Anda di halaman 1dari 14

DEMOKRASI

DAN
PENDIDIKAN DEMOKRASI Amar Ma’ruf
Fahrul Fathir. B
Febi Imelia
Hj. Rosmawati
La Deri
Nursyawaliah Absam
Suci Nur Umala
Oleh Kelompok 3 Widya Yanti
1. Sejarah Demokrasi
Demokrasi hakikatnya lahir dari beberapa hal di antaranya:
a). Penindasan dan eksploitasi terhadap rakyat, utamanya eksploitasi tenaga dan
rakyat sehingga rakyat hanya punya kewajiban tanpa hak. Sebaliknya kedudukan
pemerintah (penguasa) begitu luas dan besar sehingga yang nampak hanya
memiliki hak tanpa ada kewajiban;
b). Kondisi kehidupan masyarakat yang terzolimi selalu mengakibatkan
timbulnya konflik dengan korban yang lebih banyak dipihak rakyat;
c). Kesejahteraan hanya be pikiran rtumpu pada para penguasa, sedangkan posisi
HAKIKAT rakyat dibiarkan hidup melarat tanpa jaminan masa depan.

DEMOKRASI Proses pertumbuhan dan perkembangan demokrasi dapat diuraikan sebagai


berikut:
1. Demokrasi Masa Yang Kuno
Konsep demokrasi lahir di Yunani kuno dan dipraktikkan dalam hidup
bernegara antara abad IV SM sampai abad VI M. Demokrasi yang dipraktikkan
pada saat itu adalah demokrasi langsung, artinya hak rakyat untuk membuat
keputusan politik dijalankan seluruh rakyat atau warga negara yang jumlahnya
kurang lebih 300.000 orang. Demokrasi langsung dapat terselenggara pada
waktu itu karena alasan:
1) Berlangsung dalam kondisi yang sederhana;
2) Wilayahnya terbatas;
3) Jumlah penduduknya sedikit.

2
Sejarah Demokrasi
2. Demokrasi pada Abad Pertengahan
Abad Pertengahan (abad VI M sampai abad XII M yang dikenal sebagai Abad Kegelapan) yang dicirikan dengan adanya:
1) Struktur masyarakat yang feodal;
2) Kehidupan spiritual dikuasai oleh Paus dan pejabat agama;
3) Kehidupan politik ditandai oleh perbuatan kekuasaan di antara agama ditentukan oleh masyarakat elit (kaum bangsawan dan
agamawan). Selama abad pertengahan, perbedaan pendapat antara kalangan gereja dan ilmuwan sering menimbulkan
pertentangan yang tak terselesaikan.

3. Perkembangan Demokrasi Perancis


Demokrasi di Perancis dimulai pada awal abad XII M dengan ditandai munculnya pusat belajar yang dianggap sebagai
cikal bakal perguruan tinggi. Mereka kemudian membentuk perhimpunan yang disebut universitas magistromrum et
schofarum. Perhimpunan ini sangat penting, artinya dalam sejarah pendidikan tinggi karena berhasil mendapat pengukuhan
statusnya yang otonom berdasarkan dekrit pimpinan tertinggi gereja.
 
4. Perkembangan Demokrasi Melalui Magna Charta di Inggris
Selanjutnya tonggak baru kemunculan demokrasi yang ditandai dengan kelahiran Hak Asasi Manusia melalui Magna
Charta pada abad XII M di Inggris.

3
Sejarah Demokrasi
5. Demokrasi pada Masa Renaissance
Masa Renaissance adalah masa di mana orang mematahkan ikatan dan menggantinya dengan kebebasan bertindak
yang sesuai dengan yang dipikirkan atau dengan kata lain masa kebebasan dalam berpikir dan bertindak.

6. Reformasi Gereja
Reformasi Gereja merupakan gerakan revolusi agama yang terjadi di Eropa sekitar abad XVI M yang bertujuan
untuk menata keadaan dalam gereja Katolik yang hasilnya adalah Protestanisme yakni ajaran dari Martin Luther yang
hidup pada tahun 1483-1546.

4
2. PENGERTIAN DEMOKRASI

Secara etimologi, demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat atau penduduk yang
mendiami suatu tempat tertentu dan “cratein” atau “cratos” yang berarti pemerintahan atau kekuasaan sehingga secara
bahasa demokrasi adalah keadaan negara di mana dalam sistem pemerintahannya, kedaulatan berada ditangan rakyat atau
dalam hal ini pemerintahan rakyat. Konsep pemerintahan rakyat mengandung beberapa pengertian sebagai berikut:
a) Pemerintahan dari rakyat (government of the people) yakni hal hal yang berhubungan dengan pemerintahan yang sah dan
tidak sah;
b) Pemerintahan oleh rakyat (government by the people), yakni di mana kekuasaan yang dijalankan atas nama dan dalam
pengawasan rakyat;
c) Pemerintahan untuk rakyat (government for the people) yakni di mana kekuasaan yang diberikan oleh rakyat kepada
pemerintah dijalankan untuk kepentingan rakyat

Demokrasi pada hakikatnya merupakan suatu perencanaan isntitusional untuk mencapai keputusan politik di mana individu-
individu tersebut memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara memperjuangkan kompetisi atas suara rakyat
(Schumpeter, 1950).

5
3. DEMOKRASI SEBAGAI BENTUK PEMERINTAHAN
a. Demokrasi sebagai Bentuk Pemerintahan
Konsep demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang berasal dari para filsuf Yunani. Pembagian bentuk pemerintahan
menurut Plato dibedakan sebagai berikut:
1. Monarki
2. Tirani
3. Aristokrasi
4. Oligarki
5. Demokrasi
6. Moboraksi/Okhlokrasi

b. Demokrasi sebagai Sistem Politik


Demokrasi sebagai suatu sistem politik merupakan sesuatu yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-
wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan yang berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan
dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.

6
PENDIDIKAN DEMOKRASI
Pendidikan demokrasi pada hakikatnya adalah sosialisasi
nilai-nilai demokrasi agar dapat diterima dan dijalankan oleh
warga negara. Pendidikan demokrasi adalah upaya sistematis
yang dilakukan oleh negara dan masyarakat untuk
memfasilitasi individu warga negara agar memahami,
menghayati, mengamalkan dan mengembangkan konsep,
prinsip dan nilai demokrasi sesuai dengan status dan
perannya di masyarakat (Winataputra, 2001).
Pada dasarnya, pendidikan demokrasi dapat dilakukan
melalui 3 (tiga) cara, yaitu:
a) Pendidikan demokrasi secara formal
b) Pendidikan demokrasi secara in-formal
c) Pendidikan demokrasi secara Non-formal
TUJUAN PENDIDIKAN DEMOKRASI
Pendidikan demokrasi diartikan sebagai upaya sistematis yang
dilakukan oleh negara dan masyarakat untuk memfasilitasi
individu warga negaranya agar dapat memahami, menghayati,
mengamalkan dan mengembangkan konsep, prinsip serta nilai
demokrasi sesuai dengan status dan perannya dalam
masyarakat (Winataputra, 2001). Pendidikan demokrasi
bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat agar
berperilaku serta bertindak demokratis, melalui aktivitas yang
menanamkan pada generasi muda akan pengetahuan,
kesadaran dan nilai-nilai demokrasi.

8
DEMOKRATISASI
Demokratisasi adalah penerapan kaidah atau prinsip demokrasi pada setiap
kegiatan politik kenegaraan. Tujuannya adalah terbentuknya kehidupan politik yang
bercirikan demokrasi. Demokratisasi merujuk pada proses perubahan menuju pada
sistem pemerintahan yang lebih demokratis. Demokratisasi dilakukan melalui
beberapa tahapan di antaranya yaitu:
1) Pergantian dari penguasa non demokrasi ke penguasa demokrasi;
2) Pembentukan lembaga-lembaga dan tertib politik demokrasi;
3) Konsolidasi demokrasi;
4) Praktik demokrasi sebagai budaya politik bernegara.
NILAI-NILAI DEMOKRASI

Adapun nilai (kultur) demokrasi


sebagaimana yang dikemukakan oleh
(Mayo, 1960), menyebutkan adanya 8
nilai demokrasi, yaitu:

2) Menjamin terjadinya
1) Menyelesaikan 5) Pengakuan dan
perubahan secara 3) Pengantian 4) Penggunaan
pertikaian pertikaian penghormatan 6) Menegakkan 7) Memajukan ilmu
damai dalam suatu penguasa dengan paksaan sesedikit
secara damai dan terhadap nilai keadilan; pengetahuan;
masyarakat yang teratur; mungkin;
sukarela; keanekaragaman;
selalu berubah;

8) Pengakuan dan
Penghormatan terhadap
Kebebasan

10
Demokrasi di Indonesia
Sejarah panjang ketatanegaraan negara Republik Indonesia yang lebih dari setengah abad,
perkembangan demokrasi mengalami fluktuasi (pasang surut). Masalah pokok yang dihadapi
oleh bangsa Indonesia adalah bagaimana upaya untuk meningkatkan kehidupan ekonomi dan
membangun kehidupan sosial politik yang demokratis dalam masyarakat yang plural. Masa
fluktuasi demokrasi di Indonesia pada hakikatnya dapat dibagi dalam lima periodesasi, Di
antaranya:
1. Periode Tahun 1945-1949 Sistem Demokrasi Pancasila
2. Periode Tahun 1949-1959 Sistem Demokrasi Parlementer
3. Periode Tahun 1959-1965 Sistem Demokrasi terpimpin
4. Periode 1965-1998 Sistem Demokrasi Pancasila (Orde Baru)
5. Periode 1998-Sekarang Sistem Demokrasi Pancasila (Orde Reformasi)

11
Pada hakikatnya Negara Indonesia menganut sistem
Demokrasi Pancasila. Dalam sistem Demokrasi Pancasila
menganut sistem Musyawarah dan Mufakat dalam
mengatasi berbagai macam problematika di negeri ini.
Pemberlakuan sistem demokrasi parlemen dan demokrasi
terpimpin menjadi pengalaman sejarah sistem kenegaraan
kita, bahwa kedua sistem tersebut ternyata tidak cocok
diterapkan di Indonesia. Penerapan sistem demokrasi
DEMOKRASI Pancasila di Indonesia disesuaikan dengan nilai-nilai yang
PANCASILA telah mengakar yakni, nilai nilai sosial budaya bangsa
Indonesia. Untuk memahami secara lengkap dan utuh
mengenai Demokrasi Pancasila maka ada dua indikator
yang saling melengkapi, hal ini sebagaimana yang
dikemukakan oleh (Sihombing, 1984), yaitu:
1. Alat Pengukur Yang Konsepsionil
2. Alat Pengukur Tingkah Laku

12
Mekanisme sistem politik demokrasi Indonesia dirumuskan pada bagian
pasal- pasal UUD 1945. Hal tersebut sebagaimana yang tertuang dalam Pasal
1 ayat 2 UUD 1945 bahwa kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan
menurut Undang-Undang Dasar. Dalam sistem politik demokras, diperlukan
sendi-sendi pokok di antaranya:
SISTEM POLITIK
a. Ide Kedaulatan Rakyat
DEMOKRASI b. Negara Berdasar Atas Hukum
c. Bentuk Republik
d. Pemerintahan Berdasar Konstitusi
e. Pemerintahan yang Bertanggung Jawab
f. Sistem Perwakilan
g. Sistem Pemerintahan Presidensial

13
TERIMA KASIH

14

Anda mungkin juga menyukai