ALFIN MAULANA
09022007
TEKNIK SIPIL
Daftar Isi
1. PENDAHULUAN
2. TEORI
5. DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR
Puji Syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan kekuatan dan kejernihan
pikiran untuk dapat menyelesaikan PPT ini dengan sebaik-baiknya.
PPT yang berjudul “Medan Magnet” disusun dalam rangka memenuhi salah
satu tugas UTS mata pelajaran Fisika Dasar yang merupakan Tugas UTS yang diberikan oleh Bapak Dahrul Efendi
Meski telah disusun secara maksimal, namun kami sebagai manusia biasa menyadari bahwa PPT ini masih jauh dari sempurna.
Karenanya kami mengharapkan kritik dan saranyang membangun dari pembaca sekalian.Demikian apa yang bisa kami sampaikan,
semoga pembaca dapat mengambil manfaatdari karya ini.
Alfin Maulana
TEORI
Konsep Medan Magnet
Medan magnet adalah ruang/daerah disekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh gaya magnet tersebut.
Medan magnet digambarkan dengan garis–garis gaya magnet, dan dinyatakan dengan anak panah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan tentang garis-garis gaya magnet adalah:
•Garis-garis gaya magnet tidak pernah saling berpotongan.
•Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet.
•Tempat yang garis-garis gaya magnetnya rapat menunjukkan medan magnetnya kuat, sebaliknya
•tempat yang garis-garis magnetiknya renggang menunjukkan medan magnetnya lemah.
Cara untuk membuktikan adanya medan magnet yaitu
menempatkan benda magnetis jika benda magnetis
bergerak maka ada medan magnet yang menariknya.
Namun, jika benda magnetis tidak bergerak maka tidak
terdapat medan magnet
Penyimpangan magnet jarum kompas akan makin besar jika kuat arus listrik yang mengalir melalui kawat diperbesar. Arah penyimpangan jarum kompas
bergantung arah arus listrik yang mengalir dalam kawat.Gejala itu terjadi jika kawat dialiri arus listrik. Jika kawat tidak dialiri arus listrik, medan magnet tidak terjadi
sehingga magnet jarum kompas tidak bereaksi.
Perubahan arah arus listrik ternyata juga mempengaruhi perubahan arah penyimpangan jarum kompas. Perubahan jarum kompas menunjukkan perubahan arah medan
magnet.
Nah penjelasan dari animasi tersebut, bagaimanakah menentukan arah medan magnet di sekitar penghantar berarus listrik? Coba perhatikan sekali lagi.
1. Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub selatan menuju kutub utara, kutub utara jarum kompas menyimpang berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
2. Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub utara menuju kutub selatan, kutub utara jarum kompas menyimpang searah dengan arah putaran jarum jam.
Arah ibu jari = arah arus listrik ( I )
Arah keempat jari = arah medan magnetik ( B)
Kesimpulan :
•Di sekitar penghantar kawat yang dialiri arus listrik terdapat medan magnet.
•Besarnya medan magnet tergantung besarnya arus listrik. Semakin besar arus listrik semakin besar medan magnet demikian sebaliknya.
•Arah medan magnet bergantung pada arah arus listrik yang mengalir.
•Besarnya medan magnet tergantung dari jarak titik yang ditinjau. Semakin jauh semakin kecil medan magnetnya demikian sebaliknya.
Sejarah Medan Magnet
Melansir dari laman Zenius.net, konsep medan magnet telah diketahui oleh masyarakat kuno.
Namun, riset mengenai medan magnet baru dimulai oleh Petrus Peregrinus de Maricourt pada
tahun 1269. Caranya dengan memetakan medan magnet menggunakan bola magnet dan jarum
besi.
Dari percobaan tersebut memunculkan adanya garis-garis medan magnet yang bersilangan di
dua titik yang berbeda. Untuk menyederhanakan riset, Petrus memberikan nama kedua titik
dengan sebutan “kutub” karena terinspirasi oleh kutub bumi. Magnet selalu memiliki dua kutub
yang berbeda. Oleh sebab itu, meskipun dipotong berkali-kali, magnet tersebut tetap memiliki dua
kutub yang berbeda.
Tiga abad setelah Petrus Peregrinus mengemukakan teorinya mengenai medan magnet.
William Gilbert melakukan replikasi penelitiannya dengan menerbitkan De Magnete pada tahun
1600. Karyanya ini akhirnya membantu membangun magnetism sebagai sebuah ilmu (masuk ke
dalam science).
Pada tahun 1831, Michael Faraday menemukan adanya induksi elektromagnetik. Induksi
elektromagnetik menjelaskan bahwa medan listrik yang melingkar dapat ditimbulkan dari medan
magnet yang berubah. Penemuan tersebut masih digunakan sampai sekarang dengan nama hukum
induksi Faraday.
Adapun, rumus lain yang membahas mengenai listrik dan magnetism ditemukan oleh James Clerk
Maxwell. Ia menerbitkan persamaan kedua hal tersebut dalam risetnya yang berjudul On Physical
Lines of Force pada tahun 1861. Meski dapat dibuktikan dan dinyatakan valid, persamaan ini
sepertinya belum sempurna.
Kemudian, Maxwell melengkapi rumus persamannya dalam riset lain berjudul A Dynamical
Theory of Electromagnetic Field pada 1865. Dalam riset tersebut, Maxwell lebih berani untuk
menyatakan bahwa cahaya sebenarnya adalah sebuah gelombang elektromagnetik. Pada 1887-
1888, Heinrich Hertz membuktikan penemuan Maxwell dan memverifikasi kebenarannya.
Memasuki abad ke-20, pembahasan mengenai medan magnet telah meluas sampai ke
relativitas khusus, elektrodinamika klasik, dan mekanika kuantum. Salah satu ilmuwan ternama,
Albert Einsten juga menjelaskan bahwa medan magnet dan medan listrik merupakan sebuah
konsep yang mirip, tetapi pembahasannya menggunakan cara dan kerangka berpikir yang
berbeda.
Penerapan Medan Magnet dalam Keseharian
Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari, kita telah bersinggungan dengan medan magnet.
Hanya saja, tidak menyadarinya. Berikut penerapan medan magnet dalam kehidupan sehari-hari
yang dilansir dari laman Zenius.net.
1. Elektromagnet
Penerapan medan magnet menggunakan elektromagnetik. Misalnya pada bel rumah. Prinsip
kerjanya cukup sederhana, ketika menekan tombol bel maka elektromagnetik akan menggerakkan
striker untuk membuat bel berbunyi.
Contoh lainnya adalah pengeras suara. Ketika bernyanyi, berbicara, atau mengeluarkan suara
apapun dengan perangkat yang dihubungkan ke pengeras suara melalui Bluetooth. Maka,
elektromagnetik akan menerima irama tersebut dan penghantarnya (biasanya sebuah kerucut yang
melekat pada elektromagnetik, yang dikendalikan oleh arus listrik) akan menerima irama dan
mengeluarkannya kembali di pengeras suara.
2. Levitasi Magnetik
Levitasi magnetik atau maglev merupakan penerapan medan magnet yang dilakukan pada
kerera listrik. Sehingga, kereta dapat melaju dengan kecepatan tinggi. Hal ini juga diterapkan oleh
kereta listrik di Jepang, yakni Shinkansen. Ketika kereta api ammpu naik tepat di atas rel, maka
pada medan magnet terjadi gesekan yang sangat kecil sehingga memudahkan pemindahan kereta
dan membuatnya bergerak dengan cepat.
3. Motor
Motor yang dimaksud bukanlah sepeda motor yang biasa kita lihat di jalanan. Motor di sini
didefinisikan sebagai mesin yang mampu mengubah energi menjadi gerak. Adapun, penerapan
medan magnet dalam kehidupan sehari-hari adalah penggunaan medan magnet agar mampu
memutar poros.
Oleh sebab itu, arus listrik yang mengalir ke motor bervariasi. Mereka akan bekerja sama untuk
membentuk medan magnet yang naik turun sehingga akan mendorong inti motor di sekitarnya.
Sebagai contoh mobil, komputer, pintu lift, dan lain sebagainya.
Rumus Medan Magnet
Berikut rumus medan magnet.
B = μ I / 2 π r
Keterangan
B = besar medan magnet (T)
μ = konstanta permeabilitas (4π 10-7 Tm/A)
I = arus listrik (A)
r = jarak dari kabel (m)
Untuk mencari besar arus listrik dapat menerapkan rumus di bawah ini.
I = B 2πr/ μ
Keterangan:
B = besar medan magnet (T)
μ = konstanta permeabilitas (4π 10-7 Tm/A)
I = arus listrik (A)
r = jarak dari kabel (m)
• Bahan Magnetik (Feromagnetik)
Feromagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet. Jika benda jenis feromagnetik berada dekat
dengan magnet, magnet akan menarik benda tersebut. Selain itu, benda yang termasuk bahan feromagnetik dapat
dijadikan suatu magnet. Contoh bahan feromagnetik adalah baja, besi, nikel, dan kobalt.
• Bahan Nonmagnetik
Bahan nonmagnetik terbagi atas:
1.Paramagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan lemah oleh magnet kuat. Contohnya alumunium, tembaga,
platina, dan lain-lain.
2.Diamagnetik adalah benda yang menolak magnet. Benda ini tidak dapat ditarik sama sekali oleh magnet meski
berada sangat dekat dengan magnet yang kuat. Contoh benda diamegnetik adalah emas, seng, merkuri, dan lainnya.
Dalam mempelajari rumus medan magnet, ada yang dinamakan dengan permeabilitas. Apa itu?
Permeabilitas : kemampuan suatu medium/ bahan untuk dilalui oleh medan magnet.
Permeabilitas relatif : perbandingan antara permeabilitas suatu bahan dengan permeabilitas vakum/ ruang hampa
TmA-1
(paramagnetik/ kurang baik dipengaruhi medan magnet)
(diamagnetik/ sukar dipengaruhi medan magnet)
medan magnet di pusat kawat melingkar berarus:
Dengan,
B = medan magnet (T)
Wb/ Am
I = kuat arus (A)
r = jari-jari lingkaran (m)
Selanjutnya, kita akan belajar tentang solenoida dan toroida. Langsung ke bahasan di bawah ya!
Solenoid
Pengenalan Solenoida
Solenoid: Gulungan kawat dengan inti berbentuk silinder
Kumparan yang dialiri arus listrik, di dalamnya terdapat medan magnet.
Lalu bagaimana dengan rumus medan magnet pada solenoida? Rumus ini akan dibagi menjadi 2 yaitu pusat solenoida dan ujung
solenoida.
rumus medan magnet pada solenoida:
Besar medan magnet di pusat solenoida (B p):
Di mana,
Bp = medan magnet induksi (T)
I = kuat arus (A)
Wb/ Am
N = jumlah lilitan
l = panjang solenoida (m)
Toroida
Pengenalan Toroida
Solenoida dan toroida memang saling berhubungan karena toroida merupakan solenoid dalam bentuk lain. Toroida: Solenoid yang dibentuk
melingkar
Sifat-sifat toroida :
•Inti berbentuk tabung
•Lilitan per satuan panjang tetap
•jari-jari kumparan konstan
•Antar lilitan sangat dekat tapi tidak saling menyentuh
•jari-jari toroid seragam
Medan Magnet pada Toroida
Rumus medan magnet pada toroida
Besar medan magnet di pusat toroida (B):
Di mana,
B = medan magnet induksi (T)
i = kuat arus (A)
Wb/ Am
N = jumlah lilitan
r = jari-jari tengah toroida (m)
SOAL-SOAL DAN PEMBAHASAN
Soal No. 1). Tiga buah kawat dengan nilai dan arah arus seperti ditunjukkan gambar berikut
Tentukan besar dan arah kuat medan magnet di titik P yang berjarak 1 meter dari kawat ketiga!
Jawaban:
Pembahasan!
Pada titik P terdapat tiga medan magnet dari kawat I (masuk bidang), kawat II (keluar bidang) dan
kawat III (masuk bidang).
Soal No. 2). Sebuah kawat lurus panjang dialiri arus sebesar 3 A. Tentukan besar medan magnet
yang berjarak 3 cm dari kawat tersebut! (μ0 = 4 πx 10-7 Wb/Am)
Diketahui:
I=3A
r = 3 cm = 3 x 10-2 m
μ0 = 4 πx 10-7 Wb/Am
Ditanya: B ?
Jawaban:
APLIKASI PADA DUNIA INDUSTRI
Seperti namanya, prinsip dari kereta api ini adalah memanfaatkan gaya magnet untuk
mengangkat kereta sehingga mengambang, tidak menyentuh rel sehingga gaya gesek dapat
dikurangi. Kereta maglev juga memanfaatkan magnet sebagai pendorong. Dengan kecilnya gaya
gesek dan besarnya gaya dorong. jauh lebih cepat dari kereta biasa. Beberapa negara yang telah
mengembangkan kereta api jenis ini adalah Tiongkok, Jepang, Prancis, Amerika, dan Jerman.
Dikarenakan mahalnya pembuatan rel magnetik, di dunia pada tahun 2015 hanya ada dua jalur
Maglev yang dibuka untuk transportasi umum, yaitu Shanghai Transrapid di Tiongkok dan
Linimo di Jepang.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.zenius.net/blog/medan-magnet-dan-penerapannya
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-magnet-dan-bentuknya
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/magnet-pengertian-sifat-jenis-dan-bentuk-magnet
https://www.zenius.net/blog/rumus-medan-magnet-akibat-arus-listrik
https://apipah.com/10-contoh-soal-essay-fisika-medan-magnet-lengkap-jawaban-dan-pembahasan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_maglev
TERIMA KASIH