Anda di halaman 1dari 154

Materi 09 (Luring-4 JP)

Merancang Modul, Bahan Ajar dan soal


Literasi-Numerasi Standar HOTS
(High Order Thinking Skill) untuk
SMK-PK

Disampaikan Pada Diklat Di SMK Muh.1-PK Semarang


Tanggal 02 Desember 2021

Disampaikan oleh:
Dr.Ir.Basyirun, S.Pd.,M.T.,IPM.,ASEAN Eng.

Pendamping SMK-PK Universitas Negeri Semarang


Sosialisasi KTSP
Pengertian Modul

Modul merupakan alat atau sarana


pembelajaran yang berisi materi, metode,
batasan-batasan, dan cara mengevaluasi
yang dirancang secara sistematis dan
menarik untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan sesuai dengan tingkat
kompleksitasnya.

Sosialisasi KTSP
 MODUL 
• Modul adalah bahan ajar yang disusun secara
sistematis dan menarik yang mencakup isi materi,
metoda, dan evaluasi yang dapat digunakan
secara mandiri.
• kebahasaannya dibuat sederhana sesuai dengan
level berfikir anak SMK atau input SMK

Sosialisasi KTSP
 MODUL 

• digunakan secara mandiri, belajar sesuai dengan


kecepatan masing-masing individu secara efektif
dan efesien.
• memiliki karakteristik stand alone yaitu modul
dikembangkan tidak tergantung pada media lain
• bersahabat dengan user atau pemakai, membantu
kemudahan pemakai untuk direspon atau diakses.

Sosialisasi KTSP
 MODUL 
• mampu membelajarkan diri sendiri.
• Tujuan antara dan tujuan akhir modul harus
dirumuskan secara jelas dan terukur,
• materi dikemas dalam unit-unit kecil dan tuntas,
tersedia contoh-contoh, ilustrasi yang jelas
• tersedia soal-soal latihan, tugas, dan sejenisnya
• materinya up to date dan kontekstual,
• bahasa sederhana lugas komunikatif,
• terdapat rangkuman materi pembelajaran,
• tersedia instrument penilaian yang
memungkinkan peserta diklat melakukan self
assessment.
Sosialisasi KTSP
 MODUL 

• mengukur tingkat penguasaan materi diri


sendiri,
• terdapat umpan balik atas penilaian
peserta diklat,
• terdapat informasi tentang
rujukan/pengayaan/referensi yang
mendukung materi

Sosialisasi KTSP
 MODUL 

• Dipergunakan untuk
ORANG LAIN
• Bukan untuk
PENULIS !!!

Sosialisasi KTSP
Tujuan Penulisan Modul
1. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak
terlalu bersifat verbal.
2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik siswa
atau peserta diklat maupun guru/instruktur.
3. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti :

Meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi siswa atau


peserta diklat;
Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar
lainnya,
memungkinkan siswa atau peserta diklat belajar mandiri
sesuai kemampuan dan minatnya.
Memungkinkan siswa atau peserta diklat dapat mengukur
atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.

Sosialisasi KTSP
MODUL
Kerangka Penulisan Modul

Cetakan
Pedoman Penulisan Modul

Modul

Kerangka pengembangan
Modul

Pedoman Pengembangan
Multimedia Modul Multimedia
Interaktif Interaktif

Sosialisasi KTSP
Sosialisasi KTSP
KARAKTERISTIK MODUL
1. Self instructional
Peserta diklat mampu membelajarkan diri
sendiri, tidak tergantung pada pihak lain.

2. Self Contained
Seluruh materi pembelajaran dari satu unit
kompetensi atau sub kompetensi yang
dipelajari terdapat di dalam satu modul
secara utuh

Sosialisasi KTSP
KARAKTERISTIK MODUL
3. Stand alone
Modul manual/multimedia yang
dikembangkan tidak tergantung pada media
lain atau tidak harus digunakan bersama-
sama dengan media lain

4. Adaptif
Modul hendaknya memiliki daya adaptif
yang tinggi terhadap perkembangan ilmu
dan teknologi

Sosialisasi KTSP
KARAKTERISTIK MODUL
5. User friendly
Modul hendaknya juga memenuhi kaidah
bersahabat/akrab dengan pemakainya

6. Konsistensi
Dalam penggunaan :
 FONT
 SPASI
 TATA LETAK (LAYOUT)

Sosialisasi KTSP
KARAKTERISTIK MODUL

7. Format
 Format kolom tunggal atau multi
 Format kertas vertikal atau horisontal
 Icon yang mudah ditangkap

Sosialisasi KTSP
Organisasi
 Tampilkan peta/bagan
 Urutan dan susunan yang sistematis
 Tempatkan naskah, gambar dan ilustrasi yang
menarik
 Antar bab, antar unit dan antar paragraph dengan
susunan dan alur yang mudah dipahami
 Judul, sub judul (kegiatan belajar), dan uraian yang
mudah diikuti

Sosialisasi KTSP
Daya Tarik
• Mengkombinasikan warna, gambar
(ilustrasi), bentuk dan ukuran huruf
yang serasi
• Menempatkan rangsangan-rangsangan
berupa gambar atau ilustrasi,
pencetakan huruf tebal, miring, garis
bawah atau warna.
• Tugas dan latihan yang dikemas
sedemikian rupa.

Sosialisasi KTSP
Ruang (spasi kosong)

Gunakan spasi atau ruang kosong


tanpa naskah atau gambar untuk
menambah kontras penampilan
modul

Sosialisasi KTSP
KERANGKA MODUL

Sosialisasi KTSP
• Halaman Sampul
• Halaman Francis
• Kata Pengantar
• Daftar Isi
• Peta Kedudukan Modul
• Glosarium

Sosialisasi KTSP
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
B. Prasarat
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Penjelasan Bagi Peserta diklat
2. Peran Guru Antara Lain
D. Tujuan Akhir
E. Kompetensi
F. Cek Kemampuan

Sosialisasi KTSP
II. PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta diklat
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
b. Uraian Materi
c. Rangkuman
d. Tugas
e. Tes Formatif
f. Kunci Jawaban Formatif
g. Lembar Kerja

2. Kegiatan Belajar 2

3. Kegiatan Belajar n

Sosialisasi KTSP
III. EVALUASI
A. Kognitif Skill
B. Psikomotor Skill
C. Attitude Skill
D.Produk/Benda Kerja Sesuai
Kriteria Standart
E. Batasan Waktu Yang Telah
Ditetapkan
F. Kunci Jawaban

Sosialisasi KTSP
IV. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Sosialisasi KTSP
Sosialisasi KTSP
Kajian KTSP SILABUS
•Kompetensi Dasar
Profil •Indikator
Kompetensi Kompetensi •Materi Pembelajaran
Lulusan •Kegiatan Pembelajaran
•Acuan Penilaian

Perumusan Judul-Judul
Modul

Pengumpulan
Rambu-Rambu Buku-Buku &
Pemilihan Pemilihan Judul MODUL
Sumber Bahan
Judul yang akan Dibuat

Sosialisasi KTSP
Judul Modul
Buku-Buku &
Sumber Bahan

Identifikasi
Identifikasi
Kompetensi Dasar
Indikator dan
Aspek Materi
Penilaian
Pembelajaran
Kegiatan Pemb.

Format Penyusunan
Penulisan MODUL Draft MODUL
Sosialisasi KTSP
INSTRUMEN Draft MODUL VALIDATOR
VALIDASI

FILE
ELEKTRONIK
REVISI/Penyempurnaan

MODUL

Sosialisasi KTSP
Sosialisasi KTSP
1. Syarat Kalimat
Kalimat sekurang-kurangnya memiliki subyek dan predikat

Jenis predikat:
• Kata kerja
• Bukan kata kerja (kata benda, kata sifat, kata bilangan,
frase preposisi)

Contoh kalimat dengan kata kerja :


Tugas itu dikerjakan oleh peserta TOT Kurikulum KTSP

Bagaimanakah dengan kalimat di bawah ini ?


Dalam kamar ini memerlukan empat buah kursi.

Sosialisasi KTSP
Struktur kalimat
 Aktif
 Pasif

Kesalahan struktur:
Saya sudah katakan bahwa berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar itu tidak mudah. (aktif-pasif).

Dalam konferensi tingkat tinggi negara-negara nonblok tidak


memutuskan tempat penyelenggaraan konferensi berikutnya.
(subyek-keterangan).

Meskipun kita tidak menghadapi musuh, tetapi kita harus selalu


waspada. (kalimat majemuk dan kalimat bersusun).

Sosialisasi KTSP
Alinea/ Paragraf
• Gagasan utama
• Kalimat topik
• Koherensi
• Kata-kata transisi

Sosialisasi KTSP
2. Menggunaan Ilustrasi dalam
Modul
Ilustrasi dapat berupa: foto, gambar, grafik,
tabel, kartun, dsb, yang memiliki fungsi :

•Fungsi Ilustrasi
•Fungsi deskriptif
•Fungsi ekspresif
•Fungsi Analitis
•Fungsi kuantitatif

Sosialisasi KTSP
3. Pahami Diagram Pencapaian
Kompetensi

TINGKAT I TINGKAT II TINGKAT III


SMP &
yang
sederajad LULUS
SMK

EI.OPS.00 1 EI.INST.0 3 EI.PBE.00 5


1.A 01.A 1.A

EI.PROG. 6
2 4
EI.PEM.001. 001.A EI.RKT.00
A 1.A

Sosialisasi KTSP
4. Pahami Peta Kedudukan Modul
EI.001 EI.002

EI.003 EI.026 EI.027

1
EI.004 EI.005 EI.025

EI.006 EI.007 EI.023 EI.024

EI.011 EI.012 EI.013 EI.014

EI.015 EI.016 EI.017 EI.018 EI.022

EI.019 EI.020 EI.021

Sosialisasi KTSP
5. Tujuan Akhir
Perumusan tujuan akhir berisi pernyataan
pencapaian kompetensi sesuai persyaratan
dunia usaha/industri (entry level).
Rumusan tujuan tersebut harus memuat :

 Kinerja yang diharapkan


 Kriteria keberhasilan
 Kondisi atau variable yang diberikan

Sosialisasi KTSP
Contoh Tujuan Akhir Modul
Peserta diklat dapat menggambar rangkaian
elektronika (kinerja) berdasarkan standar
gambar teknik (kriteria) dan dapat
mengimplementasikannya menjadi gambar
layout pada PCB (kondisi).

Sosialisasi KTSP
6. Tujuan kegiatan pembelajaran
Memuat kemampuan yang harus
dikuasai untuk mencapai satu
indikator kompetensi pada KUK
setelah mengikuti satu satuan
kegiatan belajar berisikan komponen:
kemampuan, kondisi, dan kriteria.

Sosialisasi KTSP
Contoh tujuan kegiatan belajar

peserta diklat dapat mengimplementasikan


gambar rangkaian elektronika menjadi
gambar layout pada PCB.

Sosialisasi KTSP
7. MenyusunTugas
Berisi instruksi untuk peserta diklat meliputi

 Tugas-tugas yang harus diketahui dan dikerjakan


sesuai kriteria unjuk kerja
 Kegiatan observasi untuk mengenal fakta,
 Menyusun learning evidence indicator (indikator
bukti belajar),
 Melakukan kajian materi pada kegiatan belajar,
 Tutorial dengan guru.

Sosialisasi KTSP
8. Menyusun Tes Formatif

Berisi tes tertulis sebagai bahan pertimbangan


bagi peserta dan guru untuk mengetahui sejauh
mana penguasaan kegiatan belajar yang telah
dicapai sebagai dasar untuk melaksanakan
kegiatan berikut (lembar kerja).

HINDARI MENGGUNAKAN TES


PILIHAN GANDA !!!

Sosialisasi KTSP
Sosialisasi KTSP
Pengertian Bahan Ajar
• Bahan ajar merupakan informasi, alat dan
teks yang diperlukan guru/instruktur untuk
perencanaan dan penelaahan implementasi
pembelajaran.
• Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang
digunakan untuk membantu guru/ instruktur
dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa
berupa bahan tertulis maupun bahan tidak
tertulis. (National Center for Vocational
Education Research Ltd/National Center for
Competency Based Training).
Sosialisasi KTSP
Pengertian Bahan Ajar
• Bahan ajar adalah seperangkat
materi yang disusun secara
sistematis baik tertulis maupun
tidak sehingga tercipta
lingkungan/suasana yang
memungkinkan siswa untuk
belajar.

Sosialisasi KTSP
Bentuk Bahan Ajar
• Bahan cetak seperti: hand out, buku,
modul, lembar kerja siswa, brosur,
leaflet, wallchart,
• Audio Visual seperti: video/film,VCD
• Audio seperti: radio, kaset, CD
audio, PH
• Visual: foto, gambar, model/maket.
• Multi Media: CD interaktif, computer
Based, Internet

Sosialisasi KTSP
Cakupan Bahan Ajar
• Judul, MP, SK, KD, Indikator,
Tempat
• Petunjuk belajar (Petunjuk
siswa/guru)
• Tujuan yang akan dicapai
• Informasi pendukung
• Latihan-latihan
• Petunjuk kerja
• Penilaian

Sosialisasi KTSP
Penyusunan Peta Bahan Ajar
(Contoh Mapel Biologi)
Materi Pembelajaran/Judul bahan Ajar

1. Obyek Biologi
SK KD

Siswa mampu 2. Persoalan Biologi


Mempelajari
memahami
ruang
hakekat biologi
lingkup 3. Tingkat organisasi
Sebagai ilmu,
biologi,
menemukan kehidupan
obyek dan ragam manfaat dan
persoalannya dari...... bahayanya
4. Permasalahan biologi

5. Manfaat biologi bagi


manusia dan lingkungan

Sosialisasi KTSP
ALUR ANALISIS PENYUSUNAN BAHAN AJAR

Standar Kompetensi
Indikator
Kompetensi Dasar
1. Berkomunikasi lisan dan 1.1. Mendengarkan 1.Mengidentifikasi
tertulis menggunakan ragam Memahami wacana kelompok kata sifat
bahasa yang sesuai dengan transaksional dan 2. …..Lainnya
lancar dan akurat dalam interpersonal ringan
wacana interaksional dan/atau monolog lisan
dan/atau monolog terutama terutama berkenaan
berkenaan dengan wacana dengan wacana
berbentuk naratif, prosedur, berbentuk report.
spoof/recount, report, dan
news item.

Materi
Kegiatan
BAHAN AJAR Pembelajaran
Pembelajaran
1. LKS 1. Mendiskusikan 1. Teks berbentuk
2. Modul teks report yang report.
3. Kaset didengar. 2. Adjective phrase.
4. dll. 2. Mengidentifikasi
adjective phrase.
Sosialisasi KTSP
Pengertian
Lembar Kegiatan Siswa
• Lembar kegiatan siswa (student work sheet)
adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang
harus dikerjakan oleh siswa.
• Lembar kegiatan berisi petunjuk, langkah-
langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.
• Tugas-tugas yang yang diberikan kepada
siswa dapat berupa teori dan atau praktik.

Sosialisasi KTSP
Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Langkah-langkah penulisan LKS sebagai berikut:
• Melakukan analisis kurikulum; SK, KD, indikator dan
materi pembelajaran.
• Menyusun peta kebutuhan LKS
• Menentukan judul LKS
• Menulis LKS
• Menentukan alat penilaian

Struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut:


• Judul, mata pelajaran, semester, tempat
• Petunjuk belajar
• Kompetensi yang akan dicapai
• Indikator
• Informasi pendukung
• Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
• Penilaian

Sosialisasi KTSP
Bahan Ajar vs. Buku Teks
Bahan ajar merupakan bahan atau materi
pembelajaran yang disusun secara
sistematis yang digunakan guru dan siswa
dalam KBM.

Buku teks merupakan sumber informasi


yang disusun dengan struktur dan urutan
berdasar bidang ilmu tertentu.

Sosialisasi KTSP
Bahan ajar :
Menimbulkan minat baca
Ditulis dan dirancang untuk siswa
Menjelaskan tujuan instruksional
Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel
Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang
akan dicapai.
Memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih
Mengakomodasi kesulitan siswa
Memberikan rangkuman
Gaya penulisan komunikatif dan semi formal
Kepadatan berdasar kebutuhan siswa
Dikemas untuk proses instruksional
Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari
siswa
Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar.

Sosialisasi KTSP
Buku teks :
Mengasumsikan minat dari pembaca
Ditulis untuk pembaca (guru, dosen)
Dirancang untuk dipasarkan secara luas
Belum tentu menjelaskan tujuan instruksional
Disusun secara linear
Stuktur berdasar logika bidang ilmu
Belum tentu memberikan latihan
Tidak mengantisipasi kesukaran belajar siswa
Belum tentu memberikan rangkuman
Gaya penulisan naratif tetapi tidak komunikatif
Sangat padat
Tidak memilki mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik
dari pembaca.

Sosialisasi KTSP
Jenis Bahan Ajar

•Lembar informasi (information sheet)


•Operation sheet
•Jobsheet
•Worksheet
•Handout
•Modul

Sosialisasi KTSP
Bahan Ajar
Pengertian:
Bahan Ajar (teaching material) adalah segala
bentuk bahan yang digunakan utk membantu
guru dlm melaksanakan pembelajaran

Tujuan:
1. Meningkatkan pengetahuan siswa dalam
pengembangan bahan ajar (berbasis karakter,
berbasis TIK)
2. Meningkatkan keterampilan siswa dlm
mengembangankan bahan ajar
3. Meningkatkan kesadaran siswa pentingnya
mengembangkan bahan ajar 56
Prinsip Pengembangan Bahan Ajar

1. Mulai dari yg mudah menuju yg sulit, dari


yg konkrit menuju yg abstrak
2. Pengulangan akan memperkuat
pemahaman
3. Umpan balik positif memberikan
penguatan thd pemahaman siswa
Prasyarat:
Silabus, RPP, dan Buku Sumber
57
Skenario Workshop
1. Peserta dalam kelompok Mapel
2. Instruktur membagi tugas KD yang akan
disusun bahan ajarnya
3. Peserta dg difasilitasi instruktur
mendiskusikan rancangan bahan ajar
4. Peserta menyusun bahan ajar dengan
saling sharing dengan kawan dalam sub klp
5. Presentasi oleh sub kelompok utk memper-
oleh masukan
58
Memilih dan
Mengembangkan Bahan Ajar

Mengkaji Standar Kompetensi :


1. Jenis bahan ajar
2. Kedalaman materi
3. Ruang lingkup materi
4. Tingkat ketercapaian

59
Langkah Pengembangan
Pembelajaran pada KBK
Standar Kompetensi
Identitas M Pel.
Komptensi Dasar

Indikator
Strategi PBM Materi PBM
Ketercapaian

Alat Ukur Hasil


Belajar Siswa

60
Pengertian – Ruang Lingkup Bahan Ajar

Bahan Ajar

Yang harus dimiliki siswa

Pengetahuan

Keterampilan

Sikap-Perilaku-Kepribadian
61
Materi Pengetahuan
Jenis Pengertian dan Contoh
Fakta Menyebutkan : nama, kapan, berapa, dsb
Misal : Nama penemu mesin uap

Konsep Definisi, identifikasi, klasifikasi, ciri-ciri khusus


Misal : Hukum adalah peraturan yang . . . . .

Prinsip Penerapan dalil, hukum, atau rumus (jika … maka …)


Misal : Hukum permintaan dan penawaran

Prosedur Bagan arus atau bagan alur (flowchart), algorit-ma,


langkah mengerjakan sesuatu dg urut
Misal : Langkah-langkah menjumlahkan bilangan
pecahan biasa

62
Prinsip Pemilihan Bahan Ajar

1. Relevansi :
Materi terkait dg pencapaian standar kompetensi

2. Konsistensi (keajegan) :
Jika kompetensi dasar ada 4, maka bahan yang
diajarkan perlu 4 macam

3. Kecukupan :
Materi cukup memadai bagi siswa untuk
mencapai kompetensi dasar yg ada
63
Langkah Pemilihan Bahan Ajar

1. Identifikasi aspek pada standar kompetensi


(SK) dan kompetensi dasar (KD)
- apakah mencakup 3 aspek (ranah)
- materi setiap aspek berbeda
2. Identifikasi Jenis Materi.
Misal : materi aspek afektif mencakup:
pemberian respon, penerimaan,
internalisasi, penilaian.

64
Langkah Pemilihan Bahan Ajar

3. Memilih Bahan Ajar yg Sesuai.


Apakah KD-nya mengingat nama, jika ‘ya’ mk
materinya berupa ‘fakta’
Apakah KD-nya berupa memilih berbuat atau
Lanjutan…
tidak, jika ‘ya’ mk materinya aspek ‘afektif’
4. Menentukan Sumber Bahan : bukan hanya
satu buku

65
Sumber Bahan Ajar
1. Buku Teks
2. Laporan Hasil Penelitian
3. Jurnal
4. Profesional - Pakar Bidang Pendidikan
5. Buku Kurikulum
6. Media Cetak
7. Media Audio-Visual
8. Lingkungan alam, sosial, budaya
9. Internet
66
Strategi Pembelajaran
Strategi Siswa Mempelajari Bahan Ajar

1. Menghafal
2. Mengaplikasikan
3. Menemukan
4. Memilih

67
Alternatif Jenis Bahan Ajar
1. Bahan Ajar Cetak (printed), misal: hand out,
buku siswa, LKS, foto-gambar, dll
2. Bahan ajar dengar, misal: kaset, radio, CD
3. Bahan ajar pandang-dengar (audio-visual),
misal: VCD, film
4. Bahan ajar multi-media interaktif, misal: CD
interaktif.
5. Bahan ajar berbasis website: blog
pembelajaran, e-learning.

68
Format Analisis Bahan Ajar
Identitas :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Semester :

Nilai
KD Indikator Materi KBM Media
Karakter

69
Bahan Ajar Berbasis TIK
Pengertian bahan ajar berbasis TIK
adalah bahan ajar yang berkaitan
dengan teknologi sebagai alat bantu
untuk mengolah data, termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan, memanipulasi data
dalam berbagai cara untuk
menghasilkan informasi yang
berkualitas.
TIK
Pengertian TIK terdiri atas dua aspek yaitu
teknologi informasi dan teknologi komunikasi.
Teknologi informasi mengandung pengertian
segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi dan
pengolahan informasi. Sedangkan teknologi
komunikasi mempunyai pengertian segala hal
yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu
untuk memproses dan mentransfer data dari
perangkat yang satu ke perangkat yang lain
(Dokumen Kurikulum 2004, butir B);
Jenis Sumber Belajar
• Tempat atau lingkungan alam
• Benda
• Orang
• Bahan
• Buku.
• Peristiwa dan fakta
Jenis-jenis Bahan Ajar
1. Bahan cetak (printed): handout, buku, modul,
lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart,
foto/gambar, model/maket.
2. Bahan ajar dengar (audio): kaset, radio, piringan
hitam, dan compact disk audio.
3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual): video
compact disk, film.
4. Bahan ajar multimedia interaktif (interacitive
teaching material): Computer Assisted Instruction
(CAI), compact disk (CD), multimedia
pembelajaran interaktif.
5. Bahan Ajar Berbasis web (web based learning
materials)
Alur Prosedur Kerja Pengembangan Bahan Ajar

PROSES
INPUT WAKASEK BIDANG OUTPUT
KEPALA SEKOLAH GURU/MGMP
AKADEMIK/ KURIKULUM
Menugaskan Wakasek Membuat perencanaan dan
PP No 19/2005 Kurikulum untuk menyusun jadwal kegiatan pengembangan
Permendiknas No 16/2007 perencanaan pengembangan bahan ajar
Permendiknas No 41/2007 bahan ajar
Panduan Penyusunan KTSP Memberi arahan teknis tentang
(BSNP) pengembangan bahan ajar Melakukan analisis kebutuhan
Panduan Pengembanhan Bahan bahan ajar yang meliputi:
Menyusun rambu-rambu tentang
Ajar (dit PSMA) Analisis SK/KD;
mekanisme pengembangan
Analisis sumber belajar;
bahan ajar Pemilihan dan penentuan bahan
ajar.

Melakukan penyusunan peta


bahan ajar

Melakukan penyusunan/
pengembangan bahan ajar

Melakukan reviu dan revisi terhadap bahan ajar yang telah dikembangkan

tidak
layak

ya Mengfinalkan bahan ajar yang telah direvisi

Menandatangani bahan ajar Naskah


yang telah difinalkan Bahan Ajar
Instruksi Kerja Analisis
Menyiapkan SK/KD utk
melakukan analisis kebutuhan
bahan ajar
Kebutuhan Bahan Ajar
Standar Kompetensi /
Kompetensi Dasar

Menuliskan indikator
Pencapaiannya

Menuliskan materi
pembelajarannya

Mengembangkan kegiatan
pembelajarannya

Menentukan sumber belajarnya

Menentukan Jenis Bahan Ajar


yang akan dibuat

Jenis Bahan Ajar

Analisis Kebutuhan Bahan Ajar


telah dibuat
Lampiran 3 : Contoh Analisis Kebutuhan Bahan Ajar
Contoh :
Mata Pelajaran : Kejuruan Administrasi Perkantoran
Kalas : X
Semester : 1
Standar Kompetensi : Berkomunikasi melalui telepon

Kompetensi Materi Sumber Jenis


Indikator Kegiatan Pembelajaran
Dasar Pembelajaran Belajar B. Ajar
 Memberikan •Penanganan •Menjelaskan •membahas etiket cara • Buku etika Modul
respon untuk telepon ditangani dasar-dasar menangani telepon masuk komunikasi
panggilan telepon dengan etika yang bertelekomuni dengan benar kantor, D Praktek
masuk baik dan benar. kasi Martono
•Menangani telepon masuk Jakarta : LKS
•Telpon yang •Tata Cara dengan baik sesuai etiket Karya utama
masuk diterima memperoleh dan aturan bertelepon yang
sesuai dengan etika keterangan dari benar •Buku
bertelepon penelpon Sekretaris
• Bertanggung • Tugas dan •Menjawab telepon yang Profesional ,
jawab atas tanggung jawab masuk, memberikan Rumsari
informasi yang sebagai petugas informasi dengan jelas Hadi
diterima, dicatat telepon •Buku
semua pesan sesuai •  Teknologi
penjelasan •Penyampaian perkantoran,
• ........dst pesan-pesan Tedja
melalui telepon purnama
 

Catatan :Analisis kebutuhan bahan ajar dilakukan terhadap seluruh SK, dengan tujuan mengetahui berapa banyak bahan ajar yang
harus disiapkan oleh guru.
ALUR ANALISIS PENYUSUNAN BAHAN AJAR Contoh: kejuruan APK

Standar Kompetensi
Indikator
Kompetensi Dasar
1. Berkomunikasi melalui 1.1. Memberikan respon 1. penanganan telepon
telepon untuk panggilan telepon ditangani dengn etika
yang baik dan benar
masuk
2. Telpon yang masuk
diterima sesuai dengan
etika bertelepon
3. Bertanggung jawab atas
informasi yang diterima,
dicatat semua pesan sesuai
penjelasan

Pengalaman Materi
BAHAN AJAR
Belajar Pokok
1. LKS 1. Mendiskusikan etika 1. Menjelaskan dasar-dasar
cara menangani bertelekomunikasi
2. Modul
telepon masuk 2. Tata Cara memperoleh
3. Hand out, dll 2. Mendemonstrasikan keterangan dari penelpon
penyampaian pesan 3. Tugas dan tanggung jawab
sebagai petugas telepon
Alur Prosedur Kerja Pengembangan Bahan Ajar
PROSES
INPUT OUTPUT
KEPALA SEKOLAH WAKA KURIKULUM GURU/MGMP
Menugaskan Wakasek Membuat perencanaan dan
PP No 19/2005 Kurikulum untuk menyusun jadwal kegiatan pengembangan
Permendiknas No 16/2007 perencanaan pengembangan bahan ajar
Permendiknas No 41/2007 bahan ajar
Panduan Penyusunan KTSP Memberi arahan teknis tentang
(BSNP) pengembangan bahan ajar Melakukan analisis kebutuhan
Panduan Pengembanhan Bahan bahan ajar yang meliputi:
Menyusun rambu-rambu tentang
Ajar (dit PSMA) Analisis SK/KD;
mekanisme pengembangan
Analisis sumber belajar;
bahan ajar Pemilihan dan penentuan bahan
ajar.

Melakukan penyusunan peta


bahan ajar

Melakukan penyusunan/
pengembangan bahan ajar

Melakukan reviu dan revisi terhadap bahan ajar yang telah dikembangkan

tidak
layak

ya Mengfinalkan bahan ajar yang


telah direvisi

Menandatangani bahan ajar Naskah


yang telah difinalkan Bahan Ajar
Struktur Penyusunan Handout
Struktur isi handout minimal memuat :
1. Judul/identitas
2. SK-KD
3. Materi Pembelajaran
4. Informasi Pendukung
5. Paparan Isi materi
Struktur Penyusunan Buku
Struktur isi buku minimal memuat :
1. Judul/identitas
2. SK-KD
3. Materi Pembelajaran
4. Paparan Isi Materi
5. Latihan
6. Penilaian
Struktur Penyusunan Modul
Struktur isi modul minimal memuat :
1. Judul/identitas
2. Petunjuk Belajar
3. KI-KD-Indikator
4. Materi Pembelajaran
5. Informasi Pendukung
6. Paparan Isi materi
7. Latihan
8. Tugas/Langkah Kerja
9. Penilaian
Struktur Penyusunan LKS
Struktur isi LKS minimal memuat :
1. Judul/identitas
2. Petunjuk Belajar
3. KI-KD-Indikator
4. Materi Pembelajaran
5. Informasi Pendukung
6. Paparan Isi materi
7. Tugas/Langkah Kerja
8. Penilaian
Higher-Order Thinking Skills
(HOTS)
Penyegaran Instruktur Nasional
Bogor, 16 Februari 2017

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Sistem Evaluasi Nasional
Mengapa harus HOTS dan
Thematic/Contextual Assessment?
*) Permendikbud No. 59 Tahun 2014
(Lampiran I)
FAKTA
MATEMATIKA

Soal Matematika UN memerlukan komputasi yang extensive,


namun tidak kaya konteks
MATEMATIKA

Pertanyaan bukan ‘employing’ matematika, tetapi keterampilan


berhitung
EKONOMI

Diketahui fungsi permintaan adalah Qd = 150 –


3P dan fungsi penawaran Qs = -60 + 4P.
Tingkat harga keseimbangan terjadi pada:
A. (60, 30)
B. (60, 20)
C. (60, 40)
D. (30, 60)
E. (30, 45)

Sumber soal US 2014


PJOK

Sumber soal US 2016


SOAL PAS SEJARAH

Sumber soal US 2016


AGAMA ISLAM

Sumber soal US 2016


PKN

Sumber soal US 2016


Permasalahan sehari-hari
1. Bank A menggunakan sistem anuitas untuk pencicilan hutang,
sedangkan Bank B menggunakan sistem bunga menurun. Manakah
yang lebih ringan bunganya?
2. Ada 2 desa yang berdekatan sedang dilanda konflik adat. Apa yang
harus dilakukan, jika Anda menjadi salah satu kepala desa tersebut?
3. Bagaimana cara mengetahui umur suatu pohon yang tidak diketahui
kapan ditanam, tanpa menebangnya terlebih dahulu?
4. Bagaimana cara memperlambat proses korosi pada badan kapal laut?
5. Bagaimana cara mengembangbiakkan mangga agar buahnya sejak
kecil terasa manis?
6. Jika Anda menjadi kepala sekolah, terobosan apa yang akan dilakukan
untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah Anda, jika dana
komite tidak ada?

@ Dit. PSMA
• Permasalahan sehari-hari, menuntut kemampuan
HOTS:

Bu Indri bermaksud menambah modal usaha melalui


pinjaman bank. Bank A menggunakan sistem Anuitas,
sedangkan bank B menggunakan sistem bunga menurun.
Menurut Anda, pada bank mana sebaiknya Bu Indri
meminjam uang agar lebih menguntungkan?

• Pertanyaan yang tidak HOTS:


1. Berapakah besar angsuran pada bulan ke-8, pada bank A?
2. Hitunglah besar bunga yang harus dibayarkan pada bulan
ke-10 pada bank B!
Apa yang harus dilakukan?
Kerangka Pengembangan Kurikulum 2013
Konteks
Lingkungan
Kualitas Hidup
HAM
SDG
Keberagaman

ni ifit ora ir K si asi r


K omu eat lab pik teramer kte
Demokrasi

K Kr Ko Ber Li Nu ara
21st Century skills: NKRI

tis
K

pe kas as si ri
to know, to do,TERIMA
to be, KASIH

Seni Budaya &


Keterampilan
to live together

Matematik
Bahasa

PJOK
PPKn

IPS
IPA

i
PA-
BP

n si
te
4C

om
Mata Pelajaran
Pergeseran Paradigma Penilaian

Penilaian
Capaian

Penilaian
Kompetensi
STRUKTUR KOMPETENSI

SKL
Sekolah
PENGETAHUA KETERAMPILA
SIKAP
N N

KI
Kelas
KI-1 KI-2 KI-3 KI-4

KD KD KD KD KD MP
1.1 2.1 3.1 4.1
MENGAPA HARUS BERPIKIR KRITIS?
Zamroni dan Mahfudz (2009:23-29) pentingnya keterampilan berpikir kritis bagi siswa:
1. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat akan menye-babkan
informasi yang diterima siswa semakin banyak ragamnya, baik sumber maupun esensi
informasinya.  
2. siswa merupakan salah satu kekuatan yang berdaya tekan tinggi (people power), oleh karena
itu agar kekuatan itu dapat terarahkan ke arah yang semestinya (selain  komitmen yang tinggi
terhadap moral), maka mereka perlu dibekali dengan kemampuan berpikir yang memadai
(deduktif, induktif, reflektif, kritis dan kreatif) agar kelak mampu berkiprah dalam
mengembangkan bidang ilmu yang ditekuninya.
3. siswa adalah warga masyarakat yang kini maupun kelak akan menjalani kehidupan semakin
kompleks. Hal ini menuntut mereka memiliki keterampilan berpikir kritis dan kemampuan
untuk memecahkan masalah yang dihadapinya secara kritis.
4. berpikir kritis adalah kunci menuju berkembangnya kreativitas, dimana kreativitas muncul
karena melihat fenomena-fenomena atau permasalahan yang kemudian akan menuntut kita
untuk berpikir kreatif.
5. banyak lapangan pekerjaan baik langsung maupun tidak,membutuhkan  keterampilan  berpikir
kritis, misalnya sebagai pengacara atau sebagai guru maka berpikir kritis adalah kunci
keberhasilannya.
6. setiap saat manusia selalu dihadapkan pada pengambilan keputusan, mau ataupun tidak,
sengaja atau tidak, dicari ataupun tidak akan memerlukan keterampilan untuk berpikir kritis.
MENGAPA HARUS BERPIKIR KRITIS?
• Berpikir kritis merupakan sebuah pola pikir yang
memungkinkan manusia menganalisa masalah
berdasarkan data yang relevan sehingga dapat mencari
kemungkinan pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan yang terbaik
• Manfaat Berpikir Kritis
– Berpikir kritis mampu menyelesaikan masalah
– Berpikir kritis dapat membantu dalam pengambilan
keputusan
– Berpikir kritis dapat membedakan antara fakta dan
opini
– Berpikir kritis membantu kita untuk tetap tenang
sekalipun dalam masalah yang sulit.
Perubahan Paradigma Pembelajaran

Dari LEARNING IS A Menjadi


Pembelajaran Pembelajaran
PROCESS OF BUILDING
KNOWLEDGE
THROUGH • Mencari tahu
•Diberitahu TRANSFORMATION• Berbasis
OF
aneka sumber
EXPERIENCES
•Guru sebagaisumber(Kolb:1986) belajar
utama • Pendekatan ilmiah
•Tekstual • Berbasis kompetensi
•Berbasis Konten • Holistik/terpadu
•Parsial • Kebenaran jawaban
•Jawaban Tunggal multi dimensi
• Keterampilan aplikatif
•Verbalisme
Perubahan Paradigma Pembelajaran

Pengintegrasian

• 4C,

RP • Pendidikan
Karakter,
• Literasi.

P
Pengembangan Pembelajaran

• Pembelajaran langsung (Direct


Teaching)
• Pembelajaran tidak langsung
(Indirect Teaching)
• Mengembangkan berpikir tingkat
tinggi (High Order Thinking)
• Mengembangkan kemampuan
bekerja secara ilmiah dan
keselamatan diri serta lingkungan

• Kompetensi Abad ke-21


(Collaborative, Creative, Critical
Thinking, Communicative)
• Sikap
• Pengetahuan
• Keterampilan
Model Pembelajaran
• Bukan satu-satunya pendekatan
pembelajaran.
• Bukan urutan langkah-langkah baku

• Memberikan pengalaman
• Mengembangkan sikap ilmiah
• Mendorong ekosistem sekolah berbasis
aktivitas ilmiah
• Menantang
• Memotivasi

• Bukan berbasis ceramah


• Bukan berbasis hafalan

• Berbasis aktivitas dan kreativitas


• Menginspirasi
• Meyenangkan
• Berprakarsa
PRINSIP KHUSUS PENILAIAN AUTENTIK
1. Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum.
2. Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran.
3. Berkaitan dengan kemampuan peserta didik.
4. Berbasis kinerja peserta didik.
5. Memotivasi belajar peserta didik.
6. Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik.
7. Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya.
8. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
9. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen.
10. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran.
11. Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata
12. Menghendaki balikan yang segera dan terus menerus.
13. Terkait dengan dunia kerja.
14. Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata.
15. Menggunakan berbagai cara dan instrumen.
Apakah Higher-Order Thinking?

Higher-order thinking adalah Kemampuan


berpikir yang tidak sekadar mengingat
(recall), menyatakan kembali (restate),
atau merujuk tanpa melakukan pengolahan
(recite)
Apakah Higher-Order Thinking?

o Transfer satu konsep ke konsep


lainnya
o Memproses dan menerapkan
informasi
o Mencari kaitan dari berbagai
informasi yang berbeda-beda
o Menggunakan informasi untuk
menyelesaikan masalah
o Menelaah ide dan informasi secara
kritis
‘Difficulty’ is NOT same as higher-order
thinking.

Mengetahui arti dari kata yang jarang digunakan


mungkin sulit, tetapi ini bukanlah Higher-Order
Thinking kecuali melibatkan proses bernalar
(seperti mencari arti dari konteks/stimulus).

@ Dit. PSMA
Taksonomi Bloom LOTS ke HOTS
(McCurry)
EVALUASI
MENCIPTA

MENG
SINTESIS
EVALUASI

MENG
ANALISIS
ANALISIS

APLIKASI
MENERAPKAN
  
HOT
PEMAHAMAN ‘‘
MEMAHAMI
  

PENGETAHUAN
MENGINGAT

LOT HOTS
S
Proses Kognitif Bloom
(Anderson & Krathwohl, 2001)
Proses Kognitif Definisi
Ingatan Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka-panjang

Pemahaman Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk komunikasi lisan,


tertulis, dan gambar

Aplikasi Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang tidak


biasa

Analisis Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan


bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke struktur
atau tujuan keseluruhan

Evaluasi Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar


Kreasi Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk
keseluruhan secara koheren atau fungsional; menyusun kembali unsur-
unsur ke dalam pola atau struktur baru
Table of Thinking
Karakterisasi Instrumen untuk mengukur HoTs

Taksonomi Bloom
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

o BERPIKIR KRITIS

o BERPIKIR KREATIF
HOT o PEMECAHAN
MASALAH
o PEMBUATAN
KEPUTUSAN
 Bersifat divergen, memungkinkan munculnya
beberapa alternatif respons atau jawaban
 Tidak hanya mengukur kompetensi pengetahuan,
tetapi juga keterampilan proses, dan sikap
 Stem soal menggunakan stimulus berupa konteks
kehidupan nyata atau fenomena yang dekat dengan
kehidupan siswa
 Tidak hanya mengukur pengetahuan tentang IPA,
tetapi juga mengukur sikap dan bagaimana
menggunakan pengetahuan tersebut dalam
kehidupan nyata
 Tidak cukup hanya berbentuk pilihan ganda
 Asesmen yang berbasis situasi nyata dalam
kehidupan sehari-hari;
 Ruang lingkup stimulus/konteks: personal, sosial,
dan global, seperti:
 kesehatan
 Pendidikan
 Pekerjaan
 sumbar daya alam
 lingkungan hidup
 bencana alam
 pemanfaatan sains dan teknologi
Ciri-ciri asesmen kontekstual:
Siswa mengkonstruksi responnya sendiri, bukan
sekadar memilih jawaban yang tersedia.
Tugas-tugas merupakan tantangan yang
dihadapkan dalam dunia nyata.
Tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu
yang benar, tetapi memungkinkan banyak jawaban
benar atau semua jawaban benar.
Perbandingan asesmen tradisional dan kontekstual

Asesmen Tradisional Asesmen Kontekstual


Peserta didik cenderung memilih Peserta didik mengekspresikan
respons yang diberikan. respons
Konteks dunia kelas (buatan) Konteks dunia nyata (realistis)
Umumnya mengukur aspek Mengukur performansi tugas
ingatan (recalling) (berpikir tingkat tinggi)
Terpisah dengan pembelajaran Terintegrasi dengan pembelajaran
Pembuktian tidak langsung, Pembuktian langsung melalui
cenderung teoretis. penerapan pengetahuan dan
keterampilan dengan konteks
nyata.
Higher-Order Thinking Skills
Mengevaluasi
Kemampuan menilai suatu benda atau informasi
berdasarkan suatu kriteria (menilai suatu ide, kreasi, cara,
atau metode).

Contoh
Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan
berguna, apakah suatu informasi/benda menarik/
menyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari
kriteria suatu pekerjaan/keputusan/peraturan, memberikan
pertimbangan alternatif mana yang harus dipilih
berdasarkan kriteria, menilai benar/salah/bagus/jelek dan
sebagainya suatu hasil kerja berdasarkan kriteria.
Higher-Order Thinking Skills

Mencipta
Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada
sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan
berbeda dari komponen yang digunakan untuk
membentuknya

Contoh
Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai
sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari bahan
yang tersedia, mengembangkan fungsi baru dari suatu
benda, mengembangkan berbagai bentuk kreativitas
lainnya.
• Mengkreasi ide/gagasan sendiri.
Mencipta • Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi,
mengembangkan, menulis, memformulasikan.
• Mengambil keputusan sendiri.
HOTS Evaluasi • Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah,
memutuskan, memilih, mendukung.
• Menspesifikasi aspek-aspek/elemen.
Analisis • Kata kerja: membandingkan, memeriksa,
menguji, mengkritisi, menguji.
Sumber: Anderson&Krathwohl (2001)

@ Dit. PSMA
NO. LEVEL KARAKTERISTIK SOAL
KOGNITIF
1. Pengetahuan dan Mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan
Pemahaman prosedural.
2. Aplikasi  Menggunakan pengetahuan faktual, konsep, dan
prosedural tertentu pada konsep lain dalam
mapel yang sama atau mapel lainnya;
 Menggunakan pengetahuan faktual, konsep, dan
prosedural tertentu untuk menyelesaikan
masalah kontekstual (situasi lain unfamiliar).

3. Penalaran Menggunakan penalaran dan logika untuk:


Mengambil keputusan (evaluasi)
Memprediksi & Refleksi
Menyusun strategi baru untuk memecahkan
@ Dit. PSMA masalah
1. Pengetahuan dan Pemahaman
Di antara eubacteria berikut yang dapat menimbulkan
sakit perut (diare) pada manusia adalah….
A.Psedomonas sp
B.Thiobaccilus ferrooksidan
C.Clostridium botulinum
D.Escerichia coli
E.Acetobacter xylinum

@ Dit. PSMA
2. Aplikasi (Penerapan)

Jumlah uang yang beredar di masyarakat sebesar Rp 100 milyar,


tingkat harga umum yang berlaku Rp 200.000,00 dan jumlah
barang yang diperdagangkan 5.000.000 unit, maka kecepatan
uang yang beredar menurut teori kuantitas Irving Fisher adalah
….
A.5 kali
B.10 kali
C.50 kali
D.100 kali
E.1000 kali

@ Dit. PSMA
3. Penalaran
Seorang pemain penyerang melakukan serangan ke gawang. Pemain yang bertahan
berupaya untuk mempertahankan daerah pertahanan dan merebut bola. Penjaga gawang
berupaya agar gawangnya tidak kemasukan bola. Perhatikan gambar berikut!

Dalam merancang strategi pertahanan, pemain-pemain manakah yang harus merebut


bola untuk menutup ruang apabila pembawa bola menuju ke arah pertahanan bagian
kanan keeper?
A.1 dan 2
B.1 dan 4
C.1 dan 5
D.2 dan 4
E.4 dan 5
Tabel berikut mengklasifikasi instruksi-instruksi
yang umum digunakan dalam soal/pertanyaan sesuai
kategori Bloom taxonomy.
Mengingat Pemahaman Aplikasi Analisa Evaluasi Kreasi
(Remember) (Understand) (Applicatio (Analysis) (Evaluate) (Create)
n)
•Uraikan •Berikan •Aplikasika • Analisa •Menilai •Buat
•Identifikasi contoh n • Kategorikan •Pilih •Bangun
•Urutkan Uraikan •Tunjukkan • Bandingkan •Kritik •Rancang
•Sebutkan • Tentukan •Gunakan •Evaluasi •Kembang
•Ingat •Jelaskan •Manfaatka • Simpulkan •Telaah kan
kembali Ekspresikan n • Bedakan •Peringkat •Hasilkan
•Kenali •Jelaskan •Ilustrasika • Temukan •Kaji ulang •Susun
•Catat dengan kata- n • Gambarkan •Cermati •Rakit
•Hubungkan kata sendiri •Operasika • Artikan •Kumpulka •Bentuk
•Ulangi •Identifikasi n • Telaah n
•Garis •Temukan •Terapkan • Prediksi •Rumuskan
bawahi •Ulangi •Kelola
•Pilih •Modifikasi
•Sebutkan •Mengubah
•Terjemahkan
Contoh Level Kognitif PENALARAN

Materi Pokok:
Sistem pertidaksamaan linear dua variabel

Ahmad adalah siswa lulusan SMA yang ingin melanjutkan ke


Fakultas Pertanian IPB. Syarat untuk dapat diterima di
Fakultas Pertanian IPB harus lulus tes Matematika dengan
nilai tidak kurang dari 70 dan tes Biologi dengan nilai tidak
kurang dari 50, serta jumlah nilai Matematika dan Biologi
tidak boleh kurang dari 130.
Ternyata jumlah nilai Ahmad untuk dua kali nilai Matematika
dan tiga kali nilai Biologi sama dengan 300.
 
Apakah Ahmad diterima atau ditolak di Fakultas Pertanian
IPB? Jelaskan jawaban Anda!

@ Dit. PSMA
Pedoman Penskoran
Penyelesaian Skor
Nilai tes Matematika = x (1) 4
Nilai tes Biologi = y
Didapat pertidaksamaan : x  70 dan y  50 ........... (1)
Syarat diterima :
x  y  130 ........... (2)

Kita misalkan juga seorang peserta tes mendapat nilai C, maka 1


didapat satu persamaan yaitu: C = 2x + 3y ................. (3)
Agar diterima, nilai peserta tes harus lebih besar dari C minimal.

g 1  x  70 1

g 2  y  50

g 3  x  y  130

@ Dit. PSMA
Pedoman Penskoran
Tentukan koordinat titik A dan B. Daerah penyelesaiannya adalah seperti yang diarsir 1
Koordinat titi A adalah perpotongan garis g1 dan g 3 maka koordinat A(70,60)
Koordinat titik B adalah perpotongan g 2 dan g 3 maka koordinat B(80,50)
C = 2x + 3y pada B(80,50) 1
C = 2(80) + 3(50)
C = 310
C = 2x + 3y pada A(70,60) = 2(70) + 3(60)
= 320
Karena nilai minimal C=2x+3y adalah 310, sedangkan jumlah nilai Ahmad 1
2x+3y=300. Kesimpulan Ahmad ditolak
Total skor 6

@ Dit. PSMA
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C1, C2
Mengingat (C1): menarik kembali informasi yang tersimpan dalam memori jangka
panjang.
Bukan
Larutan Asam adalah jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion H +. HOTS
Pernyataan ini
diungkapkan oleh…
A.Arrhenius C. Lewis
B.Bronsted-lowry D. Dalton

Memahami (C2): mengkonstruksi makna atau pengertian berdasarkan pengetahuan


awal yang dimiliki, mengaitkan informasi yang baru dengan pengetahuan
Bukan yang
HOTS
telah dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang
telah ada dalam pemikiran siswa

Apakah yang terjadi menurut Arrhenius jika suatu asam dilarutkan dalam air...
A.mengikat H+ C. terurai sempurna mengasilkan ion H+
B.menghasilkan ion H+ D. terjadi reaksi dengan air
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C3

Aplikasi (C3): melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu


untuk menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas

Jika konsentrasi suatu larutan H2SO4 0,1M maka konsentrasi


Bukan ion H
+

adalah.... HOTS
A.dua kali konsentrasi H2SO4
B.setengah kali konsentrasi H2SO4
C.sama dengan Konsentrasi H2SO4
D.tergantung jumlah H2SO4 yang ada

Berapakah pH larutan HCl dengan konsentrasi 0,01 M


•1 C. 13
•2 D. 12
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C4

Analisis (C4): menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke


unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan antar
unsur-unsur tersebut dan struktur besarnya

Jika Larutan HCl dan H2SO4 mempunyai konsentarsi yang sama


maka perbandingan konsentrasi H+ pada kedua larutan tersebut
adalah...
A.sama besar
B.konsentrasi H+ pada HCl lebih besar daripada konsentrasi H+ pada
H2SO4
C.konsentrasi H+ pada H2SO4 lebih besar daripada konsentrasi H+
pada HCl
D.konsentrasi H+ pada HCl ½ kali lebih besar daripada konsentrasi
H+ pada H2SO4
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C5
Evaluasi (C5): membuat suatu pertimbangan atau keputusan berdasarkan
kriteria dan standar yang ada

4 orang siswa ingin mereaksikan logam Mg dengan 2 buah asam, yaitu


HCl dan H2SO4. Reaksi yang dilakukan haruslah menghasilkan jumlah gas
H2 yang sama. Berikut hal yang dilakukan ke-4 siswa tersebut:
Siswa A: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah H2SO4 dan HCl yang sama
Siswa B: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah H2SO4 2 kali dari HCl
Siswa C: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah HCl 2 kali dari H 2SO4
Siswa D: mereaksikan sejumlah 2 kali Mg dengan dengan sejumlah H 2SO4 dan HCl yang
sama

Dari percobaan yang dilakukkan oleh ke-4 siswa tersebut, siswa manakah
benar melakukannya...
•Siswa A C. Siswa C
•Siswa B D. Siswa D
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C6
Kreasi (C6)  memadukan bagian-bagian untuk membuat sesuatu
yang baru dan saling berhubungan yang masuk akal atau dapat juga
untuk menghasilkan suatu produk yang orisinil

Jika anda akan membuat suatu larutan HCl dan H 2SO4 dengan pH yang
sama besar maka yang akan anda lakukan adalah....
A.Mengencerkan kedua larutan itu hingga mendapatkan pH yang sama
dengan menggunakan pengukuran indikator universal
B.Membuat Konsentrasi larutan HCl menjadi 2 kali larutan H 2SO4
C.Menuliskan reaksi keduanya dan memeriksa jumlah H + yang terlibat
dari kedua reaksi tersebut
D.Membandingkan langsung antara Konsentrasi HCl dan H 2SO4
karena keduanya akan mempunyai konsentarsi H + yang sama
Higher-Order Thinking Skills
Pertanyaan2 untuk merangsang inovasi

Teknik kegiatan-kegiatan lain yang dapat mengembangkan


keterampilan berfikir kritis dan kreatif siswa dalam
bentuk menjawab pertanyaan-pertanyaan inovatif:
– Adakah Cara lain? (What’s another way?),
– Bagaimana jika…? (What if …?),
– Manakah yang salah? (What’s wrong?), dan
– Apakah yang akan dilakukan? (What would you do?)
(Krulik & Rudnick, 1999).
Contoh Item HOTS
Contoh Soal Matematika
Contoh Soal Matematika
Tabel berikut menyajikan waktu lari dalam menit dan detik untuk
pemenang medali Emas pada Olimpiade tahun 2008 dalam lomba
lari 100 m, 200 m, 400 m dan 800 m.
Lomba Pria Wanita
100 m 9,69 10,78
200 m 19,30 21,74
400 m 43,75 49,62
800 m 1:44,65 ?

Manakah berikut ini yang paling mungkin merupakan waktu lari


bagi pemenang medali emas untuk lomba lari wanita 800 m?
A.1:00,18
B.1:20,43
C.1:48,02
D.1:54,87
Contoh Soal Matematika
Contoh Soal Kimia
Pengujian sifat larutan asam atau basa dapat digunakan bahan alam sekitar sebagai
pengganti kertas lakmus. Berikut ini Beberapa kelompok siswa akan menguji sifat asam
dan basa suatu larutan dengan menggunakan berbagai bahan yang ada dirumahnya.
Mereka terlebih dahulu membuat beberapa indikator alam untuk mengujinya. Data
yang diperoleh dari berbagai tanaman tertera pada tabel.

Bahan indikator mana seharusnya dipilih mereka untuk menguji bahan-bahan lain
yang mempunyai sifat asam basa yang belum diketahui?
A. Tomat dan daun pandan
B. Kembang sepatu dan tomat
C. Kol ungu dan kembang sepatu
D. Daun pandan dan kembang sepatu
Contoh Soal Biologi1
Empat orang siswa yang bernama Juli, Poppy, Parmin dan Anang menyelidiki apakah
tanaman membutuhkan cahaya untuk bertahan hidup. Mereka masing-masing menanam
tanaman yang sama dalam kondisi yang berbeda seperti yang tertera pada gambar berikut

Dari ke-empat siswa tersebut, siapakah melakukan percobaan dengan menggunakan


variabel kontrol yang tepat...
A.Anang C. Poppy
B.Parmin D. Juli

1) Ditulis oleh Poppy,P4TK IPA


Contoh Soal Fisika1
a. Pilihlah beberapa informasi dapat berupa gambar,
grafik, tabel, wacana, dll yang memiliki keterkaitan
dalam sebuah kasus.
b. Stimulus hendaknya menuntut kemampuan
menginterpretasi, mencari hubungan, menganalisis,
menyimpulkan, atau menciptakan.
c. Pilihlah kasus/permasalahan konstekstual dan menarik
(terkini) memotivasi peserta didik untuk membaca.
Pengecualian untuk mapel Bahasa, Sejarah boleh tidak
kontekstual.
d. Terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal),
berfungsi.
1. Menganalisis KD yang dapat dibuatkan soal
HOTS.
2. Menyusun kisi-kisi soal.
3. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-
kisi soal. Butir-butir pertanyaan ditulis agar
sesuai dengan kaidah penulisan butir soal.
4. Membuat pedoman penskoran atau kunci
jawaban.
@ Dit. PSMA
Mata Pelajaran : ..............................................
Guru Mapel : ...............................................

Mata Pelajaran : ...................


Guru Mapel : ...................

Kelas/ Level Bentuk No.


No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
Semester Kognitif Soal Soal

@ Dit. PSMA
PENGGUNA INTERNET DI DUNIA
Pengguna Internet dari hari ke hari selalu mengalami perkembangan dan salahSoal
satu cara
mengetahui pengguna Internet dunia adalah dengan melihat data ter-update.HOTS
Biasanya
tempat untuk mengecek atau melihat data urutan pengguna Internet dari seluruh adalah
melalui Internet World Stats (IWS). Melalui IWS kita bisa melihat perkembangan
Pengguna Internet dari tahun ke tahun. Gambar 1 berikut adalah data pengguna Internet di
dunia di berbagai wilayah.
Tabel 1.
Perkiraan jumlah penduduk.
Jumlah
No Nama Region Penduduk
(dalam juta)
1 Asia 2.531
2 Eropa 739
3 Amerika Latin/Karibia 93
4 Amerika Utara 351
5 Afrika 1.125
6 Timur Tengah 279
7 Oceania/Australia 36
Jumlah 5.154
Pengguna Internet di Indonesia adalah 73 juta orang. Dari
data di atas, hitunglah perbandingan pengguna internet di
Indonesia dan negara-negara di Asia!
Kunci/Pedoman Penskoran:
Penyelesaian Skor
Jumlah pengguna internet di Asia
= 45.7% x 5.154
= 2.355 juta ................................................................................. 1

Pengguna Internet di Indonesia


= 73 juta
Jadi perbandingan pengguna internet di Indonesia dibandingkan
dengan pengguna internet di Asia adalah 73 : 2.355 atau sekitar
73
𝑥 100% = 3,09% ....................................................................
2355
1
Jumlah skor Maksimum 2
Mata Pelajaran : PPKn
Peminatan : ---
Kelas/Semester : XII/1

Kompetensi Materi Kelas/ Indikator Soal Bentuk Level No


Dasar Pokok Semester Soal Kognf Soal

3.1. Menganalisis Hak asasi 1. Peserta didik dapat Uraian Penalaran 1


berbagai manusia mengevaluasi HAM C5
kasus dalam yang diajikan dalam
pelamnggara Pancasila sebuah wacana
n HAM
secara 2. Peserta didik dapat Penalaran 2
argumentatif memprediksi C6
dan saling pelanggaran HAM
keterhubung yang diajikan dalam
an antara sebuah wacana
aspek ideal,
instrumental
dan praksis
sila-sila
Pancasila
KAKEK DAN PENCURI
PEPAYA

Cerita ini tentang seorang kakek yang sederhana, hidup


sebagai orang kampung yang bersahaja. Suatu sore, ia
mendapati pohon pepaya di depan rumahnya telah berbuah.
Walaupun hanya dua buah namun telah menguning dan siap
dipanen. Ia berencana memetik buah itu di keesokan hari.
Namun, tatkala pagi tiba, ia mendapati satu buah pepayanya
hilang dicuri orang.

Kakek itu begitu bersedih, hingga istrinya merasa heran. “Suamiku, jangan hanya
karena sebuah pepaya saja engkau demikian murung” ujar sang istri. “Bukan itu
yang aku sedihkan,” jawab sang kakek. “Aku berpikir, betapa sulitnya orang itu
mengambil pepaya kita. Ia harus sembunyi-sembunyi di tengah malam agar tidak
ketahuan orang. Belum lagi mesti memanjatnya dengan susah payah untuk bisa
memetik pepaya.”

@ Dit. PSMA
“Oleh karena itu istriku...,” lanjut sang kakek. “Saya akan meminjam tangga
dan saya taruh di bawah pohon pepaya kita. Mudah-mudahan ia datang
kembali malam ini dan tidak akan kesulitan lagi mengambil pepaya yang
satunya.” Namun saat pagi kembali hadir, ia mendapati pepaya yang tinggal
sebuah itu tetap ada beserta tangganya tanpa bergeser sedikitpun. Sang
Kakek tetap menunggu. Namun di pagi berikutnya, tetap saja buah pepaya itu
masih di tempatnya.

Di sore harinya, sang kakek kedatangan seorang tamu yang menenteng dua
buah pepaya besar di tangannya. Sang kakek belum pernah mengenal si tamu
tersebut. Singkat cerita, setelah berbincang lama, sang tamu dengan amat
menyesal mengaku bahwa dialah yang telah mencuri pepayanya.

@ Dit. PSMA
“Sebenarnya, di malam berikutnya saya ingin mencuri buah pepaya
yang tersisa. Namun saat saya menemukan ada tangga di sana, saya
tersadarkan dan sejak itu saya bertekad untuk tidak mencuri lagi.
Untuk itu, saya kembalikan pepaya Anda dan untuk menebus
kesalahan saya, saya hadiahkan pepaya yang baru saya beli di pasar
untuk Anda.”

Diambil dari
http://www.kisahinspirasi.com/2012/09/kisah-kakek-
dan-pencuri-pepaya.html

@ Dit. PSMA
PERTANYAAN
1.Ani berpendapat bahwa sifat Kakek tersebut dermawan.
Setujukah kamu dengan pendapat Ani tersebut? Jelaskan alasanmu!
2.Apakah pendapatmu jika pada cerita tersebut si pencuri tetap
mengambil pepaya milik Kakek yang kedua?
3.Apakah yang membuat perasaan Kakek sedih setelah
menyadari satu buah pepaya miliknya hilang?**)
4.Apakah yang dilakukan sang pencuri untuk menebus
kesalahannya?**)
**) bukan soal HOTS

@ Dit. PSMA
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas/Peminatan : Umum
Kelas/Semester : XII/1

No Jawaban Skor
1. Langkah ke-1 …………………………… 1
Langkah ke-2 …………………………… 1
Langkah ke-3 …………………………… 1
……………. ….

Jumlah 5

@ Dit. PSMA

Anda mungkin juga menyukai