MATERI 4
Hakikat Ilmu Antropologi Psikologi
Setelah usai perang dunia kedua, topik akulturasi dan kontak sosial telah mendapat
perhatian besar dari para ahli antropologi, terutama agi mereka yang mengadakan
penelitian di daerah Pasifik dan Indonesia. Hampir semua kepustakaan di mengenai
akulturasi di Indonesia berkesimpulan, fenomena akulturasi di Indonesia adalah juga
krisis sosial. Ahli antripologi Belanda, J. Van Baal, misalnya menganggap krisis sosial
karena usaha pihak Indonesia untuk menyesuaikan diri mereka dengan zaman baru.
Utnuk mencapai itu orang-orang Indonesia harus mengubah dasar pandangan hidup
serta dasar cara berfikir kunonya ke yang bersifat modern. Bagi J. Van Baal, proses
akulturasi bukan hanya merupakan suatu proses masuknya unsur kebudayaan asing ke
dalam kebudayaan pribumi semata-mata, melainkan juga merupakan suatu proses
tambahan dan penyesuaian diri kembali dari cara hidup pribumi ke cara hidup modern.
Teori Pola Kebudayaan (Pattern of Culture) dapat juga disebut sebagai teori
konfigurasi kebudayaan, teori mozaik kebudayaan, teori representation colletive, atau
teori etos kebudayaan. Teori benedict dapat diringkas sebagai berikut: “Di dalam
setiap kebudayaan ada aneka ragam tipe temperamen, yang telah ditentukan oleh
faktor keturunan (genetic) dan kebutuhan (konstitusi), yang timbul berulang-ulang
secara universal. Namun setiap kebudayaan hanya memperbolehkan jumlah terbatas
dari tipe temperamen tersebut berkembang. Dantipe-tipe temperamen tersebut
hanya yang cocok dengan konfigurasi dominan. Mayoritas dari orang-orang dalam
segala masyarakat akan berbuat sesuai terhadap tipe dominan dari masyarakatnya.
Hal ini disebabkan karena temperamen mereka cukup plastis untuk dibentuk tenaga
pencetak dari masyarakat. Ini adalah apa yang disebut tipe kepribadian normal.
Benedict berpendapat bahwa tidak ada kriteria yang shahih(valid) mengenai tipe
kepribadian “normal” dan “abnormal”. Suatu kepribadian dianggap normal apabila
sesuai dengan tipe kepribadian yang dominan, sedangka tipe kepribadian yang sama
jika tidak sesuai dengan kepribadian yang dominan akan dianggap abnormal alias
tidak normal atau penyimpangan (derivant).
2) Teori Gaya Hidup Petani Desa Robert Redfield
Menurutnya masyarakat di kelompokkan menjadi 3
bagian:
a. Folk, masyarakat primitif yang belum memiliki
kebudayaan;
b. Person society, masyarakat petani desa yang
memiliki ketergantungan dengan masyarakat kota;
c. Urban society: ketergantungan pada masyarakat
desa, kebudayaan kompleks, mengenal
peradanab.
3) Teori Kepribadian Status Ralph Linton
Kepribadian status adalah seperangkat
kepribadian tipikal yang sesuai dengan status
seseorang di dalam masyarakatnya. Status
tersebut berkaitan dengan pekerjaannya. Seorang
pribadi yang menduduki status sosial harus
mengembangkan sikap dan emosi yang sesuai dan
berguna bagi status tersebut.
Pribadi-pribadi yang dapat membawakan
kepribadian statusnya dengan baik dan tepat,
adalah orang yang penyesuaian dirinya baik
Beberapa Teori Mengenai Kepribadian Individual
Dengan pengetahuan kondisi umum psikologi masyarakat yang
ingin dibangun tersebut dapat mempermudah dalam
penentuan prioritas pembangunan serta penyesuaian proses
pembangunan dengan karakteristik masyarakat. Sebenarnya
metode ini sudah lama digunakan ketika era kolonialisme.
Ketika itu yang digunakan adalah catatan-catatan etnografi
yang menjadi dasar pengetahuan karakteristik wilayah dan
masyarakat yang akan dijajah. Tidak dapat dipungkiri bahwa
perkembangan ilmu antropologi memang berasal dari
kepentingan kolonialsme yang banyak membawa
kesengsaraan. Namun, secara ilmu pengetahuan
perkembangan itu membawa dampak positif dalam
pembentukan tradisi keilmuan yang baru, yaitu yang
berorientasi pada masyarakat.
Watak suatu bangsa begitu kompleks karena tersusun dari berbagai
watak manusia yang mungkin bisa saja sama, tetapi terdapat suatu
poin di mana mereka memiliki identitas yang jelas tentang suatu hal
yang bersifat umu dalam masyarakat mereka. Misalnya, etnis Jawa
yang terkenal dengan kelemahlembutannya, ramah tamahnya, dan
lain-lain, kemudian orang Batak dengan watak keras dan tegas, dan
sebagainya. Dalam bab ini disebutkan bahwa:
Linton yang juga berpendirian bahwa tiap kebudayaan mempunyai
kepribadian umum, menyatakan bahwa kepribadian umum adalah
sejumlah ciri watak yang kadang-kadang seluruhnya dan ada
kalanya hanya sebagian berada dalam jiwa dari sebagian besar
warga dari suatu masyarakat. Hal itu disebabkan karena selain
ditentukan oleh bakatnya sendiri, kepribadian individu juga
ditentukan oleh latar-belakang kebudayaan dan sub-kebudayaan
dari lingkungan sosial di mana individu itu dibersarkan.
TERIMAKASIH