Anda di halaman 1dari 20

Aspek sosial budaya yang

mempengaruhi perilaku sehat dan


kaitan status kesehatan ibu, bayi, anak
balita, keluarga

Munica Rita Hernayanti


Pandangan bahwa kebudayaan itu statis

Rendahnya minat sebagian masyarakat dalam


menghayati kebudayaan daerah

Problematika Rendahnya apresiasi masyarakat dalam


menghayati kebudayaan daerah
kebudayaan
Ketertarikan sebagian masyarakat terhadap
pengaruh kebudayaan barat/asing

Perkembangan tekhnologi yang begitu pesat


UPACARA ADAT DAERAH YG BERKAITAN DG MASA
KEHAMILAN DAN SETELAH MELAHIRKAN

DAERAH MACAM UPACARA KETERANGAN

ACEH 1. Meunineum/ • MeutijeumHamil s.d 5 bulan, kenduri disertai


Keumaweuweh nasi ketan, mengundang keluarga pihak istri.
• Upacara Basuk Kepala (Rhah Ulee), mengantar
nasi ketan kpd keluarga laki utk memberi kabar
bahwa anak menantu telah hamil 5 bulan, nasi
ketan dibagi kpd keluarga laki, kemudian mertua
mengantarkan makanan, buah2an utk menantu yg
hamil. Jenis makanan berupa Bu Kulah (nasi
berbentuk piramid) Bu Leukat (nasi ketan) disertai
lauk pauk
2. Diazankan Bayi lahir setelah dibersihkan, dilakukan oleh ayahnya
pada telinga kanan dan Qomat ditelinga kiri

3. Peucicap Bayi setelah lahir hari ke 7 (bayi dicicipi madu, kuning


telur, air zamzam), pemberian perlengkapan bayi oleh
mertua, aqiqah
UPACARA ADAT DAERAH YG BERKAITAN DG MASA
KEHAMILAN DAN SETELAH MELAHIRKAN

ACEH 4. Peusijuek/ Pada hari 44 anak setelah lahir, mertua memberikan ketan
Dapu dan uang, pakaian kepada menantu

5. Peutron Aneuk Bayi setelah lahir hari ke 44 diinjakkan ke tanah

RIAU Kehamilan • Upacara 3 atau 7 bulan tidak ada


• menjelang melahirkan ibu diberi minum minyak kelapa 1
sendok, sisanya dioleskan keseluruh tubuh

Persalinan Dibuatkan tali yang di atasnya diberi lengkuas dan bengle

KEP. RIAU Kehamilan • Usia kehamilan 11 minggu kepala diikat dg tali dan
BABEL ditarik seperti kerbau
• pada usia kehamilan 7 bulan makan rujak dan dibagi
ke masyarakat
Paska melahirkan • Balik dadar (mengurut badan)
UPACARA ADAT DAERAH YG BERKAITAN DG MASA
KEHAMILAN DAN SETELAH MELAHIRKAN

BATAM • Syukuran 7 hari setelah melahirkan


• Syukuran lepasnya tali pusat
• Basuh lantai (lantai yg kena darah dibersihkan)
• Setalah bayi usia 44 hari ibu dan bayi baru boleh keluar
rumah
PALEMBANG Kehamilan • Ibu dilarang duduk di depan pintu
• Ibu dilarang menyakiti, memotong rambut, menjelekkan
orang lain
• Selalu memasang gunting dipakaiannya
• Upacara Nuju Bulan (7 bulan)
Persalinan • Perabot rumah dibersihkan, semua tali dibuka
• Penguburan plasenta
• Tidak boleh pergi jauh s.d 40 hari
Bayi • Azan dan Qomat
• Sebelum 40 hr bayi tdk boleh dibawa jauh2
• bibir diolesi darah supaya bibir merah
UPACARA ADAT DAERAH YG BERKAITAN DG MASA
KEHAMILAN DAN SETELAH MELAHIRKAN

LAMPUNG kehamilan 7 bulan (Kuruk Limau/ Mitu Bulanan)

Persalinan/ Guai Sai halok/ Guai Sai wawaiUpacara adat


Penubikan kelahiran anak dimulai sejak anak tersebut lahir.

Bayi • 2 bulancukur rambut


• 3 blulanturun tanah
• Nyerak/ Buserak (P)/ Nyunat (L)
UPACARA ADAT DAERAH YG BERKAITAN DG MASA
KEHAMILAN DAN SETELAH MELAHIRKAN

JAWA BARAT Kehamilan • 4 bulan baca surat Yusuf dan Maryam


• 7 bulan (Babarit/ Mitoni)

Persalinan/ Bayi • penguburan bali/ plasenta


• 40 hr cukur rambut/ marhaban. Jika mampu
langsung aqiqoh
• sunatan
JAWA TIMUR Kehamilan • Syukuran awal kehamilan
• Syukuran 3 bulan
• Mitoni/Tingkep
• Procotan
Persalinan/ Bayi Brokohan, sepasaran/ pakpuser, selapanan,
tedhak siten/pitonan, tetesan/ sunatan/pitan,
tarapan/ haid pertama
UPACARA ADAT DAERAH YG BERKAITAN DG MASA
KEHAMILAN DAN SETELAH MELAHIRKAN

BALI Kehamilan Pagedong gedongan (7 bulan)

Persalinan/ Bayi • Bayi lahir (Angayu Bagia)


• Kepus puser
• Ngalepas hawon ( bayi umur 12 hr)
• 3 bulan (nyambuti)
• Satu oton (6 bulan)
• Tumbuh gigi
• Maketus (lepas gigi)
• Potong gigi/ mapandes

KALIMANTAN Kehamilan • Batapung tawar tian (3 bulan)


• Mandi 7 bulan Mandi Tian Mandaring
• Mandi Baya (hamil ganjil)
Persalinan/ Bayi • Tembuni (kubur ari)
• Mangarani anak/ nama
• Naik ayun (40 hr)
• Betinjak tanah
• Mandi di sungai ( betinjau)
• potong rambut
UPACARA ADAT DAERAH YG BERKAITAN DG MASA
KEHAMILAN DAN SETELAH MELAHIRKAN

NTB Kehamilan Salama loko/ Kiri loko (6 bulan)

Persalinan/ Bayi • Cafi sari (bersihkan badan)


• Aqiqah/potong rambut
• sunatan/ saraso
NTT Kehamilan • Rono Rio : setelah tahu hamil ibu minum santan
kelapa
• Roho Ngandu (7 bulan)
• Nagakeo : Asah gigi
• Lamba wakas : saat ibu akan mandi dipasang
wakas melintang oleh tetua daerah
Persalinan/ Bayi • Goto lolede/ potong tali pusat
• Paloho ra ghaya cuci rambut stlh melahirkan
• Taungara/ delap (memberi nama)
• Ata Pe’ang ko ata one : berteriak dan memukul
dinding ketika bayi tidak segera keluar/ menangis
UPACARA ADAT DI DIY BERKAITAN
DENGAN
KESEHATAN IBU DAN ANAK
MASA
• Laki2  khitan usia 8-15th
ANAK

• Nontoni : apabila sdh mengetahui latar


belakang masing2 keluarga, kelg laki2
berkunjung ke kelg wanita agar tahu
REMAJA/ wajahnya. Maka ortu perempuan
Pra menyuruh putrinya untuk
menghidangkan hidangan
Perkawinan • Lamaran : apabila saling cocok, lamaran
dilakukan olh kelg laki dg mengutus
seseorang didampingi beberapa orang
• Penyampaian jawaban  jawaban bisa langsung
saat lamaran / waktu tersendiri
• Peningset  penyerahan suatu benda dari ortu
laki2 ke ortu perempuan
• Penentuan hari perkawinan  musyawarah
Lanjutan • Mendirikan tarub  taru (tetumbuhan) tarup
(atap/tuwuh/ punya keturunan)
Remaja/ Pra • Srah –srahan  penyerahan caten laki ke kelg
Perkawinan caten wanita
• Siraman  caten laki dan wanita dimandikan
• Ngerik  dirias dg dihilangkan sedikit rambutnya
• Midodareni  caten wanita dirias hingga cantik
• Ijab/ nikah
• Merias penganten
• Upacara penggihing penganten 
• Penganten laki2 dtg ke rumah caten wanita dg pengiring
• Caten wanita menunggu
• Caten laki dan wanita berdiri saling berhadapan
• Upacara balangan
• Upacara membasuh kaki
Lanjutan • Bergandeng tangan
Remaja/ Pra •

Upacara memecah telor
Upacara mancik diatas pasangan rakit lembu
Perkawinan • Upacara duduk bersanding
• Upacara tompo koyo
• Upacara sungkeman
• Upacara pangkon
• Menerima jabat tangan
• Hari ke 5  boyongan
• Nglimani
• Mitoni / tingkeban:
• Siraman dilakukan oleh 7 orang
sesepuh
• Memasukkan telur ayam ke dalam
Masa calon ibu oleh suami melalui perut
Kehamilan sampai pecah
• Berganti kain 7 kali : wahyu tumurun,
sido asih, sido mukti, truntum,
sidoluhur, parangkusumo,semen
romo, udan riris, cakar ayam,
grompol, lasem, dringin
• Memotong ari2/ plasenta 
mengubur ari2, upacara
brokohan
Masa • Sepasaran (5 hr) 
Kelahiran memberi nama, puputan/
lepasnya tali pusat
• Selapanan (35 hr)  7 hr
dan 5 pasaran disatukan
• Upacara tedak siten/
turun tanah  usia
Masa 7 bulan
Bayi • Upacara ulang tahun
• Upacara nyapih
• Upacara Tarapan 
menginjak remaja/
Masa mens pertama
Remaja • Pangur/ meratakan
gigi
• Sutanah/ bedah bumi
• Nelung dino
Tilar donya/ • Mitung dino
sedo/ • Matang puluh dini (40 hr)
meninggal • Nyatus dino (100 hr)
• Nyetahun/ mendhak sepisan ( 1 th)
dunia • Rongtahun / mendhak pindho ( 2 th)
• Nyewu dino (1000 hr)
PANDANGAN KESEHATAN TERHADAP
UPACARA ADAT

Segi positif Segi negatif


• melestarikan • menimbulkan rasa capek
budaya pada wanita hamil yg
berdampak buruk pada bayi
• mempererat tali • adanya benda tajam di dekat
persaudaraan bayi membahayakan bagi
• membantu bayi
• Gigi di pangur merusak email
tetangga • Makanan yg amis dilarang
• pemenuhan oleh masyarakat Jawa yang
kebutuhan nutrisi sebenarnya baik utk
bagi ibu hamil kesehatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai