LOGIKA

Oleh :
SENATOR MARCELIO CHEVIRAY DIANO (210605110053)
KHOLILUR ROHMAN (210605110037)
IHWAN TAMAMI (210605110047)
FRISCA YUNI ADILIA PUTRI (210605110048)
VIVIN OCTAVIA CAHYANI (210605110038)

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang Jl. Gajayana No 50, Dinoyo, Lowokwaru,
Malang, Jawa Timur 65144, Indonesia
 Pendahuluan
1 Latar Belakang
Logika adalah ilmu yang mempelajari
penalaran (reasoning). Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia disebutkan pengertian
nalar, yaitu cara berpikir dengan
mengembangkan sesuatu berdasarkan akal
dan bukan dengan perasaan atau
pengalaman. Pelajaran logika difokuskan
pada hubungan antar pernyataan
(statements). Dalam matematika, hukum
logika menentukan arti dari
pernyataan matematika. Hukum logika ini
membantu kita membedakan antara argumen
Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah Studi Pustaka yaitu dengan cara
mencari dan mempelajari referensi-referensi
dari buku, artikel, atau internet, serta
literature review yang berhubungan dengan
analisis sistem.
3. Hasil penelitian
3.1 Teorema
Teorema adalah pernyataan matematis
yang telah dibuktikan secara Logis sesuai
dengan kaidah matematika dengan
menggunakan asumsi-asumsi matematis yang
telah di ketahui.
Dalam hal ini teorema hampir mirip

yang valid dan tidak valid. Logika juga dengan teori perbedaannya teorema diperoleh

digunakan untuk membuktikan teorema asumsi-asumsi matematis sedangkan teori

diperoleh dari fakta-fakta empiris, dan
dalam matematika. Logika pertama kali
perbedaan mendasar dari teori dan teorema
dikembangkan oleh filsuf Yunani,
bahwa teori tidak bisa dibuktikan kebenarannya
Aristoteles, sekitar 2300 tahun yang lalu.
karena kemungkinan untuk mendapatkan fakta
Saat ini, logika memiliki aplikasi yang luas
empiris baru yang dapat merubah suatu teori itu
dalam ilmu komputer, misalnya dalam besar sedangkan mustahil mendapatkan asumsi
bidang pemrograman analisis kebenaran matematis baru yang bisa merubah suatu
algoritmik, kecerdasan buatan (artificial teorema. Sampai kiamat sekalipun teorema
intelligence), desain komputer, dan Pythagoras akan selalu sama.
sebagainya. Bab 1 dimulai dengan definisi Dalam logika, sebuah teorema adalah
proposisi dan notasi yang digunakan untuk pernyataan dalam bahasa formal yang dapat
mewakili proposisi. Selanjutnya dijelaskan diturunkan dengan mengaplikasikan aturan
pula cara menggabungkan proposisi inferensi dan aksioma dari sebuah sistem
majemuk dan membentuk tabel kebenaran. deduktif. Teorema dari sejumlah fungsi
memiliki nama lain:
2 Metode Penelitian
1. Identitas - digunakan untuk teorema yang
menampakkan persamaan antara 2
pernyataan matematika.

2. Lema - pra-teorema. Pernyataan preposisi        jumlah kuadrat kedua

yang diikuti dengan bukti yang sedikit atau sisi siku-siku pada segitiga siku-siku sama

tidak ada sama sekali dari sebuah teorema dengan panjang kuadrat sisi miringnya

atau definisi lain. Yaitu, proposisi B adalah

korolar proposisi A jika B bisa dideduksikan
dari A. 3.2 Aksioma

3. Proposisi - pernyataan yang tak dikaitkan Aksioma biasa juga disebut postulat
dengan "teorema" apapun. merupakan keterangan kebenarannya
diterima tanpa pembuktian lebih lanjut
4. Klaim - hasil menarik yang diperlukan atau
bebas. untuk menjad dasar atau pegangan dalam
suatu perbincangan. Sebagai contoh yang
5. Aturan - digunakan untuk teorema tertentu
sederhana 2+1= 3 dan semua sudut siku-siku
seperti aturan Bayes dan aturan Cramer, yang
adalah sama besarnya satu dengan yang
mendirikan formula yang berguna
lainnya. Aksioma juga adalah sebuah
Banyak matematikawan yang juga
proposisi yang jelas dengan sendirinya
menggunakan nama lain untuk teorema, seperti
(gamblang) dan yang menjelaskan hubungan
postulat, sublema, dll. Contoh dari teorema
niscaya antara bagian-bagian yang tidak
antara lain adalah teorema Pythagoras,
jelas. Dikarenakan hanya proposisi-proposisi
pembuktiannya:
analitiklah yang jelas dengan sendirinya
(gamblang), maka ilmu-ilmu aksioma
matematis kesemuanya bersifat analitik

Definisi

Definisi adalah sebuah proposisi yang

 
mengantarkan pada hakikat dan kualitas
Maka, luas belah ketupat ditambah luas 4
sesuatu. Definisi matematika bersumber dari
segitiga siku-siku sama dengan luas bujur
pemikiran manusia dan karenanya disebut
sangkar,rumusannya
dengan "prosisional atau situasional”.
Berbagai definisi yang akan
diperbincangkan atau diolah. Ini dapat
berupa artian yang diberi batasan, sifat,
pengertian atau hubungan seperti misalnya
berkaitan dengan bilangan, titik, garis,
sudut, dan lingkaran. Sebagai contoh tentang
definisi yaitu berkaitan dengan bilangan
ganjil. Bilangan ganjil dapat diberikan
definisi atau batasan sebagai bilangan yang
dapat dibagi satu dan dibagi dengan
bilangan itu sendiri.
3.3 lemma
Lemma adalah suatu pernyataan
matematis didalam pembuktian suatu teorema.
Dengan kata lain Lemma adalah teorema kecil
yang digunakan sebagai batu pijakan untuk
membuktikan suatu teorema. Lemma adalah alat
bantu untuk membuktikan suatu teorema. Tidak
ada perbedaan formal antara sebuah lemma dan
theorem, hanya salah satu pemakaian dan
konvensi. Lemma biasanya tidak menarik
namun berguna pada pembuktian proposisi yang
lebih kompleks, yang dalam hal ini pembuktian
tersebut dapat lebih mudah dimengerti bila
menggunakan sederetan lemma, setiap lemma
dibuktikan secara individual.
Meskipun Lemma dikatakan sebagai
teorema kecil bukan berarti pembuktian lemma
lebih mudah,lebih sederhana dibandingkan
pembuktian Teorema. Contohnya adalah
Lemma Zorn:
Every partially ordered set, in which
every chain (i.e. totally ordered subset) has an
upper bound, contains at least one maximal
element.
Contoh Lemma lainnya: Jika n adalah
bilangan bulat positif, maka n 1 bilangan positif
atau n
1 = 0.
3.4 Corollary
Corollary adalah teorema yang dapat
dibentuk langsung dari teorema yang telah
dibuktikan, atau dapat dikatakan corollary
adalah teorema yang mengikuti dari teorema
lain. Sebuah corollary adalah sebuah pernyataan
yang diikuti oleh pernyataan sebelumnya. Dalam
matematika corollary umumnya diikuti oleh
theorem. Contoh corollary:
Jika sebuah segitiga adalah sama sisi,
maka segitiga tersebut sama sudut. Corollary ini
mengikuti teorema Jika dua sisi dari sebuah
segitiga sama panjang, maka sudut yang
berlawanan dengan sisi tersebut sama besar .
4. Daftar pustaka
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://
ardyajuly.blogspot.com/2016/12/
aksioma-teorema-lemma-corollary-
beserta.html%3Fm
%3D1&ved=2ahUKEwi4jZmshuz0AhV
w63MBHauAA24QFnoECAgQAQ&usg
=AOvVaw3xCEQ5dTXq5JWn1dPE_fU
6

http://matem-atikah.blogspot.com/
2016/12/apa-perbedaan-aksioma-
definisi-dan.html?m=1