Kelompok 4
Universitas Mercu Buana
Fakultas Psikologi Semester Genap 2016
Antropologi Psikologi adalah cabang dari antropologi yang bersifat
interdisipliner dan mengkaji interaksi kebudayaan dan proses mental.
Cabang ini terutama memperhatikan cara perkembangan manusia dan
enkulturasi dalam kelompok budaya tertentu-dengan sejarah, bahasa,
praktik, dan kategori konseptualnya sendiri-membentuk proses perolehan
kognisi, emosi, persepsi, motivasi, dan kesehatan mental. Juga memeriksa
tentang bagaimana pemahaman kognisi, emosi, motivasi, dan proses
psikologis sejenis membentuk model proses budaya dan sosial. Setiap
aliran dalam antropologi psikologis memiliki pendekatannya sendirisendiri.
Beberapa aliran dalam Antropologi Psikologi :
Antropologi psikoanalitis
Etnopsikologi
Antropologi kognitif
Antropologi psikiatris
Antropologi Psikologi (Psycological Anthropology) adalah subdisiplin
ilmu antropologi. Ilmu antropologi psikologi adalah ilmu yang
menjembatani kebudayaan dan kepribadian, yang menjadi fokus dari dua
ilmu yang berbeda (antropologi dan psikologi), yang sebenarnya sangat
erat hubungannya.
Antropologi dan psikologi adalah subdisiplin ilmu antropologi. Nama
subdisiplin ilmu antropologi ini, sebenarnya nama baru dari ilmu yang dahulu
dikenal dengan dengan nama Culture and Personality (kebudayaan dan
kepribadian), atau kadang juga disebut Ethno-psychology (psikologi suku
bangsa). Subdisiplin ini sejak lahirnya sudah bersifat antardisiplin. Hal ini
disebabkan karena bukan saja teori, konsep, serta metode penelitiannya
dipinjam dai berbagai disiplin seperti antropologi, psikologi, psikiatri, dan
psikoanalisa; melainkan juga para pendirinya berasal dari disiplin yang
bermacam-macam, sebelum mereka menjadi ahli antropologi. Mereka itu antara
lain adalah Margaret Mead (ahli antropologi), Abram Kardiner (ahli psikiatri),
W.H.R. River (ahli psikologi), Erik H. Erikson (ahli psikoanalisa neo freudian), dan
lain lain. Berdasarkan tokoh-tokoh yang berasal dari berbagai disiplin ilmu
menunjukan bahwa di sanalah ilmu antropologi budaya dan sosial dapat
Semua karya ilmiah yang memiliki ruang lingkup yang sama dengan
cross cultural psychology mengenai kepribadian dan sistem budaya
Pembawaan
Pembawaan merupakan seluruh kemungkinan-kemungkinan /
kesanggupan-kesanggupan (potensi) yang terdapat pada seorang individu
dan yang selama masa perkembangannya benar-benar dapat diwujudkan
(direalisasikan). Misalnya: sejak dilahirkan anak mempunyai kesanggupan
untk dpt berjalan, potensi berkata-kata, potensi untuk belajar ilmu pasti,
pembawaan untk bahasa, untk menggambar, intelegensi yg baik dan lainlain. Beberapa Macam Pembawaan Adalah Sebagai Berikut:
a. Pembawaan Jenis
Tiap-tiap manusia biasa diwaktu lainnya telah memiliki pembawaan jenis,
yaitu jenis manusia. Bentuk badannya, anggota-anggota tubuhnya,
intelegensinya, ingatannya dan sebagainya semua itu menunjukkan ciriciri yg khas, dan berbeda dgn jenis-jenis makhluk lain.
b. Pembawaan Ras
Dalam jenis manusia pd umumnya masih terdapat lagi bermacam-macam
perbedaan yg jg termasuk pembawaan keturunan, yaitu pembawaan
keturunan mengenai ras.
c. Pembawaan Jenis Kelamin
Setiap manusia yg normal sejak lahir telah membawa pembawaan jenis
kelamin masing-masing.
d. Pembawaan Perseorangan
Tiap orang (individu) memiliki pembawaan yg bersifat individual
(pembawaan perseorangan) yg tipikal, banyak ditentukan oleh
pembawaan ras, pembawaan jenis dan pembawaan kelamin. Konstitusi
tubuh, termasuk didalamnya : motorik, seperti sikap badan, sikap
berjalan, air muka, gerakan bicara. Cara bekerja alat-alat indra : ada
orang yg lebih menyukai beberapa jenis perangsang tertentu yg mirip dgn
kesukaan yg dimiliki oleh ayah / ibunya.
Sifat bawaan / gen yg dibawa anak sejak lahir dari kandungan
sebagian besar berasal dari kedua orang tuanya dan selebihnya berasal
dari nenek moyangnya dari kedua belah pihak (ibu dan ayahnya), hal ni
sesuai dgn apa yg dikatakan oleh Gregor Mendel. Pembawaan tersebut
berupa sifat, ciri, dan kesanggupan yg biasa bersifat fisik / bisa jg yg
bersifat psikis (kejiwaan). Warisan / pembawaan yg terpenting antara lain:
bentuk tubuh, raut muka, warna kulit, inteligensi , bakat watak dan
penyakit. Sedangkan sifat malas, lekas marah, dan kemampuan
memahami sesuatu dgn cepat adlh sifat-sifat psikis yg mungkin berasal
dari pembawaan. Seluruh pembawaan yg terdapat dlm diri seseorang
merupakan keseluruhan yg erat hubungannya satu sama lain; yg satu
menentukan, mempengaruhi, menguatkan / melemahkan yg lain.
a) Bentuk tubuh dan warna kulit
Salah satu warisan yg dibawa anak adlh betuk tubuh dan warna
kulit.Dan pengaruhketurunan (pembawaan) terhadap pertumbuhan
jasmani anak. Bagaimana pun canggihnya teknologi untk mengubah
bentuk dan warna kulit seseorang tapi faktor keturunan jangan diabaikan.
b) Sifat-sifat
Sifat-sifat yg dimiliki seseorang adlh salah satu aspek yg diwariskan
orang tua kepada anak-anaknya.Seperti, penyabar, pemarah, kikir boros,
hemat dan sebagainya.Sifat berbeda dgn kebiasaan.Sifat sangat sulit untk
diubah, sedangkan kebiasaan dpt diubah jika dia mengkehendaki dan
bersungguh-sungguh mau merubah kebiasaannya itu. Sifat / kebiasaan
merupakan corak dari kepribadian seseorang / suku bangsa.
Ahli psikolog Edward Sparanger membagi tipe-tipe manusia
berdasarkan sifat yg dimilikinya, antara lain :
-
c) Intelegensi
Intelegensi adlh kemampuan yg bersifat umum untk mengadakan
penyesuaian terhadap suatu situasi / masalah. Kemampuan itu meliputi
berbagai jenis kemampuan psikis, antara lain: abstrak, berfikir mekanis,
matematis, memahami, mengingat, berbahasa dan sebagainya. Tingkat
intelegensi seseorang dpt di diketahui dgn beberapa cara, antara lain;
-
Tes Binet-Simon
Tes Wechler
d) Bakat
Bakat adalalah kemampuan khusus yg menonjol diberbagai jenis
potensi yg dimilikinya.Pada umumnya bakat anak dpt diketahui orang tua
dari tingkah laku / kegiatannya sejak dari kecil.
e) Penyakit / cacat
Ada beberapa jenis penyakit yg diturunkan oleh orang tuanya,
seperti: ayan, kebutaan, saraf, dan luka tak mau kering. Hal ni
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
anak.
KETURUNAN / HEREDITAS
Hereditas dpt diartikan sebagai pewarisan / pemindahan
karakteristik biologis individu dari pihak kedua orang tua ke anak /
karakteristik biologis individu yg dibawa sejak lahir yg tak diturunkan dari
pihak kedua orang tua. Kita dpt mengatakan bahwa sifat-sifat / ciri-ciri pd
seorang anak adlh keturunan, jika sifat-sifat / ciri-ciri tersebut diwariskan /
diturunkan melalui sel-sel kelamin dari generasi yg lain.
kodrati.
Orang
bertanggung
jawab
memelihara,
merawat,
melindungi dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dgn baik.
Pendidikan keluarga berfungsi:
-
b. Sekolah
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua
dalam keluarga, terutama dalam hal pengetahuan dan berbagai macam
keterampilan.
Oleh
karena
itu
anak
dikirim
ke
sekolah.
Sekolah
Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaankebiasaan yang baik serta menanamkan budi pekerti yg baik.
c. Masyarakat
Dalam konteks pendidikan masyarakat merupakan lingkunganlingkungan keluarga dan sekolah.Pendidikan yang dialami dalam
masyarakat ini telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu
setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada diluar dari lingkungan.
Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tampaknya lebih luas.
sang anak akan jatuh cinta pada ibunya sendiri dan menjadi cemburu
terhadap ayahnya serta ingin membunuh serta menyingkirkan ayahnya
agar tak menghalanginya.
Tahap Latensi
Menurut Freud, perasaan dari tahap Oedipal akhirnya ditekan dan
dorongan dorongan seksual mereda hingga tibanya masa pubertas.
Tahap Genital
Tahap terakhir pada perkembangan seksual pun adalah tahap genital ini
yang berlangsung sejak pubertas dan seterusnya. Pada tahap ini terjadi
pembaharuan terhadap minat seksual dan objek yang baru pun
ditemukan untuk pelampiasan dorongan seksnya.
Selain gelaja gejolak masa akil baliq pada remaja. Mead juga meneliti
apakah perbedaan psikologis antara pria dan wanita itu
bersifat
universal. Dalam penelitian pada tiga suku bangsa Papua, yakni Arapesh,
Mundugumor, dan Tchambuli di aliran sungai Sepik di Papua Nugini, yang
dimuat dalam bukunya Sex and Temperament in There Primitive
Societies(1934) berkesimpulan bahwa: perbedaan sifat-sifat kepribadian
atau temperamen antara laki-laki dan wanita tidak bersifat universal.
Di dalam kebudayaan Arapesh tidak ada perbedaan tempramen antara
laki-laki dan wanita. Keduanya mempunyai kepribadian yang rata-rata
halus lembut dan pasti seperti umumnya pada wanita pada kebudayaan
Ero-Amerika.
Pengamatan biasa
Pengamatan yang dilakukan tanpa terlibat atau kontak langsung dengan
informan yang menjadi sasaran penelitiannya.
Pengamatan terkendali
Konsepnya hampir sama dengan pengamatan biasa. Akan tetapi
perbedaanya pada metode ini peneliti terlebih dahulu memilih secara
khusus calon informan sehingga mudah untuk diamati.
Pengamatan terlibatAtau bisa disebut pengamatan partisipasi,
yaitu metode di mana selain mengamati, peneliti juga ikut terlibat dalam
kegiatan yang berlangsung serta mengadakan hubungan emosional dan
soial dengan para informannya. Metode yang dalam bahasa Jerman
disebut verstehen ini merupakan metode paling umum digunakan dalam
penelitian etnografi.
Pengamatan penuhYaitu penelitian mengidentifikasikan dirinya
sebagai bagian dari masyarakat yang sedang diteliti. Peneliti sudah
Test Rorschsch
Daftar Pustaka:
http://www.ilmupsikologi.com/2015/08/pengertian-konsep-dan-teoriantropologi.html#ixzz48FhpiY40
Koentjaraningrat, 1990. Pengantar Ilmu Antropologi, PT Rineka Cipta
SyahMuhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan. PT. RemajaRosdakarya :
Bandung