Anda di halaman 1dari 1

3. Jelaskan perbedaan sistem ekskresi pada cacing tanah, belalang, dan manusia!

Sistem ekskresi pada Annelida


Alat ekskresi pada Annelida, yaitu metanefridium. Setiap segmen tubuh cacing tanah memiliki
sepasang nefridium, kecuali tiga segmen pertama dan segmen terakhir. Metanefridium terdiri
atas nefrostom (berbentuk corong bersilia di bagian anterior), nefridium (saluran yang berliku-
liku), kandung kemih (saluran yang menggelembung), dan nefridiofor (lubang muara akhir di
permukaan tubuh). Mekanisme ekskresi pada cacing tanah adalah sebagai berikut.
1) Cairan tubuh ditarik/disedot oleh nefrostom, masuk ke dalam saluran nefridium yang
berliku-liku.
2) Ketika cairan tubuh mengalir melalui nefridium, zat-zat yang masih berguna (glukosa, air,
dan ion-ion) diserap oleh darah untuk diedarkan kembali.
3) Zat-zat sisa (amonia, urea, garam-garam, dan sedikit air) dikeluarkan melalui nefridiofor.

Sistem eksresi pada Serangga


Alat ekskresi pada serangga (misalnya, belalang), yaitu pembuluh Malpighi. Pembuluh Malpighi
berupa kumpulan serabut halus berwarna putih kekuningan, pangkalnya melekat pada dinding
usus, dan terletak di antara usus tengah dan usus belakang. Belalang tidak dapat
mengekskresikan amonia sehingga amonia harus diubah terlebih dahulu menjadi asam urat.
Mekanisme ekskresi pada serangga adalah sebagai berikut.
1) Darah mengalir melewati pembuluh Malpighi.
2) Ketika cairan bergerak melewati bagian proksimal pembuluh, bahan-bahan yang
mengandung nitrogen diendapkan menjadi asam urat.
3) Air dan garam-garam diserap kembali melalui proses osmosis dan transpor aktif.
4) Kristal asam urat masuk ke dalam usus dan diekskresikan bersama-sama feses melalui anus.

Sistem Ekskresi pada Manusia

Sistem eksresi pada manusia meliputi ginjal, hati, paru-paru, dan kulit.

Ginjal
Ginjal merupakan organ utama yang memproduksi urine.
Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar yang terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya
di atas lambung dan di bawah diafragma. Hati berfungsi sebagai alat ekskresi karena membantu
fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun (detoksifikasi) dan
menghasilkan amonia, urea, serta asam urat yang akan diekresikan ke dalam urine.
Paru-Paru
Paru-paru selain sebagai organ pernapasan juga merupakan organ ekskresi karena
mengeluarkan sisa metabolisme berupa CO2 dan H2O yang berbentuk uap air. CO2 dan H2O
tersebut dihasilkan pada proses katabolisme respirasi intraseluler yang terjadi secara aerob
(memerlukan O2) di dalam mitokondria, untuk menghasilkan energi berupa ATP (adenosin
trifosfat). Pada respirasi intraseluler digunakan senyawa kompleks berupa karbohidrat, protein,
atau lemak. Zat sisa CO2 dan H2O dari sel-sel jaringan diangkut oleh darah menuju jantung, ke
paru-paru, selanjutnya melalui saluran pernapasan dibuang keluar dari tubuh.
Kulit
Kulit merupakan organ ekskresi, yaitu mengeluarkan lemak dan keringat yang mengandung air,
garam, urea, serta ion-ion, seperti Na+.

Anda mungkin juga menyukai