Anda di halaman 1dari 20

HAKIKAT MATEMATIKA

PENGERTIAN MATEMATIKA
1. Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak
didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-
dalil di mana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya
berlaku secara umum, karena itulah matematika sering
disebut ilmu deduktif. Russefendi (1988 : 23)
Matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk,
susunan, besaran, dan konsep- konsep yang berhubungan satu
dengan lainnya. Matematika terbagi dalam tiga bagian besar
yaitu aljabar, analisis dan geometri. Tetapi ada pendapat yang
mengatakan bahwa matematika terbagi menjadi empat bagian
yaitu aritmatika, aljabar, geometris dan analisis dengan
aritmatika mencakup teori bilangan dan statistika. James dan
James (1976).
• Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang
logis, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang
didefinisikan dengan cermat , jelas dan akurat representasinya dengan simbol
dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi.
Matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasi, sifat-sifat dalam
teori-teori dibuat secara deduktif berdasarkan kepada unsur yang tidak
didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya
adalah ilmu tentang keteraturan pola atau ide, dan matematika itu adalah suatu
seni, keindahannya terdapat pada keterurutan dan keharmonisannya. Johnson
dan Rising dalam Russefendi (1972)
• Matematika adalah telaahan tentang pola dan hubungan,
suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan
suatu alat. Reys - dkk (1984)
•Matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang
dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya
matematika itu terutama untuk membantu manusia
dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial,
ekonomi, dan alam. Kline (1973)
HAKIKAT DARI MATEMATIKA, YAITU:
1. Matematika sebagai studi deduktif;
2. Matematika Adalah Ilmu Terstruktur
3. Matematika Adalah Ilmu Tentang Pola dan Hubunga
4. Matematika sebagai bahasa;
5. Matematika sebagai ratu dan pelayan ilmu;
6. Matematika sebagai seni;
7. Matematika sebagai aktivitas manusia.
1. MATEMATIKA SEBAGAI STUDI DEDUKTIF

Matematika dikenal sebagai ilmu deduktif, karena proses mencari


kebenaran (generalisasi) dalam matematika berbeda dengan ilmu
pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan yang lain.
Contoh:
a. Menentukan pusat lingkaran
b. Jumlah sudut-sudut dalam suatu segitiga
c. Jumlah dua bilangan ganjil
d. dll
2. MATEMATIKA ADALAH ILMU TERSTRUKTUR

• Matematika merupakan ilmu terstruktur yang


terorganisasikan. Hal ini karena matematika dimulai dari
unsur yang tidak didefinisikan, kemudian unsur yang
didefinisikan ke aksioma / postulat dan akhirnya pada
teorema.
• Konsep-konsep amtematika tersusun secara hierarkis,
terstruktur, logis, dan sistimatis mulai dari konsep yang paling
sederhana sampai pada konsep yang paling kompleks.
Struktur matematika adalah sebagai berikut :
• Unsur-unsur yang tidak didefinisikan
Misal : titik, garis, lengkungan, bidang, bilangan dll.
Unsur-unsur ini ada, tetapi kita tidak dapat
mendefinisikannya.
•Unsur-unsur yang didefinisikan
Dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan maka
terbentuk unsur-unsur yang didefinisikan.
Misal : sudut, persegi panjang, segitiga, balok,
lengkungan tertutup sederhana, bilangan ganjil,
pecahan desimal, FPB dan KPK dll.
• Aksioma dan postulat
Dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan dan unsur-unsur
yang didefinisikan dapat dibuat asumsi-asumsi yang
dikenal dengan aksioma atau postulat.
Misal : ~ Melalui 2 titik sembarang hanya dapat dibuat
sebuah garis.
~ Semua sudut siku-siku satu dengan lainnya sama besar.
~ Melalui sebuah titik hanya dapat dibuat sebuah garis
yang tegak lurus ke sebuah garis yang lain.
• Dalil atau Teorema
Dari unsur-unsur yangtidak didefinisikan dan aksioma maka
disusun teorema-teorema atau dalil-dalil yang kebenarannya harus
dibuktikan dengan cara deduktif.
Misal : ~ Jumlah 2 bilangan ganjil adalah genap
~ Jumlah ketiga sudut pada sebuah segitiga sama dengan
180
~ Jumlah kuadrat sisi siku-siku pada sebuah segitiga siku-
siku sama dengan kuadrat sisi miringnya.
3. MATEMATIKA ADALAH ILMU TENTANG POLA
DAN HUBUNGAN
• Matematika disebut sebagai ilmu tentang pola karena pada
matematika sering dicari keseragaman seperti keterurutan,
keterkaitan pola dari sekumpulan konsep-konsep tertentu
atau model yang merupkan representasinya untuk membuat
generalisasi.
• Contoh: Jumlah n bilangan asli pertama = n2
4. MATEMATIKA SEBAGAI BAHASA
Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut:
1. 2 + 3 = 6
2. Antara dua buah bilangan real yang berbeda selalu ada bilangan real lain yang
berbeda.
3. Bila a*b = a2 + b2 - ab untuk a dan b bilangan bulat apakah operasi * tertutup
dalam bilangan bulat?
4. Berapakah √9 ?
5. Hitung banyak diagonal dari sebuah segi n.
6. Bila x2 - 4x + 3 = 0, maka akar-akarnya adalah... dan...
• Pernyataan nomor 1 adalah pernyataan yang salah
• Pernyataan nomor 2 adalah pernyataan yang benar
• Pernyataan nomor 3 adalah pernyataan yang benar
• Jawaban yang benar untuk pernyataan nomor 4 adalah 3
• Jawaban yang benar untuk pernyataan nomor 5 adalah n – 3
• Jawaban yang benar untuk pernyataan nomor 6 adalah 1 dan 3.
PERHATIKAN CONTOH-CONTOH BERIKUT
1. Bila kita diminta untuk menulis bilangan dari satu sampai
satu juta, kita menulisnya sebagai berikut: 1,2,3,...,106
2. Bila seseorang diminta untuk mengalikan bilangan dari satu
sampai seribu, kita cukup menulisnya dengan bentuk
1×2×3×... ×1000.
3. bahasa matematika itu tidak mendua arti apalagi
membanyak arti
5. MATEMATIKA SEBAGAI RATU DAN PELAYAN
ILMU
• Melihat hakikat matematika, matematika itu seperti ratu.
Matematika itu anggun, cantik, indah, dan semacamnya.
• Dan sesuai dengan hakikatnya, matematika itu mandiri dan
diperlukan oleh manusia.
• Tentu saja yang diperlukan oleh manusia itu sesuai dengan
tingkat kemampuan matematika dari yang memerlukan.
•Mandirinya matematika, sebagai mandirinya seorang
ratu terlihat juga dari pengembangannya.
•Matematika bisa berkembang tanpa bantuan ilmu-
ilmu lain. Bahkan matematika dapat berkembang
bukan untuk memecahkan sesuatu.
•Berguna atau tidak yang ditemukan itu, bagi
matematika dan bagi matematikawan tidak peduli.
• Matematika, menjadi pelayannya itu bukan hanya menjadi
pelayan ilmu, untuk yang lainnya pun menjadi pelayan:
pelayan bagi manusia awam yang berjual beli di pasar
misalnya, pelayan bagi bidang studi lain, dan pelayan bagi
para ilmuwan. Bila jaman dulu yang dilayani itu terbatas
kepada ilmu- ilmu eksakta seperti Fisika, Kimia, dan Biologi,
sekarang ilmu-ilmu sosial pun mau dilayani. Apalagi dalam
penelitian, hampir setiap bidang studi dan ilmu memerlukan
bantuan.

Anda mungkin juga menyukai