Anda di halaman 1dari 20

Pertemuan 3

HUKUM NEWTON DAN GAYA


A. Newton Law

1. Hukum Pertama Newton - Resultan Gaya

2. Hukum Kedua Newton


Gaya Percepatan suatu benda berbanding terbalik dengan
massanya dan sebanding dengan gaya luar total yang bekerja
padanya sehingga
Fnetto  m.a
Fnetto  ( N )
m  (kg )
a  (m )
s2
Contoh soal:
Sebuah gaya menghasilk an percepatan 5 m pada sebuah benda. Jika massa benda adalah 5 kg
s2
Berapakah gaya yang dikerjakan pada benda tersebut?
kg.m
F  m.a  5kg. 5 m 2  25  25 N
s s2
Sample case
Sebuah gaya menghasilk an percepatan 5 m pada benda A dengan massa 1kg. Jika gaya yang sama
s2
dikenakan pada benda B maka menghasilk an percepatan 15 m . Berapakah massa benda kedua dan
s2
berapakah besarnya gaya?
Fa  m a .a a
Fa  1kg.5 m  5N
s2
Fb  m b .a b
5
5 N  m b .15 m  mb   0,33kg
s2 15
 3. Hukum Ketiga Newton –
Reaksi Aksi Gaya selalu terjadi berpasangan. Jika benda A
mengerjakan gaya pada benda B, gaya yang besarnya sama
tetapi berlawanan arah diberikan oleh benda B kepada benda A
.
B. Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya yang dialami suatu benda karena
bersentuhan dengan suatu permukaan atau dengan kalimat
lain, gaya yang diberikan oleh suatu permukaan kepada suatu
benda.
F y  Fn  w  Fn  (m.g )  0
sehingga Fn  m.g
m
Fn  m.g  (1kg )(10 )  10 N
s2

Misalkan sudut yang diambil 300 maka


w
sin( 300 )  x  wx  mg (sin 30 0 )
mg
wy
cos(30 0 )   wy  mg (cos 30 0 )
mg
karena balok setimbang dalam arah y maka
F y  Fn  wy  0

Fn  wy  0
Fn  wy
Fn  mg (cos 30 0 )
Gaya Gesek Statis dan Kinetis
C. Gesekan
1. Gaya Gesek Statis Gesekan adalah gaya yang dialami benda
ketika bersentuhan dengan permukaan.
f s maksimum   s Fn
f s maksimum  gaya gesek statis maksimum (N)
 s  koefisien gesekan statis
Fn  gaya normal(N)

 Contoh kasus
Sebuah benda bermassa 10 kg berada pada bidang datar, jika .
Berapakah gaya gesek statis maksimum?
f s maksimum   s Fn
f s maksimum  (  s )( m.g )
m
f s maksimum  (0,6)((10kg )(10 2
)  60 N
s
2. Gesekan Kinetik
Gesekan kinetik adalah gaya gesekan yang terjadi ketika suatu
benda bergerak dan bersentuhan dengan permukaan.

f k   k Fn
f k  gaya gesek kinetik (N)
 k  koefisien gesekan kinetik
Fn  gaya normal(N)

Contoh:
Sebuah benda dengan massa 10 kg bergerak di bidang datar., apabila  k  0,5, berapakah gaya gesek
kinetiknya?
f k   k Fn
f k  (  k )(m.g )
m
f k  (0,5)((10kg )(10 ))  50 N
s2
D. Spring Force

Fx  k ( x  x0 )  k .x
k  kons tan ta gaya pegas

K = konstanta pegas yang nilainya bervariasi antar pegas,


tergantung bahan dan pegas koil. Berikut adalah ilustrasi
perhitungan gaya pegas.

Contoh kasus Sebuah pegas dengan konstanta 300N/m. Hitung


gaya pegas jika pegas ditarik ke kanan sebesar 12 cm dan
ditarik ke kiri sebesar 8 cm. Pegas berada dalam posisi
setimbang dengan panjang 10 cm.
Jika balok ditarik ke kanan maka balok akan mengalami gaya ke kiri sebesar
N
Fx   k ( x  x 0 )  (300 ).(0,02m)  6 N ( gaya ke kiri )
m

Jika balok ditarik ke kiri maka balok akan mengalami gaya tarik ke kanan sebesar
N
Fx   k ( x  x0 )  (300 ).(0,02m)  6 N ( gaya ke kanan)
m
Pegas dapat disusun seri atau paralel, berikut ilustrasi pegas
yang disusun seri :

Contoh kasus Sebuah pegas disusun seri dengan konstanta


pegas 200 dan 100. Jika sebuah pegas dikaitkan dengan beban
1kg, maka hitung pertambahan panjang pegas?

1 1 1
 
K total K1 K 2 F  K totalx
1

1

1 10 N  66,67 N x
K total 200 100
m
1 1 2
10
  x  m  0,15m
K total 200 200 66,67
1 3

K total 200
200
K total   66,67 N
3 m
Contoh kasus
Sebuah pegas disusun sejajar dengan konstanta pegas 200 dan
100. Jika sebuah pegas dikaitkan dengan beban 1kg, maka
hitung pertambahan panjang pegas?

K total  K1  K 2  200  100  300 N


m
F  K totalx
10 N  300 N x
m
1
x  m
30
E. Gaya sentripetal.

Gaya sentripetal adalah gaya yang menuju ke pusat lingkaran.


Gaya sentripetal membuat benda tetap pada lintasan melingkar
.

mv 2
Fsentripeta l  m.asentripetal 
r

V=Kelajuan benda ; r = jari-jari lingkaran


Contoh kasus

Sebuah bola bermassa 1kg diikat membentuk lingkaran mendatar berjari-


jari 2m. Bola membuat 1 putaran dalam 3 detik. Berapakah gaya sentripetal
bola?

keliling lingkaran 2r 2 ( 2m)


v  kelajuan benda  kons tan     4,19 m
selang waktu t 3s s
m 2
v 2 (4,19 s )
asentripetal    8,78 m 2
r 2m s
Fsentripetal  m.asentripetal  (1kg )(8,78 m 2 )  8,78 N
s

Indonesian
 Gaya sentripetal ini merupakan
gaya gesekan kinetis antara
jalan dan roda mobil
sehingga : 2
vmaksimum
f k maksimum   k Fn   k .mg  m
r

Contoh kasus
Sebuah mobil mengelilingi radius 30 m. Jika koefisien gesekan
statis adalah 0,6, berapakah kecepatan maksimum mobil agar
mobil tidak tergelincir keluar dari lingkaran?
2
vmaksimum
f s maksimum   k Fn   k .mg  m
r
2
mvmaksimum
 k .mg 
r
2
vmaksimum
 k .g 
r
2
vmaksimum   k .g .r
vmaksimum   k .g.r  (0,6)(10)(30)  13,3 m
s
Contoh kasus
Sebuah balok kayu bermassa 5 kg diletakkan di atas lantai,
koefisien gesekan statik 0,4, koefisien gesekan kinetik 0,3.
Hitung percepatan yang timbul jika : a. Gaya F = 50N
mendatar? b. Gaya F = 50N membentuk sudut 30 derajat?

Fn

f F

W=m.g
Jawaban a
karena balok setimbang dalam arah y maka
F y  Fn  w y  0

Fn  w y  0
 m
Fn  w y  m.g  (5kg )10 2   50 N
 s 
gaya gesek statis maksimum :
f s maksimum   s .Fn  (0,4)(50 N )  20 N
gaya gesek kinetik :
f k   k .Fn  (0,3)(50 N )  15 N
gaya F  50N lebih besar daripada gaya gesek statis maksimum sehingga balok bergerak ke arah
kanan dengan gaya gesek kinetik resultan gaya dalam arah x
F x  F  f k  m.a

F - f k  m.a
50 - 15  (5).a
a  7m
s2
Jawaban b
F dapat dibagi menjadi komponen x dan y
Fx 1
cos(30 0 )   Fx  F (cos 30 0 )  (50 N )( 3 )  43,3 N
F 2
Fy 1
sin( 30 0 )   Fy  F (sin 30 0 )  (50 N )( )  25 N
F 2
karena balok setimbang dalam arah y maka resultan gaya dalam arah y :
F y  Fn  Fy  w  0

Fn  w  Fy  ( mg )  Fy  (5)(10)  25 N  25 N
gaya gesek statis maksimum :
f s maksimum   s .Fn  (0,4)( 25 N )  10 N
( Fx  f s maksimum sehingga benda bergerak )
resultan gaya dalam arah x :
F x  Fx  f k  m.a

Fx  (  k .Fn )  m.a
43,3 N  ((0,3)( 25 N ))  5kg .a
35,8  5a
35,8
a  7,16 m 2
5 s
Contoh kasus
Sebuah benda bermassa 100 kg berada di lapangan dengan
kemiringan 30 derajat. Jika koefisien gesekan statis 0,6 dan
koefisien gesekan kinetik 0,5, tentukan apakah balok tersebut
bergerak. Jika tidak bergerak, tentukan besar gaya gesekan,
jika balok bergerak, tentukan percepatannya?
Misalkan sudut yang diambil 30 0 maka
w dapat dibagi menjadi komponen x dan y
wx m 1
sin( 30 0 )   wx  mg (sin 30 0 )  (100kg )(10 2 )( )  500 N
mg s 2
0
wy m 1
cos(30 )   w y  mg (cos 30 0 )  (100kg )(10 2 )( 3 )  500 3 N
mg s 2
karena balok setimbang dalam arah y maka
F y  Fn  w y  0

Fn  w y  500 3 N
gaya gesek statis maksimum :
f s maksimum   s .Fn  (0,6)(500 3 N )  300 3 N  519,62 N

Anda mungkin juga menyukai