Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 2

Aprilia Dwi Utami 202041500065


Sistem Ekskresi pada hewan
PENGERTIAN
SISTEM EKSKRESI
Sistem ekskresi pada hewan merupakan hal pokok dalam
(homeostasis) yaitu kecenderungan makhluk hidup untuk
tetap mempertahankan kestabilan diri di saat lingkungan di
sekelilingnya mengalami perubahan. Mengapa pokok dalam
homeostatis, karena sistem ekskresi dapat menstabilkan
tubuh dengan membuang zat sisa metabolisme dan
merespon terhadap ketidakseimbangan cairan tubuh dengan
cara pengeluaran zat sisa metabolisme, seperti urea, CO2,
dan ion Na+.
Sistem ekskresi adalah system pengeluaran zat sisa
metabolisme dan bahan-bahan yang tidak berguna lainnya
dari tubuh suatu organisme. Organ-organ yang bertugas di
system ekskresi adalah paru-paru, kulit, dan ginjal. Paru-
paru mengeluarkan karbon dioksida lewat respirasi. Kulit
mengeluarkan garam melalui keringat dan ginjal
mengeluarkan limbah nitrogen seperti urea, asam urat, dan
amonia. Jenis – jenis hewan bermacam – macam, mulai dari
burung (aves), serangga (insektesida), ikan (pisces), dan
sebagainya, mereka memiliki sistem Ekskresi berbeda – beda,
tergantung dari jenis hewan tersebut

Sistem ekskresi pada hewan terbagi menjadi dua, yaitu sistem


ekskresi hewan vertebrata dan sistem ekskresi hewan avertebrata
atau invertebrata.
Vertebrata

Kadal

Kadal sendiri merupakan


kelompok reptillia bersisik
berkaki empat, bertubuh kecil,
bersisik licin dan berkilau,
hidup di tanah, lubang telinga
luar, dan kelopak mata yang
dapat dibuka-ditutup
Sistem ekskresi kadal

Sistem Ekskresi pada kadal dimulai dari ginjal. Bentuk ginjalnya panjang dan sempit. Posisi
kedua ginjal bukan lagi berdampingan di kiri dan kanan tubuh, namun ginjal yang satu
terletak di bagian belakang ginjal yang lainnya.
Didalamnya, ginjal menyaring urin yg masuk, dan akan membuang asam urat yang
terkandung pada urin. Asam urat berbentuk pasta berwarna putih.Asam urat sendiri
merupakan zat yang berbahaya bila disimpan terus-menerus dalam tubuh. Karena itu, kadal
memilih melakukan pembuangan asam urat, untuk membuang nitrogen dalam darah.
Setelah itu ginjal meneruskan urin ke vesika urinaria (kantong kemih) melalui ureter yang
pendek. Kantong kemih meneruskan lagi ke kloaka.
Invertibrata

Planaria

Planaria merupakan salah satu dari kelompok


cacing pipih yang termasuk kelas Turbellaria (filum
Platyhelminthes), yang memiliki bentuk tubuh pipih
dan simetri bilateral. Planaria berhabitat di daerah
bertemperatur 18–24 °C dengan ketinggian antara
500–1500 m dpl. Pada bagian cranial terdapat
kepala dengan sepasang eye spot yang berfungsi
sebagai fotoreseptor
Sistem ekskresi planaria

engeluaran zat sisa pada cacing pipih, misalnya


naria, dilakukan melalui pembuluh bercabang-cabang
manjang pada bagian samping kiri dan kanan di
g tubuhnya. 
bang berakhir pada sel-sel api (solenosit) yang
i dengan silia (bulu getar). Saluran ini disebut
dium (proto=sebelum, nephros= ginjal). Silia pada
api akan selalu bergerak. 
rakan silia tersebut, air atau cairan tubuh dan zat sisa
ah disaring di dalam sel api akan terdorong masuk ke
uran ekskresi. Dari saluran ekskresi, cairan tubuh dan
emudian dikeluarkan dari tubuh melalui suatu lubang
but nefridiofor.
Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya


dapat disimpulkan bahwa :
1. Tubuh kadal terdiri dari kepala ,badan dan ekor.
2. Kadal merupakan hewan berkaki empat yang
banyak hidup di alam bebas.
3. Sistem eksresi kadal meliputi ginjal, ureter,
kantung kemih dan bermuara pada. Hasil
ekskresi berupa asam lemak.
4. Sistem ekskresi planaria berupa sel api
dilengkapi silia dan berakhir pada nefridiofor.
THANKS
!
DO YOU HAVE ANY QUESTIONS?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon and infographics & images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai