Anda di halaman 1dari 15

PAPER TEORI KOLEKTIF KEPRIBADIAN MENURUT RUTH

BENEDICT

UMI KALSUM UNGGO B30120093

PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI


JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2021

1
Ruang lingkup antropologi psikologi, bersifat studi lintas budaya (cross-

culture studies) mengenai kepribadian dan sistem sosial budaya.

Kajian ini meliputi :

(1) hubungan sosial dan nilai-nilai budaya dengan pola rata-rata (modal

pattern) pengasuhan anak;

(2) hubungan antara pola rata-rata pengasuhan anak dengan struktur

kepribadian rata-rata (modal personality), seperti yangdiungkapkan dalam perilaku;

(3) hubungan antara struktur kepribadian rata-rata dengan system peran (role

system) dan aspek proyeksi dari kebudayaan lain; dan

(4) hubungan semua variabel di atas dengan perilaku menyimpang (deviant

behavior pattern) yang berbeda satu kolektif dengan kolektif lainnya.

Ciri khas penelitian antropologi psikologi adalah menekankan perhatiannya

pada perbedaan pada kelompok-kelompok alami (natural groups), perbedaan

individu dan perbedaan kolektif yang sengaja dibentuk untuk kepentingan penelitian

(experimentally produced group).

Bagian kedua adalah Antropologi Psikiatri (Etnopsikiatri atau Psikiatri

Budaya) memusatkan perhatiannya pada hubungan timbal balik antara kebudayaan

dengan gangguan jiwa dan kesehatan jiwa.

Pokok bahasannya antara lain :

1. Faktor-faktor sosial-budaya yang mempengaruhi bentuk, etiologi, gejala,

struktur, epidemiologi, frekuensi, dan aspek-aspek lain dari gangguan

1
jiwa, Psikiatri lintas budaya, Stres budaya, Sindroma yang terkait dengan

kebudayaan (culture bound syndrome),

2. Faktor-faktor sosial-budaya yang mempengaruhi kesehatan jiwa, Metode

diagnosa dan terapi/pengobatan tradisional dalam beberapa kebudayaan..

Teori Pembawaan Manusia Terdapat tiga mazhab besar dalam

antropologi psikologi, yaitu pembawaanmanusia (human nature);

kepribadian khas kolektif tertentu (typi-personality); dan kepribadian

individu (individual personality).

Ketiga mazhab ini berkembang dengan teori-teorinya sendiri

yang dikembangkan oleh para penganutnya. Pada makalah kali ini, kita

akna membahas mengenai Teori Pembawaan Manuia. Mazhab teori

pembawaan manusia antara lain didukung oleh teori mengenalseksualitas

kanak-kanak Sigmund Freud dan teori gejala masalah akil balig dari

Margaret Mead. Sigmund Freud merumuskan dua hipotesa dasar dalam

psikoanalisa yaitu teori seksualitas kanak-kanak dan teori kompleks

Oedipus (Oedipus Complex).Menurutnya manusia memiliki dua macam

dorongan vital (vital drive) yaitu doronganuntuk melindungi diri (the

drive of self preservation) dan dorongan untuk berkembang biak (the drive

toward procreation), yaitu dorongan untuk memelihara kelangsungan

hidup dari jenis manusia. Freud tertarik pada dorongan kedua yaitu

dorongan untuk berkembang biak,yang ia sebut dengan libido.Dorongan

ini kerap kali dihambat oleh hal-hal yang bersifat social budaya

2
manusia.Ia membagi daerah libido menjadi tiga daerah erotik (erotic zone)

yaitu mulut, anal, dan genital. Perhatian seorang anak terhadap daerah

erotik ini terjadi secara bertahap, yaitu tahap oral, tahap anal, dan tahap

genital.Perkembangan tahap libido ini ditentukan oleh biologi, namun

harus pula diakui bahwa pada perkembangan tersebut, anak dipengaruhi

oleh reaksi tokoh-tokoh penting disekitarnya, melalui cara pengasuhan

dari orang tuanya. Sedangkan Oedipus Complex, dalam aliran

psikoanalisis Sigmund Freud merujuk pada suatu tahapan perkembangan

psikoseksual di masa anak-anak saat anak dari jenis kelamin laki - laki

menganggap ayah mereka sebagai musuh dan saingan dalam meraih cinta

yang eksklusif dari ibunya. Penderita Oedipus Complex pada saat masa

kecilnya berusaha untuk menahan hasrat seksualnya terhadap sang ibu dan

perasaan cemburu terhadap sang ayah. Akibatnya anak tersebut

mempunyai perasaan bersalah yang berlebihan dan mengalami konflik

emosional sampai ia dewasa. Oedipus kompleks terjadi karena faktor

kejiwaan yang didapatkan sejak dari masa kecil, seperti contohnya terlalu

dekat atau terlalu dilindungi oleh ibunya. Maksud dari Sindrom Oedipus

Complex di sini adalah pengaruh lanjutan yang di timbulkan dari konflik

emosional yang dialaminya pada masa kecil terhadap ibunya dan

membawa pengaruh yang berkepanjangan dalam kehidupannya hingga

dewasa. Ciri-cirinya antara lain : Selalu tertarik dengan wanita yang lebih

tua dan seumuran ibunya. Selalu bergantung pada orang lain ( termasuk

3
dalam materi ). Tidak bisa mengambil keputusan sendiri, senang dimanja,

dan disayangi. Contoh lain mengenai teori pembawaan manusia yakni,

Margaret Mead, antropolog yang meneliti tentang pembawaan manusia

(human nature) di kepulauan Samoa-Polinesia. Fokus penelitiannya adalah

seberapa jauh para remaja terutama perempuan, mengalami ketegangan

akil-balig. Penelitian ini didasarkan pada asumsi universal bahwa remaja,

pada masa akil-balig cenderung menentang kekuasaan dan otoritas orang

tuanya, ingin selalu mencari kebebasan dariotoritas pada umumnya.Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa gadis-gadis Samoa tidak mengalami

gejala gejolak akil-balig, karena keluarga Samoa tidak bersifat keluarga

inti tetapi merupakan keluarga luas. Pada keluarga luas, sehingga seorang

anak tidak selalu harus berhubungan terus menerus dengan kedua orang

tuanya saja, tetapi juga mendapat kesempatan berhubungan secara bebas

dan emosional dengan anggota keluarga lainnya. Mead juga

mengungkapkan teorinya bahwa perbedaan kepribadian antara laki-laki

dan perempuan, bukan perbedaan biologis universal,melainkan perbedaan

tersebut ditentukan oleh kebudayaan, sejarah, dan struktur masyarakat

tersebut. Terkait dengan teori pembawaan manusia, teori lain yang

terkenal dalam pembahasan ini yaitu Psikologi Perkembangan.

Di dalam Psikologi Perkembangan terdapat tiga aliran yang

mempengaruhi perkembangan seseorang, yaitu :

4
a. Aliran Nativisme, yang dipelopori Arthur Schopenhauer (1788-1860),

menitik beratkan pandangannya pada peranan sifat bawaan dan keturunan

sebagai penentu perkembangan tingkah laku, persepsi tentang ruang dan

waktu tergantung pada faktor-faktor alamiah atau pembawaan dari lahir,

asumsi yang mendasari aliran ini adalah bahwa pada diri anak dan

orangtua terdapat banyak kesamaan baik fisik maupun psikis. Aliran ini

dipandang sebagai aliran pesimisti dan deterministik.

b. Aliran Empirisme, yang dipelopori John Locke (1632-1704) menitik

beratkan pandangannya pada peranan lingkungan sebagai penentu

perkembangan tingkah laku, asumsi psikologisnya adalah bahwa manusia

lahir dalam keadaan tidak memiliki pembawaan apapun, bagaikan kertas

putih (tabula rasa) yang dapat ditulisi dengan apa saja yang dikehendaki.

Perwujudan tingkah lakunya ditentukan oleh lingkungan dengan kiat-kiat

rekayasa yang bersifat impersonal dan direktif. Bayi yang lahir

mempunyai kecenderungan yang sama, yaitu menyusu jika bibirnya

bersentuhan dengan payudara ibunya, menangis ketika merasa haus, lapar

dan sakit. Aliran ini dikenal sebagai aliran yang optimistik dan

positivistik, hal ini disebabkan bahwa suatu tingkah laku menjadi lebih

baik apabila dirangsang oleh usaha-usaha yang nyata, karena manusia

bukanlah robot yang diprogram secara deterministik.

c. Aliran Konvergensi, yang dipelopori oleh William Stern (1871-1929)

aliran ini menggabungkan dua aliran di atas. Konvergensi adalah interaksi

5
antara faktor hereditas dan faktor lingkungan dalam proses perkembangan

tingkah laku. Hereditas tidak akan berkembang secara wajar apabila tidak

diberi rangsangan dari faktor lingkungan.

Sebaliknya rangsangan lingkungan tidak akan membina

perkembangan yang ideal tanpa didasari oleh faktor hereditas. Karenanya

penentuan kepribadian seseorang ditentukan dengan kerja integral antara

faktor internal (potensi bawaan) dan faktor eksternal (lingkungan

pendidikan). Pembawaan Pembawaan merupakan seluruh kemungkinan-

kemungkinan atau kesanggupan-kesanggupan (potensi) yang terdapat pada

seorang individu dan yang selama masa perkembangannya benar-benar

dapat diwujudkan (direalisasikan). Misalnya: sejak dilahirkan anak

mempunyai kesanggupan untuk dapat berjalan, potensi berkata-kata,

potensi untuk belajar ilmu pasti, pembawaan untuk bahasa, untuk

menggambar, intelegensi yang baik dan lain-lain.

Beberapa Macam Pembawaan Adalah Sebagai Berikut:

a. Pembawaan Jenis Tiap-tiap manusia biasa diwaktu lainnya telah

memiliki pembawaan jenis, yaitu jenis manusia. Bentuk badannya,

anggota-anggota tubuhnya, intelegensinya, ingatannya dan sebagainya

semua itu menunjukkan ciri-ciri yang khas, dan berbeda dengan jenis-jenis

makhluk lain.

6
b. Pembawaan Ras Dalam jenis manusia pada umumnya masih terdapat

lagi bermacam-macam perbedaan yang juga termasuk pembawaan

keturunan, yaitu pembawaan keturunan mengenai ras.

c. Pembawaan Jenis Kelamin Setiap manusia yang normal sejak lahir telah

membawa pembawaan jenis kelamin masing-masing.

d. Pembawaan Perseorangan Tiap orang (individu) memiliki pembawaan

yang bersifat individual (pembawaan perseorangan) yang tipikal, banyak

ditentukan oleh pembawaan ras, pembawaan jenis dan pembawaan

kelamin. Konstitusi tubuh, termasuk didalamnya : motorik, seperti sikap

badan, sikap berjalan, air muka, gerakan bicara.

Cara bekerja alat-alat indra : ada orang yang lebih menyukai

beberapa jenis perangsang tertentu yang mirip dengan kesukaan yang

dimiliki oleh ayah atau ibunya. Sifat bawaan atau gen yang dibawa anak

sejak lahir dari kandungan sebagian besar berasal dari kedua orang tuanya

dan selebihnya berasal dari nenek moyangnya dari kedua belah pihak (ibu

dan ayahnya), hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Gregor

Mendel.

Pembawaan tersebut berupa sifat, ciri, dan kesanggupan yang

biasa bersifat fisik atau bisa juga yang bersifat psikis (kejiwaan). Warisan

atau pembawaan yang terpenting antara lain: bentuk tubuh, raut muka,

warna kulit, inteligensi ,bakat watak dan penyakit. Sedangkan sifat malas,

lekas marah, dan kemampuan memahami sesuatu dengan cepat adalah

7
sifat-sifat psikis yang mungkin berasal dari pembawaan. Seluruh

pembawaan yang terdapat dalam diri seseorang merupakan keseluruhan

yang erat hubungannya satu sama lain; yang satu menentukan,

mempengaruhi, menguatkan atau melemahkan yang lain.

a) Bentuk tubuh dan warna kulit Salah satu warisan yang dibawa anak

adalah betuk tubuh dan warna kulit.Dan pengaruhketurunan (pembawaan)

terhadap pertumbuhan jasmani anak. Bagaimana pun canggihnya

teknologi untuk mengubah bentuk dan warna kulit seseorang namun faktor

keturunan jangan diabaikan. Baca Juga Proses Terbentuknya Tatanan

Sosial Dalam Masyarakat Memahami Proses Sosial dan Interaksi Sosial

Antropologi Metode Penelitian Antropologi Psikologi Menurut Para Ahli

b) Sifat-sifat Sifat-sifat yang dimiliki seseorang adalah salah satu aspek

yang diwariskan orang tua kepada anak-anaknya.Seperti, penyabar,

pemarah,kikir boros, hemat dan sebagainya.Sifat berbeda dengan

kebiasaan.Sifat sangat sulit untuk diubah, sedangkan kebiasaan dapat

diubah jika dia mengkehendaki dan bersungguh-sungguh mau merubah

kebiasaannya itu. Sifat atau kebiasaan merupakan corak dari kepribadian

seseorang atau suku bangsa. Ahli psikolog Edward Sparanger membagi

tipe-tipe manusia berdasarkan sifat yang dimilikinya, antara lain Manusia

ekonomi: memiliki sifat rajin bekerja, hemat, dan lain-lain Manusia teori:

suka berfikir, meneliti dan sebagainya Manusia politik: suka menguasai

8
dan memerintah Manusia seni: suka keindahan dan punya perasaan halus

Manusia agama: suka mengabdi dan taat melaksanakan ibadah

c) Intelegensi Intelegensi adalah kemampuan yang bersifat umum untuk

mengadakan penyesuaian terhadap suatu situasi atau masalah.

Kemampuan itu meliputi berbagai jenis kemampuan psikis, antara lain:

abstrak, berfikir mekanis,matematis, memahami, mengingat, berbahasa

dan sebagainya. Tingkat intelegensi seseorang dapat di diketahui dengan

beberapa cara, antara lain; Tes Binet-Simon Tes Wechler Tes Army Alpha

dan Bheta Tes Proggresive matrics

d) Bakat Bakat adalalah kemampuan khusus yang menonjol diberbagai

jenis potensi yang dimilikinya.Pada umumnya bakat anak dapat diketahui

orang tua dari tingkah laku atau kegiatannya sejak dari kecil.

e) Penyakit atau cacat Ada beberapa jenis penyakit yang diturunkan oleh

orang tuanya, seperti: ayan, kebutaan, saraf,dan luka tak mau kering.

Hal ini mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

jasmani dan rohani anak.

Hereditas dapat diartikan sebagai pewarisan atau pemindahan

karakteristik biologis individu dari pihak kedua orang tua ke anak atau

karakteristik biologis individu yang dibawa sejak lahir yang tidak

diturunkan dari pihak kedua orang tua. Kita dapat mengatakan bahwa

sifat-sifat atau ciri-ciri pada seorang anak adalah keturunan, jika sifat-sifat

atau ciri-ciri tersebut diwariskan atau diturunkan melalui sel-sel kelamin

9
dari generasi yang lain. Sifat-sifat keturunan adalah sifat-sifat atau ciri-ciri

yang diwariskan atau diturunkan melalui sel-sel kelamin dari generasi

yang lain. Jadi ada dua syarat: Persamaan sifat atau ciri-ciri. Ciri-ciri ini

harus menurun melalui sel-sel kelamin. Sesuatu sifat atau ciri-ciri yang

terdapat pada seseorang yang merupakan keturunan itu belum pasti

diterima dari orang tuanya. Tidak semua individu-individu dari suatu

generasi menunjukkan sifat-sifat keturunan, dapat juga sifat-sifat ini

bersembunyi selama beberapa generasi. Besarnya perbedaan antara dua

individu atau lebih selalu tergantung kepada dua faktor: pembawaan

keturunan dan pengaruh lingkungan.

Lingkungan ialah faktor yang datang dari luar diri individu,

merupakan pengalaman-pengalaman, alam sekitar, pendidikan dan

sebagainya. Pengaruh pendidikan dan pengaruh lingkungan sekitar itu

sebenarnya terdapat perbedaan. Pada umumnya pengaruh lingkungan

bersifat pasif, dalam arti bahwa lingkungan tidak memberikan suatu

paksaan kepada individu. Lingkungan memberikan kemungkinan-

kemungkinan atau kesempatan-kesempatan kepada individu. Bagaimana

individu mengambil manfaat dari kesempatan yang diberikan oleh

lingkungan tergantung kepada individu bersangkutan. Secara fisiologis,

lingkungan meliputi segala kondisi dan material jasmaniah di dalam

tubuh.

10
Dan secara psikologis, lingkungan mencakup segenap

stimulasi yang diterima oleh individu mulai sejak dari konsensi, kelahiran

hingga kematiannya.

a. Keluarga Keluarga merupakan pendidikan tertua yang bersifat informal

yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang

bersifat kodrati. Orang bertanggung jawab memelihara, merawat,

melindungi dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik.

Pendidikan keluarga berfungsi: Sebagai pengalaman pertama masa anak

anak Menjamin kehidupan emosial anak Menanamkan dasar moral

Memberikan dasar pendidikan social. Meletakkan dasar-dasar agama bagi

anak.

b. Sekolah Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua

dalam keluarga, terutama dalam hal pengetahuan dan berbagai macam

ketrampilan.Oleh karena itu anak dikirim ke sekolah.Sekolah bertanggung

jawab atas pendidikan anak selama mereka diserahkan kepadanya.

Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga

pendidikan diantaranya sebagai berikut: Sekolah membantu orang tua

mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan budi

pekerti yang baik. Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan

didalam masyarakat yang sukar dan tidak dapat diberikan di rumah.

Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti

membaca, menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain yang

11
sifatnya mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan. Disekolah

diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar atau

salah dan sebagainya.

c. Masyarakat Dalam konteks pendidikan masyarakat merupakan

lingkungan-lingkungan keluarga dan sekolah.Pendidikan yang dialami

dalam masyarakat ini telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu

setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada diluar dari

lingkungan.Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tampaknya

lebih luas.

d. Keadaan alam sekitar Keadaan alam sekitar tempat tinggal anak juga

berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.Sebagai contoh

anak-anak di desa lebih suka terhadap keadaan yang tenang, sedangkan

anak-anak kota lebih senang dengan keramaian.Sehingga dari uraian

diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan disekitar anak tinggal itu

mempengaruhi perkembangan anak atau individu.

Macam-Macam Lingkungan Menurut Sartain, lingkungan itu

dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: Lingkungan alam, luar (external

or psyical environment) Lingkungan dalam (internal environment)

Lingkungan social, masyarakat (social evironment) Yang dimaksud

dengan lingkungan luar adalah segala sesuatu yang ada di dunia ini selain

manusia. Dan yang dimaksud dengan lingkungan dalam adalah segala

sesuatu yang termasuk lingkungan luar. Dan semua orang atau manusia

12
lain yang mempengaruhi kita disebut sebagai lingkungan social. Jadi

dalam hal kepribadian kita adalah hasil dari interaksi antara gen-gen dan

lingkungan kita, karena interaksi ini maka tiap-tiap orang memiliki

kepribadian yang berbeda-beda satu sama lain.

13
Daftar Pustaka

Koentjaraningrat, 1990. “Pengantar Ilmu Antropologi”, PT Rineka Cipta


SyahMuhibbin. 1995. “Psikologi Pendidikan”. PT. RemajaRosdakarya :
Bandung
https://www.psikologimultitalent.com/2015/12/teori-konsep-antropologi-
psikologi-dan.html

14

Anda mungkin juga menyukai