Anda di halaman 1dari 25

MEDAN MAGNET

ALFIN MAULANA
09022007
TEKNIK SIPIL
Daftar Isi
1. PENDAHULUAN

2. TEORI

3. SOAL & PEMBAHASAN

4. APLIKASI PADA DUNIA INDUSTRI

5. DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR

Puji Syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan kekuatan dan kejernihan
pikiran untuk dapat menyelesaikan PPT ini dengan sebaik-baiknya.
PPT yang berjudul “Medan Magnet” disusun dalam rangka memenuhi salah
satu tugas UTS mata pelajaran Fisika Dasar yang merupakan Tugas UTS yang diberikan oleh Bapak Dahrul Efendi
 
Meski telah disusun secara maksimal, namun kami sebagai manusia biasa menyadari bahwa PPT ini masih jauh dari sempurna.
Karenanya kami mengharapkan kritik dan saranyang membangun dari pembaca sekalian.Demikian apa yang bisa kami sampaikan,
semoga pembaca dapat mengambil manfaatdari karya ini.

Jakarta, November 2022

Alfin Maulana
TEORI
Konsep Medan Magnet
Medan magnet adalah ruang/daerah disekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh gaya magnet tersebut.
Medan magnet digambarkan dengan garis–garis gaya magnet,  dan dinyatakan dengan anak panah.
 
Hal-hal yang perlu diperhatikan tentang garis-garis gaya magnet adalah:
•Garis-garis gaya magnet tidak pernah saling berpotongan.
•Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet.
•Tempat yang garis-garis gaya magnetnya rapat menunjukkan medan magnetnya kuat, sebaliknya
•tempat yang garis-garis magnetiknya renggang menunjukkan medan magnetnya lemah.

          
Cara untuk membuktikan adanya medan magnet yaitu
menempatkan benda magnetis jika benda magnetis
bergerak maka ada medan magnet yang menariknya.
Namun, jika benda magnetis tidak bergerak maka tidak
terdapat medan magnet

Besarnya medan magnet pada suatu titik dipengaruhi oleh :


 
•Besarnya  gaya magnet yang dialami oleh titik tersebut.
•Berbanding  terbalik dengan jarak titik terhadap sumber magnet.
Singkatnya, medan magnet merupakan medan gaya yang ada di sekitar benda konduktor atau magnetik.
Contohnya, perputaran dari partikel tertentu yang dipengaruhi oleh arus listrik dapat menghasilkan medan magnet dan medan
magnet feromagnetik (permanen). Medan magnet permanen ini mampu menarik bahan feromagnetik seperti besi, dan menarik
atau bahkan menolak magnet lain.
Sifat-Sifat Magnet
•Magnet hanya menarik benda tertentu yang ada di sekitarnya.
Tidak semua jenis benda bisa ditarik oleh magnet meski berada
dalam jangkauannya.
•Gaya magnet dapat menembus benda.
•Magnet mempunyai dua kutub, yakni kutub utara dan kutub
selatan.
•Apabila kutub magnet yang sejenis didekatkan satu sama lain,
kedua kutub akan saling tolak menolak. Sebaliknya, kutub yang
berlainan akan saling tarik-menarik.
•Medan magnet akan membentuk gaya magnet. Medan magnet
akan semakin rapat jika didekatkan dengan magnet.
•Sifat kemagnetan dapat melemah atau hilang karena hal
tertentu, seperti sering jatuh, terbakar, atau lainnya.
Jenis Bahan Magnet
Berdasarkan sifat kemagnetannya, jenis bahan magnet secara
umum terbagi menjadi dua, yaitu bahan magnetik
(feromagnetik) dan bahan nonmagnetik.
Medan  magnet  di  sekitar  kawat  berarus  listrik  ditemukan secara tidak sengaja oleh Hans Christian Oersted (1770-1851), ketika akan memberikan kuliah bagi
mahasiswa. Oersted menemukan bahwa di sekitar kawat berarus listrik magnet jarumkompas akan bergerak (menyimpang).

Penyimpangan magnet jarum kompas akan makin  besar  jika  kuat  arus  listrik  yang  mengalir  melalui  kawat diperbesar. Arah penyimpangan jarum kompas
bergantung arah arus listrik yang mengalir dalam kawat.Gejala itu terjadi jika kawat dialiri arus listrik. Jika kawat tidak dialiri arus listrik, medan magnet tidak terjadi
sehingga magnet jarum kompas tidak bereaksi.

Perubahan arah arus listrik ternyata juga mempengaruhi perubahan arah penyimpangan  jarum  kompas.  Perubahan  jarum kompas menunjukkan perubahan arah medan
magnet.

        
Nah penjelasan dari animasi tersebut, bagaimanakah  menentukan  arah  medan magnet di sekitar penghantar berarus listrik? Coba perhatikan sekali lagi.

1. Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub selatan menuju kutub utara, kutub utara jarum kompas menyimpang berlawanan dengan arah putaran jarum jam.

2. Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub utara menuju kutub selatan, kutub utara jarum kompas menyimpang searah dengan arah putaran jarum jam.

Perhatikan juga animasi berikut (keterangan: magnet di letakakan disekitar kawat


Arah medan magnet disekitar kawat lurus berarus listrik berarah melingkar  dalam satu bidang datar disepanjang kawat.
Arah  Medan listrik dapat ditunjukkan dengan kaidah tangan kanan, yaitu ibu jari menunjukkan arah arus listriknya, sedangkan
genggaman empat jari menunjukkan arah medan magnet.

 
        
Arah ibu jari = arah arus listrik ( I )
Arah keempat jari = arah medan magnetik ( B)
 
Kesimpulan :
 
•Di sekitar penghantar kawat yang dialiri arus  listrik terdapat medan magnet.
•Besarnya medan magnet tergantung besarnya arus listrik. Semakin besar arus listrik semakin besar medan magnet demikian sebaliknya.
•Arah medan magnet bergantung pada arah arus listrik yang mengalir.
•Besarnya medan magnet tergantung dari jarak titik yang ditinjau. Semakin jauh semakin kecil medan magnetnya demikian sebaliknya.
Sejarah Medan Magnet

Melansir dari laman Zenius.net, konsep medan magnet telah diketahui oleh masyarakat kuno.
Namun, riset mengenai medan magnet baru dimulai oleh Petrus Peregrinus de Maricourt pada
tahun 1269. Caranya dengan memetakan medan magnet menggunakan bola magnet dan jarum
besi.

Dari percobaan tersebut memunculkan adanya garis-garis medan magnet yang bersilangan di
dua titik yang berbeda. Untuk menyederhanakan riset, Petrus memberikan nama kedua titik
dengan sebutan “kutub” karena terinspirasi oleh kutub bumi. Magnet selalu memiliki dua kutub
yang berbeda. Oleh sebab itu, meskipun dipotong berkali-kali, magnet tersebut tetap memiliki dua
kutub yang berbeda.

Tiga abad setelah Petrus Peregrinus mengemukakan teorinya mengenai medan magnet.
William Gilbert melakukan replikasi penelitiannya dengan menerbitkan De Magnete pada tahun
1600. Karyanya ini akhirnya membantu membangun magnetism sebagai sebuah ilmu (masuk ke
dalam science).
Pada tahun 1831, Michael Faraday menemukan adanya induksi elektromagnetik. Induksi
elektromagnetik menjelaskan bahwa medan listrik yang melingkar dapat ditimbulkan dari medan
magnet yang berubah. Penemuan tersebut masih digunakan sampai sekarang dengan nama hukum
induksi Faraday.
Adapun, rumus lain yang membahas mengenai listrik dan magnetism ditemukan oleh James Clerk
Maxwell. Ia menerbitkan persamaan kedua hal tersebut dalam risetnya yang berjudul On Physical
Lines of Force pada tahun 1861. Meski dapat dibuktikan dan dinyatakan valid, persamaan ini
sepertinya belum sempurna.
Kemudian, Maxwell melengkapi rumus persamannya dalam riset lain berjudul A Dynamical
Theory of Electromagnetic Field pada 1865. Dalam riset tersebut, Maxwell lebih berani untuk
menyatakan bahwa cahaya sebenarnya adalah sebuah gelombang elektromagnetik. Pada 1887-
1888, Heinrich Hertz membuktikan penemuan Maxwell dan memverifikasi kebenarannya.

Memasuki abad ke-20, pembahasan mengenai medan magnet telah meluas sampai ke
relativitas khusus, elektrodinamika klasik, dan mekanika kuantum. Salah satu ilmuwan ternama,
Albert Einsten juga menjelaskan bahwa medan magnet dan medan listrik merupakan sebuah
konsep yang mirip, tetapi pembahasannya menggunakan cara dan kerangka berpikir yang
berbeda.
Penerapan Medan Magnet dalam Keseharian
Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari, kita telah bersinggungan dengan medan magnet.
Hanya saja, tidak menyadarinya. Berikut penerapan medan magnet dalam kehidupan sehari-hari
yang dilansir dari laman Zenius.net.

1. Elektromagnet
Penerapan medan magnet menggunakan elektromagnetik. Misalnya pada bel rumah. Prinsip
kerjanya cukup sederhana, ketika menekan tombol bel maka elektromagnetik akan menggerakkan
striker untuk membuat bel berbunyi.
Contoh lainnya adalah pengeras suara. Ketika bernyanyi, berbicara, atau mengeluarkan suara
apapun dengan perangkat yang dihubungkan ke pengeras suara melalui Bluetooth. Maka,
elektromagnetik akan menerima irama tersebut dan penghantarnya (biasanya sebuah kerucut yang
melekat pada elektromagnetik, yang dikendalikan oleh arus listrik) akan menerima irama dan
mengeluarkannya kembali di pengeras suara.
2. Levitasi Magnetik
Levitasi magnetik atau maglev merupakan penerapan medan magnet yang dilakukan pada
kerera listrik. Sehingga, kereta dapat melaju dengan kecepatan tinggi. Hal ini juga diterapkan oleh
kereta listrik di Jepang, yakni Shinkansen. Ketika kereta api ammpu naik tepat di atas rel, maka
pada medan magnet terjadi gesekan yang sangat kecil sehingga memudahkan pemindahan kereta
dan membuatnya bergerak dengan cepat.

3. Motor
Motor yang dimaksud bukanlah sepeda motor yang biasa kita lihat di jalanan. Motor di sini
didefinisikan sebagai mesin yang mampu mengubah energi menjadi gerak. Adapun, penerapan
medan magnet dalam kehidupan sehari-hari adalah penggunaan medan magnet agar mampu
memutar poros.
Oleh sebab itu, arus listrik yang mengalir ke motor bervariasi. Mereka akan bekerja sama untuk
membentuk medan magnet yang naik turun sehingga akan mendorong inti motor di sekitarnya.
Sebagai contoh mobil, komputer, pintu lift, dan lain sebagainya.
Rumus Medan Magnet
Berikut rumus medan magnet.
B = μ I / 2 π r
Keterangan
B = besar medan magnet (T)
μ = konstanta permeabilitas (4π 10-7 Tm/A)
I = arus listrik (A)
r = jarak dari kabel (m)
Untuk mencari besar arus listrik dapat menerapkan rumus di bawah ini.
I = B 2πr/ μ
Keterangan:
B = besar medan magnet (T)
μ = konstanta permeabilitas (4π 10-7 Tm/A)
I = arus listrik (A)
r = jarak dari kabel (m)
• Bahan Magnetik (Feromagnetik)
Feromagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet. Jika benda jenis feromagnetik berada dekat
dengan magnet, magnet akan menarik benda tersebut. Selain itu, benda yang termasuk bahan feromagnetik dapat
dijadikan suatu magnet. Contoh bahan feromagnetik adalah baja, besi, nikel, dan kobalt.

• Bahan Nonmagnetik
Bahan nonmagnetik terbagi atas:
1.Paramagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan lemah oleh magnet kuat. Contohnya alumunium, tembaga,
platina, dan lain-lain.
2.Diamagnetik adalah benda yang menolak magnet. Benda ini tidak dapat ditarik sama sekali oleh magnet meski
berada sangat dekat dengan magnet yang kuat. Contoh benda diamegnetik adalah emas, seng, merkuri, dan lainnya.

Macam-macam Bentuk Magnet


•Magnet batang bentuknya menyerupai batang atau balok atau kubus.
•Magnet silinder, menyerupai tabung panjang.
•Magnet jarum menyerupai jarum kompas dengan kedua ujung atau kutub magnet yang runcing.
•Magnet U (magnet ladam) berbentuk seperti tapal kuda atau serupa dengan huruf U.
•Magnet cincin, magnet ini memiliki bentuk bulat menyerupai cincin.
•Magnet keping, magnet ini memiliki bentuk menyerupai kepingan logam.
Permeabilitas

Dalam mempelajari rumus medan magnet, ada yang dinamakan dengan permeabilitas. Apa itu?
Permeabilitas         : kemampuan suatu medium/ bahan untuk dilalui oleh medan magnet.

Permeabilitas relatif           : perbandingan antara permeabilitas suatu bahan          dengan permeabilitas vakum/ ruang hampa           
          

                                  TmA-1
                    (paramagnetik/ kurang baik dipengaruhi medan magnet)
                    (diamagnetik/ sukar dipengaruhi medan magnet)

Satuan Medan Magnet


Satuan dari medan magnet (B): Tesla (T)

Medan Magnet Kawat Berarus

Medan Magnet di Sekitar Kawat Lurus

Dari rumus hukum Oersted tadi dinyatakan bahwa besarnya


medan magnet dipengaruhi oleh arus listriknya. Pada kawat lurus
berarus ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Namun, arah arah
medan magnet pada arus listrik ditentukan oleh arus listrik itu sendiri.
Medan magnet tak akan ada tanpa adanya aliran arus listrik.
Besar medan magnet        pada jarak r dari kawat:
            

B = medan magnet (T)


                                  Wb/ Am

I = kuat arus (A)


r = jarak kawat ke titik (m)
Jadi, rumus untuk menghitung kuat medan magnet adalah
          

Medan Magnet di Pusat Kawat Melingkar Berarus


Arah dari medan magnet          pada kawat melingkar berarus:

       
medan magnet          di pusat kawat melingkar berarus:
            
Dengan,
B = medan magnet (T)
                                  Wb/ Am
I = kuat arus (A)
r = jari-jari lingkaran (m)
Selanjutnya, kita akan belajar tentang solenoida dan toroida. Langsung ke bahasan di bawah ya!
Solenoid
Pengenalan Solenoida
Solenoid: Gulungan kawat dengan inti berbentuk silinder

              
Kumparan yang dialiri arus listrik, di dalamnya terdapat medan magnet.
Lalu bagaimana dengan rumus medan magnet pada solenoida? Rumus ini akan dibagi menjadi 2 yaitu pusat solenoida dan ujung
solenoida.
rumus medan magnet pada solenoida:
Besar medan magnet di pusat solenoida (B p):
                

Besar medan magnet di ujung solenoida (B u):


                

Di mana,
Bp = medan magnet induksi (T)
I = kuat arus (A)
                     Wb/ Am
N = jumlah lilitan
l = panjang solenoida (m)
Toroida
Pengenalan Toroida
Solenoida dan toroida memang saling berhubungan karena toroida merupakan solenoid dalam bentuk lain. Toroida: Solenoid yang dibentuk
melingkar

              
Sifat-sifat toroida :
•Inti berbentuk tabung
•Lilitan per satuan panjang tetap
•jari-jari kumparan konstan
•Antar lilitan sangat dekat tapi tidak saling menyentuh
•jari-jari toroid seragam
Medan Magnet pada Toroida

rah medan magnet pada toroida:

      
Rumus medan magnet pada toroida
Besar medan magnet di pusat toroida (B):
                                

Di mana,
B = medan magnet induksi (T)
i = kuat arus (A)
            Wb/ Am

N = jumlah lilitan
r = jari-jari tengah toroida (m)
SOAL-SOAL DAN PEMBAHASAN

Soal No. 1). Tiga buah kawat dengan nilai dan arah arus seperti ditunjukkan gambar berikut
                  
 
 
 
 

Tentukan besar dan arah kuat medan magnet di titik P yang berjarak 1 meter dari kawat ketiga!
Jawaban:
Pembahasan!
Pada titik P terdapat tiga medan magnet dari kawat I (masuk bidang), kawat II (keluar bidang) dan
kawat III (masuk bidang).

         
Soal No. 2). Sebuah kawat lurus panjang dialiri arus sebesar 3 A. Tentukan besar medan magnet
yang berjarak 3 cm dari kawat tersebut! (μ0 = 4 πx 10-7 Wb/Am)
Diketahui:
I=3A
r = 3 cm = 3 x 10-2 m
μ0 = 4 πx 10-7 Wb/Am
Ditanya: B ?
Jawaban:
                    
APLIKASI PADA DUNIA INDUSTRI

Kereta maglev adalah jenis kereta yang bergerak pada posisi melayang atau mengambang.


Posisi tersebut dihasilkan oleh gaya elektromagnetik. Penggerak kereta maglev adalah motor
linear. Maglev digunakan sebagai alat transportasi jarak jauh. Kecepatannya lebih cepat bila
dibandingkan dengan kereta kecepatan tinggi. Selama beroperasi, kereta maglev tidak
menghasilkan suara mekanis. Kereta maglev dapat bergerak dengan kecepatan 500 km/jam.
Pengembangan terbaru memungkinkan kecepatan ditingkatkan hingga sama dengan kecepatan 
pesawat jet (900 km/jam). Pembuatan magev diawali oleh empat penemuan awal yaitu kereta
motor linear (Alfred Zehden, 1907), sistem transportasi elektromagnetik (F.S. Smith), kereta
pengangkatan magnet dengan motor linear (Hermann Kemper, 1937), dan sistem magnetik
transportasi (G.R. Polgreen, 1959). Pengembangan awal kereta maglev dimulai di Inggris pada
periode tahun 1960-an.
Kekurangan dana menyebabkan pengembangan sempat dihentikan pada tahun 1973. Kereta
maglev pertama baru berhasil dibuat pada tahun 1984. Perhubungan yang dilakukan antara 
Bandar Udara Internasional Birmingham dan Stasiun Kereta Internasional Birmingham. Negara
 lain seperti Jepang juga telah memulai riset kereta maglev sejak tahun 1969. Japan Airlines
 berhasil membuat transportasi permukaan kecepatan tinggi, sedangkan Japan Railways Group
 berhasil membuat JR-Maglev. Pengembangan kereta maglev juga diakukan oleh Jerman melalui
teknik suspensi elektromagnetik dan suspensi elektrodinamik.[1] Nama maglev diperoleh dari
singkatan magnetically levitated trains.

Seperti namanya, prinsip dari kereta api ini adalah memanfaatkan gaya magnet untuk
mengangkat kereta sehingga mengambang, tidak menyentuh rel sehingga gaya gesek dapat
dikurangi. Kereta maglev juga memanfaatkan magnet sebagai pendorong. Dengan kecilnya gaya
gesek dan besarnya gaya dorong. jauh lebih cepat dari kereta biasa. Beberapa negara yang telah
mengembangkan kereta api jenis ini adalah Tiongkok, Jepang, Prancis, Amerika, dan Jerman.
Dikarenakan mahalnya pembuatan rel magnetik, di dunia pada tahun 2015 hanya ada dua jalur
Maglev yang dibuka untuk transportasi umum, yaitu Shanghai Transrapid di Tiongkok dan 
Linimo di Jepang.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.zenius.net/blog/medan-magnet-dan-penerapannya
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-magnet-dan-bentuknya
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/magnet-pengertian-sifat-jenis-dan-bentuk-magnet
https://www.zenius.net/blog/rumus-medan-magnet-akibat-arus-listrik
https://apipah.com/10-contoh-soal-essay-fisika-medan-magnet-lengkap-jawaban-dan-pembahasan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_maglev
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai