Anda di halaman 1dari 37

BIODATA

Nama : Revi Gustrini


TTL : Lintau Buo,24 Agustus 1983
Alamat : Halalang,Kambing VII Gadut,Tilkam
Status : Kawin
Pendidikan : SDN 20 Lareh Nan Panjang
SMP N 1 Lintau Buo
SMF YIB Bukittinggi
Akfar Dwi Farma Bukittinggi
Pengalaman : Bekerja di RSU. Madina Sejak September 2001 - sekarang
Kepala Ruangan Farmasi 2003 – 2013
Koordinator Gudang Farmasi 2017 – sekarang
Sekretaris Komite Tenaga Kesehatan Lainnya 2018 - sekarang

Sosmed : revigustrini.rg@gmail.com
FB : Revi Gustrini
IG : Refi_83@gmail.com
WA : 081363891300
PERENCANAAN DAN
PENGADAAN SEDIAAN
FARMASISKKNI
FAR. FK01. 001. 01
FAR. FK01. 002. 01
FAR. FK01. 003. 01
FAR. FK. 01. 004. 01
FAR. FK01. 005. 01
SKKNI
• Mencatat Kebutuhan Sediaan Farmasi Dan Perbekalan
Kesehatan
• Memesan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
• Menerima Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan
• Menyimpan Sediaan Farmasi Dan Perbekalan Kesehatan
• Melakukan administrasi dokumen-dokumen sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan
PENGELOLAAN OBAT
Sesuai Kebijaksanaan Obat Nasional (KONAS)
sebagai penjabaran aspek obat dalam Sistem
Kesehatan Nasional (SKN), pembangunan
kesehatan di bidang obat mempunyai tujuan
antara lain:

1. Tersedianya obat dalam jumlah dan jenis yang


mencukupi
2. Pemerataan distribusi serta keterjangkauan obat
oleh masyarakat
3. Terjaminnya khasiat, keamanan dan mutu obat
yang beredar serta penggunaannya yang rasional
4. Perlindungan bagi masyarakat dari kesalahan dan
penyalahgunaan obat
5. Kemandirian di bidang obat

Pengelolaan obat di fasilitas pelayanan kesehatan


mempunyai beberapa tahapan yaitu:
1. Perencanaan dan pemilihan obat
2. Pengadaan
3. Distribusi dan penyimpanan
4. Penggunaan dan pengawasan
ALUR PENGELOLAAN
SEDIAAN FARMASI
PERENCANAAN

MONITORING &
PENGADAAN
EVALUASI

PENCATATAN &
PELAPORAN PENERIMAAN

PENGHAPUSAN PENYIMPANAN

PENGENDALIA
N DISTRIBUSI
PERENCANAAN

jenis

Jumlah waktu

Efektif
&
Efisien
TUJUAN PERENCANAAN

• Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang


mendekati kebutuhan.
• Menghindari terjadinya kekosongan obat.
• Meningkatkan penggunaan obat secara rasional.
• Meningkatkan efisiensi penggunaan obat
FAKTOR YANG
BERPENGARUH

Pola penyakit

Kemampuan Budaya
masyarakat masyarakat
TAHAPAN PERENCANAAN

Pemilihan jenis perbekalan farmasi

Perhitungan kebutuhan
metode konsumsi, epidemiologi, atau kombinasi

Evaluasi perencanaan
ABC,VEN, EOQ
METODE PERENCANAAN

• Prediksi berdasar
Epidemiologi prevalensi penyakit

• Penggunaan obat
Konsumsi sebelumnya

• Penggunaan sebelumnya
Kombinasi disesuaikan dengan
prevalensi
LANGKAH-LANGKAH
METODE KONSUMSI
• Evaluasi
• Estimasi jumlah kebutuhan medatang
• Perhitungan
METODE EPIDEMIOLOGI
• Susun daftar masalah kesehatan/ penyakit utama yang terjadi
• Lakukan pengelompokkan pasien
• Tentukan frekuensi tiap penyakit per periode
• Susun standar terapi rata-rata/ terapi ideal
• Dengan mengetahui data epidemiologi, estimasikan tipe dan
frekuensi pengobatan yang diperlukan
• Hitung jumlah episode pengobatan untuk setiap penyakit
TEKNIK PERENCANAAN
DI APOTEK
membuat daftar kebutuhan sesuai barang
yang habis (buku defecta)

melihat pola penyakit yang sedang muncul


di masyarakat

memperhatikan waktu (musim


hujan/kemarau, dll.)

memenuhi permintaan pasien, dokter, dll.


PENGADAAN
Kondisi
keuangan

Jarak dengan
PBF

Sediaan farmasi yang bermutu Jumlah dan


sesuai kebutuhan jenis sediaan

Tanggal
kadaluarsa

Kondisi gudang
SISTEM PENGADAAN
PERBEKALAN FARMASI
RS
1.Pelelangan
2.Pemilihan Langsung
3.Penunjukan Langsung
4.Swakelola
5.Produksi
6.Donasi
PELELANGAN
• PELELANGAN UMUM: pemilihan barang/jasa yang dilakukan
secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media
masa dan papan pengumuman resmi
• PELELANGAN TERBATAS: jika penyedia barang/jasa yang
mampu melaksanakan diyakini terbatas (untuk pekerjaan yang
komplek)
PEMILIHAN LANGSUNG
Jika cara Pelelangan sulit dilaksanakan atau tidak menjamin
pencapaian sasaran, dilaksanakan dengan cara membandingkan
penawaran dari beberapa penyedia barang/jasa yang memenuhi
syarat melalui permintaan harga ulang (price quotation) atau
permintaan teknis dan harga serta dilakukan negosiasi secara
bersaing, baik dilakukan untuk teknis maupun harga,sehingga
diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat
dipertanggungjawabkan
PEMILIHAN LANGSUNG: pemilihan
barang/jasa dapat dilakukan dengan
membandingkan sebanyak-banyaknya
penawaran (minimal 3)
PENUNJUKAN LANGSUNG

Yaitu pengadaan barang/jasa yang penyedia barang/jasanya


ditentukan oleh kepala kantor/Satuan kerja/Pemimpin proyek/bagian
proyek/pejabat yang disamakan/ditunjuk
PENUNJUKAN LANGSUNG
DITUJUKAN UNTUK :
i. Pengadaan barang/jasa yang berskala kecil
ii. Pengadaan barang/jasa yang setelah dilakukan Pelelangan
Ulang hanya 1 (satu) peserta yang memenuhi syarat; atau
PENUNJUKAN LANGSUNG
DITUJUKAN UNTUK
iii. pengadaan yang bersifat mendesak/khusus setelah mendapat
persetujuan dari Menteri/Kepala Lembaga Pemerintah Non
Departemen/Gubernur/Bupati/Walikota/Direksi
BUMN/BUMD; atau
iv. penyedia barang/jasa setempat;
SWAKELOLA
Yaitu pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan dan
diawasi sendiri dengan menggunakan tenaga sendiri, alat sendiri,
atau upah borongan tenaga.
PRODUKSI
Rumah sakit / apotek memproduksi sendiri obat, alat kesehatan atau
perbekalan lainnya yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi
kebutuhan pelayanan
TUJUAN
1. Obat lebih murah jika diproduksi sendiri.
2. Obat tidak terdapat dipasaran atau formula khusus Rumah Sakit
3. Obat untuk penelitian
4. Kerjasama dengan pihak ketiga
5. Sumbangan
DONASI
Donasi pada dasarnya bukan merupakan sistem pengadaan barang,
akan tetapi merupakan penerimaan barang atau jasa yang berwujud
sumbangan
CARA PENGADAAN DI
APOTEK
• pengadaan dalam jumlah terbatas
(untuk kebutuhan jangka pendek, modal terbatas, ED pendek, lokasi pemasok terjangkau)
• pengadaan secara spekulasi
(pengadaan jumlah besar, antisipasi kenaikan harga, diskon untuk pembelian jumlah besar)
• pengadaan terencana
( membandingkan penjualan dengan pembelian)
• pengadaan secara intuisi
(prediksi berdasarkan pola penyakit)
• konsinyasi
(titipan dari pemasok, untuk produk baru)
• nempil
(membeli dalam jumlah sedikit dari apotek lain, atau dari pemasok dengan cara join dengan
apotek lain, untuk obat yang mahal)
TAHAPAN PENGADAAN
Penyiapan daftar kebutuhan

Pemilihan supplier dan Pemesanan

Penerimaan dan Pemeriksaan

Pencatatan/Pembukuan

Pembayaran
CARA PEMBAYARAN
• Tunai (COD)

• Kredit
DASAR PEMILIHAN
• Diskon yang ditawarkan. SUPPLIER
• Bonus pembelian.
• Jangka waktu pembayaran.
• Pelayanan yang baik, benar dan cepat.
• Kemudahan pengembalian sediaan farmasi yang mendekati
kadaluwarsa.
• Terjamin kualitas produknya.
• Intensitas kedatangan ke apotek dan ketepatan waktu pengiriman
barang
CONTOH SUPPLIER
1. Perencanaan dan Pemilihan Obat

Masalah yang sering timbul dalam proses ini adalah:


• Jumlah obat tertentu ternyata terlalu banyak
dipesan
• Jenis obat tertentu tidak pernah digunakan
• Kehabisan jenis obat tertentu
• Obat yang datang tidak sesuai dengan yang
dipesan
• Harga obat yang dipesan terlalu mahal
Cara Penentuan Kebutuhan Obat
Digolongkan menjadi 2 kelompok:
• Epidemiologi
Kebutuhan obat dihitung dengan melihat pola
penyakit
• Konsumsi
Kebutuhan obat ditentukan dengan melihat pola
konsumsi sebelumnya
2. Pengadaan

Masalah yang sering timbul dalam proses ini adalah:


• Keterbatasan anggaran sehingga jumlah obat yang
diadakan tidak mencukupi kebutuhan.
• Pemilihan pemasok (supplier) yang kurang
berkualitas, misalnya karena jenis obat yang
direncanakan tidak dapat dipenuhi oleh pemasok
yang bersangkutan lalu diambil kesepakatan untuk
mengganti yang lain.
• Obat yang diadakan kualitasnya tidak memenuhi
syarat sehingga mengalami kerusakan sebelum
dipakai.
• Jadwal penerimaan barang tidak dapat diandalkan
karena tidak sesuai dengan jadwal pemesanan.
3. Distribusi dan Penyimpanan Obat

Masalah yang sering timbul dalam proses ini adalah:


• Koordinasi gudang/tempat penyimpanan buruk
• Kekeliruan pengelolaan stock
• Obat lama menumpuk di gudang
• Transportasi tidak melindungi mutu obat

Penyimpanan Obat
Tujuan :
 Menjaga keamanan
 Menjaga stabilitas supaya obat tidak cepat rusak
 Mudah diawasi
 Menjamin pelayanan yang cepat
4. Penggunaan dan Pengawasan

Masalah yang sering timbul dalam proses ini adalah:


• Pengemasan dan pemasangan label kurang jelas
• Pengeluaran yang ceroboh
• Pemberian obat kurang rasional

Pengawasan
Pemantauan dan pengawasan peredaran obat di
Indonesia dilakukan dengan dua cara yaitu:
• Secara langsung
• Secara tidak langsung
SELAMAT BELAJAR
NOTHING GREAT WAS EVER ACHIEVED WITHOUT
ENTHUSIASM
(RALPH W EMELSON)
SO…….
TERUS SEMANGAT 

Anda mungkin juga menyukai