Windy Freska
DEFINISI DEPRESI 2
Depresi adalah suatu jenis keadaan perasaan atau emosi dengan
komponen psikologis seperti rasa sedih, susah, merasa tidak
berguna, gagal, putus asa dan penyesalan atau berbentuk penarikan
diri, kegelisahan atau agitasi.
LANSIA
Depresi ringan
Suasana perasaan yang depresif, Kehilangan minat,
kesenangan dan mudah lelah, konsentrasi dan perhatian
kurang.
Depresi Sedang
Kesulitan nyata mengikuti kegiatan sosial
Depresi Berat
Kehilangan harga diri dan perasaan tidak berguna.
DAMPAK DEPRESI 11
ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN GANGGUAN ALAM
PERASAAN : DEPRESI
PADA LANSIA
PENGKAJIAN
14
Identitas diri klien
Riwayat Keluarga
Riwayat Penyakit Klien
Kaji ulang riwayat klien dan pemeriksaan fisik untuk adanya
tanda dan gejala karakteristik
Kaji adanya depresi.
Singkirkan kemungkinan adanya depresi dengan scrining yang
tepat, seperti geriatric depresion scale.
Ajukan pertanyaan-pertanyaan pengkajian keperawatan
Wawancarai klien, pemberi asuhan atau keluarga.
Lakukan observasi langsung terhadap :
- Perilaku.
- Afek
- Respon kognitif
Luangkan waktu bersama pemberi asuhan atau keluarga
- Identifikasi berapa lama sudah menjadi pemberi
15
asuhan dikeluarga tersebut.
- ldentifikasi sistem pendukung yang ada bagi
pemberi asuhan dan anggota keluarga yang lain.
- Identifikasi pengetahuan dasar tentang perawatan
klien dan sumber daya komunitas
- Identifikasi sistem pendukung spiritual bagi kelrga.
- Identilikasi kekhawatiran tertentu tentang klien dan
kekhawatiran pemberi asuhan tentang dirinya sendiri.
Mengkaji Klien Lansia Dengan Depresi
- Untuk melakukan pengkajian pada lansia dengan
depresi, harus membina hubungan saling percaya
dengan pasien lansia.
KLASIFIKASI DATA
16
Data Subyektif
- Lansia Tidak mampu mengutarakan pendapat
- Sering mengemukakan keluhan somatic
- Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi, tidak ada
tujuan hidup
- Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan
berkonsentrasi.
Data Obyektif
- Gerakan tubuh yang terhambat
- Ekspresi wajah murung
- Kadang-kadang dapat terjadi stupor.
- Pasien tampak malas, lelah
- Proses berpikir terlambat, konsentrasi terganggu
DIAGNOSA KEPERAWATAN 17
RENCANA KEPERAWATAN
Dx 1 : Mencederai diri berhubungan dengan depresi.
19
Kriteria Hasil:
- Lansia dapat mengungkapkan perasaanya.
- Lansia tampak lebih bahagia.
- Lansia sudah bisa tersenyum ikhlas.
Intervensi
- Bina hubungan saling percaya dengan lansia.
- Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin
dengan sikap empati dan Dengarkan pemyataan
pasien dengan sikap sabar empati dan lebih
banyak memakai bahasa non verbal.
- Pantau dengan seksama resiko bunuh diri/melukai
diri sendiri.
Dx 2 : Gangguan alam perasaan: depresi berhubungan dengan koping
maladaptive 20
Kriteria Hasil :
- Klien dapat meningkatkan harga diri
- Klien dapat menggunakan dukungan sosial
- Klien dapat menggunakan obat dengan benar
Intervensi
- Kaji dan kerahkan sumber internal individu
- Kaji dan manfaatkan sumber ekstemal individu
- Kaji sistem pendukung keyakinan
- Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan
- Bantu untuk memahami bahwa klien dapat
mengatasi keputusasaannya.
- Lakukan rujukan sesuai indikasi
Dx 3 : Ketidakberdayaan
Tujuan : Berpartisipasi dalam memutuskan perawatan dirinya, Melakukan21
kegiatan dalam menyelesaikan masalahnya.
Tindakan pada Lansia :
- Beri kesempatan bagi pasien untuk bertanggung jawab
terhadap perawatan dirinya
- Beri kesempatan memilih tujuan perawatan dirinya
- Beri kesempatan untuk memilih aktifitas perawatan diri
Tujuan : Keluarga mampu mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
pasien, Keluarga mampu membantu pasien mengoptimalkan
kemampuannya.
Tindakan pada Keluarga
- Diskusikan dengan keluarga kemampuan yang pernah
dimiliki pasien
- Bersama keluarga memilih kemampuan untuk dilakukan
pasien
- Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian
- Anjurkan keluarga untuk membantu sesuai kemampuan
Dx 4 : Resiko Bunuh Diri
Tujuan : Klien tidak membahayakan dirinya sendiri, Pasien mempunyai alternatif
penyelesaian masalah yang konstruktif.
Tindakan pada Lansia
22
- Diskusikan dengan pasien tentang ide-ide bunuh diri
- Buat kontrak dengan pasien untuk tidak melakukan bunuh diri
- Bantu pasien mengenali perasaan yang menjadi penyebab
timbulnya ide bunuh diri
- Bantu pasien untuk memilih cara menyelesaikan masalah secara
konstruktif.
- Beri pujian terhadap pilihan yang telah dibuat.
Tujuan : Mengidentifikasi tanda-tanda perilaku bunuh diri pasien, Menciptakan
lingkungan yang aman untuk mencegah perilaku bunuh diri
Tindakan :
- Diskusikan dengan keluarga tentang tanda-tanda perilaku ide
bunuh diri
- Diskusikan tentang cara mencegah perilaku bunuh diri pada
pasien
- Anjurkan keluarga meluangkan waktu bersama klien
- Anjurkan keluarga untuk membantu klien untuk menggunakan
koping positif
Dx 5 : Gangguan Pola Tidur
Tujuan : Klien mampu mengidentifikasi penyebab gangguan pola tidur, 23
Klien mampu memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur
Tindakan pada Lansia
- Bersama klien mengidentifikasi gangguan pola
tidur
- Diskusikan cara-cara utuk memenuhi kebutuhan
tidur
- Anjurkan pasien untuk memilih cara yang sesuai
dengan kebutuhannya
- Berikan pujian jika pasien memilih cara yang
tepat untuk memenuhi kebutuhan tidurnya
Tujuan : Keluarga mampu mengidentifikasi tanda dan gejala gangguan
pola tidur, Keluarga dapat membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan
tidur
Tindakan pada Keluarga
- Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala
gangguan pola tidur pada pasien
- Anjurkan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang tenang
KESIMPULAN 24