Pengantar
• Pada pertemuan sebelumnya sudah dibahas
sekilas tentang:
• Sejarah Matematika
• Definisi matematika yang berbeda-beda
antara matematikawan
• Implementasi nilai sejarah dalam proses
pembelajaran
Konsep
Operasi
Prinsip
a. Fakta
• Fakta = berupa konvensi-konvensi yang diungkap
dengan simbol tertentu
• Konvensi = peraturan tak tertulis yang lama-
kelamaan menjadi suatu kelumrahan
• Contoh Fakta Matematika
– Simbol “3” secara umum dipahami sebagai “tiga”.
Sehingga ketika ditampilkan simbol “3”, orang dengan
sendirinya akan terbayang dalam pikirannya “tiga”
– “3 + 4” dipahami sebagai “tiga tambah empat”
– “//” dalam geometri dipahami sebagai “sejajar”
– “2 < 3” dipahami sebagi “dua lebih kecil dari tiga”
Cara mempelajari Fakta
• Hapalan
• Drill (latihan terus menerus)
• Demonstrasi tertulis
• Fakta itu penting, tetapi jauh lebih penting
memahami konsep yang mewakilinya
b. Konsep
• Konsep = ide abstrak yang dapat digunakan
untuk mengklasifikasikan sekumpulan objek.
• Contoh:
– Bilangan asli (konsep), karena terdiri atas
sekumpulan objek yaitu bilangan 1, 2, 3 dst
– Segitiga (konsep). Dengan konsep tersebut kita
bisa membedakan mana yang bentuk segitiga dan
bukan segitiga
– Bilangan prima (konsep). Dengan konsep tersebut
kita bisa mengklasifikasikan bilangan yang
termasuk bilangan prima dan bukan.
• Konsep sangat berhubungan dengan DEFINISI
• Definisi adalah ungkapan yang membatasi sebuah
konsep
• Contoh Definisi:
1. Trapesium adalah segi empat yang memiliki tepat
sepasang sisi sejajar
2. Trapesium adalah segi empat yang terjadi apabila
sebuah segi tiga dipotong oleh sebuah garis yang
sejajar dengan salah satu sisisnya
Sederhana
Pola Pikir
Deduktif Tidak
Sederhana
• Contoh pola pikir deduktif sederhana= seorang siswa sudah
memahami kosep persegi. Ketika berada dikelas siswa bisa
mengelompokkan benda-benda yang termasuk persegi
• Contoh pola pikir deduktif tida sederhana = Kebenaran teorema
pytagoras itu harus dibuktikan terlebih dahulu menggunakan
teorema dan definisi terdahulu yang telah diterima sebagai
kebenaran yang benar
4. Simbol yang Kosong dari Arti
• Matematika banyak menggunakan simbol, baik angka
maupun huruf
• Rangkaian simbol dalam matematika dapat membentuk
model matematika, berupa persaman, pertidaksamaan dsb
• Contoh: x + y = z, simbol ini masih kosong dari arti.
Persamaan ini belum tentu berarti bilangan. Makna huruf
dan tanda itu tergantung dari masalah yang mengakibatkan
terbentuknya model tersebut.
• Simbol yang kosong dari arti ini memungkinkan intervensi
matematika ke dalam berbagai pengetahuan seperti masuk
ke medan garapan ilmu ekonomi, teknik, dll.
• Simbol yang kosong dari arti ini akan memiliki makna jika
dikaitkan dengan konteks tertentu.
5. Memperhatikan Semesta Pembicaraan
• Contoh: 2x = 5 adakah penyelesaiannya?
• Jika semesta pembicaraannya tidak ditentukan
tentu ada jawabannya, yaitu 2,5.
• Jika semesta pembicaraannya ditentukan yaitu
bilangan bulat, maka penyelesaiannya adalah
“tidak ada jawabannya” atau himpunan
kosong
6. Konsisten dalam Sistemnya
• Suatu teorema ataupun suatu definisi harus
menggunakan istilah atau konsep yang telah
ditetapkan terlebih dahulu.
• Konsistensi itu berlaku dalam makna maupun
penilaian kebenarannya
• Contoh: kalau sudah disepakati bahwa a + b =
x dan x + y = p maka a + b + y = p