Anda di halaman 1dari 13

Kromatografi Daun

Anggota Kelompok 4

09 Eka Prasetya P.W


25 Safinatul Chamidah

13 Luluk Nurhayati

27 Siti Nursilah
14 M.Didan Abdillah S
Tujuan

1. Mempelajari teknik menjalankan kromatografi kertas pada klorofil daun yang berbeda
2. Mempelajari pemisahan pigmen warna pada daun dengan kromatografi daun yang
berbeda warna dari pohon yang berbeda
3. Mempelajari komposisi resep yang sesuai dengan sampel percobaan kromatografi pada
daun yang berbeda warna dari pohon yang berbeda
Dasar Teori
Kromatografi adalah salah satu teknik pemisahan senyawa-senyawa (komponen warna)
berdasarkan pada pola pergerakan senyawa tersebut pada fase gerak dan fase diam.
Perbedaan ini akan membuat senyawa-senyawa tersebut memisah. Kromatografi bekerja
karena zat berbeda di campuran yang memiliki tingkat kelarutan yang berbeda. Kelarutan
yang mengacu pada berapa banyak zat tertentu dan bisa larut dalam pelarut.
Prinsip dasar pada kromatografi kertas adalah partisi multiplikatif suatu senyawa antara
dua cairan yang tidak bercampur. Jadi partisi suatu senyawa terjadi antara kompleks
selulosa-air dan fasa mobil yang melewatinya berupa pelarut organik yang sudah dijenuhkan
dengan campuran pelarut. Kromatografi kertas merupakan pemisahan campuran yang
didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel zat yang
bercampur pada medium tertentu.
Alat dan Bahan
Alat Bahan
1. Gunting 1. Daun jati
2. Mortal dan alu 2. Alkohol 70%
3. Pensil 3. Aquades
4. Kertas kromatografi
5. Gelas ukur
6. Pipet tetes
7. Penggaris
8. Chamber + tutup
9. Botol kosong
10.Pipa kapiler
11. Hairdryer
12.Gelas beaker
13.Corong
Cara Kerja
1. Memotong daun dengan gunting untuk membuat pulpy daun
2. Menumbuk daun dengan mortar dan alu hingga menjadi pulpy daun
3. Menuangkan pulpy dalam gelas beaker
4. Menuangkan aquades sebanyak 25ml
5. Menuangkan alkohol 70% sebanyak 10 tetes ke pulpy daun supaya pigmen daun terlarut. Aduk rata
6. Menyaring larutan pulpy dengan menggunakan kertas saring yang diletakkan pada corong ( tetesan
saringan ditampung dengan botol kosong)
7. Meneteskan sari pulpy daun ke kertas kromatografi (totol kecil) dengan tetesan sebanyak 3 kali
dalam tempat yang sama (dikeringkan dengan bantuan hairdryer)
8. Meletakkan kertas kromatografi di permukaan cairan (air dan alkohol 70% di wadah (chamber)
yang berbeda) dengan menyesuaikan posisinya pada permukaan cairan
9. Menunggu dan mengamati perubahan warna pada kertas
10. Mencatat setiap hasilnya
Data Pengamatan

Sampe Warna Warna noda sesudah Jarak pelarut ( cm ) Jarak noda (cm) Rf
l noda kromatografi
sebelum H2O CH2COOH H2O CH2COOH H2O CH2COOH H2O CH2COOH
kromatogra
fi

Daun Merah hati Abu Abu pekat 8,6 cm 8 cm 8,5 cm 7,8 cm 0,98 0,97
Jati
perhitungan
A. Eluen Aquadest

D1 : Jarak yang ditempuh pelarut = 8,6 Cm


Jarak yang ditempuh noda = 8,5 Cm
D2 : Harga Rf ?
D3 : Rf = Jarak yang ditempuh komponen
Jarak yang ditempuh pelarut
=8,5
8,6
= 0,98
perhitungan
B. Eluen Alkohol 70%

D1 : Jarak yang ditempuh pelarut = 8Cm


Jarak yang ditempuh noda = 7,8 Cm
D2 : Harga Rf ?
D3 : Rf = Jarak yang ditempuh komponen
Jarak yang ditempuh pelarut
=7,8
8
= 0,97
Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu kromatografi Kertas dengan sampel ekstrak "Daun Jati".Dimana
Kromatografi kertas adalah teknik dimana terdapat pemisahan komponen dari campuran yang
dicapai dengan elusi fase gerak yang membawa sampel dalam kertas. Kromatografi kertas
merupakan metode pemisahan sederhana yang digunakan untuk memisahkan komponen pigmen zat
warna, biasanya pigmen. Kromatografi digunakan untuk membedakan campuran dari substansinya
menjadi komponen-komponennya. Pertama dilakukan pengumpulan bahan bahan yaitu daun jati
sebagai sampel,etanol dan aquadest sebagai eluen.Kemudian sampel dibersihkan lalu ditumbuk
hingga menjadi pullpy,penubumbukan dengan mortar dan alu agar memudahkan pengambilan sari
dari daun jati, kemudian disaring dengan kertas saring,kertas saring diletakkan ke corong,hasil
penyaringan ditampung kedalam gelas beaker,ditambahkan aquadest sebanyak 25ml dan
ditambahkan etanol 70% sebanyak 10 tetes,penambahan aquadest agar memudahkan penyaringan,
Pembahasan

penambahan etanol sebagai penyari karena sifat etanol yang universal sehingga semua senyawa
dapat tersari, ambil pipa kapiler untuk memeberi tetesan hasil penyaringan ke kertas
kromatografi, tetesan hasil penyaringan yaitu ekstrak "Daun Jati",penotolan dilakukan dengan
cara sebanyak 3 kali dalam tempat yang sama,setiap penotolan harus kering dengan bantuan
hairdrayer lalu ditotoli kembali hinggga 3x penotolan,kemudian siapkan bejana untuk tempat
eluen,eluen yang digunakan yaitu aqudest dan etanol, kemudian celupkan kertas kromatografi
hasil penotolan yang telah kering kedalam chamber yang terisi eluen. Ditunggu eluen merambat
melewati sampel yang ada pada kertas kromatografi, jika sudah merambat dengan sempurna,
keringkan kertas kromatografi dengan menggunakan bantuan hairdryer. Dihitung nilai Rf dari
pengamatan yang sudah dilakukan.
Kesimpulan

Berdasarkan dengan hasil praktikum yang telah dilakukan


dapat disimpulkan bahwa :
1. Warna yang diuraikan pada eluen aquadest adalah abu
2. Warna yang diuraikan pada eluen alkohol 70% adalah
abu pekat
3. Nilai Rf adalah sebagai berikut:
 eluen aquadest 0,98
 eluen alkohol 70% 0,97
SEKIAN YANG BISA KAMI
SAMPAIKAN KAMI PAMIT
UNDUR DIRI KARENA KALO
MAJU DIA GAK PEKA
TERIMA KASIH
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai