GENERAL
ROLE OF THE SUSPENSION
Jika kendaraan berjalan dipermukaan yang halus, datar maka dia
akan menerima guncangan dari permukaan jalan. Dan apabila jalan
yang dilalui terdapat banyak lubang dan benjolan maka tersebut
akan mengalami guncangan yang lebih kuat. Jika tidak dipersiapkan
sesuatu untuk mengurangi guncangan ini ketingkat yang dapat
diterima, maka bisa menimbulkan beberapa masalah yaitu :
Penumpang mengalami guncangan yang dirasa tidak nyaman, turun-naik dan
tersentak.
Mobil akan susah dikuasai dan bila terjadi guncangan yang kuat dapat merusak
kendaran atau penumpang dan barang bawaannya.
Untuk meningkatkan kenyamanan dan kestabilan kemudi, maka
dibuatlah susunan spring dan rod yang kemudian dipasang diantara
Roda dan bodi kendaraan yang fungsinya adalah untuk mengurangi
guncangan dan kejutan
GENERAL
Unsprung weight
Sprung weight
Unsprung weight
GENERAL
OSCILLATION OF SPRUNG WEIGHT
GENERAL
PITCHING
• Pitching adalah gerakan turun naik pada bagian depan dan belakang
kendaraan (seperti menganguk-angguk). Hal ini terjadi terutama apabila
mobil melaju dijalan yang banyak benjolannya atau juga di jalan aspal yang
tidak rata dan banyak lubang, gejala pitching lebih mudah terjadi bila spring
yang digunakan lebih lembut dibandingkan dengan spring yang lebih keras.
GENERAL
ROLLING
Adalah gerakan bodi kendaraan miring ke kanan atau kekiri. Ketika mobil
berjalan atau berbelok di jalan yang bergelombang, salah satu sisi spring
kendaraan akan mengembang, sedangkan sisi satunya lagi mengkerut.
Hal ini disebabkan karena bodi kendaraan rolling (miring) ke salah satu
sisi.
GENERAL
Bouncing
Bouncing adalah gerakan naik turun pada keseluruhan bodi kendaraan.
Bouncing terjadi umumnya ketika kendaraan berjalan pada jalan yang
bergelombang dengan kecepatan tinggi. Juga bisa karena springs yang
terlalu lembut.
GENERAL
Yawing
Yawing adalah gerakan kendaraan yang mengimpang ke sisi kanan dan
kiri dari titik sumbu tengah kendaraan.
SUSPENSION TYPE
Vehicles Front suspension Rear suspension
Atos Macpherson strut with coil spring Torsion axle
Accent Macpherson strut with coil spring Dual link
Lantra Macpherson strut with coil spring Dual link
Tiburon Macpherson strut with coil spring Dual link
Sonata Macpherson strut with coil spring Multi link
DISADVANTAGES
• Inferiority of cost, weight and using
the Engine-room space
• Big changes of tire alignment by the
tolerance while installing parts
• Higher load on arms and a vehicle
body when the distance between an
upper arm and lower arm is small,
DOUBLE WISHBONE (FRONT)
HIGH-MOUNTED UPPER ARM TYPE (EF SONATA, XG)
ADVANTAGES
• Flexibility of
suspension design
(high performance)
• Better lateral stiffness
DISADVANTAGES
• Inferiority of cost,
weight
MULTI LINK SYSTEM (FRONT)
* Vehicle: Audi A4, A6
MULTI LINK SYSTEM (FRONT)
* Vehicle: Mercedes-Benz S-class(99), MMC Eterna(92)
MULTI LINK SYSTEM (FRONT)
* Vehicle: Nissan Infiniti Q45(89), 300Z(88), Sunny(97), Maxima(98)
MULTI LINK SYSTEM (FRONT)
* Vehicle: Mazda Sentia, Kia Enterprise
MULTI LINK SYSTEM (FRONT)
ADVANTAGES
• High flexibility of suspension design
• Load distribution on vehicle body due to many link points
- Riding improved
• Compatibility of riding and handling is possible.
DISADVANTAGES
• Hard of optimal suspension design
- High skill and experience
• Very affected by friction and hysterisis due to more bushings and
joints
- Riding is easy to be deteriorated
• Inferiority of the suspension rigidity
STRUT TYPE (DUAL LINK, REAR)
ADVANTAGES
• Simple structure, lightweight,
cost-reduction
• Toe control is available
DISADVANTAGES
• Limitation of Geometry control
- Bump camber control is not easy
- Roll center height variation is big
• Shock absorber installing parts is
in the cabin (Noise into cabin)
TRAILING ARM (REAR)
ADVANTAGES
• Simple construction
• Superiority of trunk room
• Little change of Toe, Camber, Tread
DISADVANTAGES
ADVANTAGES
• Simple construction
• Little change of Camber while rolling
DISADVANTAGES
• Inferiority of lateral rigidity
• Inferiority of road surface shocks and noises
• Inferiority of the trace of wheels under the lateral/forward/backward force
(Inferior of compliance, steering)
AXLE-BEAM TYPE WITH PARHARD ROD (REAR)
AXLE-BEAM TYPE WITH PARHARD ROD (REAR)
ADVANTAGES
• Simple construction
• Adjustable of camber by beam torsion
- Enhanced turning ability
DISADVANTAGES
• Inferiority of lateral rigidity
- Compensated with a lateral link
• Inferiority of the un-sprung weight (inferior of riding)
• Difference between right and left turning characteristics
• Tread changes while up-down movement (inferior of straight driving)
• High floor height because of beam movement space
COUPLED TORSION BEAM TYPE (REAR)
COUPLED TORSION BEAM TYPE (REAR)
ADVANTAGES
• Adjustable turning geometry according to the section shape of a beam
• Simple structure
• High rigidity
• Superiority of riding
(Reduced spring weight)
DISADVANTAGES
• Higher weight than an axle-beam type
• Hard to keep an optimal tire condition under the lateral force and
forward/reverse force
MULTI LINK BEAM AXLE SYSTEM (REAR)
* Vehicle: Nissan Sunny, Samsung SM5
DOUBLE WISHBONE (REAR)
High-Mounted Upper Arm type
ADVANTAGES
• Geometry control is good
• Roll center height can be optimized
DISADVANTAGE
• Weight, cost, space is not good
• Inferior Cabin space
DOUBLE WISHBONE (IN WHEE TYPE, REAR)
* Vehicle: Audio A4 (4WD) ADVANTAGES
• Geometry control is good
• Roll center height can be optimized
DISADVANTAGE
• Weight, cost, space is not good
• Inferior lateral rigidity
MULTI LINK SYSTEM (REAR)
* Vehicle: Mercedes-Benz 190E (82)
ADVANTAGES
• High flexibility of suspension
design
• Compatibility of riding and
handling is possible.
DISADVANTAGES
• Hard of optimal suspension
design
- High skill and experience
• High cost
MULTI LINK SYSTEM (REAR)
* Vehicle: Nissan Silvia(89), Skyline, Infiniti Q45
5-LINK SYSTEM (REAR)
* Vehicle: BMW 7-Series Integral A(89)
4-LINK SYSTEM (REAR)
* Vehicle: BMW 7-Series Integral B (99)
MULTI LINK SYSTEM (REAR)
* Vehicle: BMW Integral suspension
Wheel support
Front lower track
control arm
vel
tra
of
n
tio
c
i re
D
Longitudinal control arm
5-LINK SYSTEM (REAR)
* Vehicle: Mercedes-Benz S-class (Rear)
4-LINK SYSTEM (REAR)
* Vehicle: HMC EF Sonata, XG, MMC Eterna(94)
4-LINK SYSTEM (REAR)
* Vehicle: HMC Sonata(95~98), Grandeur, Centennial, MMC Devonair
4-LINK SYSTEM (REAR)
* Vehicle: Mazda Sentia(93), Kia Enterprise
4-LINK SYSTEM (REAR)
* Vehicle: Mazda Luce(89~92), Kia Potentia
SUSPENSION TYPE
STABILIZER BAR
Jika hanya menggunakan spring yang lebih lunak untuk meningkatkan
kenyamanan, maka bodi kendaraan akan cenderung miring sekali bila mobi
berbelok , terkena gaya centrifugal. Pada kendaraan yang menggunakan
suspensi independent gejala ini lebih besar.
Oleh karena itulah untuk menguranginya ditambahkan stabilizer bar yang
dipasang pada torsion bar. Disamping untuk memperkecil body roll ketika
berbelok, juga berguna untuk meningkatkan traksi ban. Umumnya, pada
suspensi depan, kedua ujung stabilizer dipasang pada lower suspension arm
melalui rubber cushions dan linkage, kemudian bagian tengah stabilizer dikunci
ke frame atau di dua titik lain melalui via rubber bushing, dan dapat berputar
pada titik tersebut.
Catatan; dengan tujuan untuk mengurangi body roll dan meningkatkan daya
cengkraman ke jalan yang kasar, stabilizer bar sekrang ini tidak hanya dipakai
untuk bagian depan namun juga sudah dipasang dibagian belakang.
SUSPENSION TYPE
Stabilizer link
Stabilizer bar
SUSPENSION TYPE
SHOCK ABSORBERS
Ketika kendaraan mengalami kejutan dari permukaan jalan, pegas
suspensi mengkerut dan mengembang untuk menyerap kejutan
tersebut. Namun, dikarenakan pegas mempunyai karakter turun-naik,
dan juga dikarenakan sering membutuhkan waktu bagi pegas untuk
berhenti turun-naik, maka tingkat kenyamanannya menjadi kurang,
kecuali ada suatu alat yang dapat meredam turun-naiknya pegas ini.
Nah tugas untuk mengatasi masalah tersebut ada pada shock
absorbers atau “shock”. Shock absorber tidak hanya untuk meredam
gaya pegas yang berlebihan, untuk meningkatkan kenyamanan, namun
juga memberikan daya cengkram pada ban yang `lebih baik dan
meningkatkan kestabilan kemudi.
SUSPENSION TYPE
TYPE OF SHOCK ABSORBERS
Air
Reservoir chamber
Working chamber Fluid
SUSPENSION TYPE
Construction of twin-tube type shock absorber
Dibagian dalam absorber shell (outer
tube) terdapat satu cylinder (pressure
tube), dan di dalamnya lagi ada satu Bumper
stopper
piston yang bergerak turun-naik.
Di dasar piston rod, dipasang satu Oil seal
piston valve untuk menghasilkan Daya
redam ketika shock absorber Piston rod
merenggang (selama rebounding).
Pada bagian bawah cylinder terdaoat
satu base valve untuk menghasilkan Rebound
Cylinder
daya redam pada saat shock absorber stopper
menekan (selama bounding).
Di dalam cylinder diisikan pelumas
yang jumlahnya 2/3 dari reservoir
chamber, sisanya diisi dengan tekanan Piston
udara.
Base valve
SUSPENSION TYPE
: Operation
a. During bounding (Compression)
NON-RETURN
VLAVE
LEAF VALVE
LEAF
VALVE
BASE VALVE
PISTON VALVE BASE VALVE
SUSPENSION TYPE
b. During rebounding (Expansion)
- Piston rod’s speed of motion high
Ketika piston rod bergerak ke atas, tekanan di dalam chamber diatas piston akan
menjadi tinggi dan cairan di dalam chamber B akan membuka leaf valve di dalam
piston valve dan mengalir ke dalam chamber membuka leaf valve di dalam piston
valve dan mengalir ke dalam chamber A. Pada saat tersebut, tahanan aliran dari
cairan pelumas bekerja sebagai daya peredam. Selama rod bergerak ke atas,
bagian yang bergerak tersebut menggerakkan ke luar dari cylinder, sehingga
volume oli yang lewat melalui non-return valve yang ada pada base valve dari
reservoir chamber dan mengalir tanpa tahanan ke dalam chamber A.
NON-RETURN
VLAVE
LEAF LEAF VALVE
VALVE
BASE VALVE
PISTON VALVE BASE VALVE
FRONT SUSPENSION
1. GENERAL
Perbedaan nyata antara susopensi depan dan belakang adalah karena
roda depan harus dapat dikemudikan. Ketika sebuah mobil berbelok
atau melaju di dalam yang bergelombang, maka dapat dipastikan roda
akan menerima beragam gaya. Suspensi harus mampu menahan
gaya-gaya tersebut agar arah kendaraan tidak menyimpang. Suspensi
juga harus bisa memungkinkan agar roda bisa bergoyang, bergerak ke
depan, belakang dan ke samping, atau merubah sudut kemiringannya
ke derajat tertentu tanpa menggangu kemudi kendaraan. Kondisi ini
bisa diperoleh melalui suspensi independent tipe Macpherson strut.
FRONT SUSPENSION
2. CONSTRUCTION
Suspensi tipe strut terdiri dari lower arms, strut bars, stabilizer bar dan strut
assemblies. Coil springs dipasang pada strut assembly, dan shock absorber dibuat
di dalam strut assembly.
Pada satu ujung lower arm dipasangkan ke front side member melalui rubber
bushing, dan dapat bergerak bebas ke atas dan ke bawah. Sedangkan ujung
lainnya di pasang ke steering knuckle arm melalui satu media ball joint.
Selama shock absorber bertindak sebagai bagian dari pertautan suspensi, maka
disamping harus bisa meredam guncangan dari jalan dan gerakan turun naik, dia
juga harus cukup kuat untuk menahan beban vertical yang ditempatkan padanya.
Ujung atasnya dipasangkan ke fender apron melalui penopang atas, yang terdiri
dari rubber cushion dan bearing dan dapat berputar bebas pada sumbunya. Bagian
ujung bawah strut assembly dikencangkan ke steering knuckle arm dengan
menggunakan baut.
Gunanya strut bar adalah menahan gaya yang timbul dari roda dengan arah garis
membujur. Satu ujungnya dikencangkan ke lower arm dan ujung lainnya
dipasangkan dengan rubber cushion ke strut bar bracket yang dilas ke front cross
member.
FRONT SUSPENSION
Rubber insulator
Coil spring
Stabilizer link
Stabilizer bar Strut assembly
Dynamic damper
Drive force
Knuckle
Knuckle
Hub Hub
T.J. D.O.J.
Drive shaft Drive shaft
Dynamic damper
B.J.
B.J.
Dynamic damper
FRONT SUSPENSION
FRONT SUSPENSION
5. OFFSET SPRING
• Dikarenakan struts dipasang menyudut, maka gaya reaksi ke depan (road surface reaction)
atau disingkat R1 akan diberikan ke roda-roada yang cenderung bergerak secara vertical
dari titik tengah ban, kemudian gaya tersebut akan berusaha untuk mencondongkan strut ke
arah dalam kendaraan. Pada saat ini terjadi, gaya tersebut berusaha mencondongkan strut
ke arah dalam kendaraan berkat adanya komponen strut bearing yang berfungsi untuk
menghasilkan torsi gaya tolak R3 (karena bagian atas strut tetap berada ditempatnya),
selanjutnya dengan bertambahnya friksi pada bearing, ditambah adanya pembengkokkan
pada strut, maka akan memperbesar gerakan resistensi pada shock absorber.
• Sebagai tambahan dikarenakan posisi pemasangan spring berada ditengah, makan akan
memberikan keuntungan yang jarak offset yang baik (mengarah keluar kendaraan), dan
dikarenakan dudukan spring lower dipasang miring, maka sisi bagian luar coil spring akan
cenderung mendekat tanpa intervensi ruang, gaya balik pada spring akan menjadi lebih
besar ke sisi luar kendaraan , yang pada akhirnya menghasilkan torsi lengkung R4, yang
berlawanan dengan arah lengkungan R3 dari strut.
• Akibatnya, friksi yang diberikan ke bearing di dalam strut akan berkurang, dan tahanan
sliding pada piston rod juga akan berkurang, sehingga memberikan kenyamanan
berkendara.
REAR SUSPENSION Coil spring
R2
R4 R3
Spring
counteractive
force
A B
A : Body outer side coil spring
installation height
B : Body inner side coil spring Strut bend
installation height
R1 : Road surface reaction force
R2 : Strut axial-reaction force Strut assembly
R3 : Strut bend direction reaction force
R4 : Strut bending force (by spring offset)
R1
REAR SUSPENSION
1. GENERAL
Ujung suspension arms dilas ke axle beam yang merupakan rumah dari
torsional bar. Kedua ujung torsion bar juga dilas pada axle beam yang
sama.
Pada saat roda turun dan naik dengan arah yang berlawanan, gerakan
melintir dari ujung trailing arm disalurkan kedalam puntiran rear axle
beam, built-in torsional bar dan rear suspension arms.
Puntiran pada rear axle beam dan stabilizer generates merupakan gaya
reaktif yang berlawanan dengan puntiran suspension arm.
REAR SUSPENSION
Coil spring
Lateral rod
Shock absorber
Axle beam
Torsion bar Rear
hub
Trailing arm
REAR SUSPENSION
3. AXLE STEER
Pada saat mobil berbelok, badan kendaraan akan melenceng karena
adanya gaya centrifugal. Selama tingkat kelenturan suspension spring
kanan dan kiri ketika itu berbeda, maka arah roda akan sedikit berubah
dan akibatnya akan sama seperti jika kemudi diputar penuh. Kejadian ini
disebut dengan axle steer atau roll steer.
Rubber
bushing
Arm bushing
WHEEL ALIGNMENT
Contents
◆ DESCRIPTION
◆ CAMBER
◆ CASTER
◆ STEERING AXIS INCLINATION
◆ TOE
◆ WHEEL ANGLE, TURNING ANGLE
◆ WHEEL ALIGNMENT SERVICE
DESCRIPTION
• Apabila pengemudi melaju dijalan yang berbelok-belok sehingga si
pengemudi tersebut akan banyak mengeluarkan energi dan menyita
perhatian yang cukup banyak. Untuk itu roda-roda yang dipasang pada
kendaraan sudutnya harus tepat agar bisa menghilangkan masalah
diatas, juga untuk mencegah agar ban tidak cepat aus. Kombinasi sudut
ini disebut dengan “ wheel alignment”.
• Kemudi akan mudah dikendalikan jika kelurusan roda sesuai sudutnya,
karena kemudi akan tetap lurus ke posisi depan jalan dengan sedikit
bantuan pengemudi, dan sedikit tenaga untuk membelokkan
kemudinya. Dengan kata lain, kemudi mudah dikendalikan selama
seluruh elemen yang terkait dengan ““wheel alignment”, sudah dalam
keadaan benar. Namun jika ada salah satu saja elemen yang tidak
benar, maka kemungkinan akan muncul masalah sebagai berikut :
• Kemudi sudah dikendaikan
• Kemudi tidak stabil
• Ban menjadi cepat aus
• Putaran balik kemudi lemah
CAMBER
1. DESCRIPTION
0
Negative - + negative
Roda depan kendaraan dipasang
dengan tingkat kemiringan atas
mengarah ke luar atau ke dalam.
Inilah yang disebut dengan camber camber
yang tingkat kemiringannya diukur
dari garis vertikal.
Bila kemiringannya mengarah
keluar, disebut dengan positive
camber. Sebaliknya, bila
kemiringannya mengarah kedalam
disebut dengan negative camber.
90°
CAMBER
2. PROBLEMS CUASED BY INCORRCT CAMBER
• Mobil akan manarik ke salah satu sisi (jika setingan camber roda
depan tidak sama).
• Ban menjadi cepat aus dibagian dalan (negative camber berlebihan).
• Ban cepat aus dibagian luar (positive camber berlebihan).
• Wheel bearings menjadi cepat aus.
• Ball joints cepat aus (camber tidak benar menyebabkan bengkokan
pada spindle dan spindle support sehingga menambah beban pada
ball joints)
CAMBER
3. POSITIVE CAMBER
▶ Positive camber :
Bagian ban yang aus adalah sisi
luarnya. Bagian sisi luar ban berputar
dengan radius yang lebih kecil
dibandingkan bagian sisi dalam ban.
Namun, dikarenakan kecepatan
putaran ban sisi dalam dan luar
adalah sama, maka bagian sisi luar
ban akan selip.
▶ Negative camber
Bagian sisi dalam ban menjadi
lebih cepat aus.
CASTER
1. DESCRIPTION
Negative Positive
• Caster adalah tingkat kemiringan ke arah
Caster
dalam atau luar dari steering axis. Caster
diukur dalam derajat dari garis lurus vertikal
steering axis yang dilihat dari sisi samping. Front
• Kemiringan ke dalam dari garis vertikal
disebut dengan positive caster, dan
kemiringan ke luar disebut dengan negative
caster. Jarak dari persimpangan garis tengah
steering axis center dengan ground ke titik
tengah antara ban dan permukaan jalan
disebut dengan caster trail.
CASTER
2. PURPOSE OF CASTER
a: Kingpin offset
b: Kingpin angle
a
STEERING AXIS INCLINATION
2. SUSPENSION TYPES
Steering axis
▶ Rigid type and steering axis
Pada suspensi tipe rigid
axle, pada setiap ujung
axle dipasang komponen
yang disebut dengan Kingpin
kingpin. Kingpin axis
setara dengan steering
axis yang ada pada tipe
suspensi lainnya..
STEERING AXIS INCLINATION
Steering axis
Upper ball joint
▶ Double wishbone type
Untuk suspensi tipe
double wishbone
suspension, jalur
penghubung antara
upper ball joint dan lower
ball joint membentuk
steering axis.
b
TOE
▶ Role of toe angle
Fungsi utama toe angle adalah untuk membantalkan camber thrust yang
dihasilkan pada saat camber dijalankan. Apabila roda depan diberikan
positive camber, maka kemiringannya akan ke luar, sehingga menyebabkan
roda-roda tersebut berusaha berputar keluar begitu mobil bergerak ke depan,
sehingga terjadi side-slip. Hal ini akan menyebabkan ban menjadi cepat aus.
Oleh karena itulah , toe-in diberikan ke roda depan untuk mencegah hal
tersebut dengan cara membatalkan rolling ke arah luar karena camber.
Selama camber mendekati nol, maka nilai sudut toe juga akan menjadi lebih
kecil.
β
α<β
r2
r1 > r 2
r1
O
WHEEL ALIGNMENT SERVICE
1. GENERAL
• Jika ban aus tidak merata, namun kemudi stabil, atau jika
suspensi pernah diperbaiki akibat suatu tabrakan, maka wheel
alignment harus diperiksa dan dibetulkan. Wheel alignment
terdiri dari beberapa item seperti camber, caster, steering axis
inclination, toe-in dan setiap item tersebut terkait satu dengan
yang lainnya.
• Selalu ukur wheel alignment dengan menempatkan mobil di
tempat yang rata dan datar. Hal ini perlu untuk memperoleh
tingkat kelurusan yang benar, meskipun menggunakan alat
tester yang akurat, namun penempatan kendaraan yang tidak
datar, akan mengacaukan hasil pengukuran wheel alignment.
WHEEL ALIGNMENT SERVICE
2. INSPECTION BEFORE MEASUREMENT
Sebelum melakukan pengukuran wheel alignment, setiap faktor dapat berpengaruh
terhadap wheel alignment, untuk itu harus diperiksa dan dibetulkan sebagaimana
mestinya. Dengan melakukan persiapan yang benar maka angka yang akan
diperoleh dipastikan benar. Item-item yang perlu diperiksa sebelum melakukan
pengukuran wheel alignment adalah :
a a
Short Long
b b
REAR WHEEL ALIGNMENT SERVICE
5. REAR WHEEL ALIGNMENT
Alighment roda belakang dari suspensi belakang independen
dilakukan dengan menyesuaikan sudut camber dan kaki. Metode
penyetelan sudut camber dan toe berbeda tergantung pada jenis
suspensi. Beberapa model tidak memiliki mekanisme untuk
menyetel camber.
TOE ANGLE
Dengan memutar cam eksentrik,
lengan dapat digerakkan ke kiri atau
kanan untuk mengubah arah roda,
sehingga menyesuaikan toe-in.
※ The scale has gradations of
approximately 2.4 mm (0.09 in.)
REAR WHEEL ALIGNMENT SERVICE
Front
Seperti halnya toe-in depan,
jika panjang lengan belakang
tidak dibuat sama untuk
α a β
menyesuaikan toe-in roda α =β
belakang secara terpisah, (correct)
sudut roda kiri dan kanan akan
berbeda tidak peduli seberapa
tepat toe-in. Untuk alasan ini,
pertama-tama, perbaiki sudut
roda kiri dan kanan, lalu
sesuaikan toe-in. b
TYRE & WHEELS
TYRE & WHEELS
FUNCTION OF TYRE
Ban melakukan fungsi-fungsi berikut:
Rim
TYRE & WHEELS
CONSTUCTION
- CARCASS
Karkas adalah tali bagian dalam ban yang menopang berat dan
menyerap benturan. Carcas terdiri dari lapisan tali ban terikat bersama
dengan karet. Tali pada ban bus dan truk umumnya terbuat dari nilon
atau baja, sedangkan ban mobil penumpang menggunakan poliester
atau nilon. Ban umumnya diklasifikasikan, menurut arah kabelnya,
menjadi tipe radial dan bias ply.
- TREAD
Tapak adalah lapisan karet luar yang melindungi karkas dari keausan
dan kerusakan luar yang disebabkan oleh permukaan jalan. Ini adalah
bagian yang secara langsung bersentuhan dengan jalan dan
menghasilkan hambatan gesekan yang mentransmisikan gaya
mengemudi dan pengereman kendaraan ke jalan
TYRE & WHEELS
CONSTUCTION
- SIDE WALL
Dinding samping adalah lapisan karet yang menutupi bagian samping ban
dan melindungi karkas dari kerusakan luar. Konstituen ban fleksibel mereka
terus melentur di bawah beban yang diterapkan selama perjalanan.
- BREAKER
Breaker, lapisan kain di antara carcass dan tapak, memperkuat daya
rekat di antara keduanya, sekaligus membantu mengurangi guncangan
yang diteruskan dari jalan ke carcass. Breaker biasanya digunakan
pada ban bias-ply. Ban untuk bus, truk dan truk ringan menggunakan
breaker nilon, untuk mobil penumpang adalah poliester.
TYRE & WHEELS
CONSTUCTION
- BELT
Ini adalah jenis pemutus yang digunakan pada ban radial-ply. Berjalan
seperti lingkaran di sepanjang lingkar ban antara karkas dan karet tapak,
mereka menahan karkas dengan aman di tempatnya. Ban untuk mobil
penumpang menggunakan pemutus kaku yang terbuat dari kabel baja,
rayon atau poliester, sedangkan untuk bus dan truk dibuat dari kabel baja.
- BEADS
Beads di ban mobil penumpang terbuat dari kabel baja tarik tinggi.
Saat ban berputar saat berjalan di jalan raya, kekuatan putaran ban
berusaha untuk melepaskan ban dari pelek.
Beads memperbaiki ban ke pelek dengan melilitkan ujung kabel. Ini
terdiri dari kawat bead dan karet inti.
TYRE & WHEELS
CONSTUCTION
- SHOULDER
Shoulder menunjukkan bagian dari ujung tapak ke bagian atas dinding
samping
- INNER LINER
Inner liner adalah karet tahan udara khusus yang dipasang di bagian
dalam ban, bukan tabung
TYRE & WHEELS
TREAD PATTERN
RIB-shape : The pattern along the circumference of circle
- Lower resistance against rotating.
- Good for stability and operating because of not
skidding right and left.
- Suitable for high-speed owing to low generation of heat.
- Weak breaking & driving power on the raining road.
- The crack happens easily by the stress.
For paved-road, and the front wheel of truck -bus.
LUG-shape : At the right angle to the circumference of circle
- Superior braking & driving power
- Noisy at the high-speed driving
It is not suitable for high-speed driving because of high-
resistance against revolving.
For dirt road, and the rear wheel of bus, industrial
vehicles, dump trucks.
TYRE & WHEELS
TREAD PATTERN
RIB-LUG shape : The combination of RIB-shape & LUG-shape
- The rib in the center prevents from slipping and improves
the stability for driving.
- Rug of shoulder makes the braking & driving power
remain good.
Good for paved-road and dirt road. Usually used in
the front & rear wheel of truck and bus.
Block-shape : The pattern of independent block which the groove is
connected each other
- Excellent in steering and steering and stability on the snow
covered road and raining road.
- Easily worn-out because the area is wide which the groove
uphold.
Suitable for motorcar for winter or four seasons.
Suitable for rear wheel of Radial tyre of ordinary car.
TYRE & WHEELS
TREAD PATTERN
Direction pattern : The pattern which the crossing groove of both outside
is toward same direction.
Section
height (H)
Sub- name
Outer diameter
Tyre size
Rim diameter
Trade mark
TYRE & WHEELS
TYRE SIZE
Aspect ratio adalah rasio lebar terhadap tinggi. Dulu banyak diproduksi
100 tipe dengan lebar dan tinggi yang sama, tetapi sekarang ini banyak
diproduksi ban dengan aspek rasio 80, 70, 60. Artinya, belakangan ini ban
yang lebih lebar lebih banyak digunakan. Dan lebarnya dilambangkan
dengan deret, maka jika perbandingan lebar ban 70 disebut deret 70.
TYRE & WHEELS
TYRE SIZE
Load Index
Section width : 225mm
Speed Rating Index
LOAD INDEX
Banyak ban datang dengan deskripsi layanan yang ditambahkan di
ujung ban. Deskripsi layanan ini berisi nomor, yang merupakan indeks
beban, yang menunjukkan peringkat kecepatan. Indeks beban
mewakili
Rancangan untuk mendukung beban maksimum setiap ban.
TYRE & WHEELS
LOAD INDEX (kg)
INDEX LOAD INDEX LOAD INDEX LOAD INDEX LOAD INDEX LOAD
61 257 71 345 81 462 91 615 101 825
62 265 72 355 82 475 92 630 102 850
63 272 73 365 83 487 93 650 103 875
64 280 74 375 84 500 94 670 104 900
65 290 75 387 85 515 95 690 105 925
66 300 76 400 86 530 96 710
67 307 77 412 87 545 97 730
68 315 78 425 88 560 98 750
69 325 79 437 89 580 99 775
70 335 80 450 90 590 100 800
TYRE & WHEELS
GENERATION OF HEAT BY TYRES
Karena karet, kabel ply dan konstituen ban utama lainnya tidak sepenuhnya
elastis, mereka mempertahankan kehilangan histeresis yang lebih besar
karena mereka menyerap energi selama lentur ban dan mengubahnya
menjadi panas. Karena bahan ini adalah konduktor panas yang buruk,
bahan ini tidak mampu dengan cepat menghilangkan panas yang dihasilkan
sehingga panas terakumulasi di dalam bahan ban, menyebabkan suhu
internal ban naik. Penumpukan panas yang berlebihan melemahkan ikatan
antara lapisan karet dan tali ban, yang akhirnya menyebabkan pemisahan
lapisan atau bahkan pecahnya ban. Pembentukan panas di dalam ban
bervariasi dengan faktor-faktor seperti tekanan inflasi, beban, kecepatan
kendaraan, kedalaman alur tapak dan konstruksi ban.
INFLATION PRESSURE
Karena ban lebih fleksibel, semakin rendah tekanan inflasi, secara
berlebihan
TYRE & WHEELS
GENERATION OF HEAT BY TYRES
low inflation pressure causes the tyre to flex more and the internal friction To
increase, raising the tyre’s internal temperature.
LOAD
Increasing to the load is similar to reducing the inflation pressure. The tyre’s
internal temperature rises since it is made to flex more. At the same time,
extra loads are applied to the tyre beads and shoulders - loads which can
lead to separation or bursting.
VEHICLE SPEED
The internal temperature rises in accordance to the vehicle speed since the
tyre is forced to flex more quickly.
TYRE & WHEELS
GENERATION OF HEAT BY TYRES
TYRE CONSTRUCTION
The radial-ply has rigid belts that securely hold the the carcass so that the
Tread coming into contact with the road surface is less susceptible to
deformation. Because the belts reduce tread flexure, the tyre generates
less heat and the tyre temperature stays lower than for bias-ply tyres.
Steel radial-ply tyres also radiate more heat since the steel-ply cord layers
provide greater heat conductivity.
TYRE & WHEELS
BRAKING PERFORMANCE
Automobiles decelerate and stop by generating friction between the tyres
and the road surface. The amount of braking force generated depends on
the road surface condition, tyre type, tyre construction and other conditions
under which the tyres operate. The braking performance of a tyre is
evaluated by its friction coefficient. The smaller the value, the less friction the
tyre generates and the longer the braking distance (the distance the vehicle
travels from the moment the brake pedal is first depressed until the vehicle
comes to a complete stop).
The tread coming into contact with the road surface may be divided into the
following three zones :
Contact area
Forward A B C
direction
TYRE & WHEELS
HYDROPLANING
A: DRAIN ZONE
Pushes the water aside or pumps it through the zig-zag grooves
and channels in the tread.
B: WIPE ZONE
The remaining film of water is mopped up.
C: GRIP ZONE (FRICTION ZONE)
The tread pattern grips the remainder of the now dry contact area.
At lower speeds, Zone C is at its widest so that the tyre securely grips the
road, generating sufficient friction between the tread and the road surface.
As the vehicle accelerates, tyre friction decreases since Zone A gradually
expands at the expense of Zones B and C. The vehicle is more likely to
hydroplane if the water is deeper than 2.5 ~ 10.0 mm.
TYRE & WHEELS
HYDROPLANING
Tyre
Step 1 : The tread is in complete
contact with the road surface.
1. Do not use a tyre with a worn tread. As the tire wears, the tread
reaches a point where the tread grooves cannot drain off the water
between the tyre and the road fast enough to prevent hydroplaning.
Centrifugal force
Centripetal force
(cornering force)
BRAKE SYSTEM
CORNERING PERFORMANCE
This cornering force stabilizes the vehicle during cornering. The vehicle’s
cornering performance varies with:
1. Tyre specification
2. Load applied to the tread of the contact area (cornering force increases
with the load)
3. Tyre size (cornering force increases with tire size)
4. Road surface conditions (cornering force drops rapidly if the road is wet
or covered with snow)
5. Inflation pressure (cornering force increases as the tire becomes more
rigid under high pressure)
6. Wheel camber (cornering force reduces in positive camber)
7. Rim width (wider tyres are more rigid and thus produce a greater
cornering force)
TYRE & WHEELS
TYRE WEAR
Tyre wear is the loss of or damage to tread and other rubber surfaces due
to friction generated when the tyre slips on the road. It varies with inflation
pressure, load, vehicle speed, baking, road surface conditions,
temperature and other factors.
110
INFLATION PRESSURE 100
Durability index (%)90
Insufficient inflation [ standard inflation80
pressure accelerates pressure = 100 ] 70
60
tyre wear by allowing
50
the tread to flex 40
excessively as it 30
20
contacts the road.
10
0
100 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50
Inflation pressure (%) [ standard = 100 ]
TYRE & WHEELS
TYRE WEAR
LOAD
A higher load accelerates tyre
VEHICLE SPEED
The driving and braking forces, the centrifugal force at cornering, and the
other forces acting on the tyre, increase in proportion to the square of the
vehicle speed. Raising the vehicle speed therefore greatly multiplies these
forces, increases the friction generated between the tread and the road
surface and thus accelerates tyre wear. In addition to these factors, the
condition of the road also has a great influence on tyre wear. A rough
road will obviously cause a tyre to wear faster than a smooth road.
TYRE & WHEELS
AIR PRESSURE
The air pressure inside the tyre is what supports the car. The tyre is
basically just a container to put the air in. The correct air pressure is
required for good handling, traction and durability.
Since air is a gas, it contracts when cooled.
For every 10 degrees fahrenheit (about 5.5℃) change in ambient
temperature, tyre's inflation pressure will change by about 1 psi. It will go
down with lower temps, and up with higher temps. The typical difference
between summer and winter temperatures, is about 50 degrees F (about
28℃), which results in a loss of about 5 psi and will sacrifice handling,
traction, durability and safety.
The tyre pressure recommended is a "cold" pressure, so it should be
checked you drive the car more than a few miles. Keep in mind that tyres
tend to lose about 1 psi per month, so check them often.
TYRE & WHEELS
TYRE ROTATION
Tyre rotation can be beneficial in several ways. When done at the
recommended times, it can preserve balanced handling and traction of the
tyres and even out tyre wear. It can even provide performance advantages.
When should tyres be rotated ? We recommend that high performance
tyres be rotated every 3,000 to 5,000 miles, even if they don't show signs of
wear. Tire rotation can often be done with oil change intervals while the
vehicle is off the ground anyway. Remember, tire rotation can't correct
wear problems due to worn mechanical parts or incorrect inflation
pressures.
On front wheel drive cars, rotate the tyres in a forward cross pattern (fig. A)
or the alternative X pattern (fig. B).
On rear wheel or four wheel drive vehicles, rotate the tyres in a rearward
cross pattern (fig. C) or the alternative X pattern (fig. B).
TYRE & WHEELS
TYRE ROTATION
A C
Cause :
Bad wheel alignment, tire change has not done
since long time, crooked axle, low air pressure,
over load.
Prevention :
- Adjust wheel alignment.
- Change the tyre location.
- Repair the mechanic problem
- Keep proper air pressure and proper load.