KROMATOGRAFI KERTAS
OLEH:
Jawaban
1. Definisi singkat tentang :
a. Rf merupakan nilai dari Jarak relative pada pelarut. Harga Rf dihitung sebagai jarak yang
ditempuh oleh komponen dibagi dengan jarak tempuh oleh eluen (fase gerak) untuk setiap
senyawa.
b. Eluent adalah fase gerak yang berperan penting pada proses elusi bagi larutan umpan
(feed) untuk melewati fase diam (adsorbent). Eluent yang banyak digunakan adalah jenis
adsorben alumina atau sebuah lapis tipis silica.
c. Dalam kromatografi fasa gerak bergerak membawa komponen-komponen melewati fasa
diam. Komponen-komponen selanjutnya berinteraksi dengan fasa diam, sementara fasa
gerak terus berjalan melalui fasa diam. Dalam hal ini terjadi perbedaan interaksi dari
komponen dengan fasa gerak dan fasa diam.
2. Jika jarak yang ditempuh suatu senyawa sama persis dengan jarak yang ditempuh pelarut,
maka larutan standar / analit akan bergerak cepat atau memiliki afinitas terhadap fase gerak
apabila memiliki sifat larutan standar/ analit dan pelarutnya sama.
Dan jika jarak yang ditempuh suatu senyawa adalah 0,maka Rf mempunyai kepolaran yang
tinggi, dikarenakan fase diam bersifat polar. Jika Rf terlalu tinggi, yang harus dilakukan adalah
mengurangi kepolaran eluen, dan sebaliknya.
3. Yaitu dengan menggunakan metode kromatografi, yang dimana metode ini merupakan teknik
pemisahan dimana suatu zat dalam campuran diuraikan berdasarkan kemampuannya untuk
diserap oleh komponen lain yang ada di dalam kromatografi yang dikenal sebagai fasa diam.
Dalam kromatografi, komponen-komponen terdistribusi dalam dua fasa, yaitu fasa diam dan
fasa gerak.
4. Identifikasi secara kulitatif pada kromatografi lapis tipis dapat ditentukan dengan menghitung
nilai Rf. Nilai Rf merupakan ukuran kecepatan migrasi suatu senyawa. Harga Rf didefinisikan
sebagai perbandingan antara jarak senyawa titik awal dan jarak tepi muka pelarut dari titik
awal.
VIII. KESIMPULAN :
Dari kegiatan praktikum di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Teknik pemisahan senyawa berwarna dapat dilakukan dengan teknik kromatografi kertas.
Kromatografi kertas dilakukan dengan mentotol sampel pada kertas kromatografi lalu
mencelupkan kertas ke dalam pelarut. Secara perlahan, pigmen warna pada sampel akan
naik ke atas kertas dalam waktu tertentu.
2. Analit dan eluen berkaitan dengan harga Rf, dimana harga Rf didapatkan dengan
membandingkan anelit dengan eluen.
Adapun saran yang kiranya dapat dipertimbangkan dari praktikan yaitu sampel yang tidak
harus menggunakan daun hijau. Apabila kegiatan praktikum ini ingin dikaji ulang, maka
praktikan yang lain dapat memilih sampel apapun yang mereka inginkan, seperti contohnya
menggunakan kunyit ataupun kopi.
IX. DAFTAR PUSTAKA:
Ewing, G. W. (1985). Instrumental of chemical Analysis Fifth Edition. Singapore: McGraw-Hill.
Handayani W, H. A. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan
Sistem Hematologi. Jakarta: Salemba Media.
Kristianingrum. (2005). Peranan Kimia Analisis untuk Industri Farmasi. Yogyakarta: UNY.
Rohman, A. (2009). Kromatografi untuk Analisa Obat. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rubiyanto, D. (2016). Teknik Dasar Kromatografi. Yogyakarta: Deepublish.
Underwood, A. J. (1988). Analisa Kimia Kuantitatif Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.