuk mengatur
struktur dalam diri.
- Mereka tidak tahu kebutuhan mereka dan
siapa

mereka sebenarnya.
- Struktur yang dominan adalah bagaimana
dan dimana mendapatkan uang atau Napza
dan menghindari konsekuensi perilakunya.

8. Keterasingan dan Pola Tidur


yang Berubah
9. Berasal dari “Keluarga yang Disfungsional”

Nurturing(Fungsional) Disfungsional
• Orang merasa bebas • Secara kompulsif
bicara tentang perasaan melindungi perasaan.
• Semua perasaan OK • Hanya perasaan tertentu
OK.
• Pribadi lebih penting • Prestasi lebih penting
daripada prestasi daripada pribadi.
• Semua hal terbuka untuk • Banyak hal tabu dan
didiskusikan. rahasia.
• Perbedaan individual • Semua orang harus
diterima. mengikuti ide/nilai orang
yang dominan.
• Kritik yang menghargai • Hukuman, penolakan,
dan konsekuensi menyalahkan, malu.
untuk sikap dan
perilaku.
NURTURING(Fungsional) DISFUNGSIONAL

• Beberapa “harus” • Banyak “harus”


• • Aturan inkonsisten dan
Aturan jelas dan fleksibel kaku.
• Atmosfer rileks. • Atmosfer tegang.
• ‘Joy’ mendominasi • Marah/takut
• Menghadapi dan bekerja mendominasi
melalui stress. • Menghindari stress.
• Orang punya energi. • Orang merasa lelah.
• Orang merasa terluka,
• Orang merasa kecewa.
mencintai. • Pertumbuhan tidak
• Pertumbuhan didorong. didorong.
POLA TINDAKAN KELUARGA

Biasanya keluarga menanggapi adiksi


dengan satu dari tiga posisi tindakan di
bawah ini:
 Toleransi – Keluarga memutuskan untuk
menyesuaikan dan tidak mencoba
merubah situasi.
Tidak bertindak – Karena takut atau
pemikiran ‘tak ada yang bisa dilakukan’.
Tidak Menerima – Keluarga memberikan
toleransi selama adiksi tidak
mempengaruhi keluarga terlalu banyak.
Adanya penyangkalan dan ketidak-inginan
untuk melihat kenyataan.

Tidak mendiskusikan atau membuat


pernyataan-pernyataan ringan untuk
mengurangi pemakaian obat-obatan.
 Berkorban – Keluarga menyerah dan membantu
pecandu mengatasi masalah-masalah yang
ditimbulkan oleh penggunaan obat-obatan.
Memberikan uang yang disisihkan untuk
kebutuhan si Pecandu, meskipun mengetahui
dengan pasti ia akan menggunakannya untuk
memperoleh obat-obatan.

Si Ibu mungkin saja menyelesaikan masalah-


masalah si Pecandu dan si Bapak mungkin saja
membayarkan hutang-hutangnya.
 Rasionalisasi – Keluarga mencari-cari alasan dan
memaklumi tanggung-jawab si Pecandu terhadap
masalah kecanduannya tersebut.
membenarkan perilaku si Pecandu, karena lingkungan
Mereka
pekerjaannya rentan stress, ia membutuhkan
yang suatu
‘pelepasan’.
 Keluarga dapat menyediakan dukungan emosional
yang berarti dan berulang-kali menegaskan bahwa
mereka menyayanginya. Si Pecandu dapat menjadi
menyesal, merasa bersalah, atau terguncang oleh
krisis; dan bukannya memacu dia untuk meninggalkan
obat-obatan, mereka malah terfokus dan merasa lebih
baik dengan kecanduannya.
2. Bertindak – Anggota keluarga melakukan sesuatu untuk
merubah situasi
 Daya pikat emosional – Mereka memohon, menangis
atau ‘memaksa’ secara emosional untuk membuatnya
berhenti dari obat-obatan.
 Mengendalikan – Keluarga mengambil alih rekening
banknya, mengurangi akses finansial, membatasi
pergerakannya, menyita telpon genggamnya dan
berharap ia akan merubah perilakunya.
 Penanganan asertif – Mereka mengekspresikan
perasaan mereka dan menekankan adanya suatu
kebutuhan untuk berubah. Mereka tidak terlarut oleh
pembicaraan ‘andai’, ‘tetapi’ dan ‘mengapa’ dari si
Pecandu. Mereka mengemukakan apa yang mereka
pikirkan dan menyatakan keinginan mereka.
1. Menarik diri – Anggota keluarga memutuskan untuk
menjauh atau ‘angkat tangan’ saat mereka tidak
mampu mempengaruhi perilaku penyalahgunaan obat-
obatan.

 Kegagalan berkomunikasi – Si Pecandu dibiarkan


begitu saja dan mereka tidak mau tahu tentangnya.
 Memutuskan hubungan – Keluarga bereaksi dengan
meminta si Pecandu untuk meninggalkan rumah dan
memutuskan hubungan dengannya.
 Memisahkan diri – Keluarga memutuskan untuk
mengurusi kebutuhan dan tanggung jawab mereka
sendiri. Si Istri berusaha mendapatkan pekerjaan,
menstabilkan dirinya sendiri dan mengambil alih
tanggung jawab pengasuhan anak.
Kesimpulan
• Begitu adiksi berkembang, metode-metode tindakan juga
dapat berubah. Penyangkalan dapat berubah menjadi
fokus terhadap usaha-usaha konstruktif dalam
mengatasi kecanduan.
• Adiksi mempengaruhi setiap aspek keluarga dan
menjadi begitu tertanam seiring dengan waktu. Tidak
hanya merombak struktur keluarga dan bagaimana
keluarga berfungsi, adiksi juga mempengaruhi setiap
anggota keluarga pada tingkatan individu. Anggota
keluarga memerlukan bantuan untuk mengetahui
bagaimana seharusnya mereka bertindak dan akibat
tindakan tersebut terhadap mereka.
UNTUK DAPAT PULIH, PENGGUNA
NAPZA
• Harus menyadari kenyataan bahwa mereka
mempunyai masalah (penerimaan penyakit
adiksi).
• Keinginan untuk berhenti membuat alasan-
alasan, atau berhenti membuka akses
adiksi kepada orang yang mereka cintai,
yang pada akhirnya meruntuhkan sistem
keluarga.
Dukungan keluarga dalam proses
pemulihan mencakup 3 dasar penting

Pertama
• Keinginan untuk memahami sifat-sifat kecanduan.

Kedua
• Keinginan untuk menerima bahwa adiksi
adalah penyakit keluarga.
• Mereka tidak berdaya terhadap perilaku
si Pecandu.
• Mereka perlu menegaskan dengan bersikukuh
terhadap orang yang mereka sayangi supaya
mencari pertolongan / perawatan.

• Cara yang ideal ialah dengan memotivasi dan


bersikap konstruktif terhadap si Pecandu agar ia
mencari bantuan.

Ketiga
• Pemulihan hanya dapat berjalan dengan sukses
bila ada partisipasi anggota keluarga secara
aktif dan menyeluruh .
• Adiksi tidak timbul dalam waktu semalam saja,
begitu juga dengan pemulihan.

• Keinginan untuk mengerti bahwa perawatan


(treatment) hanyalah langkah awal dari
perjalanan panjang pemulihan.

• ‘Orang baru’ yang terciptakan setelah keluar dari


adiksi bisa saja tidak sesuai dengan apa yang
diinginkan atau diharapkan keluarga.

• Keinginan untuk mengerti ancaman-ancaman


pemulihan yang dapat saja diciptakan secara
tidak sengaja / sadar oleh keluarga.
Langkah Menuju Pemulihan
Agar dapat bergerak menuju arah pemulihan, pola-
pola keluarga harus terlebih dahulu disingkirkan.

Pergerakan tersebut timbul ketika


penyangkalan lenyap untuk setiap anggota
keluarga.

Bila anda mengubah salah satu bagian dari suatu


sistem – bila anggota keluarga bergerak menuju
pemulihan – seluruh sistem akan bereaksi.

Bila seluruh keluarga bergerak menuju


pemulihan, struktur sistem tersebut akan berubah.
MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai