Fatihatul Khimasari
03 2014121037
01
Pendahuluan
Latar Belakang | Tujuan
Latar Belakang
• Untuk mengetahui konsentrasi sukrosa yang optimum untuk menginduksi perakaran menggunakan
media setengah MS dengan menggunakan sukrosa dalam 5 taraf konsentrasi yaitu 1,2,3,4,5 %.
• Perakaran dicapai dengan pemindahan tunas yang diperbanyak secara aseptik ke media 0,5 MS
yang disiapkan dengan sukrosa 3% (yaitu, konsentrasi optimal) dan dilengkapi dengan berbagai
kombinasi zat pengatur tumbuh sebagai berikut:
1. Untuk B.tulda, menggunakan (1) 3mg/L IBA, (2) 3 mg/L IBA + 10mg/L
coumarin, dan (3) 3mg/L IBA + 3mg/L IAA + 10mg/L coumarin.
2. Untuk M. baccifera, menggunakan (1) 3mg/L IBA, (2) 3mg/L IBA dengan
10mg/ L coumarin, dan (3) 3mg/L IBA + 0,05mg/L BAP + dan 10mg/L
coumarin.
Proses Perakaran
• Semua kultur dalam percobaan diinkubasi dalam ruang pertumbuhan di 25 ± 1 ∘C
dengan fotoperiode 16 jam pada intensitas cahaya 45 mol/m2/sec photosynthetic
photon flux (PPF) disediakan oleh tabung neon putih dingin (TLD Cool White 40W,
Phillips, India).
• Setelah perakaran, media MS dihilangkan dan planlet dikeraskan dalam toples botol
setinggi 76mm×Diameter 60mm dan tutup 143mL berisi tanah yang diautoklaf.
• Tanah dibuat dari komposisi 4: 1 (% b/b) padi-jerami-hama dan pasir.
• Aklimatisasi dicapai pada 30±2∘C dan pada kelembaban 84% di rumah kaca.
03
Hasil dan
Pembahasan
Pemecahan Tunas Aksilar (Axillary Bud Break)
Gambar 1. Pengaruh BAP, Kn, dan Kn + BAP dalam media MS terhadap perbanyakan tunas Melocanna
baccifera
Berdasarkan hasil tersebut, persentase pemecahan tunas aksilar tertinggi adalah
media MS dengan penambahan 3 mg/L BAP baik itu pada spesies Bambusa
Tulda maupun pada Melocana baccifera yaitu dengan persentase hampi 70 %.
Sementara itu, persentase pemecahan tunas aksilar terendah adalah pada media
MS dengan penambahan BAP 1 mg/L yaitu sebesar 40 % pada B. tulda dan
35% pada M. baccifera. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa pemberian
BAP diatas atau dibawah konsentrasi 3 mg/L menghasilkan persentase
pemecahan tunas aksilar yang rendah.
Pemecahan Tunas Aksilar pada Media MS dengan
BAP 3 mg/l
Melocanna
Bambusa Tulda baccifera
Pengaruh BAP dan Kn pada Perbanyakan Tunas
Tabel 1. Pengaruh BAP, Kn, dan Kn + BAP dalam media MS Tabel 2. Pengaruh BAP, Kn, dan Kn + BAP dalam media MS
terhadap perbanyakan tunas Bambusa tulda terhadap perbanyakan tunas Melocanna baccifera
Dalam penelitian ini, terlihat bahwa peningkatan konsentrasi BAP (2–4 mg/L)
meningkatkan tingkat perbanyakan tunas. Namun, pada konsentrasi BAP diatas
5 mg/l tingkat perbanyaka tunas mengalami penurunan yang tajam. Sebagai
perbandingan, efek dosis tunggal Kn pada B.tulda dan M. baccifera tidak
meningkatkan laju perbanyakan tunas. Namun, efek gabungan dari BAP dan Kn
meningkatkan laju perbanyakan tunas serta kualitas tunas dari B.tulda dan M.
baccifera. Dalam hal ini, konsentrasi gabungan yang efektif adalah 2 mg/L Kn
+ 3 mg/L BAP yang menghasilkan rata-rata mata tunas per eksplan 17,67
untuk B. tulda dan 18,17 untuk M. Baccifera. Sementara itu pada konsentrasi
kn dan bap yang sama menghasilkan tingkat perbanyakan tunas maksimum per
eksplan yaitu 5,50 untuk B. tulda dan 5,83 untuk M. baccifera.
Perbanyakan tunas dalam media MS dan
2 mg/L Kn + 3 mg/L BAP
Tabel 3. Perakaran pada media setengah MS dengan adanya beberapa hormon pertumbuhan pada 3mg/L
sukrosa.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, perlakuan terbaik untuk perakaan pada media
setengah MS untuk spesies Bambusa tulda adalah perlakuan 3 mg/L IBA, 3
mg/L IAA, dan 10 mg/l kumarin dengan sukrosa 3%. Perlakuan ini
menghasilkan akar sebesar 86, 67% dengan rata-rata 25 hari dalam berakar.
Sementara itu, perlakuan terbaik untuk perakaan pada media setengah MS
untuk spesies Melocanna baccifera adalah perlakuan 3 mg/L IBA, 0,05 mg/L
IAA, dan 10 mg/l kumarin dengan sukrosa 3%. Perlakuan ini menghasilkan
akar sebesar 81.67 % dengan rata-rata 30 hari dalam berakar.
Perakaran dalam media 0,5 MS yang dilengkapi Perakaran dalam media 0,5 MS yang dilengkapi
dengan 3 mg/L IBA + 3 mg/L IAA + 10 mg/L dengan 3 mg/L IBA + 0,05 mg/L IAA + 10 mg/L
coumarin + 3% sukrosa coumarin + 3% sukrosa
Melocanna
Bambusa Tulda baccifera
04
Kesimpulan
Hasil penelitian yang telah dilakukan menghasilkan bahwa pemberian
BAP dengan konsentrasi 3 mg/L manghasilkan persentase pemecahan
tunas maksimum pada 2 spesies yaitu hampir 70%. Sementara itu,
pemberian 2 mg/K kn + 3 mg/L BAP mengasilakan perbanyakan tunas
rata-rata tertinggi yaitu 17,67 (B. tulda) dan 18,17 (M. baccifera).
Sementara itu, 3% sukrosa dalam media setengah MS adalah konsentasi
yang optimal untuk perakaran. Disisi lain, kombinasi IBA 3 mg/L,
sukrosa 3%, IAA (3/0,05 mg/l), dan coumarin 10 mg/l memiliki
persentase perakaran yang tinggi dan waktu berakar yang paling singkat.
TERIMAKASIH!