Anda di halaman 1dari 11

“ ETIKA “

 Etika : Kumpulan azas atau nilai-nilai moral yang

mengatur atau yang menjadi pegangan prilaku


manusia baik sebagai individu maupun
sebagai kelompok dan institusi dalam
masyarakat, agar tercipta hubungan yang
harmonis dan serasi.
Beda “ profesi “ dan “okupasi “
(occupation).

Okupasi = Pekerjaan.

Profesi juga okupasi tetapi tidak semua


okupasi adalah profesi.
Ciri-ciri PROFESI oleh Goode :
- Adanya pendidikan Ilmu abstrak yang berkelanjutan;
- Adanya pelayanan kepada orang lain atau kepada masyarakat :
- Profesi menentukan sendiri standard pendidikan mereka;
- Praktek/perlu pengalaman sosialisasi;
- Praktek profesi  secara legal diatur melalui perijinan;
- Badan penilai untuk memberikan ijin tersebut, beranggotakan orang-orang
dari kelompok profesi itu sendiri;
- Pengaturan hukum tentang profesi itu disusun oleh kelompok itu sendiri;
- Selain berpenghasilan dalam bentuk uang, prestise dan wewenang juga
memerlukan orang yang berintegritas tinggi;
- Pelaku praktek profesi secara relatif dapat dikontrol untuk dinilai oleh orang
awam;
- Norma-norma atau etika yang berlaku dapam kelompok profesi mempunyai
identitas dan ikatan yang erat pada profesinya dibandingkan dengan
pekerjaan di bidang okupasi lainnya;
- Profesi  merupakan pekerjaan yang akan ditekuni untuk seumur hidup.
Profesi berbeda dengan Pekerjaan
 Pekerjaan mengutamakan kemampuan fisik dan intelektual yang
sifatnya SEMENTARA atau bisa tetap. Dan tujuannya semata-mata
memperoleh upah saja.

 Profesi adalah pekerjaan :


- Dalam bidang tertentu
- Memerlukan keahlian khusus yang mengutamakan kemampuan fisik
dan intelektual;
- Bersifat tetap dan terus menerus;
- Mendahului pelayanan daripada imbalan;
- Bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan masyarakat;
- Terkelompok dalam suatu organosaso
ETIKA PROFESI
 Etika yang diterapkan pada kelompok-kelompok
fungsional tertentu dan merupakan usaha untuk
menegaskan situasi sehingga peran atau fungsi
kelompok-kelompok tertentu menjadi jelas.

 Idealisme dari kelompok yang berkeahlian :


- Bukan komoditas jasa yang bisa diperjual belikan
tetapi suatu kebajikan yang diabdikan kepada
masyarakat;
- Jasa yang diabdikan kepada masyarakat, bukan untuk
pendapatan semata melainkan untuk penegakan
kehormatan diri sehubungan dengan honorarium yang
mereka terima.
Etika : mengarahkan notaris dalam
melakukan pekerjaan dan jabatannya
didasari oleh suatu keluhuran moral dan
martabat yang tinggi yaitu secara khusus
dituangkan dalam suatu KODE ETIK
NOTARIS.

Kode Etik merupakan salah satu syarat


bagi keberadaan suatu kelompok profesi.
“ KODE ETIK NOTARIS “
Kode Etik adalah :
- Hasil usaha, pengarahan kesadaran moral
pada anggota profesi, tentang persoalan-
persoalan khusus yang dihadapi;
- Mengkristalisasi pandangan moral dan
memberikan ketegasan prilaku yang sesuai
pada lapangan khusus.
Menurut Bertens (1945)
Kode Etik Profesi merupakan norma yang ditetapkan dan
diterima kelompok profesi yang mengarahkan atau
memberi petunjuk kepada anggota-anggotanya,
bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin
mutu moral profesi itu dimata masyarakat.

> Apabila suatu kelompok profesi itu berbuat


menyimpang dari Kode Etiknya, maka kelompok profesi itu
tercemar dimata masyarakat, oleh karena itu kelompok
profesi itu harus menyelesaikannya berdasarkan
kekuasaaannya sendiri.
Fungsi Etika Profesi :
- Mencegah kemungkinan terjadi konflik kepentingan
antara sesama anggota kelompok profesi atau antara
anggota kelompok profesi dengan masyarakat;
- Dalam menghadapi pilihan-pilihan yang membingungkan,
etika memberikan ukuran yang baik dan buruk bagi sikap
dan prilaku yang diambil oleh Notaris;
- Membantu dan memberikan pemahaman bagi anggota
profesi yang bersangkutan dalam melaksanakan profesi
yang etis, sehingga dapat diciptakan suatu citra yang etis
bagi profesi yang bersangkutan.
Kode Etik Profesi
Menentukan standarisasi kewajiban profesional
anggota kelompok profesi sehingga pemerintah
atau masyarakat tidak perlu campur tangan untuk
menentukan bagaimana seharusnya anggota
kelompok profesi melaksanakan kewajiban
profesionalnya;

Kelompok profesi telah menetapkan secara


tertulis, norma atau patokan tertentu berupa Kode
Etik Profesi.
Menurut E. Spranger, minat manusia dalam memilih
pekerjaan ada 6, yaitu :
1. Homo economicus – manusia ekonomimendasarkan tindakannya atas dasar
untung rugieconomic behaviour;
2. Homo sosialis – manusia sosialis membentuk keluarga, bergotong royong ,
masyarakan hidup damai sejati;
3. Homo politicusmotif mencari dan menghendaki kekuasaan, memerintah,
menguasai, memimpin orang lain;
4. Homo Faber - manusia kerjaKemakmuran dicapai dengan bekerja;
5. Homo Theoriticus – manusia pikirSegala sesuatu didunia dapat diatur dan
diperbaiki dengan hasil pikir;
6. Homo religius – manusia agamaManusia yang menyembah Tuhan, tidak
dapat membebaskan diri dari apa yang digaris oleh Tuhan.

 Economic Behaviour :
Bersikap/bersifat rationaldidalam mengadakan pilihan ekonomi dan
mengambil keputusan ekonomi.
Keputusan yang diambil akan membawa hasil dan faedah semaksimal mungkin.

Anda mungkin juga menyukai